Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

ERGONOMI & PERANCANGAN SISTEM KERJA II

PENGUKURAN PRODUKTIVITAS KERJA

DISUSUN OLEH :

NAMA : ANDI MUH. MAULANA YUSUF

STAMBUK : 09120190048

KELAS : C2 ERGONOMI

JURUSAN TEKNIK INDUSTRI

FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI

UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA

MAKASSAR

2021
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang

Produktivitas kerja kerja merupakan kemampuan seorang tenaga kerja

untuk mengelola efisiensi input (material, mesin, metode dan informasi) yang

ditranformasikan untuk menghasilkan efektivitas output berdasarkan standar

yang telah ditentukan. Produktivitas kerja karyawan merupakan suatu akibat dari

persyaratan kerja yang harus dipenuhi oleh setiap karyawan. Persyaratan itu

adalah kesediaan karyawan untuk bekerja dengan penuh semangat dan

tanggung jawab.

Seorang karyawan yang memenuhi persyaratan kerja adalah karyawan yang

dianggap mempunyai kemampuan, jasmani yang sehat, kecerdasan dan

pendidikan tertentu dan telah memperoleh keterampilan untuk melaksanakan

tugas yang bersangkutan dan memenuhi syarat yang memuaskan diri dari segi

kualitas dan kuantitas. Motivasi dan pengalaman kerja yang baik dapat juga

menunjang keberhasilan suatu perusahaan dalam mencapai tujuannya. Sebab

melalui adanya dua faktor tersebut akan meningkatkan tingkat produktivitas kerja

yang tinggi sehingga menunjang keberhasilan perusahaan. Sebaliknya jika

tingkat produktivitas kerja menurun akan menghambat perusahaan tersebut

dalam mencapai tujuannya.

Manusia merupakan faktor utama dalam segala bentuk organisasi atau

perusahaan. Faktor ini sifatnya sangat kompleks, sehingga perlu mendapatkan

suatu perhatian dan perlakuan khusus disamping faktor produksi ataupun

sumber daya yang lain.


2.1 Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud dengan produktivitas?

2. Apa saja faktor yang mempengaruhi produktivitas kerja?

3. Apa saja yang termasuk pengukuran produktivitas kerja?

3.1 Tujuan

1. Untuk mengetahui pengertian dari produktivitas

2. Untuk mengetahui factor-faktor apa saja yang mempengaruhi produktivitas

kerja

3. Untuk mengetahui pengukuran produktivitas kerja


BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Definisi Produktivitas

Produktivitas adalah suatu pendekatan interdisipliner untuk menentukan

tujuan yang efektif, pembuatan rencana, aplikasi penggunaan cara yang

prosduktivitas untuk menggunakan sumber-sumber secara efisien, dan tetap

menjaga adanya kualitas yang tinggi (Sinungan 2008:18). Produktivitas

mengikutsertakan pendayagunaan secara terpadu sumber daya manusia dan

keterampilan, barang modal teknologi, manajemen, informasi, energi, dan

sumber-sumber lain menuju kepada pengembangan dan peningkatan standar

hidup untuk seluruh masyarakat, melalui konsep produktivitas semesta atau

total(CHOLIS, 2013).

Sedangkan menurut Doktrin pada Konferensi Oslo 1984 dalam Sinungan

(2008:17), di jelaskan bahwa : “Produktivitas adalah suatu konsep yang bersifat

universal yang bertujuan untuk menyediakan lebih banyak barang dan jasa untuk

lebih banyak manusia, dengan menggunakan sumber-sumber riil yang semakin

sedikit”.

Berdasarkan pengertian di atas, jelas bahwa produktivitas merupakan

perbandingan antara hasil kerja dengan bahan, waktu, dan tenaga yang

digunakan dalam memproduksi barang atau jasa dengan menggunakan sumber-

sumber yang ada secara efektif dan efisien, tetapi tetap menjaga mutu barang

atau jasa yang dihasilkan.

Dalam kaitannya dengan tenaga kerja, Produktivitas kerja karyawan

menurut Gaol (2014:686) merupakan prestasi karyawan di lingkungan kerjanya.

Dari sisi lain produktivitas kerja merupakan pemanfaatan atau penggunaan


sumber daya manusia secara efektif dan efisien. Produktivitas yang tinggi

merupakan cerminan pegawai yang merasa puas akan pekerjaannya dan akan

memenuhi semua kewajibannya sebagai pegawai. Wartana (2011:23)

mendefinisikan produktivitas kerja sebagai kemampuan seseorang untuk

menghasilkan sesuatu dari tugas dan pekerjaan yang diberikan oleh perusahaan.

Produktivitas kerja menurut Sunyoto (2015: 36) secara teknis merupakan

perbandingan antara hasil yang dicapai dan keseluruhan sumber daya yang

dipergunakan. Siagian dalam Prestawan (2010) mengatakan bahwa

produktivitas kerja adalah kemampuan memperoleh manfaat yang sebesar-

besarnya dari sarana dan prasarana yang tersedia dengan menghasilkan output

yang optimal bahkan kalau mungkin yang maksimal.

Tenaga kerja dapat mengolah sumber daya alam yang terbatas dengan

diiringi produktivitas tenaga kerja yang tinggi sehingga dapat tercapai pemenuhn

ketentuan pembangunan dengan berbagai kahlian yang dimiliki. Setiap

perusahaan tentu berharap memiliki produktivitas kerja yang tinggi, efisien, dan

efektif. Manfaat praktis dalam pengukuran produktivitas adalah dalam

menentukan pembayaran atau upah bagi para pekerja yang benar-benar

berprestasi dengan yang kurang berprestasi dalam melaksanakan tugasnya.

Peningkatan produktivitas pada dasarnya adalah usaha yang dilakukan terhadap

faktor-faktor masukan dengan cara penambahan atau peningkatan sumber daya

yang ada(Nugroho, n.d.).

2.2 Faktor yang mempengaruhi produktivitas kerja

Produktivitas tenaga kerja adalah pencerminan dari mutu tenaga kerja jika

hal-hal lain dianggap tetap sama. Menurut (Waluyo, 2008) terdapat beberapa

faktor yang mempengaruhi produktivitas, yaitu:


1. Jumlah Investasi, ada hubungan yang kuat antara uang yang

diinvestasikan dalam suatu negara dengan tingkat produktivitas tenaga

kerja di negara tersebut. Dalam suatu negara dengan jumlah investasi

yang sangat tinggi, maka jenis investasi yang dilakukan adalah investasi

padat modal yang mengakibatkan naiknya tingkat produktivitas tenaga

kerja. Bagi negara yang mencapai kebijakan investasi padat karya maka

tingkat produktivitasnya rendah.

2. Rasio Modal Investasi dengan Tenaga Kerja, perbandingan antara

modal investasi dengan jumlah tenaga kerja menurun, artinya

penambahan jumlah modal investasi yang ditanamkan lebih kecil bila

dibandingkan dengan jumlah penambahan tenaga kerja. Akibatnya

tenaga kerja tidak bisa terserap di sektor-sektor produksi, sehingga

secara nasional produktivitas tersebut akan menurun.

3. Penelitian dan Pengembangan (Research and Development), pada

umumnya penelitian dan pengembangan lebih memfokuskan pada

pengembangan produk, bukan untuk perbaikan produktivitas. Hal

tersebut menunjukkan bahwa secara tidak langsung penelitian dan

pengembangan juga mempengaruhi tingkat produktivitas suatu negara.

4. Kapasitas Terpakai adalah kapasitas saat ini dimana suatu pabrik

beroperasi. Apabila di suatu negara banyak pabrik yang tidak beroperasi

pada kapasitas terpasang, berarti produktivitas penggunaan modal di

negara tersebut rendah.

5. Peraturan Pemerintah, meningkatnya peraturan dari suatu sistem usaha

yang bebas dapat menimbulkan dampak yang negatif pada produktivitas.


Kadang- kadang peraturan pemerintah tidak bijaksana, melemahkan

sumber daya yang dimiliki perusahaan.

6. Umur Pabrik Beserta Peralatannya yang sudah tidak dapat memberikan

output besar pada saat umur pabrik serta peralatannya masih baru.

7. Biaya Energi, biaya yang dikeluarkan perusahaan dipengaruhi oleh

besarnya biaya energi. Peningkatan biaya energi mengakibatkan

kenaikan biaya produksi.

8. Semangat Kerja, perusahaan mempunyai tenaga kerja dengan

semangat yang tinggi, sangat mempengaruhi tingkat produktivitas

perusahaan.

9. Ketakutan Hilangnya Lapangan Pekerjaan, anjuran peningkatan

produktivitas sering dibarengi dengan ketakutan pihak tenaga kerja akan

hilangnya lapangan kerja yang telah mereka miliki. Mereka berpendapat

apabila tingkat produktivitas meningkat, maka untuk memproduksi

sejumlah produk yang sama hanya memerlukan sedikit tenaga kerja,

sehingga beberapa tenaga kerja harus diberhentikan. Hal ini tidak akan

terjadi bila ada komunikasi yang baik antara tenaga kerja dengan pihak

perusahaan.

10. Manajemen untuk memotivasi aset perusahaan yang sangat berharga

yaitu tenaga kerja, serta memberikan penghargaan yang sesuai dengan

prestasi yang dicapai. Dengan demikian akan tercapai tenaga kerja

dengan produktivitas yang tinggi.

Menurut Anogara dan Suyati (1995 : 71-73) ada banyak faktor yang

mempengaruhi produktivitas, antara lain :

1) Pendidikan
Pada umumnya seseorang yang mempunyai pendidikan yang tinggi akan

mempunyai produktivitas kerja yang lebih baik. Karena dengan bekal

pendidikan, maka orang akan lebih mudah dalam mempelajari hal-hal yang

bersifat baru dalam suatu sistem kerja

2) Motivasi

Pimpinan harus perlu mengetahui dan memahami motivasi kerja dari setiap

karyawan.dengan memotivasi itu maka pimpinan dapat membimbing dan

mendorong karyawan untuk bekerja lebih baik.

3) Disiplin kerja

Disiplin kerja adalah sikap kejiwaan seseorang atau kelompok yang

senantiasa berkehendak untuk mengikuti atau mematuhi segala peraturan

yang telah ditentukan. Kedisiplinan dapat dibina melalui latihan-latihan

antara lain dengan bekerja menghargai waktu dan biaya yang akan

memberikan pengaruh positif terhadap proktivitas kerja karyawan.

4) Keterampilan

Keterampilan banyak pengaruhnya terhadap produktivitas kerja karyawan.

Keterampilan karyawan dalam perusahaan dapat ditingkatkan dengan

kursus-kursus, latihan dan lain-lain.

5) Sikap etika kerja

Sikap seseorang atau kelompok orang dalam membina hubungan yang

serasi, selaras dan seimbang di dalam kelompok itu snediri maupun

kelompok lain sehingga tercipta hubungan yang serasi, selaras dan

seimbang antara perilaku dalam proses produksi akan meningkatkan

produktivitas kerja.

6) Gizi dan kesehatan


Daya tahan tubuh seseorang biasanya dipengaruhi oleh gizi dan makanan

yang dikonsumsinya setiap hari. Gizi yang baik akan mempengaruhi

kesehatan karyawan, dan semua ini akan berpengaruh terhadap produtivitas

kerja.

7) Tingkat penghasilan

Dengan penghasila yang cukup, akan memberikan semangat kerja

karyawan bagi setiap karyawan untuk memacu prestasi sehingga

produktivitas kerja karyawan akan tercapai

8) Lingkungan kerja

Lingkungan kerja disini termasuk hubungan antara karyawan, hubungan

dengan pimpinan, suhu serta lingkungan kerja

9) Teknologi

Dengan adanya kemajuan teknologi meliputi peralatan yang semakin

otomatis dan canggih, yang bisa mendukung tingkat produksi dan

mempermudah manusia dalam melaksanakan kerjanya.

10) Sarana produksi

Faktor-faktor produksi harus memadai dan saling mendukung dalam proses

produksi.

11) Jaminan sosial

Perhatian dan pelayanan perusahaan kepada setiap karyawan, menunjang

kesehatan dan keselamatan. Dengan harapan agar karyawan semakin

bergairah dan mempunyai semangat untuk kerja.

12) Manajemen

Dengan adanya manajemen yang baik, maka karyawan akan terorganisasi

dengan baik pula. Sehingga produktivitas kerja karyawan tercapai.


13) Kesempatan berprestasi

Setiap orang dapat mengembangkan potensi yang ada pada dirinya, dengan

diberikan kesempatan berprestasi, maka karyawan akan meningkatkan

produktivitas kerjanya.

2.3 Pengukuran Produktivitas Kerja

Menurut Nitisemito dalam Wartana (2011: 25), untuk mengukur produktivitas

kerja karyawan dapat digunakan indikator sebagai berikut:

1. Kemampuan memotivasi diri

2. Membangun rasa percaya diri

3. Beranggung jawab dalam pekerjaan

4. Menyenangi pekerjaan

5. Mampu mengatasi persoalan

6. Memberi kontribusi yang positif

7. Memiliki potensi dalam pekerjaan

Menurut Simamora (2009:612) faktor-faktor yang digunakan dalam

pengukuran produktivitas kerja antara lain:

1. Kuantitas kerja adalah merupakan suatu hasil yang dicapai oleh karyawan

dalam jumlah tertentu dengan perbandingan standar ada atau ditetapkan

oleh perusahaan.

2. Kualitas kerja adalah merupakan suatu standar hasil yang berkaitan dengan

mutu dari suatu produk yang dihasilkan oleh karyawan dalam hal ini

merupakan suatu kemampuan karyawan dalam menyelesaikan pekerjaan

secara teknis dengan perbandingan standar yang ditetapkan oleh

perusahaan.
3. Ketepatan waktu merupakan tingkat suatu aktivitas diselesaikan pada awal

waktu yang ditentukan, dilihat dari sudut koordinasi dengan hasil output

serta memaksimalkan waktu yang tersedia untuk aktivitas lain. Ketepatan

waktu diukur dari persepsi karyawan terhadap suatu aktivitas yang

disediakan diawal waktu sampai menjadi output.


BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Produktivitas merupakan perbandingan antara biaya hasil keluaran (output)

dengan pemasukan. Penjualan atau pendapatan (input). Produktivitas suatu

kegiatan dikatakan meningkat apabila pengembangan program memberikan

hasil tambahan sebagai produk sampingan atau by-product.

Produktivitas ditentukan oleh beberapa faktor penentu diantaranya sikap

kerja karyawan, manajemen produktivitas, efisiensi tenaga kerja, pengetahuan,

keterampilan, kamampuan dan kebiasaan karyawan. Diharapkan faktor-faktoe

tersebut dapat menentukan tingkat produktivitas karyawan, dalam hal ini fungsi

manajemen sangat berperan dalam menentukan produktivitas yaitu dengan cara

melaksanakan program atau aktivitas manajemen sesuai dengan prosedur yang

ditetapkan.
DAFTAR PUSTAKA

CHOLIS, U. M. I. N. U. R. (2013). Pengaruh Pelatihan Karyawan Terhadap

Produktivitas Kerja di PT. Pacific Indo Packing Surabaya. Jurnal

Administrasi Perkantoran ….

Gomes, Faustino Cardoso, 2003, Manajemen Sumber Daya Manusia,

Yogyakarta: Andi Offset.

Nugroho, A. (n.d.). ANALISIS PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN

OUTSOURCING PADA PT SIANTAR PUTRA MANDIRI.

Waluyo, M. (2008). Produktivitas Untuk Teknik Industri. Dian Samudra.

http://eprints.upnjatim.ac.id/7167/1/pti-1.pdf

Anda mungkin juga menyukai