Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH STATISTIKA

ANGKA INDEKS TERTIMBANG DAN TAK TERTIMBANG

Kelompok

Sigit purwantoro (13180642)


Fajar purnomo aji (13180616)
Kurnia adita setioyoko
Rizki setya pambudi
Santo (13180633) 
Kelas 13.3A.21
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami sampaikan ke hadiran Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat
kemurahanNya kami dapat menyelesaikan makalah “STATISTIKA”
“ yang berjudul Angka Indeks Tertimbang dan Tidak Tertimbang ini.
Dengan pembuatan makalah ini kami ingin mewujudkan para mahasiswa/i
dapat mengenal dan memahami angka indeks tertimbang dan tidak tertimbang.
Dalam proses pembuatan makalah ini  Kami menyadari, bahwa makalah ini
belumlah sempurna, untuk itu saran atau  kritik yang sifatnya membangun
terutama dari dosen dan teman-teman mahasiswa/i sangat kami harapkan demi
penyempurnaan makalah ini.
Demikian makalah ini kami buat semoga bermanfaat bagi kita semua. Kami
berharap makalah yang berjudul Angka Indeks Tertimbang dan Tidak Tertimbang
ini bisa membantu teman-teman untuk belajar mendalami ilmu Statistika
Deskriptif.

.
                                                                                  Purwokerto, November 2019

                                                                                                Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar belakang
         Angka Indeks adalah peralatan statistik yang sangat populer guna mengukur
perubahan atau melakukan perbandingan antar variabel ekonomi dan
sosial. Perubahan atau perbandingan antar-variabel dari waktu ke waktu dan yang
dinyatakan dengan angka-angka indeks umumnya lebih mudah dimengerti. Dalam
suatu analisis perekonomian, angka indeks mempunyai peranan yang sangat besar,
karena dapat digunakan untuk mengetahui besarnya laju inflasi mapun deflasi yang
terjadi di negara tertentu.
Didalam makalah ini kami membahas pengertian Angka Indeks, periode
atau waktu dasar, periode atau waktu berjalan, pemilihan tahun dasar, jenis-jenis
angka indeks, cara penentuan angka indeks harga, pergeseran atau perubahan
waktu dasar, masalah-masalah dalam menghitung angka indeks.

1.2. Tujuan
            Tujuan dari pembuatan makalah ini  guna melengkapi dan memenuhi salah
satu syarat untuk memperoleh nilai tugas mata kuliah Statistika Deskriptif, dan
menambah wawasan serta pemahaman tentang ilmu statistika deskriptif terutama
angka indeks tidak tertimbang dan tertimbang.

1.3.Ruang Lingkup
Dinegara maju seperti Amerika, Eropa dan Jepang, ilmu statistika berkembang
dengan pesat sejalan dengan berkembangnya ilmu ekonomi dan IT. Bahkan
kemajuan suatu negara sangat ditentukan oleh sejauh mana negara itu menerapkan
ilmu statistika dalam memecahkan masalah-masalah pembangunan negaranya.
Amerika sebagai salah satu negara maju, yang telah berhasil memadukan ilmu
ekonomi, desain produk, sosiologi masyarakat, dan IT di dalam ilmu statistik.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1       Angka Indeks
Angka Indeks adalah suatu angka yang dibuat demikian rupa sehingga dapat
dipergunakan untuk melakukan perbandingan antara kegiatan yang sama (produksi
ekspor, hasil penjualan, jumlah uang beredar, dsb) dalam dua waktu yang berbeda.
Dalam membuat angka indeks, maka menurut definisi diperlukan dua jenis
waktu, yaitu waktu dasar (Base period) dan Waktu yang bersangkutan/sedang
berjalan (Current period), sebagai berikut :
a.   Periode Waktu dasar (Base period)
Periode atau waktu dasar adalah periode yang dipakai sebagai dasar dalam
membandingkan kegiatan tersebut. Periode dasar biasanya dinyatakan dalam angka
indeks sebesar  100.
b.   Periode Waktu yang bersangkutan/sedang berjalan (Current period)
Periode atau waktu berjalan adalah periode yang dipakai yang sedang berjalan atau
periode yang diperbandingkan dalam kegiatan tersebut. Periode berjalan disebut
juga periode bersangkutan.
Beberapa syarat yang perlu diperhatikan
dalam menentukan atau memilih waktu dasar adalah:
1.      Waktu sebaiknya menunjukkan keadaan perekonomian yang stabil, di mana
harga tidak berubah dengan cepat sekali.
2.      Waktu sebaiknya usahakan paling lama 10 tahun/lebih baik kurang dari 5 tahun.
3.      Waktu di mana terjadi peristiwa penting.
4.      Waktu di mana tersedia data untuk keperluan pertimbangan, hal ini tergantung
pada tersedianya biaya untuk penelitian (pengumpulan data).

Sistematika angka indeks yaitu:


1.      Angka Indeks Tertimbang adalah angka indeks yang dalam pembuatannya
memasukan faktor-faktor yang mempengaruhi
(penimbang) naik-turunnya angka indeks. Dengan metode indeks:
         Laspayres adalah angka indeks yang ditimbang dengan faktor penimbangnya
kuantitas tahun dasar (Qo).
         Pasche adalah angka indeks yang tertimbang dengan faktor penimbang
kuantitas tahun n (tahun yang dihitung angka indeksnya) atau Qn.
         Fischer merupakan angka indeks yang ideal. Irving Fisher menghitung indeks
kompromi dengan cara mencari rata-rata ukur dari indeks Laspeyres dan indeks
Paasche.
         Dorbisch
2.      Angka Indeks Tak Tertimbng Indeks tidak tertimbang adalah angka indeks yang
dalam pembuatannya tidak memasukan faktor-faktor yang mempengaruhi naik-
turunnya angka indeks.
         Angka Indeks Relatif adalah indeks yang terdiri dari satu macam barang saja
baik untuk indeks harga maupun indeks produksi.
Dengan 2 Cara Penggunaannya:
1.      Angka Indeks Sederhana Relatif Harga
2.      Angka Indeks Sederhana Relatif Kuantitas
         Angka Indeks Agregatif adalah indeks yang terdiri dari beberapa barang
( kelompok barang ) misalnya indeks harga 9 bahan pokok.
Dengan 2 Cara Penggunaannya:
1.      Angka Indeks Sederhana Harga Agregatif
2.      Angka Indeks Sederhana Kuantitas Agregatif
         Angka Indeks Rata-Rata adalah Indeks yang terdiri dari beberapa barang
(kelompok barang) yang diobservasi.
Dengan 2 cara Penggunaanya:
1. Angka Indeks Sederhana Harga Rata-Rata Relatif
2. Angka Indeks Sederhana kuantitas Rata-Rata Relatif

Cara penggunaannya dengan dua cara.


1.      Angka indeks sederhana harga
2.      Angka indeks sederhana kuantitas
2.2       ANGKA INDEKS TERTIMBANG
Analisa Kasus dan Pembahasan
Angka Indeks Terimbang
Harga
Per Produksi
Jenis Satua Satuan (Q)
Baran n (P) Po.Qo Pt.Qo Po.Qt Pt.Qt
g 199
1994 1995 1995
4
Po Pt Qt
Qo
A 100 150 25 35 2500 3750 3500 5250
B 200 250 15 40 3000 3750 8000 10000
C 500 600 10 25 5000 6000 12500 15000
Jumlah 10500 13500 24000 30250

2.2.1        Indeks Harga Agregatif Tertimbang


Dari table diatas hitunglah Angka Indeks Harga Agregatif Terimbang pada tahun
1995 dengan periode dasar tahun 1994.
      1.      Indeks Laspeyres
        L =  (∑PtQo)/(∑PoQo) x 100%
2. Indeks Pasche
       P = (∑PtQt)/(∑PoQt) x 100% 
Keterangan :
Pt = Harga masing-masing produk pada tahun ke-t
P0 = Harga masing-masing produk pada tahun dasar
Qt = Kuantitas masing-masing produk pada tahun ke-t
Q0 = Kuantitas masing-masing produk pada tahun dasar
Penyelesaian:

1.      Indeks LaspeyresL =  (∑PtQo)/(∑PoQo) x 100%   =  (∑P95Q94)/


(∑P94Q94) x 100%   =  "(150x25)+(250x15)+(600x10)
" /"(100x25)+(200x15)+(500x10) "   x 100%      = 13500/10500  x
100% = 128,57%      Kenaikan harga 28,57% pada tahun 1995       

2.     Indeks Pasche
P = (∑PtQt)/(∑PoQt) x 100%

=  (∑P95Q95)/(∑P94Q95) x 100%

=  "(150x35)+(250x40)+(600x25) " /"(100x35)+(200x40)+(500x25) "   x


100%

      = 30250/24000  x 100% = 126,04%

      Kenaikan harga 26,04% pada tahun 1995

  
2.2.2        Indeks Produksi Agregatif Tertimbang
Dari table diatas hitunglah Angka Indeks Produksi Agregatif Terimbang pada
tahun 1995 dan periode dasar tahun 1994.
   1.Indeks Laspeyres
L =  (∑PoQt)/(∑PoQo) x 100%

2. Indeks Pasche
P = (∑PtQt)/(∑PtQo) x 100%

Keterangan :
Pt = Harga masing-masing produk pada tahun ke-t
P0 = Harga masing-masing produk pada tahun dasar
Qt = Kuantitas masing-masing produk pada tahun ke-t
Q0 = Kuantitas masing-masing produk pada tahun dasar

Penyelesaian:
1.     1. Indeks Laspeyres
L =  (∑PoQt)/(∑PoQo) x 100%

=  (∑P94Q95)/(∑P94Q94) x 100%

                     =  "(100x35)+(200x40)+(500x25)
" /"(100x25)+(200x15)+(500x10) "   x 100%
                     = 24000/10500  x 100% = 228,57%
      Kenaikan produksi 128,57% pada tahun 1995

2.     Indeks Pasche
P = (∑PtQt)/(∑PtQo) x 100%

=  (∑P95Q95)/(∑P95Q94) x 100%

                        =  "(150x35)+(250x40)+(600x25)" /"(150x25)+(250x15)+(600x10)
"   x 100%
                        = 30250/13500  x 100% = 224,07%

     Kenaikan produksi 124,07% pada tahun 1995

2.2.3          Variasi dari Indeks Harga Tertimbang
1.Indeks Fischer
If = √("Lharga x Pharga " )   
2. Indeks Drobisch
Id =  1/2  ("Lharga + Pharga")

2.2.4     Variasi dari Indeks Produksi Terimbang
1.Indeks Fischer
If = √("Lproduksi x Pproduksi" )   
2. Indeks Dorbisch
Id =  1/2  ("Lproduksi + Pproduksi")
        
Contoh soal:
Variasi dari Indeks Harga/Produksi Tertimbang
Bila diketahui Indeks Lapspeyres 150% dan Indeks Pascher 185% maka nilai
indeks Fischer dan Dorbisch adalah….
1.      Indeks Fischer
    If = √("Lharga x Pharga " )   
       = √("150% x 185% " )
       = √27750 
       = 166,58%

2.      Indeks Drobisch
   Id =  1/2  ("Lharga + Pharga")
       =  1/2  ("150% + 185%")
       =  1/2  ("335%")
       = 167,5%

2.3              ANGKA INDEKS TAK TERTIMBANG

Analisa Kasus dan Pembahasan


Angka Indeks Tak Terimbang

Tahun ( P ) Jumlah pembelian ( Q )

Beras
1996 1997 1996 1997
Po Pt Qo Qt

Beras Bali 4.000 4.750 3.500 4.000

Beras
3.000 4.250 3.000 3.500
medan

Jumlah 7.000 9.000 6.500 7.500

2.3.1.      Metode Relatif

2.3.1.1            Angka Indeks Relatif Harga


Dari table diatas hitunglah Angka Indeks Relatif harga pada Beras Bali pada tahun
1997 dengan periode dasar tahun 1996.
Rumus Angka Indeks Sederhana Relatif Harga
It,0= Pt/Po x 100%
Keterangan :
It,0 = Angka indeks tahun ke-t dibandingkan dengan tahun dasar
Pt = Harga masing-masing produk pada tahun ke-t
P0 = Harga masing-masing produk pada tahun dasar
Jawab :
Angka Indeks Sederhana Relative Harga
            Indeks Relative Harga beras bali:
Tahun 1997 :
 It,0  =  Pt/Po x 100%
I1997/1996  = P97/P96 x 100%
          = 4750/4000 x 100%
  = 118,75%
Kenaikan 18,75% pada tahun 1997

2.3.1.2            Angka Indeks Relatif Kuantitas


Dari table diatas hitunglah Angka Indeks Relatif pada Beras Medan pada tahun
1997 dengan periode dasar tahun 1996.
Rumus Angka Indeks Sederhana Relatif Kuantitas
                        It,0= Qt/Qo x 100% 

Keterangan :
It,0 = Angka indeks tahun ke-t dibandingkan dengan tahun dasar
Qt = Kuantitas masing-masing produk pada tahun ke-t
Q0 = Kuantitas masing-masing produk pada tahun dasar
Jawab : 
Angka Indeks Sederhana Relatif Kuantitas
Indeks Kuantitas Beras Medan:
Tahun 1997 :
  It,0  =  Qt/Qo x 100%
               I1997/1996  = Q97/Q96 x 100%
                                         = 3500/3000 x 100%
                                          = 116,67%
  kenaikan 16,67% pada tahun 1997.

2.3.2        Metode Agregatif
2.3.2.1           Angka Indeks Sederhana Agregatif Harga
Hitunglah angka indeks Sederhana Agrefarif harga tahun 1997 dengan tahun dasar
1996 dari table diatas.
Rumus Angka Indeks Sederhana Agregatif Harga
It,0 = (∑Pt)/(∑Po) x 100% 
Keterangan :
It,0 = Angka indeks tahun ke-t dibandingkan dengan tahun dasar
Pt = Harga masing-masing produk pada tahun ke-t
P0 = Harga masing-masing produk pada tahun dasar
Jawab : 
Angka Indeks Sederhana Harga Agregatif
Indeks Harga Agregatif Beras Bali:
Tahun 1997 :
  It,0  = (∑Pt)/(∑Po) x 100%

I1997/1996  = (∑97)/(∑96) x 100%
                    = 9000/7000 x 100%
                    =128,57%
                        Kenaikan 28,57% pada tahun 1997
2.3.2.2           Angka Indeks Sederhana Agregatif Kuantitas
Hitunglah angka indeks Sederhana Agregatif Kuantitas tahun 1997 dengan tahun
dasar 1996 dari table  diatas.
Rumus Angka Indeks Sederhana Agregatif Kuantitas
It,0 = (∑Qt)/(∑Qo) x 100% 
Keterangan :
It,0 = Angka indeks tahun ke-t dibandingkan dengan tahun dasar
Qt = Kuantitas masing-masing produk pada tahun ke-t
Q0 = Kuantitas masing-masing produk pada tahun dasar
Jawab :
Angka Indeks Sederhana Kuantitas Agregatif
Indeks Kuantitas Beras Medan:
Tahun 1997 :
It,0  =  (∑Qt)/(∑Qo) x 100%
I1997/1996  = (∑Q97)/(∑Q96) x 100%
                                           = 7500/6500 x 100%
                                           =115,38%
  
Kenaikan  15,38% pada tahun 1997

2.3.3        Metode Rata – Rata


2.3.3.1           Angka Indeks Sederhana Harga Rata-Rata Relatif
Hitunglah Angka Indeks Sederhana Harga Rata-Rata Relatif
tahun 1997 dengan tahun dasar 1996 dari table diatas.

Rumus Angka Indeks Sederhana Rata-Rata Harga


It,0= 1/n{∑Pt/Po x 100%} 
Keterangan :
It,0 = Angka indeks tahun ke-t dibandingkan dengan tahun dasar
Pt = Harga masing-masing produk pada tahun ke-t
P0 = Harga masing-masing produk pada tahun dasar
n = Banyaknya produk yang diobservasi
Jawab : 
Angka Indeks Sederhana Harga Rata – rata Relatif
Indeks Harga Rata-Rata Beras Bali: 
 It,0 = Pt/Po = 4750/4000  x 100% = 118,75%

Indeks Harga Rata-Rata Beras Medan:

 It,0 = Pt/Po  = 4250/3000  x 100% = 141,66%


          Jadi,  
It,0 = 1/n  {∑▒Pt/po  x 100%}
                     =  1/2  {118,75% +141,66% }
                     = 130,20%

Kenaikan 30,20% pada tahun 1997

2.3.3.2           Angka Indeks Sederhana Rata-Rata Kuantitas


Hitunglah Angka Indeks Sederhana Rata-Rata Kuantitas
tahun 1997 dengan tahun dasar 1996 dari table diatas.
 Rumus Angka Indeks Sederhana Rata-Rata Kuantitas
It,0= 1/n{∑Qt/Qo x 100%} 
Keterangan :
It,0 = Angka indeks tahun ke-t dibandingkan dengan tahun dasar
Qt = Kuantitas masing-masing produk pada tahun ke-t
Q0 = Kuantitas masing-masing produk pada tahun dasar
n = Banyaknya produk yang diobservasi
Jawab : 
Angka indeks sederhana kuantitas rata-rata relative
Indeks Kuantitas Rata-rata Beras Bali:
Indeks Kuantitas Rata-rata Beras Bali:
 It,0 = Qt/Qo  = 4000/3500  x 100% = 114,28%

Indeks beras Medan:
 It,0 = Qt/Qo  = 3500/3000  x 100% = 116,66%
                        Jadi, 
It,0   = 1/n  x  {∑▒Qt/Qo x 100%}
         = 1/2  x  (114,28% +116,66% )
          = 115,47%
  Kenaikan 15,47% pada tahun 1997
DAFTAR PUSTAKA
https://mp120203090107elphi.wordpress.com/2010/05/07/st
atistika-bisnis-angka-indeks/
http://susi-apriani.blogspot.co.id/p/statistik.html
https://statistikadeskriptifhlw112a06.wordpress.com/201
5/05/24/angka-indeks-tertimbang-dan-tak-tertimbang/

Anda mungkin juga menyukai