Anda di halaman 1dari 5

Indeks Harga

Angka Indeks
Angka Indesk adalah:
- Angka perbandingan antara satu variable bilangan dengan variable bilangan lain dinyatakan dalam %.
- suatu ukuran statistik untuk menyatakan perubahan-perubahan relative yang terjadi dari waktu ke waktu

Macam angka indeks :


A. Berdasar pemakaiannya
1. Angka Indeks Harga
Angka Indeks Harga yaitu Angka perbandingan harga-harga barang tertentu pada suatu periode terhadap harga-harga pada periode
berbeda/sama dalam angka %.
Angka indeks harga dibedakan atas :
1. Indeks Harga Konsumen ( IHK )
IHK yaitu Perbandingan harga barang-barang yang dikonsumsi sebagian besar masyarakat Indonesia dari suatu periode terhadap
periode lain.

2. Indeks Harga Perdangan Besar ( IHPB )


IHPB yaitu Perbandingan harga-harga barang yang di perdagang- kan secara besar-besaran seperti perbandingan harga barang-
barang yang diekspor dan perbandingan harga barang-barang yang diimpor selama 1 periode tertentu.

3. Indeks Harga Yang Dibayar dan Indeks Harga Yang Diterima Petani
Indeks Harga Yang Dibayar Petani yaitu perubahan-perubahan harga pembelian keperluan petani untuk melaksanakan proses
kegiatan produksi pertanian.
Co : harga pupuk dan harga obat pembasmi hama.
Indeks Harga Yang Diterima Petani yaitu perbandingan harga-harga hasil produksi petani dari periode 1 panen ke periode panen
yang lain.
Co : Tahun 2003 harga gabah kering Rp 550/kg dan pd Thn 2002 harga gabah kering Rp 480/kg

2. Angka Indeks Kuantum


Angka Indeks Kuantum yaitu Perbandingan jumlah barang-barang secara fisik dari suatu periode ke periode yang lain.
Co : Jumlah rumah yang dibangun Perum Perumnas tahun 2000 = 600.000 unit sedangkan pada tahun 2001 = 900.000 unit

3. Angka Indeks Nilai


Angka Indeks Nilai yaitu Perbandingan nila barang-barang yang dihasilkan/dijual dari satu periode ke periode lain.
Co : Nilai ekspor tahun 2001 US $ 1.200 juta dan nilai ekspor tahun 2002 US $ 1.600 juta.

B. Berdasar cara menentukannya


a. Indeks tidak tertimbang→ angka indeks yang dalam pengolahan datanya tidak memasukkan factor penimbang yang dapat
mempengaruhi naik turunnya angka indeks
b. Indeks tertimbang→ angka indeks yang dalam pengolahan data memasukkan factor penimbang yang dapat mempengaruhi naik
turunnya angka indeks
c. Indeks rantai→ angka indeks yang membandingkan perubahan dari waktu ke waktu dengan menggunakan tahun sebelumnya sebagai
tahun dasar

Kegunaan Indeks Harga


Kegunaan indeks harga:
a. 0Indeks harga merupakan indicator yang digunakan dalam mengukur
ekonomi secara umum.
b. IHPB memberi gambaran trend/kecenderungan dalam perdagangan.
c. IHK dan indeks biaya hidup digunakan sebagai dasar penetapan gaji dan
perubahannya.
d. Bagi perusahaan yang memiliki persediaan secara teratur indeks harga
dapat digunakan sebagai pedoman pembelian.
e. Indeks harga yang dibayar dan diterima petani merupakan gambaran
apakah petani semakin makmur atau semakin melarat.
f. Indeks harga umum digunakan pedagang dalam kebijakan penetapan harga
dan jumlah persediaan.
g. Indeks harga dapat digunakan sebagai pedoman pembelian barang.
h. Indeks harga berguna sebagai deflator

Tujuan Perhitungan IHK


1. mengetahui perkembangan harga barang yang tergabung pada diagram timbangan IHK
2. pedoman untuk menentukan suatu kebijaksanaan yang akan datang dibidang pembangunan ekonomi
3. untuk perhitungan penyesuaian Upah Minimum Kabupaten (UMK)
4. mempermudah pemantauan supply (penawaran) dan demand (permin taan) barang kebutuhan masyarakat yang ada di pasar
Peranan Indeks Harga dalam Ekonomi:
1. menetapkan kebijakan harga pada masa yang akan datang
2. dasar perbandingan pengukuran tingkat kemajauan ekonomi sekarang dan masa sebelumnya
3. dasar untuk mengetahui factor-faktor penyebab kemajuan ekonomi dan penghambat kemajuan ekonomi
4. dasar penetapan pola kebijakan ekonomi moneter

Bentuk-bentuk Angka Indeks


1. Indeks Berpasangan
Perbandingan antara 1 variabel biangan dan 1 variabel bilangan yang lain.
Co : Jumlah produksi ban Bridgestone tahun 2000 = 100.000 buah ban dan tahun 2001 = 150.000 buah ban, sehingga indeks produksi
tahun 2001 terhadap produksi tahun 2000 =(150.000/100.000) x 100 = 150

2. Indeks Rantai
Perbandingan antara beberapa variabel bilangan yang dilakukan secara berturut-turut.
Co : Indeks harga daging sapi thn 2003 s.d thn 2006.
Tahun Harga Indeks Rantai
2003 1.000 (1.000 : 1.000) x 100 = 100
2004 1.200 (1.200 : 1.000) x 100 = 120
2005 2.000 (2.000 : 1.200) x 100 = 166.67
2006 2.500 (2.500 : 2.000) x 100 = 125

Tahun Dasar
Untuk menyusun Indeks Berpasangan dan Rangkai ditentukan periode /tahun dasar.
Tahun dasar yaitu Suatu periode yang dijadikan dasar perbandingan terhadap periode yang lain, selalu diberi nilai 100.
Syarat pemilihan suatu periode sebagai tahun dasar :
a. Suatu periode yang dianggap normal/stabil.
b. Tidak terlalu jauh jaraknya dengan periode yang hendak ditentukan indeksnya.
c. Tidak selalu terdiri 1 periode ( dapat beberapa periode )
d. Tahun dasar yang lebih dari 1 periode hendaknya tidak terlalu pendek/panjang ( 3 thn ).

Perubahan Tahun Dasar


Indeks yang telah ada dapat diubah tahun dasarnya dengan rumus =
IB = 100 x Id
It
Keterangan:
IB = Indeks Baru
Id = Indeks lama tahun yang bersangkutan
It = Indeks lama sebagai tahun dasar indeks baru
Co :
Tahun Indeks Lama Indeks Baru
2000 100,00 87,80
2001 106,60 94,34
2002 113,90 100,00
2003 116,20 102,02
2004 115,50 101,40

IB2000 = 100 x 100 = 87,80 IB2001 = 100 x 106,6 = 94,34


113,9 113,9
IB2002 = 100 x 113,9 = 100 IB2003 = 100 x 116,2 = 102,20
113,9 113,9
IB2004 = 100 x 115,5 = 101,4 Ket : Tahun Dasar yg baru
113,9 tahun 2002

Ciri Harga Barang dan Indeks Harga


Ciri-ciri harga barang:
1. Tinggi rendah harga barang disesuaikan nilai kegunaan barang tersebut.
2. Pembentukan harga barang sangat dipengaruhi biaya produksi & jumlah permintaan.
3. Harga menunjukkan nilai tukar barang.
4. Dapat dijadikan pembanding untuk mengetahui tingkat kegunaan suatu barang dengan barang lain.

Ciri-ciri Indeks Harga:


1. Indeks harga sebagai pedoman nilai standard untuk melakukan perbandingan harga dari waktu ke waktu.
2. Penetapan indeks harga didasarkan hasil pengumpulan data dari sumber relevan.
3. Indeks harga ditetapkan tidak dari seluruh barang melainkan dari sample.
4. Indeks harga ditetapkan dalam bentuk %.
5. Penetapan indeks harga didasarkan kondisi ekonomi stabil yang berjauhan dengan waktu yang akan datang.
6. Indeks harga dihitung mempergunakan metode yang tepat.
7. Penetapan indeks harga didasarkan faktor penimbang.
8. Perhitungan indeks harga dilakukan dengan membagi harga pada tahun yang akan dihitung indeksnya dengan harga tahun dasar dikalikan
100%.

Tehnik Penyusunan Indeks


a. Indeks Harga Tidak Tertimbang
1. Indeks Agregatif Sederhana
Dalam metode ini semua barang dianggap sama, harga barang dijumlahkan secara agregatif (keseluruhan) baik untuk tahun dasar
maupun tahun yang akan dihitung indeksnya
IA = ∑Pn x 100
∑Po
IA = Indeks Agregatif
∑Po = Jumlah harga periode dasar
∑Pn = Jumlah harga pada periode tertentu / ke – n
co:
Harga
Jenis barang
2005 2006
Beras 1.500 1.650
Bawang 3.000 3.500
Jagung 400 470
Kopi 600 650
Minyak 3.000 3.500
8.500 9.770
Maka indeks harga tahun 2006 yaitu
IA = ∑Pn x 100 = 9.770 x 100 = 114,94
∑Po 8.500

2. Indeks Rata-rata Hitung Relatif Harga


IRH = ∑( Pn/Po) x 100
n n = jmlh variable
Co:
Harga
Jenis barang Pn/Po
2005 2006
Beras 1.500 1.650 (1.650 : 1.500) = 1,1000
Bawang 3.000 3.500 (3.500 : 3.000) = 1,1667
Jagung 400 470 (470 : 400) = 1,1750
Kopi 600 650 (650 : 600) = 1,0833
Minyak 3.000 3.500 (3.500 : 3.000) = 1,1667
5,6917
Maka indeks harga tahun 2006 yaitu
IRH = ∑( Pn/Po) x 100 = 5,6917 x 100 = 113,83
n 5

b. Indeks Harga Agregatif Tertimbang


1. Indeks dengan ditimbang/diberi bobot
Dalam metode ini perhitungan indeks diikut sertakan factor penimbang/bobot untuk setiap barang
IW = ∑( w.Pn) x 100
∑ (w.Po)

Co:
Harga
Jenis barang W
2005 2006
Beras 10 1.500 1.650
Bawang 4 3.000 3.500
Jagung 5 400 470
Kopi 2 600 650
Minyak 1 3.000 3.500
Indeks harga tahun 2006 yaitu

IW = ∑( w.Pn) x 100
∑ (w.Po)
IW = (10 x 1.650) + (4 x 3.500) + (5 x 470) + (2 X 650) + (1 X 3.500)
(10 X 1.500) + (4 X 3.000) + (5 x 400) + (2 x 600) + (1 x 3.000)
= 16.500 + 14.000 + 2.350 + 1.300 + 3.500
15.000 + 12.000 + 2.000 + 1.200 + 3.000
= 37.650 x 100 = 113,40
33.200

2. Metode Laspeyres
Dalam metode ini perhitungan angka indeks ditimbang menggunakan factor penimbang kuantitas barang pada tahun dasar (Qo)
IL = ∑( Pn.Qo ) x 100
∑( Po.Qo )
IL = Indeks Laspeyres
Pn = Harga tahun ke-n
Po = Harga tahun dasar
Qo = kuantitas tahun dasar
Co:
Macam Jumlah Jumlah Harga Harga
Kebutuha Th 2005 Th 2006 Th 2005 Th 2006
n
Beras 20 kg 40 kg 700 800
Gula 50 kg 60 kg 1.300 1.400
Kopi 10 kg 20 kg 4.000 4.100
Telur 30 kg 40 kg 1.700 1.900
Ikan 20 kg 30 kg 3.400 3.200
Maka indeks harga tahun 2006 yaitu

IL = ∑( Pn.Qo ) x 100
∑( Po.Qo )
IL = (800 x 20) + (1.400 x 50) + (4.100 x 10) + (1.900 x 30) + (3.200 x 20)
(700 x 20) + (1.300 x 50) + (4.000 x 10) + (1.700 x 30) + (3.400 x 20)
= 248.000 x 100 = 104,21
238.000

3. Metode Paasche
Dalam metode ini perhitungan angka indeks ditimbang menggunakan factor penimbang kuantitas barang pada tahun yang dihitung angka
indeksnya (Qn)
IP = ∑( Pn.Qn ) x 100
∑( Po.Qn )
IP = Indeks Paasche
Qn = kuantitas tahun ke-n

Co:
Macam Jumlah Jumlah Harga Harga
Kebutuha Th 2005 Th 2006 Th 2005 Th 2006
n
Beras 20 kg 40 kg 700 800
Gula 50 kg 60 kg 1.300 1.400
Kopi 10 kg 20 kg 4.000 4.100
Telur 30 kg 40 kg 1.700 1.900
Ikan 20 kg 30 kg 3.400 3.200
Maka indeks harga tahun 2006 yaitu
IP = ∑( Pn.Qn ) x 100
∑( Po.Qn )
IP = (800 x 40) + (1.400 x 60) + (4.100 x 20) + (1.900 x 40) + (3.200 x 30)
(700 x 40) + (1.300 x 60) + (4.000 x 20) + (1.700 x 40) + (3.400 x 30)
= 370.000 x 100 = 103,93
356.000

4. Metode Marshall
Dalam metode ini perhitungan angka indeks ditimbang dengan menggabungkan tahun dasar dan tahun n (tahun yang dihitung indeksnya)
IM = ∑(Pn.(Qo+Qn)) x 100
∑( Po.(Qo+Qn))
IM = Indeks Marshall

Co:
Macam Jumlah Jumlah Harga Harga
Kebutuha Th 2005 Th 2006 Th 2005 Th 2006
n
Beras 20 kg 40 kg 700 800
Gula 50 kg 60 kg 1.300 1.400
Kopi 10 kg 20 kg 4.000 4.100
Telur 30 kg 40 kg 1.700 1.900
Ikan 20 kg 30 kg 3.400 3.200

Maka indeks harga tahun 2006 yaitu


IM = ∑(Pn.(Qo+Qn)) x 100
∑( Po.(Qo+Qn))
IM = (800 x 60) + (1.400 x 110) + (4.100 x 30) + (1.900 x 70) + (3.200 x 50)
(700 x 60) + (1.300 x 110) + (4.000 x 30) + (1.700 x 70) + (3.400 x 50)
= 618.000 x 100 = 104,04
594.000

5. Indeks Kompromi
Yaitu angka indeks yang diperoleh dengan memadukan indeks Laspeyres dan indkes Paasche
Jenis indeks kompromi:
a. Metode Dorbish Bowley
Dalam metode ini angka indeks dihitung dengan cara menghitung rata-rata antara indeks Laspeyres dan indeks Paasche . Maka indeks
Dorbish Bowley disebut juga indeks rata-rata
ID = ½ ( IL + IP )
ID = Indeks Dorbish
Co:
Berdasar indeks Laspeyres dan indeks Paasche, maka indeks tahun 2006 yaitu
ID = ½ ( IL + IP )
= ½ (104,21 + 103,93)
= ½ x 208,14
= 104,07
b. Metode Irving Fisher
Dalam metode ini angka indeks dihitung dengan mencari rata-rata ukur dari indeks Laspeyres dan indeks Paasche
IF = √ IL x IP
IF = Indeks Irving Fisher
Co:
Berdasar indeks Laspeyres dan indeks Paasche, maka indeks tahun 2006 yaitu
IF = √ IL x IP
= √ 104,21 x 103,93
= √ 10.830,5453
= 104,07

Angka Indeks Rantai


Indeks Rantai : perhitungan angka indeks dengan menggunakan tahun sebelumnya sebagai tahun dasar.
Co :
Thn Hrg Indeks Hrg Indeks Rantai
2015 494,44 100 100
2016 530 107,19 107,19
2017 555,75 112,40 104,86

Anda mungkin juga menyukai