Anda di halaman 1dari 9

PENGANTAR EKONOMI MAKRO

PERHITUNGAN BIAYA HIDUP

OLEH :
ROMLI 1212300009
ALFINA ACHMA RAMADHANI 1212300024

PRODI MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI & BISNIS
UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945 SURABAYA
2023
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang

Indeks Harga Konsumen (Costumer Price Index) digunakan untuk


mengamati perubahan biaya hidup dari waktu ke waktu. Ketika indeks harga
konsumen meningkat,rumah tangga pada umumnya mengeluarkan lebih banyak
uang. Indeks harga sangat dibutuhkan oleh beberapa pihak, sehingga harga
memiliki peranan yang sangat penting dalam perekonomian, seperti petunjuk
kondisi perekonomian secara umum atau digunakan sebagai pedoman bagi
pembelian barang.

Salah satu masalah makro ekonomi yang sangat penting dan hampir ditemukan
pada setiap negara di dunia, yaitu Inflasi. Istilah inflasi digunakan ketika tingkat
harga keseluruhan dalam perekonomian meningkat. Tingkat inflasi merupakan
perubahan tingkat harga dari periode sebelumnya. Inflasi merupakan aspek
ekonomi makro dan menjadi variabel utama untuk penentuan kebijakan makro
ekonomi. Tentunya kita pernah merasakan harga barang dan jasa cenderung terus
meningkat dalam produk tertentu. Oleh karena itu penting untuk memahami latar
belakang dengan menunjukan bagaimana menggunakan indeks harga konsumen,
perhitungan biaya hidup untuk membandingkan nilai uang dari waktu yang
berbeda yang berkaitan dengan Inflasi.

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud dengan perhitungan biaya hidup dan Indeks Harga
Konsumen (IHK)
2. Bagaimana cara menghitung Indeks Harga Konsumen (IHK)?
3. Apa kegunaan Indeks Harga Konsumen (IHK)?
4. Apa masalah dalam perhitungan biaya hidup?
5. Apa perbedaan Deflator GDP dengan Indeks Harga Konsumen (IHK)?
1.3 Tujuan

1. Mengetahui pengertian perhitungan biaya hidup dan Indeks Harga


Konsumen (IHK).
2. Mengetahui cara menghitung Indeks Harga Konsumen (IHK).
3. Mengetahui kegunaan Indeks Harga Konsumen (IHK).
4. Mengetahui masalah dalam perhitungan biaya hidup.
5. Mengetahui perbedaan Deflator GDP dengan Indeks Harga Konsumen
(IHK).
BAB 2
PEMBAHASAN
2.1 Perhitungan Biaya Hidup & Indeks Harga Konsumen (IHK)

Perhitungan Biaya Hidup adalah pengorbanan sumber daya atau nilai


ekuivalen kas yang dikorbankan untuk mendapatkan barang atau jasa yang
diharapkan memberi manfaat di saat sekarang atau di saat yang akan datang.

Indeks harga konsumen (IHK) atau dalam Bahasa Inggris disebut dengan
Consumer Price Index (CPI) adalah pengukuran keseluruhan biaya dari barang
dan jasa yang dibeli oleh konsumen. Indeks harga konsumen merupakan indikator
yang digunakan utuk mengukur tingkat inflasi. Perubahan IHK dari waktu ke
waktu menggambarkan tingkat kenaikan (inflasi) atau tingkat penurunan (deflasi)
dari barang dan jasa. Ahli statistik pemerintah secara rutin menghitung Indeks
Harga Konsumen (IHK). Penentuan barang dan jasa dalam IHK sendiri di lakukan
atas dasar Survei Biaya Hidup (SBH) yang dilakukan oleh Badan Pusat Statistik
(BPS).

Laju inflasi adalah perubahan presentase dalam beberapa indeks harga dari
satu periode ke periode lainnya, bisa dari bulan ke bulan atau dari tahun ke tahun.
Inflasi sendiri merupakan kecenderungan kenaikan harga barang dan jasa secara
terus menerus. Saat ada kenaikan inflasi, maka harga barang dan jasa di dalam
satu negara akan ikut meningkat. Naiknya harga barang dan jasa tersebut
menyebabkan turunnya nilai uang. Dengan demikian, inflasi juga dapat diartikan
sebagai penurunan nilai mata uang terhadap nilai barang dan jasa secara umum.

Selain Indeks Harga Konsumen (IHK), ada hal lain yang menjadi indikator
inflasi, yaitu Indeks Harga Produsen (IHP) atau dalam bahasa Inggris disebut
Producer Price Index yang merupakan ukuran biaya barang dan jasa keseluruhan
yang dibeli oleh perusahaan. Istilah IHK sendiri pertama kali digunakan Biro
Statistik Tenaga Kerja Amerika Serikat (AS). Mulanya, Indeks Harga Konsumen
(IHK) hanya dijadikan penentu inflasi dasar. Namun kemudian, Indeks Harga
Konsumen (IHK) digunakan untuk mengukur tingkat inflasi pada level lanjutan.

2.1 Kegunaan Indeks Harga Konsumen (IHK)


Menurut laman Sistem Informasi Rujukan BPS, Indeks Harga Konsumen
memiliki kegunaan :

1. Mengukur perubahan harga dari sekelompok barang dan jasa yang umum
dikonsumsi masyarakat.
2. Mengukur tingkat kenaikan inflasi dan deflasi berdasarkan perubahan Indeks
Harga Konsumen (IHK) dari waktu ke waktu.
3. Sebagai pertimbangan untuk menyesuaikan upah dan tunjangan gaji pegawai
4. Penyesuaian nilai kontrak
5. Indikator dini tingkat bunga dan indeks harga saham.

2.3 Cara Menghitung Indeks Harga Konsumen (IHK)

1. Tentukan isi keranjangnya


Menentukan harga penting bagi konsumen. Langkah pertama dalam
menghitung IHK adalah dengan menetapkan harga apa saja yang paling
penting bagi rata-rata konsumen.
2. Temukan atau tetapkan harga
Temukan harga setiap barang dan jasa di dalam keranjang untuk setiap masa
waktu.
3. Menghitung harga keseluruhan isi keranjang
Menggunakan data harga-harga untuk menghitung jumlah keseluruhan isi
keranjang dari waktu ke waktu.
4. Pilih tahun dasar atau basis dan hitung indeksnya
Memilih satu tahun sebagai tahun basis yang merupakan tolak ukur yang
menjadi bandingan tahun-tahun yang lainnya.
5. Menghitung laju atau tingkat inflasi
Menggunakan Indeks Harga Konsumen untuk menghitung laju inflasi
(Inflation Rate) yang merupakan perubahan presentase pada indeks harga dari
periode sebelumnya.

Menggunakan IHK untuk menghitung laju inflasi yang merupakan perubahan


presentase pada indeks dari periode sebelumnya. Tingkat inflasi antara 2 tahun
tersebut dapat dihitung dengan rumus berikut :
CPI pada tahun ke 2−CPI pada tahun ke 1
Laju inflasi pada tahun ke 2: ×100
CPI pada tahun ke 1

2.4 Masalah dalam Perhitungan Biaya Hidup

1. Bias Substitusi (Substitutions bias)


Ketika harga berubah dari tahun ke tahun, harga tidak berubah secara
proporsional. Kenaikan beberapa harga melebihi kenaikan harga lain. Kemudian,
konsumen merespon dengan cara membeli barang yang harganya naik lebih tinggi
dengan jumlah lebih sedikit dan membeli banyak barang yang harganya naik
sedikit atau barang yang harganya turun. Bias substitusi dapat diartikan perilaku
konsumen yang mengganti atau mensubstitusi belanjaan mereka ke barang atau
jasa yang harganya relatif murah. Dengan kata lain, konsumen beralih pada
barang-barang yang relatif tidak mahal.

Sebagai contoh pada tahun dasar/basis, harga kentang lebih murah


daripada beras sehingga konsumen membeli banyak kentang dibanding beras.
Kemudian pada tahun berikutnya, harga beras lebih murah dibandingkan kentang,
maka konsumen akan merespon dengan membeli lebih banyak beras daripada
kentang.

2. Munculnya barang-barang baru


Pada saat sebuah barang baru diperkenalkan, para konsumen memiliki
banyak pilihan. Dengan banyaknya pilihan yang ada, para konsumen memerlukan
lebih sedikit uang untuk membeli suatu barang atau jasa daripada sebelumnya
untuk mempertahankan standar hidup yang lama. Bertambahnya pilihan
menjadikan setiap nilai mata uang menjadi semakin berharga.

Sebagai contoh ketika smartphone


3. Perubahan kualitas yang tidak teratur
Apabila kualitas barang menurun dari waktu ke waktu, nilai uangpun akan
menurun. Begitu pula jika kualitas suatu barang meningkat maka nilai uangpun
akan meningkat.

2.5 Perbedaan Deflator GDP dengan Indeks Harga Konsumen (IHK)


Dalam mengukur seberapa cepat harha-harga dalam mengalami kenaikan,
biasanya gambaran dikemukakan oleh deflatir GDB dan indeks harga konsumen
kurang lebih memiliki kesamaan. Namun ada perbedaan yang menyebabkan
angka kedua ukuran ini berbeda.

Perbedaan pertama adalah deflator GDP mencerminkan harga atas semua barang
dan jasa
yang diproduksi di dalam negeri, sedangkan indeks harga konsumen menghitung
harga
atas berbagai barang dan jasa yang dibeli oleh konsumen.
Perbedaan pertama adalah deflator GDP mencerminkan harga atas semua barang
dan jasa
yang diproduksi di dalam negeri, sedangkan indeks harga konsumen menghitung
harga
atas berbagai barang dan jasa yang dibeli oleh konsumen.
Perbedaan pertama adalah deflator GDP mencerminkan harga atas semua barang
dan jasa
yang diproduksi di dalam negeri, sedangkan indeks harga konsumen menghitung
harga
atas berbagai barang dan jasa yang dibeli oleh konsumen.
Perbedaan pertama adalah deflator GDP mencerminkan harga atas semua barang
dan jasa
yang diproduksi di dalam negeri, sedangkan indeks harga konsumen menghitung
harga
atas berbagai barang dan jasa yang dibeli oleh konsumen.
1. Deflator GDP mencerminkan harga semua barang dan jasa yang
diproduksi di dalam negeri, sedangkan Indeks Harga Konsumen (IHK)
menghitung harga berbagai barang dan jasa yang dibeli oleh konsumen,
2. Deflator GDP membadingkan harga berbagai barang dan jasa yang
diproduksi saat ini dengan harga barang dan jasa yang sama di tahun
dasar, sedangkan Indeks Harga Konsumen (IHK) membandingkan
sekeranjang belanjaan barang dan jasa yang tetap di suatu tahun dengan
harganya di tahun dasar.
BAB 3
PENUTUP
3.3 Kesimpulan

Bab ini telah membalas bagaimana para ekonom melakukan penghitungan


tingkat harga keseluruhan di dalam perekonomian. Indeks Harga Konsemun
(IHK) (consumer price index-CPI) merupakan pengukuran keseluruhan biaya
dari barang dan jasa yang di beli yang di beli oleh konsumen. Tujuan utama dari
indeks harga konsumen adalah untuk menghitung perubahan biaya hidup. Indeks
harga dapat membantu kita membandingkan uang dari waktu yang berbeda,
sehingga dapat memahami perubahan kondisi perekonomian.
DAFTAR PUSTAKA
Mankiw, N. Gregory, (2003), Teori Makroekonomi edisi kelima. Jakarta :
Erlangga.
Putu Bagus, Ida, Pengantar Ekonomi Makro Perhitungan Biaya Hidup. Makalah.
Universitas Udayana. 2017. Diakses dari
https://www.academia.edu/34766909/PENGANTAR_EKONOMI_MAKRO_PER
HITUNGAN_BIAYA_HIDUP.
CNN Indonesia, Tim. Mengenal Indeks Harga Konsumen dan Kegunaannya.
2022.
https://www.google.com/amp/s/www.cnnindonesia.com/ekonomi/2022021012055
1-537-757460/mengenal-indeks-harga-konsumen-dan-kegunaannya/amp. Diakses
tanggal 12 September 2023
Badan Pusat Statistik (BPS). (2023). https://www.bps.go.id/subject/3/inflasi.html.
Diakses tanggal 12 September 2023.
Kemenkeu Learning Center . "Perhitungan Biaya Hidup (Indeks Harga
Konsumen)". 3:10. Website video. 22 April 2019.
https://klc2.kemenkeu.go.id/kms/knowledge/klc1-pknstan-perhitungan-biaya-
hidup-indeks-harga-konsumen/detail/.
Wahhab, Abdul. Mengenal Inflasi dan Cara Menghitung Inflasi. 2022. Diakses
dari https://landx.id/blog/laju-inflasi-adalah/. Diakses tanggal 12 September 2023.
Menghitung Hidup Biaya. (2015). Diakses tanggal 12 September 2023. URL :
https://www.studocu.com/id/document/universitas-diponegoro/intermediate-
accounting/menghitung-hidup-biaya-ekonomi/28635343.
Fangaro, Haga., Tahta, Azhillani., Sotya, Wisnu., Vasha, Agni. Mengukur Biaya
Hidup. Makalah. Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Yogyakarta.
2021.

Anda mungkin juga menyukai