Anda di halaman 1dari 3

UTS MATA KULIAH DESIGN THINKING DAN

INOVASI KORPORAT

DOSEN PENGAJAR:
Dr. Elisa Anggraeni

Telaah Kritis & Jawab Pertanyaan

DISUSUN OLEH:

Luthfia Zulfa (K1501212273) E82

PROGRAM PASCA SARJANA


MANAJEMEN DAN BISNIS
SEKOLAH BISNIS INSTITUT PERTANIAN BOGOR (SB IPB)
2022
a. PENDAHULUAN
Inovasi terbuka telah menjadi paradigma baru yang memungkinkan perusahaan untuk
menciptakan dan menangkap nilai dalam lingkungan persaingan yang selalu berubah.
Transmisi dan pertukaran pengetahuan sangat penting untuk kerjasama yang efektif dari
pemangku kepentingan yang berbeda dalam pengembangan ide-ide baru, konsep dan teknologi.
Pada semua tahap inovasi terbuka, desain dapat digunakan sebagai alat untuk menyampaikan
informasi dan mendorong kreativitas sosial. Apa peran desain dalam proses inovasi terbuka
dalam hal transfer pengetahuan untuk kreativitas sosial multi-stakeholder?

b. RINGKASAN
Jurnal ini menganalisis fungsi desain sebagai saluran penerjemahan pengetahuan untuk
kreativitas sosial dalam kegiatan inovasi terbuka organisasi yang padat teknologi. Fokusnya
adalah pada bagaimana desain dapat digunakan untuk menghubungkan dan mengintegrasikan
kontribusi kreatif dari berbagai pemangku kepentingan, seperti pengusaha, mahasiswa, dan
akademisi, dalam proses di mana pengetahuan diperoleh. Secara terbuka berbagi dan
mentransfer ke orang lain di luar batas laboratorium R&D perusahaan, universitas dan lain-lain.
pangkalan. Analisis empiris inisiatif bisnis teknologi-intensif yang didirikan antara 2009 dan
2016 oleh Konferensi Universitas Italia dan Asosiasi Pengusaha Muda Italia disajikan dengan
menggunakan teknik penelitian teoretis yang baik. Tujuannya adalah untuk menunjukkan
bahwa artefak desain adalah alat manajemen utama untuk memfasilitasi transformasi kreativitas
dan pengetahuan pemangku kepentingan ke dalam format baru yang mendorong inovasi,
inovasi terbuka. Hal ini berimplikasi pada perkembangan teori dan praktik.

c. KRITIK
Berdasarkan keterbatasan penelitian, perlu dipelajari inisiatif Mimprendo dengan
menerapkan pendekatan longitudinal untuk mengidentifikasi faktor varians dan memperkaya
basis data tentang peran yang dirancang melalui analisis lintas kasus yang mendalam dari
perusahaan padat teknologi. berpartisipasi dalam versi yang berbeda, serta melalui
perbandingan dengan perusahaan teknologi rendah. Mungkin juga penting untuk
mengkonfirmasi secara eksperimental fungsi desain sebagai saluran untuk transfer pengetahuan
dalam situasi lain di mana inovasi terbuka terjadi melalui keterlibatan kelompok pemangku
kepentingan yang lebih besar.

d. KESIMPULAN
Penciptaan bersama keterlibatan pemangku kepentingan selama proses inovasi
membutuhkan lebih banyak perhatian. Pandangan ini dapat diperkaya dengan fokus pada peran
kunci desain sebagai mekanisme manajerial untuk penerjemahan pengetahuan pemangku
kepentingan selama proses inovasi terbuka dari perusahaan yang mengintensifkan teknologi.
Tulisan ini menyajikan bukti empiris yang dihasilkan dari inisiatif Mimprendo yang bertujuan
untuk mempromosikan penyebaran budaya kewirausahaan di kalangan mahasiswa dan untuk
mengembangkan hasil inovasi dalam perusahaan. Desain di Mimprendo dioperasikan sebagai
cara untuk secara strategis mendukung pemikiran konvergen dan divergen, sehingga mengenali
dan menyeimbangkan tujuan yang berbeda, memastikan kebutuhan dan harapan mereka harus
ditangani dan memanfaatkan perbedaan yang ada dalam hal minat, kebutuhan, bahasa,
pengetahuan dan kompetensi kompetensi yang memicu kreativitas mental dan sosial.
1. Dengan adanya kreativitas dapat menghasilkan sesuatu yang baru, baik yang benar-benar
merupakan hal baru atau sesuatu ide baru yang diperoleh dari menghubungkan beberapa hal yang
sudah ada dan menjadikannya suatu hal baru, yang memungkinkan organisasi untuk membangun
keunggulan kompetitif baik melalui skala dan ruang lingkup ekonomi atau diferensiasi

2. Model-model Inovasi sebagai berikut:


a. Model Black Box
b. Model Interaktif
c. Model Linear
d. Model Trilogikal
e. Model Sistem
Tidak ada satu organisasi pun yang memiliki sumber daya untuk mengelola faktor-faktor
eksternal ini sendiri. Sebuah organisasi individu bergantung pada sumber daya pada organisasi
lain untuk sumber daya strategis (R&D dan inovasi, keterampilan komersialisasi) Untuk
membantu mengembangkan informasi strategis baru, setiap organisasi perlu menjadi saling
bergantung satu sama lain.

3. Inovasi terbuka mempromosikan pola pikir di era informasi menuju inovasi yang bertentangan
dengan rahasia dan mentalitas. Manfaat dan kekuatan di balik peningkatan keterbukaan ysng
berkaitan dengan kerja sama antara perusahaan. Inovasi cendurung diproduksi oleh pendiri di
perusahaan rintisan, gagasan utama di balik inovasi terubuka adalah pengetahuan yang tersebar
luas, perusahaan tidak dapat bergantung sepenuhnya pada penelitian mereka sendiri, tetapi harus
membeli lisensi dari perusahaan, inovasi terbuka dapat diartikan sumber – sumber inovasi
eksternal seperti pelanggan, perusahaan saingan dan lembaga akademis, dapat perubahan dalam
penggunaan, pengelolaan, dan kekayaan intelektual yang di dorong oleh teknis dan penelitian

4. Memfasilitasi inovasi, khususnya inovasi yang “mengganggu”, mengubah pola pikir, cara
pandang, dan perilaku. Mengembangkan pengalaman yang lebih baik bagi pelanggan, membina
dan mempertahankan orang-orang yang sangat kreatif. Menarik dan mempertahankan orang-
orang yang sangat kreatif serta membawa perubahan mendasar dalam sistem organisasi dan
sosial.

5.
a. Karena jejaring stakeholder yang baik dapat menentukan keberhasilan proses inovasi yang
dilakukan. Jejaring stakeholder berdasarkan perannya sebagai berikut:
i. Policy creator: berperan sebagai pengambil keputusan dan penentu suatu kebijakan.
ii. Koordinator: berperan mengkoordinasikan stakeholder lain yang terlibat.
iii. Fasilitator: berperan sebagai fasilitator yang berperan menfasilitasi dan mencukupi apa
yang dibutuhkan kelompok sasaran.
iv. Implementer: berperan sebagai pelaksana kebijakan yang di dalamnya termasuk
kelompok sasaran.
v. Akselerator: berperan mempercepat dan memberikan kontribusi agar suatu program
dapat berjalan sesuai sasaran atau bahkan lebih cepat waktu pencapaiannya.
b. Masih adanya mindset egosektoral dari sebagian stakeholder sehingga berdampak pada
komitmen yang tidak maksimal masih menjadi tantangan dalam mengelola jejaring antar
stakeholder saat ini.
c. Tetap me-maintance hubungan baik antar jejaring yang kompleks baik saat dalam rangka
meningkatkan kinerja inovasi atau tidak

Anda mungkin juga menyukai