Anda di halaman 1dari 24

PENGANTAR EKONOMI

MAKRO

Septriani, S.E.M.Ec.Dev.
INFLASI
POKOK BAHASAN

1. Pengertian Inflasi dan Deflasi


2. Jenis Inflasi
3. Teori Inflasi
4. Sebab timbulnya Inflasi
5. Cara Mengatasi Inflasi
6. Dampak Inflasi dan Cara Menghitung Inflasi
7. Pengertian Indeks Harga
8. Metode penghitungan Indeks Harga
PENGERTIAN INFLASI DAN DEFLASI
 Inflasi adalah Proses meningkatnya harga-harga
secara umum dan terus-menerus dalam jangka
waktu lama atau
 Keadaan yang menyatakan nilai uang menurun
 Deflasi adalah Proses menurunnya harga-harga
secara umum dan terus-menerus dalam jangka
waktu lama atau
 Keadaan yang menyatakan nilai uang meningkat
JENIS INFLASI

Inflasi berasal Contoh: defisitnya anggaran,


Asal dalam Negeri bencana
timbulnya
Inflasi Kenaikan harga minyak dunia, Biaya
Inflasi berasal dari
produksi di luar negeri dan tarif impor
luar negeri
tinggi

Inflasi tertutup Kenaikan harga beberapa barang tertentu


cakupan
pengaruh Inflasi Terbuka Kenaikan harga secara keseluruhan
kenaikan
Jenis Inflasi harga
Inflasi yang tak Inflasi yang sangat hebat dan terjadi kenaikan
terkendali harga secara terus menerus

Inflasi Ringan < 10% setahun

Inflasi
Parah Sedang 10%-30% setahun
tidaknya
Inflasi
Inflasi Berat 30%-100% setahun

Inflasi tidak
>100% setahun
terkendali
DATA INFLASI INDONESIA
DEFLASI
 Pada April 2016 terjadi deflasi sebesar 0,45 persen dengan Indeks
Harga Konsumen (IHK) sebesar 123,19. Dari 82 kota IHK, 77 kota
mengalami deflasi dan 5 kota mengalami inflasi. Deflasi tertinggi
terjadi di Sibolga 1,79 persen dengan IHK 124,29 dan terendah
terjadi di Singaraja 0,06 persen dengan IHK 131,14. Sedangkan inflasi
tertinggi terjadi di Tarakan 0,45 persen dengan IHK 132,98 dan
terendah terjadi di Banjarmasin 0,04 persen dengan IHK 122,84.
 Deflasi terjadi karena adanya penurunan harga yang ditunjukkan oleh
turunnya beberapa indeks kelompok pengeluaran, yaitu: kelompok
bahan makanan 0,94 persen; kelompok perumahan, air, listrik, gas,
dan bahan bakar 0,13 persen; dan kelompok transpor, komunikasi,
dan jasa keuangan 1,60 persen. Sedangkan kelompok pengeluaran
yang mengalami inflasi, yaitu: kelompok makanan jadi, minuman,
rokok, dan tembakau 0,35 persen; kelompok sandang 0.22 persen;
kelompok kesehatan 0,31 persen; dan kelompok pendidikan,
rekreasi, dan olahraga 0,03 persen.
TEORI-TEORI INFASI

a.Teori Kuantitas (Irving Fisher)


Inflasi diakibatkan oleh dua faktor, yaitu
1. jumlah uang yang beredar;
2. psikologi (harapan) masyarakat mengenai
kenaikan harga di masa mendatang.
b.Teori Keynes
Inflasi terjadi karena:
1. keinginan masyarakat untuk hidup di luar
batas kemampuan ekonominya;
2. adanya perebutan rezeki antarkelompok
Lanjutan teori Inflasi
c.Teori Strukturalis
Penyebab inflasi ialah:
1. kekakuan (ketidakelastisan)
penerimaan ekspor;
2. kekakuan (ketidakelastisan)
penawaran bahan makanan /stok.
SEBAB TIMBULNYA INFLASI
1.Tarikan permintaan (Demand pull inflation)
• Bertambahnya permintaan terhadap barang dan
jasa yang menyebabkan terjadinya kenaikan
Harga
P
Keterangan:
P2 E2 P = Price (harga)
E1
P1 Q= Quantity (Jumlah Barang)
D2
E = Equilibrium (keseimbangan
D1 pasar)
Q1 Q2 Q
Lanjutan
2. Cost Push Inflation
 disebabkan oleh kenaikan biaya-biaya
produksi yaitu bahan baku dan upah atau
gaji.
D1 S1
Keterangan:
S2
E2 P = Price (harga)
P2
Q= Quantity (Jumlah Barang)
P1 E1
E = Equilibrium (keseimbangan
pasar)

Q2 Q1
DAMPAK INFLASI
1. Bagi pemilik Pemilik pendapatan tetap dirugikan
pendapatan tetap Pemilik pendapatan tidak tetap bisa
dan tidak tetap diuntungkan

2. Bagi para penabung Penabung dirugikan karena nilai uang


semakin menurun

3. Bagi debitur Bagi debitur, inflasi


(Peminjam uang) menguntungkan karena saat pembayaran
dan kreditur utang, nilai uang lebih rendah dibandingkan
(pemberi pinjaman) pada saat meminjam.
Bagi kreditur, mengalami kerugian karena
nilai uang pengembalian lebih rendah jika
dibandingkan saat peminjaman.
Lanjutan
4. Bagi produsen • Bagi pengusaha besar, inflasi dapat
menguntungkan Jika pendapatan yang
diperoleh lebih tinggi dari pada kenaikan
biaya produksi.
• Bagi pengusaha kecil, naiknya biaya
produksi dapat merugikan sehingga
enggan untuk meneruskan produksinya

5. Bagi perekonomian 1. Investasi berkurang.


nasional 2. Mendorong tingkat bunga.
3. Mendorong penanam modal yang bersifat
spekulatif.
4. Menimbulkan ketidakpastian keadaan
ekonomi pada masa yang akan datang
5. Merosotnya tingkat kehidupan dan
kesejahteraan masyarakat.
CARA MENGATASI INFLASI
Kebijakan Bank Sentral untuk
Politik Diskonto
(discount policy) Menaikan atau menurunkan suku
Bunga
Politik Pasar Kebijakan untuk membeli atau
Kebijaka Terbuka (open
Menjual surat berharga
market policy)
n
Moneter Pengawasan Seleksi pemberian kredit secara
kredit secara
selektif. ketat
Politik Persediaan Politik Menaikkan atau menurunkan
Kas (cash ratio
policy) cadangan kas dari Bank
Solution pengaturan pengeluaran
Kebijakan pemerintah (APBN)
Fiskal
peningkatan tarif/pajak.

1. Peningkatan produksi.
Kebijakan
Non 2. Kebijakan upah.
Moneter
3. Pengawasan harga.
CARA MENGHITUNG LAJU INFLASI

Laju Inflasi = IHt – IHt-1 X 100%


IHt-1
Keterangan:
 IHt = Indeks Harga tahun tertentu (tahun yang
dihitung)
 IHt–1 = Indeks Harga tahun sebelumnya

 Note:
 Indeks harga adalah Perbandingan perubahan
harga tahun tertentu (given year) dengan tahun
dasar (based year).
CONTOH PENGHITUNGAN LAJU INFLASI
Diketahui:
 Indeks Harga Konsumen bulan Maret 2005 = 150,65
 Indeks Harga Konsumen bulan Februari 2005 =
145,15
 Besarnya laju inflasi bulan Maret 2005 adalah:
 Laju Inflasi = 150,65 – 145,15 x 100%
145,15
= 3,79%
JENIS-JENIS INDEKS HARGA
1. Indeks harga konsumen (IHK) adalah angka yang
menggambarkan perbandingan perubahan
harga barang dan jasa yang dihitung dianggap
mewakili belanja konsumen
2. Indeks harga produsen (IHP) adalah
perbandingan perubahan barang dan jasa yang
dibeli oleh produsen pada waktu tertentu,
3. Indeks harga yang harus dibayar dan diterima
oleh petani. Indeks harga barang-barang yang
dibayar oleh petani baik untuk biaya hidup
maupun untuk biaya proses produksi.
METODE PENGHITUNGAN INDEKS HARGA
1. Metode penghitungan indeks harga tidak
tertimbang
Rumus indeks harga tidak tertimbang sederhana:
Pn X 100%
Po
Keterangan:
Pn = Jumlah harga pada tahun tertentu
Po = Jumlah harga pada tahun dasar
Lanjutan
2. Metode penghitungan indeks harga
tertimbang
a. Metode Laspeyres
 adalah metode penghitungan angka indeks
yang ditimbang dengan menggunakan faktor
penimbang kuantitas/jumlah barang pada
tahun dasar (Qo)
 Rumus = Pn.Qo X 100%
Po.Qo
Lanjutan Metode penghitungan indeks harga
tertimbang

b. Metode Paasche atau GNP Deflator


• adalah metode penghitungan angka indeks yang
ditimbang dengan menggunakan faktor
penimbang kuantitas pada tahun tertentu (Qn)

 Rumus = Pn.Qn X 100%


Po.Qn
CONTOH SOAL INDEKS HARGA TERTIMBANG
 Indeks Harga Laspeyres
Jenis Harga (ribuan rupiah)
Barang Kuantitas th 2010 = Po.Qo Pn.Qo
2010 (Po) 2011(Pn) Qo

A 2000 3000 5 10.000 15.000


B 3000 6000 10 30.000 60.000
C 4000 6000 20 80.000 120.000
D 3000 3000 3 9.000 9.000
E 1000 2000 4 4.000 8.000
Jumlah 133.000 212.000

Indeks harga Laspeyres


= Pn.QoX 100%
Po.Qo
= 212.000 X 100% = 159,40%
133.000
Contoh Soal Indeks Harga
Paasche/GNP Deflator
Jenis Harga (ribuan Kuantitas Po.Qn Pn.Qn
Barang Rp) Tahun 2011 =
Qn
2010 2011
A 2 3 10 20 30
B 3 6 10 30 60
C 4 6 20 80 120
D 3 3 5 15 15
E 1 2 5 5 10
Jumlah 150 235
Indeks harga Paasche
= Pn.QnX 100%
Po.Qn
= 235 X 100% = 159,40%
150
THE END…
THANK YOU…

Anda mungkin juga menyukai