Anda di halaman 1dari 4

Indeks Harga dan Inflasi

Indeks harga merupakan suatu  Indeks Harga Implisit


ukuran statistik untuk menyatakan Indeks harga jenis ini sebenarnya
perubahan-perubahan harga yang merupakan suatu metode untuk
terjadi dari satu periode ke periode membandingkan pertumbuhan
lainnya. Di Indonesia, indeks harga ekonomi nominal dengan
ditetapkan dari hasil pengumpulan pertumbuhan ekonomi riil.
data oleh Badan Pusat Statistik (BPS).
Nah, caranya masing-masing harga Indeks harga memiliki beberapa
barang dan jasa diberi bobot tujuan yang dapat digunakan oleh
(weighted) berdasarkan tingkat beberapa pihak, yaitu:
keutamaannya. Barang dan jasa yang  Sebagai petunjuk atau indikator
dianggap paling penting diberi bobot yang dapat digunakan dalam
yang lebih besar. mengukur kegiatan ekonomi
secara umum.
Jenis jenis indeks harga :  lndeks harga perdagangan besar
 Indeks Harga Konsumen (IHK) dapat memberi gambaran tren
Sesuai dengan namanya indeks atau kecenderungan dalam
harga konsumen melihat perdagangan
perubahan harga barang dan jasa  lndeks harga konsumen (IHK)
yang dikonsumsi dari waktu ke dan indeks harga biaya hidup
waktu. dapat digunakan untuk
 Indeks Harga Perdagangan penetapan gaji dan
Besar/Indeks Harga Produsen perubahannya.
Indeks harga perdagangan besar  Sebagai pedoman pembelian bagi
merupakan angka indeks yang perusahaan-perusahaan yang
menunjukkan perubahan pada memiliki persediaan dalam
harga pembelian barang oleh jumlah besar dan teratur.
para pedagang besar.  lndeks harga yang berlaku bagi
 Indeks Harga yang Diterima dan petani, yang dibayar dan
Dibayar Petani diterimanya, merupakan
Indeks harga yang diterima dan gambaran apakah petani
dibayar petani adalah indeks semakin makmur atau semakin
haga yang harus dibayar oleh melarat.
pertani baik untuk biaya hidup  lndeks harga umumnya
maupun untuk biaya produksi digunakan pedagang dalam
termasuk juga biaya hipotek, kebijakan penetapan harga dan
pajak, upah. penentuan jumlah persediaan.
Metode perhitungan indeks harga

Metode harga tidak tertimbang

 IA = indeks harga yang tidak


ditimbang
 Pn = harga yang dihitung angka
indeksnya
 Po = harga pada tahun awal

Metode harga tidak tertimbang


 Metode Paasche

 Metode Laspeyres

 Metode Drobisch and Bowley

 Metode Irving Fisher


INFLASI

Inflasi merupakan sebuah


kondisi di mana harga barang dan jasa  Berdasarkan Sumbernya :
cenderung terus menerus naik. a. Inflasi yang disebabkan defisit
Sebenarnya kenaikan harga APBN apabila pertumbuhan uang
barang/jasa bersifat sementara, tetapi lebih tinggi dibanding
jika kenaikan itu berlangsung secara pertumbuhan jumlah barang.
terus menerus dan dalam waktu yang b. Imported inflation yang
lama, maka kejadian tersebut bisa disebabkan karena suatu negara
dikatakan sebagai gejala inflasi. mengimpor barang dari negara
yang tengah mengalami inflasi.
Jenis-jenis Inflasi :
 Berdasarkan Tingkat Keparahannya Untuk menentukan laju infasi
a. Inflasi rendah -> di bawah 10% dapat dirumuskan sebagai
(I < 10%). berikut :
b. Inflasi sedang -> antara 10% –
30% (10% < I < 30%).
c. Inflasi tinggi -> antara 30% –
100% (30% < I < 100%).
d. Hiperinflasi -> lebih dari 100% (I
> 100%).

 Berdasarkan Penyebabnya : Dampak Inflasi :


a. Demand pull inflation, yakni
kondisi di mana tingginya a. Terhambatnya pertumbuhan
permintaan masyarakat terhadap ekonomi negara, karena
barang sehingga terjadi inflasi. berkurangnya investasi dan
Berikut kurvanya. berkurangnya minat menabung.
b. Cost push inflation, yakni kondisi b. Masyarakat yang
di mana kenaikan biaya produksi berpenghasilan rendah tidak
berimbas pada naiknya harga dapat menjangkau harga
barang sehingga terjadi inflasi. barang karena harga barang
Berikut kurvanya. mengalami kenaikan.
c. Mixed inflation, yakni kondisi c. Jika terdapat kebijakan untuk
inflasi yang disebabkan oleh mengurangi inflasi, maka akan
tekanan permintaan (demand terjadi pengangguran, karena
pull inflation) dan inflasi pemerintah berusaha untuk
dorongan biaya (cost push menekan harga.
inflation). d. Masyarakat akan cenderung
untuk menyimpan barang dari
pada menyimpan uang.
e. Nilai mata uang turun, karena
adanya kenaikan harga barang.

Cara-cara Mengatasi Inflasi :

 Kebijakan Moneter :
a. Politik Diskonto
Bank sentral dapat menjalankan
pengaruhnya atas jumlah uang
yang beredar dengan jalan  Kebijakan Fiskal
menaikkan atau menurunkan a. Sistem perpajakan.
suku bunga (diskonto). Dengan menaikkan tarif pajak,
pemerintah bermaksud
b. Politik Pasar Terbuka memperkuat kas pemerintah dan
Dengan politik pasar terbuka dapat memperbesar pengeluaran
bank sentral secara aktif akan yang bersifat umum
membeli atau menjual surat
berharga dengan tingkat suku b. Politik anggaran
bunga tertentu. Pemerintah dapat menjalankan
politik anggaran baik anggaran
c. Politik Cadangan Kas berimbang maupun anggaran
Bank sentral dapat menentukan tidak berimbang. Jika pemerintah
jumlah cadangan kas minimum menempuh anggaran berimbang,
yang harus ada dibank-bank sisi pengeluaran dalam APBN
umum, dengan tujuan agar kredit direncanakan sama dengan sisi
yang diberikan kepada penerimaan. Tidak ada petunjuk
masyarakat dapat dikendalikan, dalam kondisi ekonomi seperti
sehingga dapat memengaruhi apa politik anggaran berimbang
jumlah uang beredar. ditempuh oleh pemerintah.
Namun bila pemerintah memilih
d. Kebijakan dorongan moral anggaran berimbang, terdapat
Bank sentral dapat memengaruhi dua hal yang paling pokok yang
jumlah uang beredar dengan ingin dicapai yaitu peningkatan
berbagai pengumuman, pidato, disiplin dan kepastian
dan edaran yang ditujukan anggaran.
kepada bank umum dan pelaku
moneter lainnya. lsinya dapat
berupa ajakan ataupun larangan
untuk menahan atau melepaskan
pinjaman dan tabungan

Anda mungkin juga menyukai