Keterangan :
IHTT = indeks harga tidak tertimbang
Pn = harga-harga pada tahun yang diamati
P0 = harga- haraga pada tahun dasar
∑ = jumlah
Keterangan :
IHTT = indeks harga tidak tertimbang
Qn = kuantitas pada tahun yang diamati
Q0 = kuaKentitas pada tahun dasar
∑ = jumlah
IHTT = ∑Vn / ∑V0 x 100% atau IHTT = ∑Pn . ∑Qn / ∑P0 . ∑Q0 x
100%
Keterangan :
IHTT = indeks harga tidak tertimbang
Vn = nilai pada tahun yang diamati
V0 = nilai pada tahun dasar
∑ = jumlah
Keterangan :
IP = indeks Paasche
Pn = harga barang pada tahun yang diamati
P0 = harga pada tahun dasar
Qn =jumlah barang pada tahun yang diamati
Q0 = jumlah barang pada tahun dasar
∑ = jumlah
Kelemahan indeks laspeyres yaitu hasil perhitungan lebih besar. Harga
barang cenderung naik sehingga jumlah barang yang diminta menurun.
Dengan demikian, Q0 lebih besar daripada Qn. Pada indeks Paasche, hasil
perhitungan lebih rendah. Naiknya tingkat harga pada waktu tertentu
menyebabkan permintaan menurun sehingga Q n lebih kecil daripada Q0.
B. Inflasi
1. Pengertian Inflasi
Infalasi merupakan salah satu permasalahan yang sangat berpengaruh terhadap
perekonomian suatu negara. Inflasi tinggi perlu dikendalikan karena membawa dampak
negatif bagi kondisi sosial masyarakat. Dampak inflasi tinggi antara lain menyebabkan
tingkat pendapatan rill terus menurun sehingga standar hidup masyarakat menurun,
menciptakan ketidakpastian bagi pelaku ekonomi dalam pengambilan keputusan, serta
apabila laju inflasi dalam negeri lebih tinggi daripada negara lain dapat menyebabkan tingkat
bunga domestik riil tidak kompetitif.
3. Jenis-Jenis Inflasi
Secara umum, jenis-jenis inflasi dikelompokkan sebagai berikut.
a. Berdasarkan Sumbernya
Berdasarkan sumbernya, inflasi dibedakan sebagai berikut.
1) Inflasi dari dalam negeri, timbul akibat defisit anggaran belanja karena
dibiayai melalui penerbitan uang baru.
2) Inflasi dari luar negeri, timbul karena naiknya harga barang impor.
d. Berdasarkan Penyebabnya
Berdasarkan penyebabnya inflasi dapat dibedakan sebagai berikut.
1) Inflasi tarikan permintaan (demand pull inflation), yaitu inflasi yang terjadi
karena bertambahnya jumlah barang dan/atau jasa yang diminta masyarakat,
investor, atau pemerintah.
2) Inflasi dorongan biaya (cost push inflation), terjadinya karena naiknya biaya
produksi, yaitu biaya bahan baku dan gaji (upah).
5. Dampak Inflasi
a. Bagi Masyarakat Berpenghasilan Tetap dan Tidak Tetap.
Inflasi menyebabkan nilai riil uangmenurun.Bagi masyarakat berpenghasilan tetap
inflasi dapat mengurangi daya belinya.
b. Bagi Penabung.
Nilai ril uang yang menurun merugikan masyarakat yang menyimpan kekayaandalam
bentuk uang tunai.
c. Bagi Debitur dan Kreditur.
Bagi debitur(orang yang meminjam uang),inflasi akan menguntungkan.Saat
pembayaran utang, nilai riil uang lebih rendah daripada saat meminjam uang dari
kreditur.
d. Bagi Produsen.
Peristiwa inflasi akan direspons produsen dengan menaikkan harga jual. Di satusisi,
inflasi
e.Bagi Perekonomian Nasional.
Dampak inflasi antara lain meningkatnya suku bunga, menurunnyatingkat
investasi,menurunnya daya saing produk nasional, defisit neraca
pembayaran,mendorongpenanaman modal bersifat spekulatif, memicu kegagalan
pembangunan ekonomi,merosotnya tingkatkehidupan dan kesejahteraan masyarakat,
serta menimbulkan ketidakpastian keadaan ekonomi padamasa depan.
b. Kebijakan Fiskal
1)Mengatur pengeluaran pemerintah Kebijakan ini memungkinkan pemerintah
mengatur danatau mengendalikan pengeluaran negarm.Saat inflasi,pemerintah akan
mengurangi permintaanbarang dan/atau jasa sehingga harganya stabil.
2) Menaikkan tarif pajak.Kebijakan imi bertujuan menambah penerimaan sektor
pajak.Dengankenaikan tarif pajak,tingkat konsurnsi masyarakat menjadi berkurang.
1. Uang
Didalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), uang diartikan sebagai alat
tukar atau standar ukur nilai (satuan hitung) yang sah, terbuat dari kertas, emas, dan
perak, atau logam yang dicetak pemerintah suatu negara.
a. Fungsi Uang
Fungsi asli uang meliputi uang sebagai alat tukar dan alat satuan hitung.
Fungsi turunan uang meliputi uang sebagai alat petunjuk harga, alat pembayaran, alat
penyimpan kekayaan, alat penyimpan nilai, standar pembayaran masa depan, alat
pembentuk dan pemindah kekayaan, alat pendorong kegiatan ekonomi, serta alat
pencipta kesempatan kerja.
b. Jenis-Jenis Uang
1) Uang Kartal, terdiri atas uang kertas dan uang logam. Uang kertas dan uang
logam memiliki nilai nominal, nilai intrinstik, nilai internal, dan nilai eksternal.
2) Uang giral, adalah uang yang dikeluarkan oleh bank umum berupa surat-surat
berharga. Contoh uang giral antara lain, cek, giro, kartu kredit/debit, uang
elektronik (e-money), dan wesel pos.
3) Uang kuasi, yaitu surat-surat berharga yang dapat dijadikan alat pembayaran
atau uang yang berada di Bank. Terdiri atas deposito berjangka, tabungan, serta
rekening valuta asing milik swasta domestik.
2. Permintaan Uang
Permintaan uang merupakan keseluruhan jumlah uang yang ingin dimiliki
suatu perusahaan maupun masyarakat atau sebagai kebutuhan masyarakat terhadap
uang tunai.
3. Penawaran Uang
Penawaran uang diartikan jumlah uang yang beredar dalam masyarakat yang meliputi
uang kartal dan uang giral. Penawaran juga diartikan jumlah uang kartal dan uang giral
diluar sistem moneter yang dimiliki sektor swasta domestik.
a. Teori Penawaran Uang
Teori penawaran uang tanpa bank (sistem emas), jumlah uang yang beredar
tergantung pada ketersediaan emas dalam masyarakat. Penawaran uang akan meningkat
apabila produksi emas meningkat. Teori penawaran uang modern, menggunakan sistem
standar kertas dan otoritas moneter (pemerintah dan bank sentral), serta lembaga
keuangan menjadi sumber terciptanya uang beredar.