Ilustrasi:
Gaya yang bekerja pada jarum kompas dalam medan magnetik bumi
Kopel: pasangan dua buah gaya sama besar dan berlawanan arah yang garis kerjanya sejajar namun
tidak berimpit.
Kopel dirumuskan dengan:
M F d • Kopel menyebabkan benda berotasi.
dengan : • Bernilai (+) jika kopel berotasi berlawanan arah jarum jam
M momen kopel (Nm)
• Bernilai (-) jika kopel berotasi searah jarum jam
F gaya (N)
d jarak antargaya (m)
Momentum Sudut
Ilustrasi:
Titik partikel dengan massa m melakukan gerak rotasi dengan jari-jari
lintasan R dan kecepatan v
Arah kecepatan v merupakan garis singgung lintasan di titik tersebut
Titik partikel memiliki momentum sudut /anguler (L)
Ilustrasi:
Aturan tangan kanan untuk menentukan arah momentum
sudut
Ilustrasi:
Tiik pertikel bermassa m dipengaruhi oleh F pada gerak melingkar
berubah beraturan (GMBB)
Hukum II Newton :
F ma mR2 merupakan momen inersia/momen
F m ( R ) kelembaman (I).
F R m R 2
F R m R 2
Hubungan antara momen gaya dengan momen
t o inersia
( )
t Impuls sudut = perubahan momentum sudut
t I t I o
Tentukan:
a. momen gaya yang bekerja pada titik partikel terhadap titik O
b. impuls sudut selama 2 sekon
c. besar gaya yang bekerja pada titik partikel!
Diketahui:
m = 10 gram = 10-2 kg R = 50 cm = 5.10-1 m
ωo = 4 rad/s α = 2 rad/s2
Ditanya:
a) τb) I sudut selama 2 sekon c) F
Jawab:
a. b. t 0 t
m R 2 t 4 2 2 8 rad/s
10 2.(5 10 1 ) 2 2 I sudut m t m0
5 10 3 kg m 2 rad/s 2 10 2.8 10 2.4
4.10 - 2 kg.rad/s
c. F.R
5.10 -3 F.5.10-1
F 10 2 N
Gerak translasi berlaku Hukum I Newton
Ilustrasi:
Bumi berotasi pada porosnya karena mempunyai kecenderungan
mempertahankan keadaannya (berotasi) dinamakan inersia rotasi.
Momen inersia bergantung pada: bentuk benda, jarak sumbu putar ke pusat massa, dan posisi benda
relatif terhadap sumbu putar.
Semakin jauh distribusi massa dari pusat rotasi, semakin besar momen inersianya.
Momen Inersia
Ilustrasi:
Titik partikel bermassa m berotasi dengan sumbu R.
Momen inersia menyetakan bagaimana massa benda yang berotasi
didistribusikan disekitar sumbu rotasinya.
I m R
I = momen inersia2(kg.m2)
m = massa partikel (kg)
R = jari-jari rotasi (m)
Jika terdapat banyak partikel yang berotasi pada sumbunya, maka momen inersia dapat dirumuskan:
n
I m1 R m2 R ... mn R
1
2 2
2
2
n i i
m R 2
i 1, 2 ,..
Ilustrasi:
Partikel bermassa m, diberi gaya F tegak lurus jari-jari (R).
Usaha W W F s
1 2 1 2
Ek I Ek mv
2 2
Energi kinetik
1 2 1 2 1 2 1 2
I t I 0 m vt m v 0
2 2 2 2
Hukum III Newton AB BA FAB FBA
Hukum kekekalan
I A A I B B I A A I B B ' '
momentum sudut m Av A m B v B m Av A m B v B
Menggelinding
Ilustrasi:
Bola menggelinding tanpa slip di bidang horizontal
I dan F ma
2 2
Keseimbangan
Keseimbangan translasi: keseimbangan ketika benda bergerak dengan kecepatan linear (v)
konstan.
Keseimbangan translasi: keseimbangan ketika benda bergerak dengan kecepatan sudut (ω)
konstan.
Benda menggeser (translasi)terjadi saat benda dalam keseimbangan stabil dipengaruhi gaya luar
sehingga benda mengalami gerak translasi.
Syarat benda menggeser, jika: F 0 dan 0
Jawab:
Untuk menghitung momen inersia batang AB dapat dianggap batang AB terdiri atas dua bagian yang
masing-masing diputar pada ujungnya, sehingga:
Untuk batang dengan panjang 1⁄3L diperoleh:
m1 1 3 1 kg
3
L1 1 0,6 0,2 m
3
I1 1 m1 L1 1 1 0,04 4 kg.m 2
3 3 300
Untuk batang dengan panjang 2⁄3L diperoleh:
m2 2 3 2 kg
3
L2 2 0,6 0,4 m
3
I2 1 m2 L2 1 2 0,16 32 kg.m 2
3 3 300
Jadi, momen inersia batang AB:
I I1 I 2
4 32
I
300 300
36
I 0,12 kg.m 2
300
Kesetimbangan Benda Partikel
F
• Syarat partikel setimbang:
0
• Benda tegar: benda yang tidak berubah bentuk atau jarak bagan-bagiannya tetap
Resultan dari gaya berat dari partikel disebut berat benda (W) dan
memiliki titik berat di Zo.
Kesetimbangan Stabil
Kesetimbangan Labil
Jika diberi gangguan dari kesetimbangannya, maka benda tidak akan
kembali ke kedudukannya semula.
Jawab:
Yo 3 R; W1 40
8
R 20 cm; o 0
W2 R cos 53o - W1 3 R sin 53o 0
8
W2 R cos 53o - 40 3 R sin 53o 0
8
W2 80 N
Diskusikan!
Peloncat Indah
Ketika penari menarik kedua tangannya ke dekat badannya, momen inersia sistem
berkurang sehingga kecepatan sudut penari makin besar. Sebaliknya ketika kedua
tangannya mengembang, inersia sistem meningkat sehingga kecepatan sudut penari
makin kecil.
Pemain Akrobat
Gerak berputar di udara menekuk kedua kakinya sampai berimpit dengan badan
mengakibatkan momen inersia badan pemain menjadi lebih kecil. Menurut hukum
kekekalan momentum sudut, momentum sebelum dan sesudah peristiwa adalah
tetap. Akibatnya, dengan mengecilnya momen inersia, kecepatan sudutnya menjadi
lebih besar. Hal ini mengurangi beban yang harus di tanggung kakinya saat
mendarat.
Gerak Rotasi pada Bakteri
I dan F ma
2 2
Momentum Sudut
Ilustrasi:
Titik partikel dengan massa m melakukan gerak rotasi
dengan jari-jari lintasan R dan kecepatan v
Arah kecepatan v merupakan garis singgung lintasan
di titik tersebut
Titik partikel memiliki momentum sudut /anguler (L)
Ilustrasi:
Aturan tangan kanan untuk menentukan
arah momentum sudut