Anda di halaman 1dari 4

Nama: Anika Andini Puspaningrum

Kelas: EM-T
Nim: 141230716
Resume BAB 24 Mengukur Biaya Hidup

A. Indeks Harga Konsumen


Indeks harga konsumen merupakan nomer indeks yang dapat menghitung harga
rata-rata barang dan jasa yang telah dikonsumsi oleh konsumen. Indeks harga
konsumen digunakan untuk mengamati perubahan biaya hidup dari waktu ke waktu.
Ketika Indeks harga meningkat, rumah tangga pada umumnya mengeluarkan lebih
banyak uang untuk mempertahankan standar hidup yang sama. Para ekonom
menggunakan istilah inflasi untuk menjelaskan suatu keadaan Dimana Tingkat harga
keseluruhan dalam perekonomian meningkat. Tingkat inflasi merupakan persentase
perubahan tingkat harga dari periode sebelumnya.
a. Bagaimana Menghitung Indeks Harga Konsumen
Ketika menghitung indeks harga konsumen dan Tingkat inflasi, Biro Statistik
Tenaga Kerja menggunakan data harga dari ribuan barang dan jasa. Berikut
Langkah-langkah untuk menghitung indeks harga konsumen:
1. Tetapkan Keranjangnya
Menetukan harga amatlah penting bagi konsumen. Biro Statistik Tenaga
Kerja membuat pembobotan ini dengan melakukan survei kepada konsumen
untuk menemukan keranjang barang dan jasa yang dibeli oleh konsumen.
2. Tentukan Harganya
Temukan harga dari setiap barang dan jasa didalam keranjang pada masing-
masing waktu
3. Hitung Biaya Keranjang
Gunakan data pada harga untuk menghitung biaya dari sekeranjang barang
dan jasa pada waktu yang berbeda.
4. Pilih Tahun Dasar dan Hitung Indeksnya
Tetapkan satu tahun menjadi tahun dasar, yakni suatu tahun yang menjadi
acuan terhadap tahun lain akan dibandingkan. Setelah tahun dasar ditentukan,
perhitungan indeks sebagai berikut.

𝐻𝑎𝑟𝑔𝑎 𝑑𝑎𝑟𝑖 𝑘𝑒𝑟𝑎𝑛𝑗𝑎𝑛𝑔 𝑏𝑎𝑟𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑎𝑛 𝑗𝑎𝑠𝑎 𝑡𝑎ℎ𝑢𝑛 𝑏𝑒𝑟𝑙𝑎𝑘𝑢


Indeks Harga Konsumen: × 100
𝐻𝑎𝑟𝑔𝑎 𝑑𝑎𝑟𝑖 𝑘𝑒𝑟𝑎𝑛𝑗𝑎𝑛𝑔 𝑡𝑎ℎ𝑢𝑛 𝑑𝑎𝑠𝑎𝑟

5. Hitung Tingkat Inflasi


Gunakan indeks harga konsumen untuk menghitung tingkat inflasi, yang
merupakan persentase perubahan indeks harga dari periode sebelumnya.
Tingkat inflasi antara dua tahun yang ingin dihitung adalah sebagai berikut.

𝐼𝐻𝐾 𝑡𝑎ℎ𝑢𝑛 𝑘𝑒𝑑𝑢𝑎−𝐼𝐻𝐾 𝑡𝑎ℎ𝑢𝑛 𝑝𝑒𝑟𝑡𝑎𝑚𝑎


Tingakt Inflasi tahun kedua: ×100
𝐼𝐻𝐾 𝑡𝑎ℎ𝑢𝑛 𝑝𝑒𝑟𝑡𝑎𝑚𝑎
Selain indeks harga konsumen, Biro Statistik Tenaga Kerja juga menghitung
Indeks Harga Konsumen. Indeks Harga Konsumen menghitung biaya dari
sekeranjang barang dan jasa yang dibeli oleh perusahaan.
b. Permasalahan dalam Menghitung Biaya Hidup
Tujuan utama IHK adalah menghitung perubahan biaya hidup. Terdapat tiga
masalah dalam indeks ini yang sulit untuk diselesaikan sebagai berikut
1. Bias Subtitusi (substitution bias)
Ketika harga berubah dari tahun ke tahun, maka perubahan tersebut tidak
terjadi secara proporsional. Konsumen bereaksi terhadap berbagai perubahan
harga ini dengan membeli lebih sedikit produk yang harganya semakin
meningkat, membeli lebih banyak produk yang harganya hanya naik sedikit,
atau dengan membeli lebih banyak produk yang harganya sudah turun. Jika
indeks harga dihitung dengan asumsi keranjang barang tidak berubah,
kemungkinan substitusi konsumen diabaikan dan perhitungan kenaikan biaya
hidup dari satu tahun ke tahun berikutnya tidak sesuai dengan kenyataan.
2. Pengenalan Barang Baru
Ketika produk baru diperkenalkan, konsumen memiliki akses terhadap
pilihan yang lebih beragam, yang pada akhirnya mengurangi biaya untuk
mempertahankan tingkat kesejahteraan ekonomi yang sama. Pada dasarnya,
semakin banyak pilihan yang Anda miliki, semakin bernilai setiap mata uang.
Hal yang sama juga berlaku pada perkembangan perekonomian dari waktu ke
waktu. Ketika produk baru diperkenalkan, konsumen memiliki lebih banyak
pilihan dan nilai setiap mata uang meningkat. Namun, karena indeks harga
konsumen didasarkan pada kumpulan barang dan jasa yang tetap, maka indeks
ini tidak mencerminkan kenaikan nilai mata uang yang disebabkan oleh
pengenalan produk baru.
3. Perubahan Kualitas yang Tidak Terukur
Masalah ketiga pada indeks harga konsumen adalah perubahan kualitas yang
tidak terukur. Jika harga sama dan kualitas bagus memburuk di tahun
berikutnya, nilai uang menurun karena dengan jumlah uang yang sama anda
mendapatkan produk dengan kualitas lebih rendah. Seiring dengan peningkatan
kualitas produk selama bertahun-tahun, nilai uangnya juga meningkat. Biro
Statistik Tenaga Kerja melakukan yang terbaik untuk memperhitungkan
perubahan kualitas. Jika kualitas produk di keranjang belanja anda berubah,
misalnya model mobil menjadi lebih baik atau lebih ekonomis selama bertahun-
tahun, Biro akan menyesuaikan harga produk untuk mencerminkan perubahan
kualitas. Jika kualitasnya berubah, kantor akan menyesuaikan harga barang
yang tercatat. Intinya adalah menghitung harga keranjang belanja yang berisi
produk dengan kualitas yang konsisten. Meskipun telah dilakukan upaya
terbaik, variasi kualitas bermasalah karena sulit untuk mengukur kualitas.
Penelitian yang ditulis pada tahun 1990an menyimpulkan bahwa indeks harga
konsumen melebih-lebihkan inflasi sebesar 1 poin persentase setiap tahunnya.
Misalnya, penerima kesejahteraan menerima manfaat yang meningkat setiap
tahunnya berdasarkan perhitungan Indeks Harga Konsumen. Beberapa ekonom
menyarankan perubahan program untuk memperbaiki masalah perhitungan.
c. Deflator PDB dan Indek Harga Konsumen
Deflator PDB merupakan rasio antara PDB nominal dan PDB riil. Deflator PDB
menggambarkan tingkat harga relatif saat ini terhadap tingkat harga pada tahun
dasar.
Para ekonom dan pembuat kebijakan mengamati deflator PDB dan IHK untuk
mengukur seberapa cepat peningkatan pada harga. Kedua perhitungan statistic ini
sering kali menunjukkan hasil yang sama. Namun terdapat dua hal yang penting
yang menjadi perbedaan yaitu,
1. Deflator PDB mencerminkan harga barang dan jasa yang diproduksi secara
domestic, sementara IHK menggambarkan harga seluruh barang dan jasa yang
dibeli konsumen.
2. Antara Deflator PDB dan IHK terkait dengan pembobotan berbagai harga untuk
mendapatkan satu nilai harga dari seluruh barang dan jasa. IHK
membandingkan harga dari sekerenjang barang dan jasa yang sama dengan
harga sekeranjang barang dan jasa pada tahun dasar. Sebaliknya, deflator PDB
membandingkan harga dari barang dan jasa yang diproduksi saat ini dengan
harga barang dan jasa pada tahun dasar.
B. Mengoreksi Variable Ekonomi Akibat Efek Inflasi
Tujuan dari melakukan perhitunga Tingkat harga keseluruhan dalam suatu
perekonomian adalah untuk memudahkan kita membandingkan nilai uang di berbagai
waktu.
a. Nilai Uang di berbagai Waktu
Rumus yang digunakan untuk mengubah nilai uang dari tahun T menjadi tahun
saat ini adalah sebagai berikut.
𝑡𝑖𝑛𝑔𝑘𝑎𝑡 ℎ𝑎𝑟𝑔𝑎 ℎ𝑎𝑟𝑖 𝑖𝑛𝑖
Jumlah dollar hari ini=jumlah dollar tahun T × 𝑡𝑖𝑛𝑔𝑘𝑎𝑡 ℎ𝑎𝑟𝑔 𝑡𝑎ℎ𝑢𝑛 T

Sebuah indeks harga seperti halnya IHK akan mengukur tingkat harga sehingga
menentukan besaran koreksi inflasi.
b. Indeksasi
Ketika sejumlah uang secara otomatis dikoreksi akibat perubahan tingkat harga
oleh suatu peraturan atau kontrak, jumlah tersebut dikatakan telah diindeksasi
terhadap inflasi. Indeksasi juga merupakan fitur dari banyaknya peraturan.
c. Tingkat Bunga Riil dan Nominal
Apabila tingkat inflasi makin tinggi, maka daya beli akan menurun. Apabila
tingkat inflasi melebihi tingkat suku bunga, daya belinya kemudian akan turun dan
apabila terjadi deflasi, daya beli akan meningkat lebih besar dibandingkat tingkat
suku bunga. Tingkat bunga yang menghitung perubahan dalam jumlah dolar disebut
sebagai tingkat bunga nominal, dan tingkat bunga yang telah dikoreksi oleh inflasi
disebut tingkat bunga riil. Tingkat bunga nominal, bunga riil, dan inflsi memiliki
keterkaitan sebagai berikut.
Tingkat bunga riil = tingkat bunga nominal-tingkat inflasi
Tingkat bunga riil merupakan selisih antara tingkat bunga nominal dan tingkat
inflasi. Tingkat bunga nominal menjelaskan berapa cepat jumlah dolar pada
rekening bank. Sementara tingkat bunga riil menjelaskan seberapa cepat daya beli
pada rekening bank meningkat tiap waktu.
C. Kesimpulan
Bab ini telah membahas bagaimana para ekonom melakukan penghitungan
tingkat harga keseluruhan di dalam perekonomian dan bagaimana para ahli ekonomi
menggunakan indeks harga untuk melakukan koreksi variabel ekonomi terhadap
adanya efek inflasi. Indeks harga dapat membantu kita membandingkan uang dari
waktu yang berbeda, sehingga dapat memahami perubahan kondisi perekonomian.
Diskusi mengenai indeks harga pada bab ini, bersama dengan pembahasan mengenai
deflator PDB, hanya merupakan langkah awal dari pembelajaran makroekonomi.
Setelah menjelaskan bagaimana para ahli makroekonomi melakukan penentuan dan
penghitungan jumlah dan harga pada dua bab sebelumnya, kita sekarang siap untuk
membangun model yang menjelaskan pergerakan variabel- variabel tersebut. Pertama,
kita akan melihat faktor-faktor jangka panjang yang menentukan PDB riil dan variabel
terkait, seperti tabungan, investasi, tingkat bunga riil, dan pengangguran. Kedua, kita
akan melihat faktor-faktor yang menentukan pada jangka panjang terkait tingkat harga
dan variabel yang berhubungan, seperti misalnya penawaran uang, inflasi, dan tingkat
bunga nominal. Terakhir, setelah melihat bagaimana variabel tersebut ditentukan dalam
jangka panjang, kita akan melakukan analisis terkait pertanyaan yang lebih rumit
mengenai apa yang menyebabkan fluktuasi pada PDB riil dan tingkat harga. Pada
keseluruhan bab, isu-isu pengukuran yang telah kita bahas akan memberikan pondasi
untuk melakukan analisis.

SUMBER
Mankiw, N Gregory. 2018. Pengantar Ekonomi Makro. Edisi 7. Salemba Empat. Jakarta

Anda mungkin juga menyukai