Anda di halaman 1dari 6

Cara Menghitung Laju Inflasi Dengan Tepat

Wednesday, April 19th, 2017 - Ekonomi

Selamat datang di situs kami yang mengulas berbagai macam informasi terkait dengan cara menghitung
dari berbagai disiplin ilmu yang mungkin Anda butuhkan, Cara Menghitung Laju Inflasi Dengan Tepat.

Menghitung Inflasi – mungkin sudah tidak asing bagi para jurusan ekonomi. Bahkan beberapa orang
menganggap hampir sama dan tak bisa dibedakan.

Namun sebenarnya ada banyak perbedaan antara IHK dan inflasi sehingga bagi anda yang merupakan
pebisnis atau mahasiswa di kejuruan ekonomi harus benar-benar tahu mengenai hal ini.

Pengertian Inflasi Dan IHK

Di setiap buku makroekonomi pengertian inflasi adalah suatu proses meningkatnya harga-harga secara
umum dan terus-menerus (kontinu). Itulah yang menyebabkan banyak cara menghitung inflasi tersebut.

Kemudian ada inflasi yang dihitung berdasarkan Indeks Harga Konsumen (IHK) serta berdasarkan Indeks
Biaya Hidup, Indeks Harga Produsen (IHP) dan masih banyak lagi.

Sementara itu IHK digunakan untuk menghitung harga rata-rata dari barang dan jasa yang dikonsumsi
oleh rumah tangga (household). Ada 7 kelompok yang masuk ke dalam jenis penghitungan tersebut
diantaranya bahan makanan; makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau; perumahan; sandang;
kesehatan; pendidikan, rekreasi dan olahraga; transpor dan komunikasi.
Semua jenis diatas menjadi sangat sering digunakan dalam hal inflasi sehingga tidak jarang kita
mendengar istilah inflasi setiap menonton televisi mengenai masalah ekonomi.

Baca juga : Cara Menghitung ROI Yang Benar

Untuk anda yang masih bingung menghitungnya bisa menggunakan rumus IHK seperti dibawah ini,
namun rumus inflasi ini sedikit rumit.

IHKn = Indeks periode ke – n

Pni = Harga jenis barang i, periode ke – (n)

P(n-1)i = Harga jenis barang i, periode ke – (n-1)

P(n-1)i.Q0i = Nilai konsumsi jenis barang i, periode ke – (n-1)

P0i.Q0i = Nilai konsumsi jenis barang i, pada tahun dasar

k = Jumlah jenis barang paket komoditas.

Sedangkan rumus ngitung IHK yang mudah & sederhana bisa menggunakan yang ini :

Dimana :

Pit = harga barang i pada periode t

Qit = bobot barang i pada periode t

Pio = harga barang i pada periode dasar o

Qio = bobot barang i pada periode dasar o


Contoh Perhitungan Sederhana IHK :

IHK 2012 = 967500/767500*100%

IHK 2012 = 1.2605

Angka indeks pada tahun dasar dimulai dari angka 100 jadi IHK pada tahun 2012 = 100 + 1.2605 —>
101.2605. Itulah cara menghitung Indeks Harga Konsumen (IHK) Selanjutnya untuk menghitung IHK2013
sama seperti menghitung IHK2012.

Setiap menghitung IHK selalu berganti dalam 5 tahun seperti contoh misalnya untuk menghitung
IHK2003-2006, maka bisa memakai dasar tahun 2002. Kemudian untuk menghitung IHK2008-2011 bisa
menggunakan dasar 2007 dan seterusnya

Rumus Menghitung Inflasi

Contoh Menghitung Inflasi :

Diatas terdapat data IHK dan inflasi dari situs BPS maka kita bisa tahu darimana angka IHK yang
diperoleh. Untuk menghitung inflasi bisa dilihat contoh dibawah ini :

Cara menghitung inflasi bulan berikutnya dapat memakai rumus di atas. Nilai inflasi selama 12 bulan
dalam setahun dijumlahkan maka bisa didapatkan nilai inflasi tahunan
Berikut 2 cara menghitung laju inflasi yang umum digunakan, yaitu:

Indeks Harga Konsumen (IHK)

Pemantauan inflasi dari tahun ke tahun harus dilakukan secara cermat dengan melihat indikator-
indikator perubahan harga pada komoditas tertentu. Tujuan dari pemantauan ini akan berkaitan
langsung dengan efisiensi perencanaan paket kebijakan moneter yang akan diambil oleh Bank Sentral
untuk kepentingan masa sekarang dan masa yang akan datang. Indikator yang paling sering digunakan
untuk menganalisa dan mengukur laju inflasi adalah IHK (Indeks Harga Konsumen). IHK merupakan
sebuah nilai yang digunakan untuk menghitung perubahan harga rata-rata terhadap barang dan jasa
yang dikonsumsi oleh rumah tangga. (baca juga : kebutuhan dasar manusia , Teori Perilaku Konsumen)

Perhitungan dengan IHK diperlukan sebuah perkiraan harga yang disusun secara statistik, dimana data
harga yang digunakan merupakan hasil dari pengambilan sample harga terhadap beberapa jenis barang
tertentu yang diperoleh dari berbagai pihak konsumen maupun produsen yang telah dikumpulkan
dalam waktu tertentu dengan data yang akurat. Harga-harga yang diperoleh tersebut kemudian akan
dianalisis dan dihitung berdasarkan jenis komoditas tertentu baik itu barang maupun jasa untuk
ditentukan nilai indeks-nya dengan pembobotan sesuai dengan porsi terhadap jumlah total belanja
masyarakat. IHK dihitung dalam kurun waktu setiap satu tahun dan dalam hitungan perbulandan,
dimana nilai IHK dari tahun ke tahun akan mengalami perubahan yang fluktuatif, dari perubahan nilai
IHK ini kemudian akan dijadikan sebagai acuan untuk menentukan laju inflasi.

Dengan melihat pengertian dan perhitungan IHK diatas, maka secara garis besar untuk menyusun dan
menghitung IHK diperlukan 2 jenis data atau parameter yang digunakan untuk menjelaskan dan
menunjukkan dinamika IHK. Kedua jenis data yang diperlukan tersebut adalah.

Data Harga. Data ini diperoleh dari pengumpulan sample harga dari barang dan jasa di lokasi tertentu
yang dilakukan secara sampling.

Data Pembobotan. Data ini menunjukkan estimasi mengenai perbandingan antara total keseluruhan
jenis belanja komoditas terhadap satu jenis komoditas tertentu.

(baca juga : faktor penawaran uang , Instrumen Pasar Uang )


Dalam mengumpulkan data harga dan data pembobotan, terdapat sebuah lembaga khusus yang
melakukan peran tersebut. Di beberapa negara umumnya yang memiliki tugas untuk melakukan
perhitungan Index Harga Konsumen adalah Badan Statistik Nasional, contohnya di Indonesia peran ini
diemban oleh Badan Pusat Statistik (BPS). Langkah awal yang dilakukan BPS untuk menghitung IHK dari
tahun ke tahun adalah dengan mengumpulkan varian harga dari berbagai jenis barang dan jasa yang
dilakukan secara acak dengan rentang yang cukup banyak dan bahkan hingga ribuan sampling barang.
Pengambilan banyak sample ini bertujuan untuk memperoleh nilai Indeks Harga Konsumen yang lebih
stabil dan akurat. (Baca Juga: Dasar Hukum Gadai , Cara Mendapatkan Modal Usaha)

Perhitungan nilai IHK tidak sekedar bertujuan untuk mengetahui inflasi, namun indeks ini membawa
peran penting dalam menentukan langkah kebijakan yang akan diambil di masa mendatang mengenai
perubahan terhadap beberapa masalah, yaitu.

Sebagai standar dalam menentukan perubahan besar kecilnya UMR di suatu daerah.

Memberikan kemudahan terhadap pemantauan kestabilan harga pasar.

Penentu arah kebijakan moneter dan fiskal yang bertujuan untuk pembangunan ekonomi. (Baca Juga:
Ruang Lingkup Ekonomi Moneter)

Memudahkan dalam mengetahui tingkat penawaran dan permintaan yang sesuai dengan kebutuhan
masyarakat. (baca juga : hukum permintaan dan penawaran)

Contoh Perhitungan Laju Inflasi dengan IHK

Pertama temukan harga untuk produk-produk kebutuhan rumah tangga atau melihat dari data IHK yang
sudah ada. Dari data tersebut akan muncul nilai dari pembobotan yang telah disesuaikan dan dihitung
sesuai dengan total keseluruhan belanja yang ada. Misalkan kita mengambil data dari BPS untuk melihat
statistik data yang ada di pasar, dari data diperoleh nilai IHK tahun 2016 adalah 123,62 dan IHK tahun
2015 adalah 118,71, maka untuk mengetahui besarnya laju inflasi tahun 2016 dapat dikalkulasikan
dengan formula seperti berikut. (Baca Juga: Keuntungan dan Kerugian Bisnis Air Isi Ulang , Keuntungan
dan Kerugian Bisnis Franchise)

Sebelum menghitung laju inflasi, terlebih dahulu kita harus mengetahui bagaimana konsep penentuan
nilai IHK yang dihasilkan oleh BPS. Nilai IHK merupakan perbandingan harga antara harga saat ini dengan
harga sebelumnya, dan periode ini bisa dihitung berdasarkan bulan maupun tahun. (Baca Juga: Contoh
Prinsip Ekonomi Dalam Kehidupan Sehari-Hari , Fungsi Ilmu Ekonomi)

IHK = (Pn/Po)x100%

Laju Inflasi tahun n = (IHK(n-IHK(n-1) )(1/IHK(n-1)) x 100%

Dimana :

Pn adalah harga saat ini.

Po adalah harga di tahun sebelumnya.

IHK(n) adalah IHK pada tahun dasar.

IHK(n-1) adalah IHK pada tahun sebelumnya.

Dengan memasukkan data IHK ke dalam rumus tersebut, maka.

Laju inflasi tahun 2016 = (123.62-118.71)(1/118.71) x 100%

Laju inflasi tahun 2016 = 4.1%

Dari perhitungan dengan menggunakan IHK diperoleh bahwa laju inflasi yang terjadi pada tahun 2016
adalah 4.1%.

Anda mungkin juga menyukai