Anda di halaman 1dari 38

INFLASI DAN DEFLASI

Dwi Prastiyo Hadi


FHISIP– UT
2021
PENGANTAR
 Inflasi adalah “kenaikan harga
barang atau jasa–dimana, daya beli
uang menurun” (kebalikannya:
deflasi)
 Perubahan harga mempengaruhi
jumlah barang dan jasa yang dapat
dibeli dari sejumlah uang yang sama
1. Pengertian Inflasi dan Deflasi

Inflasi adalah Proses meningkatnya harga-harga secara


umum dan terus-menerus dalam jangka waktu lama atau
Keadaan yang menyatakan nilai uang menurun
Deflasi adalah Proses menurunnya harga-harga secara
umum dan terus-menerus dalam jangka waktu lama atau
Keadaan yang menyatakan nilai uang meningkat
2. Jenis Inflasi
Inflasi berasal
Contoh: defisitnya anggaran, bencana
dalam Negeri
Asal
timbulnya
Inflasi Inflasi berasal
Kenaikan harga minyak dunia, Biaya produksi di
dari luar
luar negeri dan tarif impor tinggi
negeri

Inflasi
Kenaikan harga beberapa barang tertentu
tertutup
cakupan
pengaruh Inflasi
Kenaikan harga secara keseluruhan
kenaikan Terbuka
Jenis Inflasi harga
Inflasi yang tak Inflasi yang sangat hebat dan terjadi kenaikan harga
terkendali secara terus menerus

Inflasi Ringan < 10% setahun

Inflasi
Parah Sedang 10%-30% setahun
tidaknya
Inflasi
Inflasi Berat 30%-100% setahun

Inflasi tidak
>100% setahun
terkendali
PENYEBAB INFLASI

Permintaan yang lebih besar daripada supply


(tarikan permintaan)
Kenaikan bahan baku maupun biaya produksi (desakan
biaya)
Tekanan permintaan + dorongan ongkos (inflasi struktural)
Peredaran uang kartal yang tak terkendali
Kekacauan politik dan ekonomi
Tuntutan kenaikan upah
4. Sebab Timbulnya Inflasi

1. Tarikan permintaan (Demand pull inflation)


•Bertambahnya permintaan terhadap barang dan jasa yang menyebabkan
terjadinya kenaikan Harga

P Keterangan:
E2 P = Price (harga)
P2
E1 Q= Quantity (Jumlah Barang)
P1
D2 E = Equilibrium (keseimbangan
D1 pasar)
Q1 Q2 Q
Lanjutan
2. Cost Push Inflation
disebabkan oleh kenaikan biaya-biaya produksi yaitu bahan baku dan upah atau
gaji.

D1 S1
Keterangan:
S2
E2 P = Price (harga)
P2
Q= Quantity (Jumlah
P1 E1 Barang)
E = Equilibrium
(keseimbangan pasar)
Q2 Q1
3. Teori-teori Infasi
a. Teori Kuantitas (Irving Fisher)
Inflasi diakibatkan oleh dua faktor, yaitu
1. jumlah uang yang beredar;
2. psikologi (harapan) masyarakat mengenai kenaikan harga di masa
mendatang.
b. Teori Keynes
Inflasi terjadi karena:
1. keinginan masyarakat untuk hidup di luar batas kemampuan ekonominya;
2. adanya perebutan rezeki antarkelompok
Lanjutan teori Inflasi

c. Teori Strukturalis
Penyebab inflasi ialah:
1. kekakuan (ketidakelastisan)
penerimaan ekspor;
2. kekakuan (ketidakelastisan)
penawaran bahan makanan.
5. Cara Mengatasi InflasiSolution
Kebijakan Moneter
Kebijakan Bank(discount
Politik Diskonto Sentral untuk
policy)
Menaikan atau menurunkan suku
Bunga
Politik Pasar Terbuka (open market policy)
Kebijakan untuk membeli atau
Menjual surat berharga
Pengawasan kredit secara selektif.
Seleksi pemberian kredit secara
ketat
Politik Persediaan Kas (cash ratio policy)
Politik Menaikkan atau menurunkan
cadangan kas dari Bank
Kebijakan Fiskal
pengaturan pengeluaran pemerintah (APBN)

peningkatan tarif/pajak.
Keterangan:
Kebijakan Non Moneter Yang dibold dan
1. Peningkatan produksi.
dimiringkan adalah cara
2. Kebijakan upah. yang dipilih pemerintah
untuk mengatasi inflasi
3. Pengawasan harga.
6. a. Dampak Inflasi
1. Bagi pemilik pendapatan tetap Pemilik pendapatan tetap
dan tidak tetap dirugikan
Pemilik pendapatan tidak tetap
bisa diuntungkan

2. Bagi para penabung Penabung dirugikan karena nilai


uang semakin menurun

3. Bagi debitur(Peminjam uang) Bagi debitur, inflasi


menguntungkan karena saat
dan kreditur(pemberi pembayaran utang, nilai uang
pinjaman) lebih rendah dibandingkan pada
saat meminjam.
Bagi kreditur, mengalami
kerugian karena nilai uang
pengembalian lebih rendah jika
dibandingkan saat peminjaman.
Lanjutan
4. Bagi produsen Bagi pengusaha besar, inflasi dapat
menguntungkan Jika pendapatan
yang
diperoleh lebih tinggi daripada
kenaikan biaya produksi.
Bagi pengusaha kecil, naiknya biaya
produksi dapat merugikan sehingga
enggan untuk meneruskan
produksinya

5. Bagi perekonomian 1. Investasi berkurang.


2. Mendorong tingkat bunga.
nasional 3. Mendorong penanam modal yang
bersifat spekulatif.
4. Menimbulkan ketidakpastian
keadaan ekonomi pada masa
yang akan datang
5. Merosotnya tingkat kehidupan
dan kesejahteraan masyarakat.
PRICE INDEX
 Untuk mengukur perubahan level harga
historis dari komoditi tertentu perlu dihitung
price index
 Price index adalah suatu perbandingan antara
harga dari beberapa komoditi atau jasa pada
beberapa titik waktu dengan harga pada
beberapa titik waktu sebelumnya (base year)
PRICE INDEX
PRICE INDEX
 Contoh
Base year, 1967 (price index1967=100)
Commodity price1967 = $1.46 per pound
Commodity price1993 = $5.74 per pound
$5.74 per pound
price index1993 = (100) = 393.2
$1.46 per pound
Nilai index menunjukkan bahwa harga pada
1993 adalah 3,932 lebih besar daripada harga
pada 1967
PRICE INDEX
 Seorang menginvestasikan uang $100 pada
saat ini dengan perkiraan pendapatan tahunan
sebesar 15%. Akhir tahun kelima jumlah uang
tersebut menjadi :
F/P, 15, 5
$100 ( 2.011 ) = $201.10
Saat ini harga sebuah ban mobil $100, dan
mengalami kenaikan sebesar 10% per tahun.
Pada akhir tahun kelima ban yang sama akan
berharga :
F/P, 10, 5
$100 ( 1.611 ) = $161.10
PRICE INDEX
Orang tersebut akan tertipu jika mengabaikan
perubahan harga. Uang pada akhir tahun kelima
setelah investasi tidak dapat untuk membeli 2 ban
tetapi hanya 1.25 ban.

Ketika mempertimbangkan time value


of money, maka harus juga memper-
timbangkan pengaruh perubahan
harga & pengaruh daya pendapatan-
nya (earning power)
Pengertian Indeks Harga

Yaitu Perbandingan perubahan harga


tahun tertentu (given year) dengan
tahun dasar (based year).
Jenis-jenis Indeks Harga

1. Indeks harga konsumen (IHK) adalah angka yang


menggambarkan perbandingan perubahan harga barang
dan jasa yang dihitung dianggap mewakili belanja
konsumen
2. Indeks harga produsen (IHP) adalah perbandingan
perubahan barang dan jasa yang dibeli oleh produsen
pada waktu tertentu,
3. Indeks harga yang harus dibayar dan diterima oleh
petani. Indeks harga barang-barang yang dibayar oleh
petani baik untuk biaya hidup maupun untuk biaya proses
produksi.
Ciri-ciri Indeks Harga
1. Indeks harga sebagai standar
perbandingan harga dari waktu ke waktu.
2. Penetapan indeks harga didasarkan pada
data yang relevan.
3. Indeks harga ditetapkan oleh sampel,
bukan populasi.
4. Indeks harga dihitung berdasarkan waktu
yang kondisi ekonominya stabil.
5. Penghitungan indeks harga dilakukan dengan cara membagi harga
tahun yang akan dihitung indeksnya dengan harga tahun dasar dikali
100%
Metode penghitungan Indeks Harga

1. Metode penghitungan indeks harga tidak tertimbang


Rumus indeks harga tidak tertimbang sederhana: Pn
X 100%
Po
Keterangan:
Pn = Jumlah harga pada tahun tertentu
Po = Jumlah harga pada tahun dasar
Contoh soal Indeks Harga Tidak
Tertimbang
Jenis Barang Harga tahun 2009 (Po) Harga tahun 2010 (Pn)
Tas Rp150.000 Rp200.000
Sepatu Rp200.000 Rp250.000
Pakaian Rp100.000 Rp150.000
Po = Rp450.000 Pn = Rp600.000

Indeks harga tidak tertimbang


= Pn X 100%
Po
= Rp600.000 X 100% = 133,33%
Rp450.000
Lanjutan
2. Metode penghitungan indeks harga tertimbang
a. Metode Laspeyres
adalah metode penghitungan angka indeks yang ditimbang dengan
menggunakan faktor penimbang kuantitas/jumlah barang pada tahun dasar (Qo)
Rumus = Pn.Qo X 100%
Po.Qo
Lanjutan Metode penghitungan indeks harga
tertimbang

b. Metode Paasche atau GNP Deflator


• adalah metode penghitungan angka indeks yang ditimbang
dengan menggunakan faktor penimbang kuantitas pada tahun
tertentu (Qn)

Rumus = Pn.Qn X 100%


Po.Qn
Contoh soal Indeks Harga Tertimbang

Indeks Harga Laspeyres


Jenis Harga (ribuan rupiah)
Barang Kuantitas th 2010 = Qo Po.Qo Pn.Qn
2010 (Po) 2011(Pn)

A 2 3 5 10 15
B 3 6 10 30 60
C 4 6 20 80 120
D 3 3 3 9 9
E 1 2 4 4 8
Jumlah 133 212
Indeks harga Laspeyres
= Pn.QoX 100%
Po.Qo
= 212 X 100% = 159,40%
133
Contoh Soal Indeks Harga
Paasche/GNP Deflator
Jenis Barang Harga (ribuan Rp) Kuantitas Po.Qn Pn.Qn
Tahun 2011 =
Qn
2010 2011

A 2 3 10 20 30
B 3 6 10 30 60
C 4 6 20 80 120
D 3 3 5 15 15
E 1 2 5 5 10
Jumlah 150 235
Indeks harga Paasche
= Pn.QnX 100%
Po.Qn
= 235 X 100% = 159,40%
150
1. HitungLatihan
Indeks hargaSoal Indeks
tidak tertimbang Harga
a.
Jenis Barang Harga tahun 2010 Harga tahun 2011

A 2.000 3.000

b. B 3.000 4.000
C 4.000 6.000
D 5.000 7.500
Po =…………. Pn = …………..

Jenis Barang Harga tahun 2010 Harga tahun 2011

P 3.000 4.500
Q 4.000 6.000
R 5.000 8.000
S 6.000 10.000
Po =…………. Pn = …………..
12. Hitung Indeks Harga Tertimbang(Laspeyres)!

Jenis Harga (ribuan Rp) Kuantitas th Po.Qo Pn.Qo


Barang 2010 (Qo)
2010 2011

A 20 30 2 ..……………. ………………
B 30 45 3 ……………… ………………
C 40 50 4 ……………… ………………
D 50 75 5 ……………… ………………
Po.Qo =…………. Pn.Qo=………..

Jenis Harga (ribuan Rp) Kuantitas th Po.Qo Pn.Qo


Barang 2010 (Qo)
2010 2011

A 20 30 2 ..……………. ………………
B 30 45 3 ……………… ………………
C 40 50 4 ……………… ………………
D 50 75 5 ……………… ………………
Po.Qo =…………. Pn.Qo=………..
12. 1 Hitung Indeks Harga Paasche/GNP deflator!
Jenis Harga (ribuan Rp) Kuantitas th Po.Qn Pn.Qn
Barang 2011 (Qo)
2010 2011

A 30 40 3 ..……………. ………………
B
12.2 Hitung 40 Harga Paasche/GNP
Indeks 50 4
Deflator! ……………… ………………
C 40 60 5 ……………… ………………
D 60 90 6 ……………… ………………
Po.Qo =…………. Pn.Qo=………

Jenis Harga (ribuan Rp) Kuantitas th Po.Qn Pn.Qn


Barang 2011 (Qn)
2010 2011

P 15 30 2 ..……………. ………………
Q 20 40 3 ……………… ………………
R 30 60 4 ……………… ………………
S 45 90 5 ……………… ………………
Po.Qn =………. Pn.Qn=………
Indeks Harga Konsumen di Indonesia

Mulai Juni 2008, IHK disajikan dengan menggunakan tahun dasar


2007=100 dan mencakup 66 kota yang terdiri dari 33 ibukota propinsi
dan 33 kota-kota besar di seluruh Indonesia. IHK sebelumnya
menggunakan tahun dasar 2002=100 dan hanya mencakup 45 kota.
• Mencakup antara 284 - 441 barang dan jasa yang dikelompokkan
ke dalam tujuh kelompok pengeluaran yaitu:
1. bahan makanan;
2. makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau;
3. perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar;
4. sandang;
5. kesehatan;
6. pendidikan, rekreasi dan olah raga; dan
7. transportasi, komunikasi dan jasa keuangan.
• Indeks Harga Konsumen Indonesia dihitung dengan
mengembangkan rumus Laspeyres. Dalam penghitungan
rata-rata harga barang dan jasa, ukuran yang digunakan
adalah mean (rata-rata), tetapi untuk beberapa barang/jasa
yang musiman, digunakan geometri.
TINGKAT INFLASI
 Menghitung tingkat inflasi
CPIt+1  CPIt
Annual inflation rate for year t+1 =
CPIt
dimana CPIt adalah index of consumer prices
pada akhir tahun t
Contoh:
Annual inflation rate untuk 1980
CPI1980  CPI1979 246.8  217.4
= 217.4
CPI1979
= 0.135 atau 13.5% per tahun
TINGKAT INFLASI
Perkiraan tingkat inflasi didasarkan atas:
 Kecenderungan rate sebelumnya
 Prediksi kondisi ekonomi
 Judgment
 Elemen-elemen peramalan ekonomi
yang lain
TINGKAT INFLASI
 Ekspektasi tingkat inflasi dapat dilakukan
dengan 2 cara :
1. Individual annual inflation rate
 Tingkat inflasi dihitung pada tiap-tiap
tahun
 Cara ini time consuming dan biasanya
tidak lebih akurat dibandingkan dengan
tingkat gabungan tunggalnya
TINGKAT INFLASI
2. Average annual inflation rate
 Tingkat inflasi tahunan rata-rata
(gabungan)
 Digunakan untuk investasi dengan
proyeksi umur yang panjang
 Tingkat inflasi ini ditentukan dengan
persamaan:
CPIt 1  f   CPIt  n
n

dimana f adalah average annual inflation


rate
TINGKAT INFLASI
 Contoh
Berapa average inflation rate dari akhir tahun
1966 sampai dengan akhir tahun 1980 (14
tahun)?
97.21  f   246.8
14

f  6.9% per tahun


future inflation rate  sulit diprediksikan secara
akurat
TINGKAT INFLASI
 Keputusan apakah menggunakan individual
annual inflation rate atau average annual rate
tergantung pada judgment yang biasanya
mempertimbangkan antara lain:
 Situasi
 Sensitivitas terhadap perubahan tingkat inflasi
 Tingkat akurasi yang diinginkan
 Informasi yang tersedia untuk meramalkan
tingkat inflasi (yang paling menentukan)
TERIMA KASIH

38

Anda mungkin juga menyukai