Anda di halaman 1dari 35

INFLAS

I
Anggota
1. Yudhistira Dewa K.H (200810301036)
2. Wahyu Darmawan (200810301041)
3. Muhammad Suadian Syah (200810301064)
4. Maritza Tiara Dewi (200810301070)
5. Valda Amalia Azzahra H. (200810301081)
6. Wimpi Agung Nugraha (200810301098)
7. Rinda Dina Malia (200810301125)
8. Zainatul Qodriyati (200810301129)
9. Nabilah Shahputri Yustisia (200810301139)
10. Yudea Fitra Wanda (200810301158)
1. Pengertian Inflasi dan Deflasi

● Inflasi adalah Proses meningkatnya harga-harga


secara umum dan terus-menerus dalam jangka waktu
lama atau
● Keadaan yang menyatakan nilai uang menurun
● Deflasi adalah Proses menurunnya harga-harga
secara umum dan terus-menerus dalam jangka waktu
lama atau
● Keadaan yang menyatakan nilai uang meningkat
2. Jenis Inflasi
PENYEBAB INFLASI

● Permintaan yang lebih besar daripada supply (tarikan


permintaan)
● Kenaikan bahan baku maupun biaya produksi
(desakan biaya)
● Tekanan permintaan + dorongan ongkos (inflasi
struktural)
● Peredaran uang kartal yang tak terkendali
● Kekacauan politik dan ekonomi
● Tuntutan kenaikan upah
4. Sebab Timbulnya Inflasi

1. Tarikan permintaan (Demand pull inflation)


• Bertambahnya permintaan terhadap barang dan jasa yang menyebabkan terjadinya
kenaikan Harga

P Keterangan:
P2
E2 P = Price (harga)
P1
E1
Q= Quantity (Jumlah Barang)
D2
E = Equilibrium (keseimbangan
D1 pasar)
Q1 Q2 Q
Lanjutan
2. Cost Push Inflation
● disebabkan oleh kenaikan biaya-biaya produksi yaitu bahan baku dan upah atau
gaji.

S1
Keterangan:
D1
P = Price (harga)
S2
E2 Q= Quantity (Jumlah
P2
Barang)
P1
E1
E = Equilibrium
(keseimbangan pasar)

Q2 Q1
3. Teori-teori Infasi
a. Teori Kuantitas (Irving Fisher)
Inflasi diakibatkan oleh dua faktor, yaitu
1. jumlah uang yang beredar;
2. psikologi (harapan) masyarakat mengenai kenaikan harga di masa mendatang.
b. Teori Keynes
Inflasi terjadi karena:
1. keinginan masyarakat untuk hidup di luar batas kemampuan ekonominya;
2. adanya perebutan rezeki antarkelompok
Lanjutan teori Inflasi

c. Teori Strukturalis
Penyebab inflasi ialah:
1. kekakuan (ketidakelastisan)

penerimaan ekspor;
2. kekakuan (ketidakelastisan)
penawaran bahan makanan.
5. Cara Mengatasi Inflasi

Keterangan:
Yang dibold dan
dimiringkan adalah cara
yang dipilih pemerintah
untuk mengatasi inflasi
6. a. Dampak Inflasi
1. Bagi pemilik pendapatan Pemilik pendapatan tetap
tetap dan tidak tetap dirugikan
Pemilik pendapatan tidak
tetap bisa diuntungkan
2. Bagi para penabung Penabung dirugikan karena
nilai uang semakin menurun

3. Bagi debitur(Peminjam Bagi debitur, inflasi


uang) menguntungkan karena saat
dan kreditur(pemberi pembayaran utang, nilai
pinjaman) uang lebih rendah
dibandingkan pada saat
meminjam.
Bagi kreditur, mengalami
kerugian karena nilai uang
pengembalian lebih rendah
Lanjutan
Bagi pengusaha besar, inflasi
4. Bagi produsen dapat menguntungkan Jika
pendapatan yang
diperoleh lebih tinggi daripada
kenaikan biaya produksi.
Bagi pengusaha kecil, naiknya
biaya produksi dapat merugikan
sehingga enggan untuk
meneruskan produksinya
1. Investasi berkurang.
5. Bagi 2. Mendorong tingkat bunga.
perekonomian 3. Mendorong penanam modal
yang bersifat spekulatif.
nasional 4. Menimbulkan ketidakpastian
keadaan ekonomi pada masa
yang akan datang
5. Merosotnya tingkat
kehidupan dan kesejahteraan
masyarakat.
PRICE INDEX
 Untuk mengukur perubahan level harga
historis dari komoditi tertentu perlu dihitung
price index
 Price index adalah suatu perbandingan antara
harga dari beberapa komoditi atau jasa pada
beberapa titik waktu dengan harga pada
beberapa titik waktu sebelumnya (base year)
PRICE INDEX
PRICE INDEX
 Contoh
Base year, 1967 (price index1967=100)
Commodity price1967 = $1.46 per pound
Commodity price1993 = $5.74 per pound
$5.74 per pound
price index1993 = (100) = 393.2
$1.46 per pound

Nilai index menunjukkan bahwa harga pada


1993 adalah 3,932 lebih besar daripada harga
pada 1967
PRICE INDEX
 Seorang menginvestasikan uang $100 pada
saat ini dengan perkiraan pendapatan tahunan
sebesar 15%. Akhir tahun kelima jumlah uang
tersebut menjadi :
F/P, 15, 5
$100 ( 2.011 ) = $201.10

Saat ini harga sebuah ban mobil $100, dan


mengalami kenaikan sebesar 10% per tahun.
Pada akhir tahun kelima ban yang sama akan
berharga :
F/P, 10, 5
$100 ( 1.611 ) = $161.10
PRICE INDEX
Orang tersebut akan tertipu jika mengabaikan
perubahan harga. Uang pada akhir tahun kelima
setelah investasi tidak dapat untuk membeli 2 ban
tetapi hanya 1.25 ban.

Ketika mempertimbangkan time value


of money, maka harus juga memper-
timbangkan pengaruh perubahan
harga & pengaruh daya pendapatan-
nya (earning power)
Pengertian Indeks Harga

Yaitu Perbandingan perubahan harga


tahun tertentu (given year) dengan
tahun dasar (based year).
Jenis-jenis Indeks Harga

1. Indeks harga konsumen (IHK) adalah angka yang


menggambarkan perbandingan perubahan harga barang
dan jasa yang dihitung dianggap mewakili belanja
konsumen
2. Indeks harga produsen (IHP) adalah perbandingan
perubahan barang dan jasa yang dibeli oleh produsen pada
waktu tertentu,
3. Indeks harga yang harus dibayar dan diterima oleh petani.
Indeks harga barang-barang yang dibayar oleh petani baik
untuk biaya hidup maupun untuk biaya proses produksi.
Ciri-ciri Indeks Harga
1. Indeks harga sebagai standar
perbandingan harga dari waktu ke waktu.
2. Penetapan indeks harga didasarkan pada
data yang relevan.
3. Indeks harga ditetapkan oleh sampel,
bukan populasi.
4. Indeks harga dihitung berdasarkan waktu
yang kondisi ekonominya stabil.
5. Penghitungan indeks harga dilakukan dengan cara membagi
harga tahun yang akan dihitung indeksnya dengan harga tahun
dasar dikali 100%
Metode penghitungan Indeks Harga

1. Metode penghitungan indeks harga tidak


tertimbang
Rumus indeks harga tidak tertimbang sederhana: Pn X
100%
Po
Keterangan:
Pn = Jumlah harga pada tahun tertentu
Po = Jumlah harga pada tahun dasar
Contoh soal Indeks Harga Tidak Tertimbang

Jenis Barang Harga tahun 2009 (Po) Harga tahun 2010 (Pn)
Tas Rp150.000 Rp200.000
Sepatu Rp200.000 Rp250.000
Pakaian Rp100.000 Rp150.000
Po = Rp450.000 Pn = Rp600.000

Indeks harga tidak tertimbang


= Pn X 100%
Po
= Rp600.000 X 100% = 133,33%
Rp450.000
Lanjutan
2. Metode penghitungan indeks harga tertimbang
a. Metode Laspeyres
● adalah metode penghitungan angka indeks yang ditimbang dengan menggunakan
faktor penimbang kuantitas/jumlah barang pada tahun dasar (Qo)
● Rumus = Pn.Qo X 100%
Po.Qo
Lanjutan Metode penghitungan indeks harga
tertimbang

b. Metode Paasche atau GNP Deflator


• adalah metode penghitungan angka indeks yang ditimbang
dengan menggunakan faktor penimbang kuantitas pada tahun
tertentu (Qn)

● Rumus = Pn.Qn X 100%


Po.Qn
Contoh soal Indeks Harga Tertimbang
● Indeks Harga Laspeyres
Jenis Harga (ribuan rupiah)
Barang 2010 (Po) 2011(Pn) Kuantitas th 2010 = Qo Po.Qo Pn.Qn

A 2 3 5 10 15
B 3 6 10 30 60
C 4 6 20 80 120
D 3 3 3 9 9
E 1 2 4 4 8
Jumlah 133 212

Indeks harga Laspeyres


= Pn.QoX 100%
Po.Qo
= 212 X 100% = 159,40%
133
Contoh Soal Indeks Harga Paasche/GNP Deflator
Jenis Harga (ribuan Rp) Kuantitas Po.Qn Pn.Qn
Barang 2010 2011 Tahun 2011
= Qn

A 2 3 10 20 30
B 3 6 10 30 60
C 4 6 20 80 120
D 3 3 5 15 15
E 1 2 5 5 10
Jumlah 150 235
Indeks harga Paasche
= Pn.QnX 100%
Po.Qn
= 235 X 100% = 159,40%
150
Indeks Harga Konsumen di Indonesia

● Mulai Juni 2008, IHK disajikan dengan menggunakan tahun dasar


2007=100 dan mencakup 66 kota yang terdiri dari 33 ibukota
propinsi dan 33 kota-kota besar di seluruh Indonesia. IHK
sebelumnya menggunakan tahun dasar 2002=100 dan hanya
mencakup 45 kota.
• Mencakup antara 284 - 441 barang dan jasa yang
dikelompokkan ke dalam tujuh kelompok pengeluaran yaitu:
1. bahan makanan;
2. makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau;
3. perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar;
4. sandang;
5. kesehatan;
6. pendidikan, rekreasi dan olah raga; dan
7. transportasi, komunikasi dan jasa keuangan.
• Indeks Harga Konsumen Indonesia dihitung dengan
mengembangkan rumus Laspeyres. Dalam penghitungan
rata-rata harga barang dan jasa, ukuran yang digunakan
adalah mean (rata-rata), tetapi untuk beberapa barang/jasa
yang musiman, digunakan geometri.
TINGKAT INFLASI
 Menghitung tingkat inflasi
CPIt+1  CPIt
Annual inflation rate for year t+1 =
CPIt

dimana CPIt adalah index of consumer prices


pada akhir tahun t

Annual inflation rate untuk 1980


CPI1980  CPI1979 246.8  217.4
= 217.4
CPI1979
= 0.135 atau 13.5% per tahun
TINGKAT INFLASI
Perkiraan tingkat inflasi didasarkan atas:
 Kecenderungan rate sebelumnya
 Prediksi kondisi ekonomi
 Judgment
 Elemen-elemen peramalan ekonomi
yang lain
TINGKAT INFLASI
 Ekspektasi tingkat inflasi dapat dilakukan
dengan 2 cara :
1. Individual annual inflation rate
 Tingkat inflasi dihitung pada tiap-tiap
tahun
 Cara ini time consuming dan biasanya
tidak lebih akurat dibandingkan dengan
tingkat gabungan tunggalnya
TINGKAT INFLASI
2. Average annual inflation rate
 Tingkat inflasi tahunan rata-rata
(gabungan)
 Digunakan untuk investasi dengan
proyeksi umur yang panjang
 Tingkat inflasi ini ditentukan dengan
persamaan:
CPI t 1  f   CPI t  n
n

dimana f adalah average annual inflation


rate
TINGKAT INFLASI
 Contoh
Berapa average inflation rate dari akhir tahun
1966 sampai dengan akhir tahun 1980 (14
tahun)?
97.21  f   246.8
14

f  6.9% per tahun


future inflation rate  sulit diprediksikan secara
akurat
TINGKAT INFLASI
 Keputusan apakah menggunakan individual
annual inflation rate atau average annual rate
tergantung pada judgment yang biasanya
mempertimbangkan antara lain:
 Situasi

 Sensitivitas terhadap perubahan tingkat inflasi

 Tingkat akurasi yang diinginkan

 Informasi yang tersedia untuk meramalkan


tingkat inflasi (yang paling menentukan)

Anda mungkin juga menyukai