Anda di halaman 1dari 29

Sumber: N.

Gregory Mankiw bab1 dan bab 2

Prof. Dr. Ir. Darsono, M.Si


Program Studi Agribisnis 1
Fakultas Pertanian
Universitas Sebelas Maret
Yang dipelajari para ekonom makro :
➢ Mengapa sebuah negara memiliki pertumbuhan pendapatan yang
cepat dan sebagian negara lain tenggelam dalam kemiskinan?
➢ Mengapa sebagian negara didera inflasi yang tinggi sedangkan
negara lainnya berhasil mempertahankan harga?
➢ Mengapa semua negara mengalami resesi dan depresi, periode
merosotnya pendapatan dan melonjaknya tingkat penggangguran?
➢ Bagaimana kebijakan pemerintah bisa mengurangi frekuensi dan
beratnya periode ini?

Makroekonomi adalah studi tentang perekonomian secara


menyeluruh – termasuk pertumbuhan pendapatan, perubahan harga,
dan tingkat pengangguran. Para ekonom makro berusaha
menjelaskan peristiwa-peristiwa ekonomi dan memikirkan kebijakan-
kebijakan untuk meningkatkan kinerja ekonomi. 2
Tiga Variabel Makroekonomi

❑ Produk Domestik Bruto Riil (real gross domestic product = GDP)

mengukur pendapatan total setiap orang dalam perekonomian.

❑ Tingkat Inflasi (Inflation Rate)

mengukur seberapa cepat harga meningkat.

❑ Tingkat Pengangguran (Unemployment rate)

mengukur bagian dari angkatan kerja yang belum bekerja

Para ekonom makro mempelajari bagaimana variabel-


variabel ini diukur, mengapa variabel itu berubah
sepanjang waktu dan bagaimana variabel-variabel itu 3
saling berinteraksi
Bagaimana Ekonom Berfikir

Ahli ekonomi menggunakan model untuk memahami apa yang terjadi dalam
ekonomi.
Ada dua hal penting tentang model: variabel endogen dan variabel
eksogen.
Variabel endogen adalah sesuatu yang model coba jelaskan.
Variabel eksogen adalah variabel yang model anggap sudah benar.

Pendeknya, endogen adalah variabel di dalam model


dan merupakan output model,
dan eksogen adalah variabel di luar model dan
bertindak sebagai input model
4
Bagaimana model bekerja

Variabel eksogen Model Variabel Endogen

Sebuah model akan menunjukkan bagaimana


perubahan dalam variabel eksogen
mempengaruhi variabel endogen

5
Model Permintaan dan Penawaran

Harga Penawaran

P*

Permintaan

Q* Kuantitas

Harga pizza bergerak menyesuaikan hingga jumlah pizza yang


ditawarkan sama dengan jumlah yang diminta. Titik dimana kedua
kurva berpotongan adalah equilibrium pasar. 6
Fungsi – Fungsi untuk menunjukkan Hubungan di antara variabel

Qd = D (P, Y)

Qd : Jumlah pizza yang diminta


P : Harga pizza
Y : Pendapatan Agregat

Qs = S (P, Pm)
Qs : Jumlah pizza yang ditawarkan
P : Harga pizza
Pm : Harga bahan

Qs = Q d
7
P S Pergeseran Permintaan : Misalnya, pendapatan
Anda meningkat? Permintaan Anda akan produk
tertentu, misalnya pizza, akan meningkat juga.

Hal ini berarti pergeseran ke kanan pada


D' kurva permintaan dari D ke D'. Hasilnya :
D baik harga (P) dan kuantitas (Q) meninggi.
Q

Pergeseran Penawaran : Turunnya harga


P S S' bahan baku meningkatkan penawaran
pizza; pada semua harga, penjual
menyadari penjualan pizza lebih
menguntungkan, sehingga penawaran
pizza meningkat.
Hal ini berarti pergeseran ke kanan pada
D penawaran dari S ke S'. Hasilnya : harga
8
Q (P)
turun, kuantitas (Q) naik.
Ekonom biasa mengasumsikan pasar akan mencapai ekuilibrium
penawaran dan permintaan, yang disebut proses kliring pasar (market
clearing process). Asumsi ini adalah pusat contoh pizza pada slide
sebelumnya. Tapi, mengasumsikan pasar clear terus- menerus, adalah
tidak realistis. Agar pasar clear secara kontinyu, harga harus
menyesuaikan seketika terhadap perubahan penawaran dan permintaan.
Tapi, bukti menyatakan bahwa harga dan upah sering menyesuaikan
dengan lambat.

Jadi, ingat meskipun model kliring pasar mengasumsikan upah dan harga
fleksibel, kenyataannya, sebagian upah dan harga adalah kaku. Model
kliring pasar mungkin tidak mendeskripsikan setiap kejadian instan
dalam perekonomian, tapi model ini menggambarkan ekuilibrium yang
di mana perekonomian berkisar.
9
Mikroekonomi adalah studi bagaimana rumah tangga dan
Perusahaan membuat keputusan dan bagaimana pembuat keputusan
ini berinteraksi dalam pasar. Dalam mikroekonomi, individu memilih
memaksimalkan tingkat kepuasan (utility) dengan batasan anggaran.

Peristiwa-peristiwa makroekonomi muncul dari interaksi banyak


individu yang mencoba memaksimalkan kemakmurannya. Karena
variabel agregat adalah jumlah variabel-variabel yang
mendeskripsikan keputusan-keputusan individu, studi makroekonomi
didasarkan pada landasan-landasan mikroekonomi. 10
It is a capitalmistake to theorize before one has data. Insensibly
one begins to twist facts to suit theories, instead of theories to fit
facts
- Sherlock Holmes

DATA Sumber informasi yang sistematik dan objektif

11
Tiga Statistik Ekonomi yang sering digunakan

❖ Produk domestik bruto (gross domestic product=GDP)


Menyatakan pendapatan total dan pengeluaran total
nasional atas output barang dan jasa
❖ Indeks harga konsumen (consumer price index = CPI)
Mengukur tingkat harga

❖ Tingkat Pengangguran (unumployment rate)

Menyatkan jumlah pekerja yang tidak memiliki pekerjaan

12
Mengukur Nilai Aktivitas Ekonomi

Tujuan GDP : Meringkas aktivitas ekonomi dalam suatu nilai uang


tertentu selama periode waktu tertentu

Ada dua cara :


1. GDP sebagai pendapatan total dari setiap orang di dalam
perekonomian
2. GDP sebagai pengeluaran totalatas output barang dan jasa
perekonomian

13
Pendapatan, Pengeluaran dan Aliran Sirkuler

Pendapatan Rp

Tenaga Kerja

Rumah Tangga Perusahaan

Barang

Pengeluaran Rp

Untuk ekonomi secara keseluruhan, pendapatan harus sama


dengan pengeluaran. GDP mengukur aliran rupiah dalam
ekonomi.
14
Kaidah Menghitung GDP
1) Untuk menghitung nilai total barang dan jasa yang berbeda, pos
pendapatan nasional (national income accounts) menggunakan harga pasar.

Contoh, jika
$0.50 $1.00

GDP = (Harga apel  Jumlah apel)


+ (Harga jeruk  Jumlah jeruk)
= ($0.50  4) + ($1.00  3)
GDP = $5.00
2) Barang bekas tidak dimasukkan dalam perhitungan GDP.
3) Perlakuan terhadap persediaan bergantung apakah barang disimpan
atau dibiarkan. Bila barang disimpan, nilainya dimasukkan dalam GDP.
Bila dibiarkan, GDP tidak berubah. Bila akhirnya terjual, barang 15
tersebut dianggap sebagai barang bekas (tidak dihitung).
Lanjutan

4) Barang setengah jadi (intermediate goods) tidak dihitung dalam GDP


- hanya barang jadi. Alasan: nilai barang setengah jadi telah dimasukkan
dalam harga pasar. Nilai tambah (value added) sebuah perusahaan sama
dengan nilai output perusahaan itu dikurangi nilai barang setengah jadi
yang dibeli perusahaan.

5) Sebagian barang tidak dijual di pasar dan karena itu tidak memiliki
harga pasar. Kita harus menggunakan nilai terkait (imputed value)
Sebagaia perkiraan nilainya. Misalnya, jasa perumahan dan layanan
pemerintah.

16
Nilai barang jadi dan jasa yang diukur dengan harga berlaku disebut GDP
nominal. Ini bisa berubah setiap saat, baik karena ada perubahan dalam
jumlah (nilai riil) barang dan jasa atau ada perubahan dalam harga barang
dan jasa tersebut.
Sehingga,
GDP nominal Y = P  y
di mana P adalah tingkat harga dan y adalah output riil—di sini output dan
GDP serupa.

GDP Riil atau, y = YP


adalah nilai barang dan jasa yang diukur menggunakan harga konstan.

17
Perbedaan antara riil dan nominal ini dapat juga diterapkan pada nilai
moneter lain, seperti gaji. Gaji nominal (atau uang) dinotasikan oleh W dan
dibagi jadi nilai riil (w) dan variabel harga (P). Sehingga,

W = gaji nominal = P • w
w = gaji riil = W/P

Konversi dari satuan nominal ke riil ini memungkinkan kita untuk


menghilangkan masalah yang muncul ketika mengukur nilai rupiah yang
berubah sepanjang waktu sebagaimana tingkat harga berubah.

18
GDP Riil

Misalnya, kita ingin membandingkan output pada 2006 dan 2007, kita pilih harga-dasar
tahunan (base-year prices), misal harga 2006.

GDP riil pada 2006 :


(Harga Apel 2006  Jumlah Apel 2006) + (Harga Jeruk 2006  Jumlah Jeruk 2006).
GDP riil pada 2007 :
(Harga Apel 2006  Jumlah Apel 2007) + (Harga Jeruk 2006  Jumlah Jeruk 2007).
GDP riil pada 2008 :
(Harga Apel 2006  Jumlah Apel 2008) +
(Harga Jeruk 2006  Jumlah Jeruk 2008).

Harga 2006 digunakan untuk menghitung GDP riil untuk semua tahun di atas. Karena harga
dibuat konstan dari tahun ke tahun, GDP riil bervariasi hanya jika jumlah yang diproduksi
berbeda.

19
Deflator GDP = GDP Nominal
GDP Riil

GDP Nominal mengukur nilai uang yang berlaku dari output


perekonomian.

GDP Riil mengukur output yang dinilai pada harga konstan.

Deflator GDP, disebut juga deflator harga implisit untuk GDP,


mengukur harga output relatif terhadap harganya pada tahun dasar. Ini
mencerminkan apa yang sedang terjadi pada seluruh tingkat harga dalam
perekonomian.
20
Pada beberapa kasus, menggunakan harga-dasar tahunan yang muncul
10 atau 20 tahun lalu adalah salah (misal, komputer dan biaya kuliah).
Pada tahun 1995, Biro Analisis Ekonomi memutuskan untuk memakai
ukuran rantai-tertimbang GDP riil. Tahun dasar berubah terus-
menerus. Ukuran baru ini lebih baik daripada ukuran sebelumnya
karena menjamin harga yang dipakai untuk menghitung GDP riil tidak
terlalu out-of-date.

Harga rata-rata pada 2006 dan 2007 digunakan untuk mengukur


pertumbuhan riil dari 2006 sampai 2007. Harga rata-rata pada 2007
dan 2008 digunakan untuk mengukur pertumbuhan riil dari 2007
sampai 2008, dan seterusnya. Tingkat pertumbuhan tahun-ke-tahun
ini disatukan membentuk rantai untuk membandingkan output
antara dua waktu..

21
Pos Pendapatan Nasional membagi GDP menjadi Empat Kelompok

❖Konsumsi (C)

❖Investasi (I)

❖Pembelian Pemerintah (G)

❖Ekspor Neto (NX)

Y = C + I + G + NX
22
Ukuran – ukuran Pendapatan Lain
Untuk melihat bagaimana ukuran-ukuran pendapatan alternatif itu saling terkait, kita mulai
dengan GDP dan menambah atau mengurangi berbagai kuantitas. Untuk mendapatkan
produk nasional bruto (gross national product, GNP), kita menambah penerimaan dari
pendapatan faktor produksi (upah, laba, dan sewa) dari seluruh dunia dan mengurangi
pembayaran dari pendapatan faktor ke seluruh dunia.
GNP = GDP + Pembayaran faktor dari mancanegara – Pembayaran faktor ke
mancanegara
Bila GDP mengukur pendapatan total yang diproduksi secara domestik, GNP mengukur
pendapatan total yang diperoleh oleh negara (penduduk suatu negara).
Untuk mendapatkan produk nasional netto (net national product, NNP), kita kurangi
depresiasi modal—jumlah persediaan pabrik, peralatan, dan
struktur residensial yang habis dipakai selama setahun :
NNP = GNP - Depresiasi

23
Indeks Harga Konsumen (IHK) atau Consumer price index (CPI)

Indeks harga konsumen (IHK) atau Consumer Price Index (CPI)


mengubah harga berbagai barang dan jasa menjadi sebuah indeks tunggal
yang mengukur seluruh tingkat harga. Biro Statistik Tenaga Kerja mengukur
semuanya dengan menghitung harga sekeranjang barang dan jasa yang dibeli
oleh konsumen tipikal. CPI adalah harga sekeranjang barang ini relatif
terhadap harga keranjang yang sama pada tahun dasar.

24
Menghitung CPI

Misalnya, anggap bahwa konsumen tipikal membeli 5 apel dan 2 jeruk


setiap bulan. Lalu keranjang barang terdiri dari 5 apel dan 2 jeruk, dan
CPI :

CPI = ( 5  Harga Apel sekarang) + (2  Harga Jeruk sekarang)


( 5  Harga Apel 2006) + (2  Harga Jeruk 2006)

Pada perhitungan CPI, 2006 adalah tahun dasar. Index menyatakan


berapa yang harus dibelanjakan untuk membeli 5 apel dan 2 jeruk
sekarang relatif terhadap harga sekeranjang buah yang sama tahun 2006.

25
➢ Deflator GDP mengukur harga semua barang diproduksi, sementara CPI
mengukur harga hanya barang dan jasa yang dibeli konsumen. Sehingga,
peningkatan harga barang yang dibeli hanya oleh perusahaan-perusahaan
dan pemerintah akan muncul dalam deflator GDP, bukan dalam CPI.

➢ Perbedaan lain adalah deflator GDP hanya mencakup barang dan jasa yang
diproduksi secara domestik. Barang-barang impor bukan bagian dari GDP
dan karenanya tidak muncul dalam deflator GDP.

➢ Perbedaan ketiga adalah cara keduanya mengagregasi harga. CPI


menerapkan timbangan tetap pada harga barang yang berbeda-beda,
sementara deflator GDP menerapkan timbangan yang berubah.
26
Survei Rumah Tangga
❖ Bekerja. Kategori ini termasuk orang-orang yang pada saat survei
bekerja sebagai karyawan dibayar, bekerja di bisnis mereka sendiri,
atau bekerja sebagai pegawai tidak dibayar dalam bisnis anggota
keluarga. Ini juga termasuk orang-orang yang tidak bekerja tetapi
yang memiliki pekerjaan yang mereka sementara absen karena,
misalnya, liburan, penyakit, atau buruk cuaca.
❖ Menganggur. Kategori ini mencakup mereka yang tidak bekerja, yang
memiliki keinginan untuk bekerja, dan telah mencoba untuk mencari
pekerjaan selama empat minggu terakhir. Hal ini juga termasuk
orang-orang yang menunggu untuk dipanggil kembali ke pekerjaan
dari yang mereka telah diberhentikan.
❖ Tidak dalam angkatan kerja. Kategori ini termasuk orang-orang yang
tidak termasuk dalam dua kategori, seperti pelajar, ibu rumah tangga,
atau pensiunan. 27
Angkatan kerja (labor force) didefinisikan sebagai jumlah
orang yang bekerja dan orang yang menganggur.

Tingkat penganguran (unemployment rate) didefinisikan


sebagai persentase dari angkatan kerja yang tidak bekerja.

Tingkat partisipasi angkatan kerja (labor-force participation


rate) adalah persentase dari populasi orang dewasa yang
ada dalam angkatan kerja.

28
Angkatan Kerja = Jumlah orang yang bekerja + Jumlah Penganggur

Tingkat Pengangguran = Jumlah Penganggur


 100
Angkatan Kerja

Tingkat partisipasi angkatan kerja = Angkatan Kerja


 100
Populasi Dewasa

29

Anda mungkin juga menyukai