KESETIMBANGAN
BENDA TEGAR
Kompetensi Dasar
Menformulasikan hubungan antara konsep torsi, momentum sudut,
berdasarkan hukum II Newton serta penerapannya dalam masalah
benda tegar
Pada akhir pertemuan ini, diharapkan : mahasiswa
akan dapat menerangkan kondisi keseimbangan
akibat gaya yang bekerja pada suatu benda tegar
Torsi
Tinjau gaya yang dibutuhkan
untuk membuka pintu. Apakah
lebih mudah membuka pintu
dengan mendorong/menarik
jauh dari engsel atau dekat ke
engsel?
F
O Jika pada sebuah benda tegar dengan
d
sumbu putar di O diberi gaya luar F dengan
jarak d dari sumbu putarnya
360
1 rad 57,3
2
Gerak Rotasi & Pergeseran Sudut
kecepatan sudut rata-rata:
θ2 θ1 θ
t 2 t1 t
kecepatan sudut sesaat:
d
lim lim
t 0 t 0 t dt
Satuan SI untuk kecepatan sudut adalah radian per detik (rad/s)
Arah kecepatan sudut sama dengan arah pergeseran sudut.
Gerak Rotasi & Pergeseran Sudut
Bab 6-10
Gerak Rotasi & Pergeseran Sudut
2 1
Percepatan sudut rata-rata:
t 2 t1 t
Bab 6-12
Perumusan Gerak Rotasi
Kecepatan tangensial:
v r dalam rad/s
{ {
kecepatan kecepatan
linear tangensial
Percepatan tangensial:
a r dalam rad/s2
{ {
percepatan percepatan
linear tangensial
Bab 6-13
Perumusan Gerak Rotasi
Percepatan sentripetal (arah radial ke dalam):
2
v 2
ar r
r
Bab 6-14
Torsi – Momen gaya
Torsi didefenisikan
sebagai hasil kali
besarnya gaya
dengan panjangnya
lengan
Bab 6-15
Torsi – Momen gaya
l mvr sin
rp rmv
r p r mv
•Satuan SI adalah Kg.m2/s.
Vektor Momentum Sudut
dp
Analog dengan FEXT !!
dt
Hukum Kekekalan Momentum Sudut
dL dimana
L r dan EXT r FEXT
EXT p
dt
dL
Jika torsi resultan = nol, maka EXT 0
dt
I11 I 22
Bab 6-20
Hukum Kekekalan Momentum
Linear
o Jika F = 0, maka p konstan.
Rotasi
o Jika = 0, maka L konstan.
Momentum Sudut:
Untuk gerak linear sistem partikel berlaku
dp
FEXT
dt FEXT 0
I mi ri 2
L I L I
Momen Inersia
Momen Inersia bagi suatu sistem partikel benda tegar didefenisikan sebagai
I mi ri m1r1 m2 r2 ...
2 2 2
i
I = momen inersia benda tegar,
menyatakan ukuran inersial sistem untuk berotasi
terhadap sumbu putarnya
Momen Inersia
I mi ri I r dm
2 2
i
z
I r dm ρr dV
2 2
dm
y
Dimana Elemen Volume
x
dV rdr d dl
Momen Inersia
dV rdr d dl
dimana rdr : perubahan radius,
dθ : perubahan sudut,
dl : perubahan ketebalan.
Momen Inersia
I r rdr d dl
2
4 R
r
I 0 l 0
Hasilnya adalah 2 L
4 0
4
R
Massa dari lempengan tersebut
I 2 L
4
2
M R L
1 2
Momen Inersia benda I MR
2
Dalil Sumbu Sejajar
R R
1
I mR 2 I mR 2
2
1 2
I m( a 2 b 2 ) b I mR 2
12 a 5
Dinamika Benda Tegar
Mengikuti analog dari gerak translasi, maka kerja oleh momen gaya
didefenisikan sbb:
2 2 1 1
W d Id I I 2
2
2
1
1 1 2 2
Energi Kinetik Rotasi
Suatu benda yang bergerak rotasi, maka energi kinetik akibat rotasi
adalah
1 1
K mi ri
2
2
2
m r i i
2 2
1 2
K I
2
Dimana I adalah momen inersia, I mi ri 2
Energi Kinetik Rotasi
Linear Rotasi
1 2 1 2
K Mv K I
2 2
Massa Momen
Inersia
Kecepatan
Linear Kecepatan
Sudut
Prinsip Kerja-Energi
2 2 1 1
W d Id I I 2
2
2
1
1 1 2 2
1 2
W K rotasi dimana K rotasi I
2
0 ,maka
Bila W 0
sehingga
Linear Rotasi
x (m) (rad)
v (m/s) (rad/s)
a (m/s2) (rad/s2)
m (kg) I (kg·m2)
F (N) (N·m)
p (N·s) L (N·m·s)
Hubungan Besaran Gerak Linear - Rotasi
linear angular
perpindahan
x
kecepatan v dx / dt d / dt
percepatan a dv / dt d / dt
massa m I mi ri 2
gaya
F r F
Hk. Newton’s F ma I
energi kinetik K (1 / 2)mv 2 K (1 / 2) I 2
Kerja W Fdx W d
SYARAT KESETIMBANGAN BENDA
TEGAR
Sebuah benda tegar dalam keseimbangan jika gaya
luar yang beraksi padanya membentuk sistem gaya
ekivalen sama dengan nol.
F x 0 F y 0 M 0
SYARAT KESETIMBANGAN BENDA
TEGAR
Untuk menjaga sebuah benda dalam keadaan setimbang,
hukum Newton pertama digunakan untuk menganalisa
fenomena ini yaitu gaya resultan yang bekerja pada sebuah
benda harus sama dengan nol
ΣF = 0
Jika gaya-gaya yang bekerja pada sebuah benda diurai sesuai
sumbu x, y, z dengan komponen i, j, k maka notasi diatas
menjadi:
F 0
Syarat keseimbangan
gaya-gaya pada bidang
xy
Fx 0
Fy 0
Keseimbangan Benda Tegar
Momen gaya
“ukuran efektivitas suatu
gaya dalam menghasilkan
rotasi benda mengelilingi
sumbu putarnya”
τ Fd
= momen gaya (N m) o Momen gaya searah jarum jam
F = gaya (N) diberi tanda positif
d = lengan momen (m) o momen gaya berlawanan arah jarum
jam diberi tanda negatif
SOAL
Pada sebuah batang yang panjangnya 2 meter pada ujung-ujungnya digantungi
beban masing-masing W1 = 30 N dan W2 = 10 N (lihat gambar). Agar balok dalam
keadaan seimbang pada posisi O sejauh x dari W1 harus diberikan gaya angkat
sebesar F = 40 N. Berapakah x ?.
F = 40 N
x
O
2 meter
W2 = 10 N
W1 = 30 N
JAWABAN
Langkah penyelesaian :
1. Tentukan terlebih dahulu tanda momen gaya dengan ketentuan
a. Bertanda (+) jika momen gaya searah jarum jam
b. Bertanda (-) jika momen gaya berlawanan dengan arah jarum jam
2. Agar resultan momen gaya terhadap O sama dengan nol, maka gunakan rumus :
1 2 0 F = 40 N
x
O
2
meter
W2 = 10 N
W = 30 N
Momen1gaya yang ditimbulkan W1 berlawanan dengan arah jarum jam dan momen
gaya yang ditimbulkan W2 searah jarum jam , sehingga :
1 W1d1 30 x
1 2 30 x 10(2 x) 0
2 W2 d 2 10(2 x)
20 10 x 30 x
40 x 20
x 0,5.meter
Keseimbangan Benda Tegar
Momen Kopel
“merupakan pasangan dua
buah gaya yang sejajar dan
sama besar, namun
arahnya berlawanan
M Fd
= momen kopel (N m) o Momen kopel searah jarum jam
F = gaya (N) diberi tanda positif
d = jarak antara kedua o momen kopel berlawanan arah
jarum jam diberi tanda negatif
gaya (m)
Sebuah benda diberi dua buah gaya yang sama besar tapi dengan
arah berlawanan, seperti gambar berikut
F Menghasilkan
M = F.d
A 1m B 1m 1m
F3 8 N
F4 12 N
A 1m B 1m 1m
F3 8 N
BENDA BENDA
DIAM BERGERAK
BERATURAN
R S F
W
R S F
Wb
Dari prinsif kesetimbangan :
F y 0 0
Pilih titik O sbg poros, shg dgn syarat
FR Fs F Wb 0 kesetimbangan rotasi, didapat :
FR Fs F 150 0 (1)( Fs ) (2)( F ) 0
Karena papan terangkat dari penopang
Karena : Fs 150 F
di R, maka FR=0
Maka : 150 F 2 F
Sehingga didapat :
Sehingga :
Fs 150 F F 150 N
Perhatikan gambar !.
2
C
Jika panjang batang AB 80
cm dan beratnya 18N,
sedangkan berat beban
30N, berapa tegangan tali
B BC, Jika jarak AC=60cm.
A
C Jawaban : WB 30 N Wb 18 N
AC 0,6m AB 0,8m
T
Ty Sebagai poros adalah A :
B
A Tx
WB
0
Wb
Wb (0,4) WB (0,8) T sin (0,8) 0
18(0,4) 30(0,8) 0.8T sin 0
C
7,2 24 0,8T sin
1
T sin 39
0,6
39
A
B T
0,8 sin
0,6 39
sin 0,6 T
1 0,6
T 65 N
Keseimbangan Benda Tegar
Koordinat Titik Tangkap Gaya Resultan
Jika sejumlah gaya bekerja pada bidang xy, maka setiap gaya tersebut
dapat diuraikan atas komponen-komponenya
y 1 y 2 y ... ny x 1 x 2 x ... nx
R y xR F1 y x1 F2 y x2 ... Fny xn R y y R F1 x y1 F2 x y2 ... Fnx yn
F1 y x1 F2 y x2 ... Fny xn F1 x x1 F2 x x2 ... Fnx xn
xR yR
Ry Rx
xR
F x
ny n
yR
F x
nx n
Ry Rx
Syarat Keseimbangan Benda Tegar
F 0 0
Syarat keseimbangan benda tegar Jika gaya-gaya
yang bekerja pada bidang xy
Fx 0
0
Fy 0
Titik Berat
Setiap benda terdiri atas partikel-partikel yang
masing-masing memiliki berat.
Resultan dari seluruh berat partikel disebut gaya
berat benda
Titik tangkap gaya berat inilah yang dinamakan
titik berat
Menentukan titik berat
dengan percobaan
Menentukan titik berat
dengan perhitungan
x0
W1 x1 W2 x2 ... Wn xn
W x
n n
W1 W2 ... Wn Wn
W y W2 y2 ... Wn yn
y0 1 1
W y
n n
W1 W2 ... Wn Wn
Keseimbangan labil
Keseimbangan yang dialami benda dimana jika
dipengaruhi oleh gaya atau gangguan kecil tidak akan
segera kembali ke posisi semula
Jenis Keseimbangan
Keseimbangan stabil
Keseimbangan yang dialami benda dimana jika
dipengaruhi oleh gaya atau gangguan kecil akan
segera kembali ke posisi semula
Jenis Keseimbangan
300 600
T2 T1
8 kg
Jawab.
Nilai tegangan tali T1 = ? Nilai tegangan tali T2 = ?
W cos W cos
T1 T2
sin ( ) sin ( )
8.10 cos 30 80 cos 60
T1 T2
sin ( 30 60 ) sin (30 60 )
1 1
80 . 3 80.
T1 2 T2 2
1 1
T1 40 3 T2 40 N
2. Tentukan besar gaya F agar sistem setimbang
300
600
F 60 kg
Perhatikan uraian vektor pada sistem itu.
T1 300
600 T2
F 60 kg
Jawab.
T1 T 1y
T2 = W T 2y T2
= m. g
= 600 N 300 600
T1x T2 x
F
Sumbu x Sumbu y.
Fx 0 Fy 0
T2 x – T1x = 0 T1 y + T2 y – F = 0
T2 . ½ 3 = T1 ½ ½ 3 T1 + ½ T 2 = F
T1 = 600 3 N …..1 F = ½ 3 T1 + ½ T 2
T1 = T2 3 F = 3 . 600 3 + 600
F = 3. 600 + 600
F = 2400 N