Anda di halaman 1dari 2

Keseimbangan Konsumen

Kondisi keseimbangan adalah kondisi di mana konsumen mengalokasikan seluruh


pendapatannya untuk konsumsi. Uang yang ada (jumlahnya tertentu) dipakai untuk
mencapai tingkat kepuasan tertinggi (maksimalisasi kegunaan), atau tingkat kepuasan
tertentu dapat dicapai dengan anggaran paling minim (minimalisasi biaya).

Reaksi terhadap Perubahan Harga Barang

Keseimbangan yang dicapai dapat berubah karena pendapatan nyata berubah. Jika
pendapatan nyata meningkat, konsumen dapat menaikkan tingkat kepuasannya. Sebaliknya,
bila pendapatan nyata menurun, dengan terpaksa konsumen menurunkan tingkat
kepuasannya, disesuaikan dengan kemampuan anggaran yang menurun. Salah satu faktor
yang dapat mengubah pendapatan nyata adalah perubahan harga barang.

1. Kurva Harga – Konsumsi (Price-Consumption Curve)


Perubahan harga salah satu barang menyebabkan rasio harga berubah. Akibatnya
barang yang harganya turun atau naik menjadi relative lebih murah dan lebih mahal
dari barang lainnya. Price Consumption Curve dapat didefinisikan sebagai tempat
kedudukan (lokus) titik-titik keseimbangan konsumen pada berbagai rasio harga
sebagai akibat perubahan harga suatu barang, dimana pendapatan nominalnya
tetap.
2. Penurunan Kurva Permintaan (Demand Curve)
Kurva permintaan ini diturunkan dalam batasan tiga asumsi, yaitu:
a) Konsumen berada pada kondisi keuangan
b) Pendapatan nominal tidak berubah
c) Harga nominal barang lain tidak berubah
3. Permintaan Individu dan Permintaan Pasar
Permintaan pasar adalah jumlah pemintaan individu-individu yang ada di pasar.

Reaksi terhadap Perubahan Pendapatan Nominal

Salah satu faktor lain yang dapat mengubah keseimbangan konsumen adalah
perubahan pendapatan nominal. Karena rasio harga tidak berubah maka garis anggaran
bergeser sejajar dengan kurva garis anggaran sebelumnya.

1. Kurva Pendapatan-Konsumsi (Income-Consumption Curve)


Income Consumption Curve dapat didefinisikan sebagai tempat kedudukan titik-titik
keseimbangan konsumen pada berbagai tingkat pendapatan nominal, dimana harga
nominal barang tidak berubah. Kemiringan ICC adalah positif, karena umumnya
permintaan terhadap suatu barang meningkat bila pendapatan meningkat (barang
normal).
2. Kurva Engel (Engel Curve)
Kurva ini diberi nama sesuai dengan nama penemunya, Christian Lorenz Ernst Engel
(Statistian Jerman Abad 19) yang mencoba melihat hubungan antara tingkat
pendapatan dengan tingkat konsumsi. Bila tingkat Kurva Permintaan Individu
diturunkan Price Consumption Curve, kurva engel diturunkan dari income-
Consumption Curve.

Anda mungkin juga menyukai