Anda di halaman 1dari 5

Nama : Anggiat T Simarmata

NIM : 2105531023
Prodi : Teknik Mesin
Kelas : A

Fisika merupakan cabang sains yang mempelajari materi dan energi. Gejala alam
seperti gerak, fluida, kalor, gelombang, bunyi, cahaya, listrik dan magnet dikaji dalam fisika.
Mempelajari alam diawali dengan mengamati alam. Pengamatan yang dimaksud dalam
fisika adalah pengamatan yang menghasilkan data kuantitatif (berupa angka-angka). Data
kuantitatif diperoleh dari pengukuran.
Besaran adalah sesuatu yang dapat diukur besarnya dalam bentuk angka (kuantitatif). Nilai
besaran ini dapat Anda peroleh dari hasil pengukuran dengan menggunakan alat ukur.
Sedangkan satuan merupakan pernyataan yang menjelaskan dari sebuah besaran. Setiap
pengukuran harus bisa menunjukkan nilai besaran yang diikuti dengan satuannya.
Sebagai contoh satuan adalah meter yang disingkat m, kilo gram dengan kg, mol, dan lain
sebagainya.

a. Besaran Pokok
Misalkan seseorang berkata,”Rumahku berjarak 3 kilometer dari sini”. Dari kalimat
tersebut dalam fisika ada 3 hal yang penting. Kata “jarak” menunjukkan besaran yang
diukur, “3” menunjukkan besarnya (nilai) pengukuran dan “kilometer” menunjukkan
satuan pengukuran. Besaran adalah sifat-sifat atau keadaan pada benda yang dapat diukur
dan dinyatakan dalam angka-angka. Secara umum besaran dibedakan menjadi besaran
pokok dan besaran turunan. Besaran pokok adalah besaran yang dimensi dan satuannya
didefinisikan atau ditetapkan melalui perjanjian internasional. Perjanjian ini disepakati
dalam forum Conference Generale des Poids et Measures (Konferensi Umum Timbangan
dan
Ukuran) yang biasa dilaksanakan tiap 6 tahun sekali. Tujuh besaran pokok beserta
satuannya dapat dilihat d bawah ini
1 Panjang meter m [L]
2 Massa kilogram kg [M]
3 Waktu sekon s [T]

5 Kuat arus ampere A [I]


6 Intensitas cahaya candela Cd [J]
7 Jumlah zat mol mol [N]
Satuan haruslah tetap, artinya tidak berubah-ubah terhadap perubahan waktu, tempat.
atau keadaan lainnya. Berikut ini adalah penetapan satuan besaran pokok yang berlaku saat
ini :
1. Satu meter adalah jarak yang ditempuh cahaya dalam ruang hampa selama 1/299792458
sekon (ditetapkan tahun 1983).
2. Satu kilogram adalah massa sebuah silinder logam yang terbuat dari Platina Iridium
yang disimpan pada Lembaga Internasional tentang berat dan ukuran di Sevres,
Perancis (ditetapkan tahun 1887).
3. Satu sekon adalah waktu yang diperlukan sebuah atom Cesium 133 untuk bergetar
sebanyak 9 192 632 770 kali (ditetapkan tahun 1967).
4. Satu ampere adalah kuat arus pada dua penghantar sejajar yang berjarak 1 meter di
hampa u-dara sehingga menimbulkan gaya sebesar 2x10-7 newton setiap meter
(ditetapkan tahun 1948).
5. Satu Kelvin adalah 1/273,16 kali suhu titik tripel air (ditetapkan tahun 1954).
6. Satu candela adalah intensitas cahaya suatu sumber yang memancarkan radiasi
monokromatik pada frekuensi 540x1012Hertz dengan intensitas radiasi sebesar 1/683watt
per steradian dalam arah tersebut (ditetapkan tahun 1979).
7. Satu mol adalah jumlah atom karbon dalam 0,012 kg karbon-12 (C-12). Satu mol terdiri
atas 6,025x1023 buah partikel. Nilai ini disebut bilangan Avogadro (ditetapkan tahun
1971).

Besaran turunan adalah besaran yang satuan dan dimensinya diturunkan dari satuan
dan dimensi besaran pokok. Dimensi besaran turunan menyatakan bagaimana besaran
turunan itu diturunkan atau disusun dari besaran pokok.
Cntoh besaran turunan yaitu :
1.Luas satuannya m²
2.Volume satuannya m³
3. jenis satuannya kg/m³
4.Kecepatan satuannya m/s
5.Percepatan satuannya m/s²
6.Gaya atau Berat satuannya Newton atau kg.m/s²
7.Energi atau Usaha satuannya Joule atau kg.m²/s²
8.Daya satuannya Watt atau kg.m²/s³
9.Impuls atau Momentum satuannya kg.m/s
10.Momen inersia satuannya kg.m²

Vektor
Besaran vektor adalah besaran fisika yang mempunyai nilai dan arah sedangkan besaran
skalar adalah besaran fisika yang hanya mempunyai nilai tetapi tidak mempunyai arah.
Beberapa besaran vektor antara lain perpindahan, kecepatan, gaya, tekanan, medan magnet,
dan momentum. Vektor diberi notasi berupa huruf besar
atau kecil yang dicetak tebal atau diberi tanda panah di atasnya. Misalnya vektor
sebuah gaya dapat digambarkan atau dituliskan dengan atau F (berasal dari
force). Kadang-kadang sebuah vektor juga diberi notasi berupa hurup besar
dengan satu tanda panah di atas keduanya, misalnya vector perpindahan sebuah
benda yang bergerak dari titik A ke titik B diberi notasi.
Sebuah vektor dapat digambarkan sebagai potongan garis lurus berarah (anak
panah), yang batasan-batasannya adalah sebagai berikut:
1. Titik awal tanda anak panah adalah titik tangkap vektor. Titik tangkap vector artinya titik
kedudukan tempat vektor itu mulai bekerja.
2. Panjang tanda anak panah menyatakan nilai atau besar vektor, vector yang lebih besar
digambarkan dengan anak panah yang lebih panjang, begitu juga sebaliknya, vektor yang
lebih kecil digambarkan dengan anak panah yang lebih pendek. Nilai atau besar vektor diberi
notasi dengan huruf yang sama dengan vektor yang bersangkutan tetapi tanpa tanda anak
panah di atasnya atau tidak dicetak tebal, atau sama dengan notasi vektor tetapi di dalam
tanda harga mutlak. Misalnya, besar vektor adalah AB atau |AB|.
3. Arah anak panah menggambarkan vektor. Untuk arah ini biasanya digunakan istilah arah
ke kanan (→), arah ke k k
gambar menuju pembaca (•) dan arah tegak lurus bidang gambar menjauhi pembaca (x).
Pada bidang kartesian,arah vektor dinyatakan dengan sudut yang diapit oleh vektor itu
dengansumbu–x positif, sudut yang berputar searah jarum jam diberi tanda negatif
dan sudut yang berputar berlawanan arah jarum jam diberi tanda positif.
4. Garis perpanjangan vektor disebut garis kerja vektor, misalnya garis l.Untuk kepentingan
operasi vektor misalnya penjumlahan, selisih dansebagainya, titik tangkap sebuah vektor
dapat dipindah-pindahkan tetapi dengan tidak mengubah panjang dan arah vektor.

Penjumlahan Vektor
Selain memiliki nilai Vektor juga memiliki arah, penjumlahan vektor dan penerapan
operasi-operasi aljabar lainya memiliki aturan tertentu. Pada bagian ini dibahas
aturan penjumlahan vektor. Penjumlahan vektor dapat dilakukan dengan beberapa
metode, yaitu:
1) Metode jajaran genjang
2) Metode segitiga
3) Metode poligon (segi banyak)
4) Metode uraian/analitis

Perkalian Vektor
Selain dapat dijumlahkan, vektor juga dapat dikalikan. Terdapat dua macam
operasi perkalian vektor yaitu :
1. Perkalian skalar dengan vektor
Jika sebuah vektor dikalikan dengan sebuah bilangan (skalar) k maka hasil dari perkalian
tersebut adalah vektor baru yang panjangnya k kali vector semula dan arahnya serah dengan
vektor semula bila k bernilai positif dan arahnya berlawanan dengan vektor semula bila k
bernilai negatif.
2. Perkalian vektor dengan vektor.
Terdapat dua jenis perkalian antara vektor dengan vektor. Pertama perkalian titik (dot
product) yang menghasilkan besaran skalar dan kedua perkalian silang (cross product) yang
menghasilkan besaran vektor.
Menentukan resultan vector
Bila Anda menjumlahkan atau mengurangkan dua atau lebih besaran scalar maka
dapat Anda lakukan dengan cara aljabar biasa, langsung dijumlahkan atau
dikurangkan. Berbeda bila Anda menjumlahkan atau mengurangkan besaran
vector.
Untuk menentukan resultan dua buah atau lebih vector, Anda harus meninjau dulu
Besar dan arah dari masing-masing vektor yang bekerja pada benda. Bila vector
tersebut adalah gaya (karena juga merupakan besaran vector), maka kita harus
memperhatikan besar dan arah gaya. Misalkan terdapat 3 buah gaya F1, F2, dan
F3, Anda dapat membedakan resultan gaya yang bekerja pada benda tersebut.
a. Resultan gaya-gaya segaris-lurus
Resultan gaya segaris-lurus dapat ditentukan dengan 2 cara, yaitu:
1) Gaya-gaya searah
Besar resultan gaya yang gaya-gayanya searah dapat ditentukan dengan
menjumlahkan semua gaya-gaya yang bekerja pada benda.
R123 = F1 + F2 + F3
2) Gaya-gaya berlawanan arah
Besar resultan gaya yang gaya-gayanya berlawanan arah dapat ditentukan
dengan mengurangkan gaya-gayanya.
R12 = F2 – F1
= F2 + (– F1)

Anda mungkin juga menyukai