Anda di halaman 1dari 49

Permintaan dan

Penawaran Agregat
Fluktuasi Ekonomi
Jangka Pendek
Aktivitas ekonomi berfluktuasi dari
tahun ke tahun.
Pada hampir setiap tahun produksi barang
dan jasa terus meningkat.
Pada beberapa tahun tertentu pertumbuhan
yang normal tidak terjadi sehingga
menyebabkan resesi.
Fluktuasi Ekonomi
Jangka Pendek

Resesi adalah periode dimana terjadi


penurunan GDP riil, penurunan
pendapatan, dan peningkatan
pengangguran.
Depressi adalah resesi yang
bersangatan.
Tiga Fakta Kunci Tentang
Fluktuasi Ekonomi
Fluktuasi ekonomi bersifat irregular
dan tidak bisa diprediksi.
Fluktuasi di dalam ekonomi sering disebut
business cycle.
Hampir seluruh variabel
makroekonomi berfluktuasi secara
bersama-sama.
Ketika output berkurang, maka
pengangguran meningkat.
Tampakan Fluktuasi Ekonomi Jangka Pendek
GDP Riil
Recessions
Billions of
1992 Dollars
$7,000
6,500 Real GDP
6,000
5,500
5,000
4,500
4,000
3,500
3,000
2,500
1965 1970 1975 1980 1985 1990 1995
Tiga Fakta Kunci Tentang
Fluktuasi Ekonomi
Hampir seluruh variabel makroekonomi
berfluktuasi secara bersama-sama.
Hanpir seluruh variabel makroekonomi yang
mengukur berbagai bentuk pendapatan atau
produksi berfluktuasi secara bersama-sama dan
berhubungan erat.
Meskipun banyak variabel makroekonomi
berfluktuasi secara bersama-sama, mereka
berfluktuasi dengan jumlah dan besaran yang
berbeda-beda.
Tampakan Fluktuasi Ekonomi Jangka Pendek
Pengeluaran Investasi

Billions of Recessions
1992 Dollars
$1,100
1,000
900
800
700
Investment spending
600
500
400
300
1965 1970 1975 1980 1985 1990 1995
Tiga Fakta Kunci Tentang
Fluktuasi Ekonomi

Pada saat output menurun,


pengangguran meningkat.
Perubahan GDP riil berhubungan terbalik
dengan perubahan laju pengangguran.
Pada periode resesi, pengangguran
meningkat secara substansial.
Tampakan Fluktuasi Ekonomi Jangka Pendek
Laju Pengangguran
Percent of
Labor Force Recessions
12

10
Unemployment rate
8

0
1965 1970 1975 1980 1985 1990 1995
Bagaimana Jangka Pendek
Berbeda dengan Jangka Panjang
Hampir seluruh ekonom meyakini bahwa
teori klasik menjelaskan dunia dalam
jangka panjang, tidak untuk jangka
pendek.
Perubahan suplai uang mempengaruhi
variabel nominal tetapi tidak variabel riil
dalam jangka panjang.
Asumsi netralitas uang tidak cocok ketika
mengkaji perubahan tahun per tahun di
dalam perekonomian.
Model Dasar Fluktuasi Ekonomi

Ada dua variabel yang digunakan untuk


mengembangkan sebuah model untuk
menganalisa fluktuasi jangka pendek.
Output barang dan jasa suatu
perekonomian diukur oleh GDP riil.
Tingkat harga keseluruhan diukur oleh
Consumer Price Index (CPI) atau GDP
deflator.
Model Dasar Fluktuasi Ekonomi

Ekonom menggunakan model aggregate


demand dan aggregate supply untuk
menjelaskan fluktuasi jangka pendek
dalam aktivitas ekonomi di sekitar trend
jangka panjangnya.
Model Dasar Fluktuasi Ekonomi

Kurva aggregate demand


menunjukkan jumlah barang dan jasa
yang ingin dibeli oleh rumah tangga,
perusahaan, dan pemerintah pada
setiap tingkat harga.
Model Dasar Fluktuasi Ekonomi

Kurva aggregate supply menunjukkan


jumlah barang dan jasa yang
dihasilkan dan dijual oleh perusahaan
pada setiap tingkat harga.
Aggregate Demand dan
Aggregate Supply...
Price
Level

Aggregate
supply

Equilibrium
price level

Aggregate
demand

0 Equilibrium Quantity of
output Output
Kurva Aggregate Demand

Empat komponen GDP (Y) yang


berkontribusi terhadap aggregate
demand untuk barang dan jasa.

Y = C + I + G + NX
Kurva Aggregate-Demand ...

Price
Level

P1
1. A
decrease
in the price
level...
P2
Aggregate
demand

0 Y1 Y2 Quantity of
Output
2. …increases the quantity of goods
and services demanded.
Kenapa Kurva Aggregate Demand
Mempunyai Kemiringan Negatif

Tingkat harga dan konsumsi: The Wealth


Effect
Tingkat harga dan investasi: The
Interest Rate Effect
Tingkat harga dan ekspor bersih: The
Exchange-Rate Effect
Tingkat Harga dan Konsumsi:
The Wealth Effect
Penurunan tingkat harga menyebabkan
konsumen merasa lebih kaya, yang pada
gilirannya mendorong mereka untuk
belanja lebih banyak.
Peningkatan pengeluaran konsumen ini
berarti jumlah barang dan jasa yang
diminta lebih besar.
Tingkat Harga dan Investasi:
The Interest Rate Effect

Tingkat harga yang lebih rendah


mengurangi tingkat bunga yang akan
mendorong pengeluaran lebih besar
untuk barang-barang investasi.
Peningkatan pengeluaran investasi ini
berarti jumlah barang dan jasa yang
diminta lebih banyak.
Tingkat Harga dan Ekspor Bersih:
The Exchange-Rate Effect
Ketika jatuhnya tingkat harga di
Indonesia menyebabkan tingkat bunga
di Indonesia juga jatuh, maka nilai
tukar riil terdepresiasi sehingga
menstimulasi ekspor bersih Indonesia.
Peningkatan pengeluaran untuk ekspor
bersih berarti jumlah barang dan jasa
yang diminta lebih besar.
Kenapa Kurva Aggregate
Demand Bergeser
Kemiringan negatif kurva aggregate
demand menunjukkan bahwa turunnya
tingkat harga akan meningkatkan jumlah
keseluruhan barang dan jasa yang yang
diminta.
Namun demikian, banyak faktor lain yang
mempengaruhi jumlah barang dan jasa
yang diminta pada setiap tingkat harga.
Ketika satu dari faktor-faktor ini berubah,
kurva aggregate demand bergeser.
Kenapa Kurva Aggregate
Demand Bergeser
Pergeseran yang disebabkan oleh
Konsumsi
Pergeseran yang disebabkan oleh
investasi
Pergeseran yang disebabkan oleh
Pembelian pemerintah
Pergeseran yang disebabkan oleh
Ekspor bersih
Pergeseran Kurva Aggregate
Demand ...
Price
Level

P1

D2
Aggregate
demand, D1

0 Y1 Y2 Quantity of
Output
Kurva Aggregate Supply

Dalam jangka panjang, kurva


aggregate-supply berbentuk
vertikal.
Dalam jangka pendek, kurva
aggregate-supply mempunyai
kemiringan positif.
Kurva Aggregate Supply
Jangka Panjang
Dalam jangka panjang, produksi barang dan
jasa suatu perekonomian tergantung pada
suplai tenaga kerja, kapital, dan sumberdaya
alam serta pada teknologi yang digunakan
untuk merubah faktor-faktor tersebut
menjadi barang dan jasa.
Tingkat harga tidak mempengaruhi
variabel-variabel ini dalam jangka panjang.
Kurva Aggregate- Supply Jangka
Panjang...
Price
Level

Long-run
aggregate
supply
P1

P2 2. …does not
affect the quantity
1. A change of goods and
in the price services supplied
level… in the long run.
0
Natural rate Quantity of
of output Output
Kurva Aggregate Supply
Jangka Panjang
Kurva aggregate supply jangka
panjang berbetuk vertikal pada
tingkat natural rate of output.
Tingkat produksi ini juga disebut
sebagai potential output or full-
employment output.
Kenapa Kurva Aggregate Supply
Jangka Panjang Bergeser

Perubahan apapun dalam perekonomian


yang merubah tingkat output potensial
akan menggeser kurva aggregate-supply
jangka panjang.
Pergeseran dapat dikelompokkan
berdasarkan berbagai faktor yang
mempengaruhi output dalam model
klasik.
Kenapa Kurva Aggregate
Supply Jangka Panjang
Bergeser
Pergeseran yang disebabkan oleh
Tenaga Kerja
Pergeseran yang disebabkan oleh
Kapital
Pergeseran yang disebabkan oleh
Sumberdaya Alam
Pergeseran yang disebabkan oleh
Penguasaan Teknologi
Pertumbuhan Jk. Panjang dan Inflasi...
2. …and growth in the money
supply shifts aggregate-demand...
Price
Level LRAS1980 LRAS1990 LRAS2000 1. In the long-
run,
technological
progress shifts
long-run
4. …and P2000 aggregate
ongoing supply...
P1990
inflation.

P1980
AD2000
AD1980 AD1990
0
Y1980 Y1990 Y2000 Quantity of
Output
3. …leading to growth in output...
Pertumbuhan Jangka Panjang
dan Inflasi

Fluktuasi jangka pendek dalam


output dan tingkat harga seharusnya
dilihat sebagai deviasi dari trend
jangka panjang.
Kenapa Kurva Aggregate
Supply Jangka Pendek Mempunyai
Kemiringan Positif Dalam Jangka
Pendek
Dalam jangka pendek, peningkatan
tingkat harga dalam perekonomian
secara keseluruhan cenderung akan
meningkatkan jumlah barang dan jasa
yang ditawarkan.
Penurunan tingkat harga cenderung
mengurangi jumlah barang dan jasa
yang ditawarkan.
Kurva Aggregate
Supply Jangka Pendek...
Price
Level
Short-run
aggregate
supply

P1

1. A decrease
in the price P2 2. reduces the
level quantity of goods and
services supplied in
the short run.

0 Y2 Y1 Quantity of
Output
Kenapa Kurva Aggregate
Supply Jangka Pendek
Mempunyai Kemiringan Positif

The Misperceptions Theory


The Sticky-Wage Theory
The Sticky-Price Theory
The Misperceptions Theory

Perubahan tingkat harga keseluruhan secara


temporer menyesatkan pemasok akan apa
yang terjadi di pasar dimana mereka menjual
output mereka :
Tingkat harga yang lebih rendah
menyebabkan persepsi yang salah tentang
harga relatif.
Persepsi yang salah ini menyebabkan pemasok
menurunkan jumlah barang dan jasa yang
ditawarkan.
The Sticky-Wage Theory

Upah nominal dalam dalam melakukan


penyesuaian, atau susah untuk turun (sticky)
dalam jangka pendek :
Tingkat upah tidak segera menyesuaikan diri
terhadap turunnya tingkat harga.
Tingkat harga yang lebih rendah menyebabkan
berkurangnya keuntungan yang diperoleh dari
kegiatan bekerja dan produksi.
Hal ini menyebabkan perusahaan mengurangi
jumlah barang dan jasa yang ditawarkan.
The Sticky-Price Theory
Harga-harga barang dan jasa
menyesuaikan secara lambat terhadap
perubahan keadaan ekonomi :
Jatuhnya tingkat harga secara tidak terduga
akan menyebabkan beberapa perusahaan
menghadapi harga yang lebih rendah dari
yang diharapkan.
Penjualan yang tertekan ini akan
menyebabkan perusahaan mengurangi
jumlah barang dan jasa yang dihasilkan.
Kenapa Kurva Aggregate
Supply Bergeser

Pergeseran karena Tenga Kerja


Pergeseran karena Kapital
Pergeseran karena Sumberdaya Alam
Pergeseran karena Teknologi
Pergeseran karena Expected Price Level.
Kenapa Kurva Aggregate
Supply Bergeser
Peningkatan tingkat expected price
mengurangi jumlah barang dan jasa yang
ditawarkan dan menggeser kurva aggregate
supply jangka pendek ke kiri.
Penurunan tingkat expected price
meningkatkan jumlah barang dan jasa yang
ditawarkan dan menggeser kurva aggregate
supply jangka pendek ke kanan.
Keseimbangan Jangka Panjang
Price
Level Long-run Short-run
aggregate aggregate
supply supply

Equilibrium A
price

Aggregate
demand
0 Natural rate Quantity of
of output Output
Kontraksi Aggregate Demand...
2. …causes output to
fall in the short run…
Price
Level Long-run Short-run aggregate
aggregate supply, AS1
supply
AS
2 3. …but over time,
the short-run
P1 A aggregate-supply
curve shifts…
P2 B
1. A decrease in
aggregate demand…
P3 C
Aggregate
AD demand, AD1
2
0 Y2 Y1 Quantity of
4. …and output returns Output
to its natural rate.
Pergeseran Aggregate Demand

Dalam jangka pendek, pergeseran


aggregate demand menyebabkan
fluktuasi dalam barang dan jasa yang
dihasilkan suatu perekonomian.
Dalam jangka panjang, pergeseran
aggregate demand mempengaruhi
tingkat harga keseluruhan tetapi tidak
mempengaruhi output.
Pergeseran Negatif Aggregate
Supply
Penurunan dalam salah satu
determinan aggregate supply akan
menggeser kurva ke kiri:
Output jatuh ke tingkat di bawah the
natural rate of employment.
Pengangguran meningkat.
Tingkat harga meningkat.
Pergeseran Negatif Aggregate Supply...
1. An adverse shift in the
Price Long-run short-run aggregate-supply
Level aggregate curve…
supply
AS2
Short-run
aggregate
supply, AS1

B
P2
A
P1
3. …and the
price level to
rise.
Aggregate demand
0 Y2 Y1 Quantity of
Output
2. …causes output to fall…
Stagflasi
Pergeseran negatif aggregate supply
menyebabkan terjadinya stagflation
— suatu kombinasi antara resesi dan
inflasi.
Output berkurang dan harga-harga
meningkat.
Penentu kebijakan yang dapat
mempengaruhi aggregate demand tidak
dapat mengatasi kedua pengaruh akibat
negatif ini secara bersamaan.
Respon Kebijakan terhadap
Resesi
Pembuat kebijakan dapat merespon
resesi dengan salah satu dari cara
berikut:
Tidak melakukan apa-apa (Do nothing) dan
menunggu harga-harga dan tingkat upah
menyesuaikan dengan sendirinya.
Mengambil tindakan dalam bentuk
meningkatkan aggregate demand dengan
menggunakan kebijakan moneter dan fiskal.
Mengakomodasi Pergeseran
Negatif Aggregate Supply...
Price 1. When short-run aggregate supply falls…
Level
Long-run
aggregate AS Short-run
2
supply
aggregate
supply, AS1

P3 C 2. …policymakers can
P2 accommodate the shift
A by expanding aggregate
P1 demand…

3....which
causes the 4. …but keeps AD2
price level output at its
to rise natural rate. Aggregate demand, AD1
0 Natural rate Quantity of
of output Output
Pengaruh Pergeseran
Aggregate Supply

Pergeseran aggregate supply dapat


menyebabkan stagflasi – kombinasi
resesi dan inflasi.
Pembuat kebijakan yang dapat
mempengaruhi aggregate demand tidak
dapat mengatasi kedua akibat negatif ini
secara bersamaan.

Anda mungkin juga menyukai