Anda di halaman 1dari 6

TUGAS PAPER

MATA KULIAH FUNDAMENTAL E-BUSINESS

DOSEN PENGAJAR:
Dr. ARIF IMAM SUROSO, Ir, M.Sc.CS.

Penerapan Transformasi Digital Pada UMKM Selama


Pandemi Covid-19

DISUSUN OLEH:

Luthfia Zulfa (K1501212273) E82

PROGRAM PASCA SARJANA


MANAJEMEN DAN BISNIS
SEKOLAH BISNIS INSTITUT PERTANIAN BOGOR (SB IPB)
2021
ABSTRAK

Pandemi global COVID-19 yang ditetapkan WHO pada awal tahun 2020 telah mengubah
segalanya dengan paksa dan tiba-tiba. Adanya pembatasan sosial mengharuskan manusia yang
notabennya adalah makhluk sosial untuk tetap hidup dan berakhitifitas namun tanpa adanya
interaksi sosial secara langsung. Sejak penetapan pandemi COVID-19, peningkatan
transformasi digital merupakan salah satu respon yang dilakukan untuk tetap beraktifitas.

Kemajuan teknologi harus dimanfaatkan oleh pelaku usaha, terutama pelaku usaha UMKM
agar bisa bertahan dalam kondisi pandemi global. UMKM membutuhkan teknologi digital
untuk meningkatkan kinerja dan produktivitasnya. Teknologi digital berperan sangat penting
dalam UMKM pada situasi pandemi COVID-19 ini. Karena dengan adanya pembatasan sosial
mengharuskan para pelaku UMKM menjalankan aktifitas bisnisnya secara digital baik dalam
proses bisnis maupun dalam administrasinya.

Dalam paper ini metode penulisan yang penulis gunakan adalah studi literatur atau kajian
pustaka. Berdasarkan hasil yang di peroleh dari literatur, penulis dapat menyimpulkan bahwa
transformasi digital merupakan hal yang perlu dilakukan oleh pelaku usaha UMKM karena
transformasi digital merupakan solusi dan cara bertahan di berbagai situasi pada era ini.

Kata kunci: Transformasi Digital, UMKM

2
PENDAHULUAN
Pandemi COVID-19 melanda dunia sejak menguntungkan bagi korban PHK mengingat
akhir tahun 2019. Virus baru yang bernama UMKM tidak membutuhkan modal usaha yang
Corona Virus Diseases (COVID-19) ditemukan besar, sumber daya yang relative sedikit,
pertama kali di Kota Wuhan, Provinsi Hubei, perizinan yang mudah, hingga produk yang
China. Pada 31 Desember 2019, WHO dihasilkan merupakan produk yang dibutuhkan
menetapkan pandemi COVID-19 sebagai Krisis dan digunakan sehari-hari oleh masyarakat.
Kesehatan Internasional dan pada 11 Maret 2020 Berdasarkan hasil Survei BRI Micro &
WHO meningkatkan statusnya sebagai pandemi SME Index (BMSI) sejak Maret 2020 hingga
global. Hal ini dilakukan karena penyebaran dan September 2021, hanya 20% pelaku UMKM
perluasan virus yang sangat cepat hingga yang berhenti selama pandemi COVID-19
menyebabkan jutaan jiwa melayang. melanda. Sementara sebanyak 80% pelaku
Tidak hanya menyebabkan krisis UMKM di Indonesia terus mempertahankan dan
kesehatan global, namun pandemi COVID-19 menjalankan bisnisnya ditengah kondisi COVID-
juga menyebabkan krisis perekonomian global. 19. (Laporan Keuangan BRI Triwulan III, 2021).
Berbagai langkah dan kebijakan untuk Papadopoulos et al., 2020, menyatakan
pengendalian COVID-19 yang diambil oleh tiap- bahwa UMKM membutuhkan teknologi digital
tiap negara berdampak besar terhadap kondisi untuk meningkatkan kinerja dan
perekonomian di negara tersebut. Indonesia produktivitasnya. Hadirnya teknologi digital
sendiri langkah dan kebijakan yang diambil berperan sangat penting dalam UMKM. Terlebih
Pemerintah dalam penanganan pandemi COVID- pada situasi pandemi COVID-19 ini, adanya
19, sangat mempengaruhi kondisi perekonomian. pembatasan sosial mengharuskan para pelaku
Dilakukannya pembatasan sosial baik skala kecil UMKM menjalankan aktifitas bisnisnya secara
hingga skala besar mengakibatkan banyak digital baik dalam proses bisnis maupun dalam
kegiatan ekonomi yang terpaksa diberhentikan, administrasinya.
kegiatan usaha yang merugi, hingga
PEMBAHASAN
dilakukannya pemutusan hubungan kerja.
Dampak ini dirasakan oleh semua sektor, mulai Transformasi digital merupakan istilah

dari sektor industri, sektor pariwisata, sektor akademik dari perubahan organisasi yang

pertanian dan perkebunan, hingga sektor dipengaruhi oleh teknologi digital. Transformasi

perdagangan. digital terjadi karena terdapat perubahan dari

Pemutusan hubungan kerja perkembangan teknologi pada suatu lingkungan

mengakibatkan banyak wirausaha baru atau organisasi, dimana perubahan tersebut

bermunculan. Hal ini menjadi solusi yang cukup berkaitan dengan penyesuaian proses bisnis dan

3
inovasi bisnis. Transformasi digital dan inovasi yang akan mengarahkan perubahan dari bentuk
bisnis merubah sudut pandang dan perilaku yang sudah dikenal sebelumnya melalui proses
pelanggan, menekan perusahaan tradisional dan menggandakan secara berulang-ulang. Laseau
gangguan pasar. Perubahan perilaku dan (1980) juga mengategorikan transformasi
kebutuhan pelanggan pada akhirnya memaksa berdasarkan sifatnya sebagai berikut:
perusahaan untuk melek dalam teknologi dan 1. Transformasi bersifat Tipologikal
unggul dalam transformasi digital. Hal ini juga (Geometri), bentuk geometri yang berubah
menjadikan banyak sektor bisnis membutuhkan dengan komponen pembentuk dan fungsi
transformasi digital dalam segala proses dan ruang yang sama.
aktifitas usaha atau organisasi (Verhoef et al., 2. Transformasi bersifat Gramatikal Hiasan
2019). (Ornamental), dilakukan dengan
Dalam penelitiannya, Verhoef et al., 2019 menggeser, memutar, mencerminkan,
mengemukakan alur model dalam proses menjungkirbalikkan, melipat, dll.
transformasi digital. Alur model yang ditemukan 3. Transformasi bersifat Refersal
oleh Verhoef et al., 2019 dapat dilihat pada (Kebalikan), pembalikan citra pada figure
Gambar 1. objek yang akan ditransformasi dimana
Gambar 1. Alur model Verhoef et al., 2019 citra objek dirubah menjadi citra
sebaliknya.
4. Transformasi bersifat Distortion
(Menghancurkan), kebebeasan perancang
dalam beraktifitas.
Digital merupakan sebuah metode yang
kompleks dan fleksibel secara bersamaan yang
menjadikannya sesuatu yang penting dalam
peradaban manusia. Putranto dan Jazimatul
(2015) dalam Widnyani et al., (2021)
Transformasi merupakan istilah yang
menyatakan bahwa sistem digital merupakan
mengacu pada suatu proses perubahan. Laseau
perkembangan dari system analog, dimana
(1980:120) dalam Widnyani et al., (2021)
system digital menggunakan urutan angka untuk
mengungkapkan bahwa transformasi merupakan
mewakilkan informasi. Digitalisasi merupakan
suatu proses perubahan secara berangsur-angsur
konvergensi dari produk dan proses aplikasi
hingga sampai pada tahap ultimate, perubahan
informasi yang dapat melakukan berbagai fungsi
yang dilakukan dengan cara memberi respon
audio-visual dan komputasi.
terhadap pengaruh unsur eksternal dan internal

4
Widnyani et al., (2021) pada artikelnya, berpengaruh untuk meningkatkan motivasi dan
menggunakan reasonable digital transformation kinerja UMKM.
model (R-DT Model) yang merupakan
ANALISIS SWOT
penyederhanaan alur moder Verhoef dalam
memfasilitasi implementasinya di UMKM seusai Pelaku usaha UMKM merasakan dampak
dengan kematangan literasi digital (Priyono, adanya pandemi COVID-19 sangat berpengaruh
2020). Alur model yang digunakan pada terhadap bisnis mereka. Pelaku usaha UMKM
penelitian Widnyani et al., (2021), dapat dilihat perlu melakukan analisis internal dan eksternal
pada Gambar 2. agar dapat mengetahui model bisnis apa yang
Gambar 2. R-DT model Widnyani, Astitiani, dan harus dikembangkan. Pembatasan sosial yang
Putri, 2021
diterapkan pemerintah mendorong perubahan
kebutuhan dan perilaku belanja pelanggan
cenderung bergantung pada perangkat digital. Hal
ini yang menjadi pemicu bagi pelaku usaha
UMKM untuk melakukan percepatan
transformasi digital. Transformasi digital tidak
hanya memperkenalkan teknologi yang baru
untuk kegiatan bisnis yang sudah ada, tetapi juga
memberikan kemudahan dalam proses mendesain
Widnyani et al., (2021) dalam tulisannya ulang semua bisnis model untuk menyesuaikan
menggunakan R-DT Model untuk meninjau dengan kebutuhan pelanggan (Fitriasari, 2020
sebayak 30 artikel ilmiah tentang transformasi dalam Widnyani et al., 2021)
digital pada UMKM. Dari 30 artikel yang Pada penerapan transformasi digital pada
ditinjau, didapatkan 10 artikel yang menyatakan UMKM selama pandemi Covid-19 disebutkan
bahwa terdapat faktor internal maupun faktor bahwa faktor internal yang menjadikan UMKM
eksternal. Sebanyak 6 artikel menyatakan adanya merasa perlu meningkatkan kinerja usaha dengan
faktor internal yang menjadikan UMKM merasa digitalisasi memiliki kekuatan dan kelemahan
perlu meningkatkan kinerja usaha dengan Widnyani et al., (2021). Kekuatan yang dapat
digitalisasi, dan sebanyak 4 artikel lainnya memengaruhi transformasi digital yaitu pelaku
menyatakan bahwa adanya faktor eksternal yang usaha UMKM dapat lebih dekat dengan
meningkatkan motivasi UMKM untuk pelanggan sehingga lebih mudah bagi pelaku
meningkatkan kinerja usaha. Pandemi COVID- usaha untuk mengetahui apa yang diinginkan
19 menjadi faktor eksternal yang paling pelanggan sesuai dengan trend yang ada.
Kelemahan yang dapat memengaruhi
5
transformasi digital adalah tidak semua pelaku memiliki sumber daya interal yang lebih
usaha UMKM memiliki sumber daya internal mumpuni.
yang paham teknologi dan mau belajar agar dapat
KESIMPULAN
melakukan transformasi digital.
Peluang dan ancaman juga tidak Pandemi global COVID-19 mengubah

terlepas sebagai faktor eksternal yang hidup secara paksa karena adanya pembatasan

menjadikan UMKM merasa perlu meningkatkan sosial mengharuskan manusia tetap hidup dan

kinerja usaha dengan digitalisasi. Peluan yang beraktifitas namun tanpa adanya interaksi sosial

dapat dioptimalkan yaitu peluang usaha dan secara langsung. Adanya pembatasan sosial

pasar digital yang semakin besar karena efek mengharuskan para pelaku UMKM menjalankan

pandemi COVID-19 dan diberlakukannya aktifitas bisnisnya secara digital baik dalam

kebijakan pembatasan sosial. Sedangkan proses bisnis maupun dalam administrasinya.

ancaman yang datang dari kompetitor yang lebih Transformasi digital merupakan hal yang perlu

paham teknologi serta lebih dulu melakukan dilakukan oleh pelaku usaha UMKM karena

transformasi digital, serta competitor yang transformasi digital merupakan solusi dan cara
bertahan di berbagai situasi pada era ini.

DAFTAR PUSTAKA

Fitriasari, Fika. 2020. “How Do Small and Putranto, Muhammad Teguh Dwi, Jazimatul
Medium Enterprise (SME) Survive The Husna. 2015. “Proses Digitalisasi
COVID-19 Outbreak?” Jurnal Inovasi Koleksi Deposit Di UPT Perpustakan
Ekonomi 5(02): 53–62. Daerah Provinsi Jawa Tengah”. Jurnal
Ilmu Perpustakaan. Vol 4 No. 3
Laporan Keuangan BRI Triwulan III, 2021.
Verhoef, Peter C. et al. 2019. “Digital
Laseau, 1980 dalam Widnyani et al., 2021. Transformation: A Multidisciplinary
Definisi dan Kategori Transformasi. Reflection and Research Agenda.”
Papadopoulos, Thanos, Konstantinos N. Journal of Business Research 122(July
Baltas, and Maria Elisavet Balta. 2020. 2018): 889–901.
“The Use of Digital Technologies by Widnyani, Ni Made, Astitiani, Ni Luh Putu
Small and Medium Enterprises during Surya, Putri, Berty Christina Lidyanita,
COVID-19: Implications for Theory 2021. "Penerapan Transformasi Digital
and Practice.” International Journal of Pada UKM Selama Pandemi COVID-
Information Management 55(June): 19 Di Kota Denpasar". Jurnal Ilmu
102192. Manajemen dan Bisnis. Vol 6 No. 1

Anda mungkin juga menyukai