PERUBAHAN ORGANISASI
Disusun oleh:
Dosen Pengampu:
Pada 1990-an
E-Business E-Commerce
Combe (2006) dalam Sisca, dkk. (2022) menjelaskan lebih lanjut E-commerce lebih kepada salah satu proses
bahwa, meskipun keduanya sering dianggap sama, rentang proses tersebut, yaitu transaksi elektronik yang terjadi
dalam e-business lebih luas dari e-commerce karena antara perusahaan pemasok dengan
menggabungkan berbagai transaksi internal dalam suatu pelanggannya (Combe, 2006 dalam Sisca, dkk.,
perusahaan, seperti pengadaan, logistik, manajemen rantai pasokan, 2022).
pembayaran, kontrol stok, dan pelacakan pesanan
Sejalan dengan itu, Tuban, dkk (2017) dalam Sisca, dkk. (2022) juga
menjelaskan hal yang sama. Pada intinya, e-busines memiliki
berbagai aktivitas yang terkomputerisasi
Perilaku Organisasi memiliki
sebab akibat yang terikat
dengan manusia.
Organisasi
dalamnya, memiliki perilaku overt
(perilaku terbuka yang dapat diamati
dari orang lain, contohnya makan,
minum, berteriak) dan covert
(perilaku tertutup yang tidak dapat
diamati oleh orang lain, contohnya
persepsi, kesadaran).
Contoh Penerapan
Organisasi/perusahaan mengadakan sebuah agenda
recruitment karyawan yang mulanya dilaksanakan secara
langsung dengan mengundang calon pekerja untuk wawancara
dan psikotes ke kantor, kini bergeser melalui pola perilaku yang
lebih sederhana dengan memanfaatkan kemajuan IPTEK dengan
menggunakan platform pertemuan virtual seperti zoom meeting
dan menjalin kerjasama dengan penyelenggara psikotes online.
Hal ini membuktikan bahwa sudah terdapat pergeseran pola
perilaku organisasi yang berkaitan dengan pemanfaatan e-
business meskipun dalam kegiatannya tidak melibatkan proses
penjualan barang dari satu pihak ke pihak lain
E-Business memiliki beberapa jenis, secara
garis besar terdapat tiga stakeholder yang
memegang peranan di dalamnya yaitu pelaku
bisnis yang meliputi perusahaan dan
Jenis - Jenis dilambangkan dengan huruf “B” (Business),
selanjutnya konsumen yang meliputi pengguna
01 Modal
02 Produk yang akan dijual
03 Sasaran pasar
04 Strategi pemasaran
05 Trend bisnis
Kemudian Novriansyah, dkk (2020) menjelaskan mengenai langkah-langkah
yang harus dilakukan dalam menjalankan dan mengembangkan bisnis online,
yaitu sebagai berikut.
Menentukan barang atau jasa yang ingin dijual Membangun identitas merek dan pemasarannya
Observasi melalui forum atau grup Membuat nama merek yang mudah diingat dan
Pemeriksaan kata kunci tampilan menarik
Teliti pesaing (kompetitor utama, sekunder, dan Memanfatkan Google Bisnisku
tersier Memaksimalkan media sosial
REVIEW
Pada review baik konsumen maupun penjual/produsen dapat
mengkaji produk yang terjual, konsumen dapat menimbang
terkait pembeliannya, produsen dapat mengkaji masukan
atas penilaian konsumen sebelumnya.
BRANDING
Branding adalah contoh nyata dari adanya pengaruh
digitalisasi. Di zaman sekarang ini, masyarakat pada
umumnya akan tertarik untuk membeli produk dengan
branding yang eye-catching, misal: logo. Dari logo citra
perusahaan atau suatu produk akan sangat terpengaruh.
DESIGN
Design juga merupakan pelaku kreatif dari berkembangnya
perilaku konsumen di era ini. Konsumen akan melihat desain
pada suatu produk terlebih dahulu seperti kemasan, ilustrasi
informasi produk, fungsi kemasan itu sendiri. Konsumen pada
umumnya senang dengan aktivitas pembukaan atau
“unboxing” produk yang dibeli meskipun sudah tau apa
isinya, karena hal ini akan menimbulkan rasa kepuasan atau
satisfied.
Studi Kasus
Dengan adanya perkembangan teknologi yang begitu pesat ini, tentunya berbagai
aspek dalam kehidupan perlu menyesuaikan perkembangan yang ada. Salah satunya
adalah perubahan pada perusahaan yang dimana menyesuaikan menjadi basis
digital. Pengelolaan berbagai aktivitas bisnis dengan memanfaatkan kemajuan
teknologi dan berbagai jaringan (internet, ekstranet, intranet) supaya bisnis pada
dasarnya mampu untuk menyesuaikan perkembangan teknologi, maka timbul pula
perkembangan pada perilaku organisasi itu sendiri dan perilaku konsumen.
Ada pertanyaan?