Anda di halaman 1dari 14

BAB 5

ANGKA INDEKS
5.1 Konsep

5.2 Jenis Angka Indeks

5.3 Metode Perhitungan


5.4 Perubahan Tahun Dasar

5.5 Berbagai Indeks Penting


5.1 KONSEP
Setiap kegiatan selalu mengalami kemajuan atau kemunduran, kadang-kadang
produksi meningkat, kadang-kadang menurun. Hasil penjualan suatu perusahaan
dapat meningkat dan juga menurun, hasil penerimaan devisa mengalami naik turun,
pendapatan nasional naik kemudian merosot lagi, juga harga, gaji, dan biaya hidup
selalu mengalami naik turun. Untuk mengetahui maju mundurnya suatu usaha
(perusahaan ingin mengetahuimaju mundurnya hasil penjualan, pemerintah ingin
mengetahui maju mundurnya penerimaan Negara, penerimaan devisa, dan lain
sebagainya ) diperlukan angka indeks.

o Angka indeks adalah angka yang dibuat sedemikian rupa sehingga dapat
dipergunakan untuk melakukan perbandingan antara kegiatan yang sama
(produksi, ekspor, hasil penjualan, jumlah uang beredar, dll) dalam waktu yang
berbeda atau ukuran yg menyatakan tingkat perubahan harga, kuantitas atau nilai
pada suatu periode dibandingkan dengan periode tertentu (periode dasar).

o Suatu ukuran yang menunjukkan perubahan suatu variabel atau perubahan


perubahan suatu variabel variabel atau sekumpulan variabel yang berhubungan
satu sama lain pada waktu atau tempat yang sama atau berlainan. Angka indeks
menunjukkan maju mundurnya atau naik turunnya suatu usaha atau kegiatan.

o Tujuan pembuatan angka indeks adalah untuk mengukur secara kuantitatif


terjadinya perubahan dalam dua waktu yang berlainan. Misalnya indeks harga
untuk mengukur perubahan harga (berapa kenaikannya atau penurunannya), indeks
produksi untuk mengetahui perubahan yang terjadi dalam kegiatan produksi,
indeks biaya hidup untuk mengukur tingkat inflasi, dll.

Dalam membuat angka indeks diperlukan dua macam waktu, yaitu


1. Waktu dasar (base period)

Waktu dasar adalah waktu dimana suatu kegiatan (kejadian) dipergunakan sebagai dasar
perbandingan. Tahun dasar adalah tahun yang dipakai sebagai dasar perhitungan. Angka
indeks pada waktu dasar selalu diberi nilai 100. Jadi, bila pada suatu waktu angka indeksnya
melebihi 100 (melebihi tahun dasar) artinya telah terjadi kenaikan. Dan bila angka indeksnya
di bawah 100, berarti telah terjadi penurunan. Misalnya, jika tahun 2000 dipakai sebagai
tahun dasar maka angka indeks tahun 2000 pasti bernilai 100.

Cara menentukan peroide dasar :

 Didalam indeks harga khususnya pilihan periode yang keadaan ekonominya


relatif stabil, artinya tingkat inflasi (rate of inflation) nya rendah.
 Base period hendaklah jangan terlalu jauh jaraknya dengan given period.
Karena kalau terlalu jauh akan kurang representatif. Misalnya menghitung
indeks 2002 dengan 1980 = 100, maka ternyata barangbarang tahun 1980 jauh
berbeda dengan tahun 2002. Usahakan paling lama 10 tahun atau lebih baik
kurang dari 5 tahun.
 Bisa juga dipilih periode yang bersejarah atau peristiwa penting sebagai
periode dasar penghitungan indeks, misalnya pada saat pergantian pimpinan.
 Pilih waktu dimana tersedia data untuk keperluan timbangan.

2. Waktu sedang berjalan (current period)

Waktu sedang berjalan adalah waktu dimana suatu kegiatan (kejadian) dipergunakan
sebagai dasar perbandingan terhadap kegiatan (kejadian) pada waktu dasar.

Contoh

Jumlah produksi barang A yang dihasilkan oleh PT. BonBon selama tahun 2005 dan 2006
masing-masing adalah 150 ton dan 225 ton. Hitunglah indeks produksi tahun 2005 dan
2006.

Jawaban

Indeks produksi tahun 2005 adalah

 Produksi tahun 2005 = 150 ton


 Produksi tahun 2006 = 225 ton
 Waktu yang bersangkutan (2005) = 150
 Waktu dasar (2006) = 225
150
 100%  66,67%
Indeks produksi tahun 2005 adalah 225

(ada penurunan produksi 33,33%)

5.2 Jenis Angka Indeks


1. Indeks Harga (Price Index)

Mengukur perubahan harga barang

Misalnya : Indeks harga konsumen

Indeks harga perdagangan besar

Indeks harga yang dibayar dan diterima petani

2. Indeks Kuantitas (Quantity Index)

Mengukur kuantitas suatu barang yang diproduksi dikonsumsi maupun dijual

Misalnya : Indeks produksi beras

Indeks konsumsi kedelai


Indeks penjualan jagung

3. Indeks Nilai (Value Index)

Perubahan nilai dari suatu barang, baik yang dihasilkan diimpor maupun diexport

Misalnya : Indeks nilai ekpor kopra

Indeks nilai import beras

5.3 Metode Perhitungan


1. Indeks Tidak Tertimbang

Indeks tidak berimbang dalam pembuatannya tidak memasukkan faktor yang


mempengaruhi naik-turunnya angka indeks

a. Metode Angka Relatif

b. Metode Agregat

c. Metode Rata-Rata Relatif

2. Indeks Tertimbang
Indeks tertimbang memasukkan faktor yang mempengaruhi naik-turunnya angka indeks

a. Metode Agregat Tertimbang

b. Metode Laspeyres

c. Metode Paasche

d. Metode Drobisch

e. Metode Irving Fisher

f. Metode Marshall – Edgeworth

g. Metode Walsh

A. Angka Indeks Tidak Tertimbang

Metode Angka Relatif

Indeks harga relatif sederhana (simple relative price index) atau unweighted index
ialah indeks yang terdiri dari satu macam barang saja, tanpa memperhitungkan
bobot setiap barang/jasa, baik untuk indeks produksi maupun indeks harga
(misalnya indeks produksi beras, indeks produksi karet, indeks produksi ikan,
indeks harga beras, indeks harga karet, indeks harga ikan, dsb).

 Bermanfaat dalam memahami dan menginterpretasikan perubahan kondisi


ekonomi dan bisnis dari waktu ke waktu.
 Harga relatif menunjukkan bagaimana harga per unit untuk komoditas
tertentu saat ini dibandingkan dengan harga per unit komoditas yang sama
pada tahun dasar.
 Harga relatif memperlihatkan harga per unit pada setiap periode waktu
sebagai persentase dari harga per unit pada tahun dasar.
 Periode dasar merupakan waktu/titik awal (starting point) yang telah
ditentukan.

Pt
I t ,0   100%
Po

qt
I t ,0   100%
qo
It,0 = indeks harga atau produksi pada waktu t dengan waktu dasar 0
Pt = harga pada waktu t
P0 = harga pada waktu 0
qt = produksi pada waktu t
q0 = produksi pada waktu 0

Contoh :
Indeks
Bulan Harga Kuantitas
Harga Kuantitas

Januari 3500 50 100 100

Februari 3800 52 109 104

Maret 3400 56 97 112

April 4000 49 114 98

Mei 4200 51 120 102

Juni 3900 48 111 96


Jawab :
 Indeks harga bulan Februari dengan waktu dasar bulan Januari
3800
 100%  109
3500

 Indeks kuantitas bulan Februari dengan waktu dasar bulan Januari


52
 100%  104
50

Contoh :
Data rata-rata perdagangan beberapa hasil pertanian di Jakarta dari tahun
1992 – 1997 disajikan dalam tabel berikut. Hitunglah indeks harga beras pada
tahun 1995, 1996, dan 1997 dengan waktu dasar tahun 1992.

Jenis Pertanian 1992 1993 1994 1995 1996 1997


Beras 66.368 67.337 81.522 100.209 101.382 111.183
Jagung Kuning 34.877 39.829 45.850 50.000 62.740 66.208
Kacang Kedelai 110.505 116.458 121.542 115.052 114.800 125.733
Kacang Hijau 111.528 111.063 127.108 128.750 163.042 192.771
Kacang Tanah 161.243 198.271 209.542 200.000 228.792 223.250
Ketela Pohon 15.433 13.853 20.538 26.944 26.079 24.311
Ketela Rambat 22.033 22.273 29.831 36.698 35.688 35.131
Kentang 46.984 55.110 85.183 82.404 93.713 121.920

Jawab :

Tahun 1995 Tahun 1997


P 100209 P97 111183
I 95 / 92  95  100%   100%  150,99% I 97 / 92   100%   100%  167,52%
P92 66368 P92 66368

Tahun 1996
P96 101382
I 96 / 92   100%   100%  152,67%
P92 66368

Metode Agregatif

o Indeks agregatif tidak tertimbang digunakan untuk unit-unit yang


mempunyai satuan yang sama.

o Indeks ini diperoleh dengan membagi hasil penjumlahan harga pada


waktu yang bersangkutan dengan hasil penjumlahan harga pada waktu
dasar.

I t ,0 
P t
 100%
P o
I t ,0 
q t
 100%
q o

It,0 = indeks harga atau produksi agregatif tak tertimbang pada waktu t

dengan waktu dasar 0

Pt = harga pada waktu t


P0 = harga pada waktu 0
qt = produksi pada waktu t
q0 = produksi pada waktu 0

Contoh

Data yang menyajikan pengeluaran rumah tangga untuk tahun 2000-


2004. Hitunglah indeks harga tak tertimbang untuk tahun 2002 dengan waktu
dasar tahun 2000.
Bulan 2000 2001 2002 2003 2004

Januari 3500 3800 4100 4200 3850

Februari 3800 3450 4120 4250 3800

Naret 3400 3600 3950 4150 3900

April 4000 3900 3890 4050 3950

Mei 4200 4100 3950 3900 4000

Juni 3900 3950 4000 4100 3990

Jumlah 22800 22800 24010 24650 23490

Indeks Harga 100 100 105 108 103

Jawab
Tahun 2002
P02 24010
I 02 / 00   100%   100%  105%
P00 22800

Jika dibandingkan dengan tahun 2000,besarnya pengeluaran rumah tangga


untuk tahun 2002 mengalami kenaikan sebesar 5%.
B. Angka Indeks Tertimbang

Indeks Agregat Tertimbang

I t ,0 
 PQ t o
 100%
P Q o o
It,0 = indeks agregatif tertimbang pada waktu t dengan waktu dasar 0
Pt = harga agregat pada waktu t
P0 = harga agregat pada waktu 0
Q0 = produksi agregat pada waktu 0

 Indeks Laspeyres (IL)

IL h arg a 
 PQ t o
 100% IL produksi 
P Q
o t
 100%
P Q o o P Q
o o

 Indeks Harga Paasche (IP)

IPh arg a 
 PQ t t
 100% IPproduksi 
 PQ t t
 100%
P Q o t  PQ t o

 Indeks Drobisch (ID)

IL  IP
ID 
2
 Indeks Irving Fisher (IF)
IF  IL.IP

 Indeks Walsh

IW 
p t Qo Qt
 100%
P o Qo Qt

 Indeks Marshal – Edgeworth (IME)

IME 
 P (Q t o  Qt )
 100%
 P (Q o o  Qt )
Contoh

Data pembelian beras dalam beberapa bulan untuk tahun 2005 dan
2006. Tentukan indeks agregatif terimbang.

Tahun 2005 Tahun 2006


Bulan Harga Kuantitas Harga Kuantitas
Januari 3500 15 3950 20
Februari 3800 16 4000 19
Maret 3400 20 4150 22
April 4000 25 4250 25
Mei 4200 22 3850 20
Juni 3900 20 3960 23

Maka
Tahun 2005 Tahun 2006
Harga Kuantitas Harga Kuantitas Po.Qo Pt.Qo Po.Qt Pt.Qt
Bulan Po Qo Pt Qt
Januari 3500 15 3950 20 52500 59250 70000 79000
Februari 3800 16 4000 19 60800 64000 72200 76000
Maret 3400 20 4150 22 68000 83000 74800 91300
April 4000 25 4250 25 100000 106250 100000 106250
Mei 4200 22 3850 20 92400 84700 84000 77000
Juni 3900 20 3960 23 78000 79200 89700 91080
Jumlah 22800 118 24160 129 451700 476400 490700 520630
Total 451700 476400 490700 520630
Indeks Harga Tertimbang 105.4682
Laspeyres 105.4682 108.6340
Paasche 106.0994 109.2842
Drobisch 105.7838 108.9591
Fisher 105.7833 108.9586
Marshal-Edgeworth 105.7969
Walsh 105.7898

5.4 Perubahan Tahun Dasar (Base Period)


Tahun dasar merupakan acuan indek tahun yang lain. Sehingga penetapan tahun

dasar harus dilakukan dengan tepat. Pada penentuan IHK sekalipun, biasanya tahun
dasar ditetapkan berdasarkan perkembangan ekonomi seperti inflasi atau pertumbuhan

ekonomi (PDRB). Dalam perjalanannya tahun dasar yang dikeluarkan oleh BPS tersebut
mengalami perubahan tahun dasar. Hal ini dilakukan karena penyimpangan indeks dari

tahun dasar sudah semakin besar sehingga dilakukan perubahan tahun dasar.

Misalkan kita ingin mencari data tentang PDB (Produks Domestik Bruto) suatu Negara yang
diambil dari buku statististik berbagai terbitan, dan kita telah peroleh data PDRB sebagai berikut :

Sekilas data diatas kelihatan benar, sehingga data tersebut siap diolah. Maka agar kita tidak
terjebak kepada data yang kurang valid maka perlu kita cek pertumbuhan PDB nya terlebih dahulu
sebagai berikut :

Setelah kita susun ulang kedalam table, ternyata kita dapatkan informasi sebagai berikut :
Langkah-langkan untuk menyamakan tahun dasar
Pertama kita cari pertumbuhan PDB tahun 2011, misalkan PDB tahun 2011 tumbuh sebesar 4,72
persen. Maka kita cari dulu PDB tahun 2010 berdasarkan tahun dasar 2010 dan didapatkan angka
sebesar 255.490.96.
Dan lakukan untuk tahun 2007 sampai dengan tahun 2003 dengan cara yang sama, sehingga
diperoleh hasil sebagai berikut :

Jika data yang kita inginkan adalah PDB tahun dasar 2000 maka caranya adalah sebagai
berikut :
Dan lakukan untuk tahun 2013 sampai dengan tahun 2015 dengan cara yang sama, sehingga
diperoleh hasil sebagai berikut :

Walaupun data yang diperoleh berbeda berdasarkan tahun dasar tetapi hasil perhitungan
pertumbuhan PDB nya tetap sama. Lihat hasilnya sebagai berikut :

5.5 Berbagai Indeks Penting

Berbagai indeks penting yang dibahas pada makalah ini antara lain :

1. Indeks Harga Konsumen Indeks harga konsumen (IHK) digunakan untuk mengukur
perubahan harga sejumlah barang dan jasa dari suatu wadah pasar yang tetap dari
satu periodeke periode lainnya. IHK mem,ungkinkan konsumen menentukan turunya
daya beli mereka akibat kenaikan harga. Berdasarkan IHK digunakan untuk merevisi
upah, dana pensiun dan pembayaran pendapatan lainnya mengikuti perubahan harga.

2. Indeks Harga Produsen. Dulu disebut Wholesale Price Index yang merefleksikan
harga-harga sekitar 3400 komoditas yang dkumpulkan dari para penjual komoditas .
Indeks ini termasuk Indeks Laspayers,

3. Indeks Harga Perdagangan besar, yaitu menunjukkan tingkat harga barang dan jasa
yang diterima oleh produsen pada berbagai tingkat produksi dan digunakan untuk
melihat inflasi dari sisi produsen. Indeks ini menggambarkan besarnya perubahan
harga pada tingkat perdagangan besar atau grosir dari sejumlah komoditas.

4. Indeks Biaya Hidup, dimana perhitungannya menggunakan persentase pengeluaran


setiap barang sebanag timbangan (percentage weight) Pada umumnya indkes biaya
hidup terdiri dari komponen biaya makanan, pakaian, perumahan dan lain-lain.)

Anda mungkin juga menyukai