FISIkA TERAPAN
TERAPAN
FISIkA TERAPAN
FISIkA TERAPAN
Mengapa
Taruna/i
Belajar
Fisika ?
2
Fisika dan Transportasi
• Fisika menjadi “hal yang menakutkan”
atau “menyenangkan” buat Anda ?
• Banyak hal-hal dalam transportasi yang
dapat anda pahami dengan baik jika anda
mengerti prinsip fisika yang terkandung di
dalamnya
• Kemampuan menganalisis menggunakan
konsep dan teori yang ada dalam Fisika
3
Fisika sebagai bagian dari Sains
• Pengamatan
• Tidak ada teori yang terbukti sempurna secara absolut; tak ada
alat ukur yang sempurna; dan tidak mungkin teori berlaku untuk
semua keadaan yang mungkin
Sistem Pengukuran :
8
Namun demikian tidaklah akurat mengukur dengan jengkal, sebab ukuran
jengkal dari masing-masing orang tidaklah sama.
Untuk itu dibuat alat pembanding yang standar dan berlaku secara
internasional. Dan salah satu Badan Internasional yang mengatur sistem
satuan ini adalah International Bureau of Weights and Measures di Paris.
Badan ini membuat standarisasi untuk panjang (meter), massa (kilogram) dan
waktu (detik), dimana seluruh dunia mengacu pada standar ini sehingga
disebut juga dengan sistem internasional (SI atau mks)
Disamping itu dikenal pula sistem satuan lain yang dikenal dengan singkatan
cgs (centimeter, gram dan sekon/detik) atau fps (feet, pound dan second).
Menyatakan bahwa panjang suatu benda adalah 17,5 tidak ada artinya.
Satuan harus diberikan; karena jelas 17,5 meter sangat berbeda dengan 17,5
inci atau 17,5 milimeter.
9
Sistem Satuan
• British Units:
– Inches, feet, miles, pounds, slugs...
10
Konversi Satuan dan Faktor Konversi
maka
maka
Catatan : angka 5/18 dan 105 pada kedua kasus di atas dikenal
sebagai “faktor konversi”
11
Besaran Skalar dan Vektor
Arah, dalam operasi vektor didefinisikan lebih khusus adalah sudut yang
dibentuk terhadap sumbu x positif atau arah Timur dengan arah putaran
berlawanan arah jarum jam. (counter clock wise)
y
Vektor B
135
Vektor A
30
x
Vektor C
13
Sifat Vektor dan Cara Menyatakannya
Y
B
A X
Titik tangkap
Sebuah vektor dilukiskan sebagai sebuah anak panah, yang pangkalnya
disebut titik tangkap vektor dan ujung lainnya (mata panah) menunjukkan
arah vektor.
Panjang dari anak panah tersebut mewakili nilai (magnitude) dari besaran
fisika yang dimaksud.
Sebuah vektor dapat disebut “sama”, jika : berjenis sama, berarah sama
dan nilainya sama, walaupun letaknya berpindah.
Maksud dari berjenis sama adalah kedua vektor yang besar dan arahnya
sama tidak dikatakan sama, jika memiliki dimensi atau satuan yang
berbeda, misalnya vektor gaya yang besarnya 2 N dan arahnya 450
berbeda dengan vektor kecepatan yang besarnya 2 m/sec dan arahnya
450 .
14
Sebuah vektor dapat dituliskan dengan salah satu cara berikut :
Penjumlahan Vektor :
Penjumlahan vektor biasanya dilakukan antar besaran yang sejenis,
misalnya panjang dengan lebar (untuk menghitung keliling), gaya dengan
gaya, dll.
dimana :
C = besar vektor hasil penjumlahan
A = besar vektor pertama yang akan dijumlah
B = besar vektor kedua yang akan dijumlah
= sudut antara vektor A dan vektor B.
Contoh Soal :
Diketahui dua buah vektor yang besarnya masing-masing A = 3 N dan
B = 4 N, serta keduanya mengapit sudut sebesar 600. Berapakah hasil
penjumlahan kedua vektor tersebut ?
16
Solusi : A C
600
B
17
C
A
α 1200
B
K2
K2 K3
K1
O K3 K1 K4
K5 K5
O
K4 R
19
• Metode Analitik ( 2 dimensi )
Metode analitik dilakukan dengan cara menguraikan vektor ke dalam
komponen-komponen arahnya menurut sistem koordinat. (misalnya pada
sistem koordinat kartesius 2-D).
Vektor A, dapat diuraikan ke dalam komponen yang searah sumbu x
yaitu Ax dan komponen yang searah sumbu y, yaitu Ay.
Jika beberapa vektor hendak dijumlahkan secara analitik, maka vektor-
vektor tersebut diuraikan dalam komponen-komponennya.
Misalkan untuk komponen arah x, jumlahnya Rx dan arah y, jumlahnya
Ry, kemudian jumlahkan komponen-komponen yang searah, dan besar
vektor resultannya dihitung dengan rumus :
Contoh Soal :
Diketahui tiga vektor A, B dan C yang besarnya 2 N, 3 N dan 5 N dalam
koordinat kartesius yang arahnya seperti pada gambar dibawah.
Tentukan vektor resultan ( R ) baik besarnya maupun arahnya, dengan
menggunakan metode analitik.
y
B A
1350
600 x
2700
C
21
• Solusi : Masing-masing vektor diuraikan dalam komponen x dan y.
y
Ay A
B
By1350
600 x
Bx Ax
2700
Cy
C
Ax = A cos 600 = 2 ( 0,5 ) = 1,0 N
Ay = A sin 600 = 2 ( 0,8660 ) = 1,732 N
Bx = B cos 450 = 3 ( 0,7071) = 2,1213 N
By = B sin 450 = 3 ( 0,7071) = 2,1213 N
Cx = 0
Cy = C cos 00 = 5 ( 1,0 ) = 5,0 N
22
Komponen-komponen yang sejenis dijumlahkan :
23
Pemakaian Vektor : Persoalan Kecepatan Relatif
Persoalan klasik tentang penjumlahan vektor adalah kasus river boat yang
menyeberangi sungai sebagai berikut :
Sebuah river boat hendak menyeberangi sungai selebar 10 m dengan
kecepatan relatif terhadap bumi 8 m/dt. Laju aliran sungai relatif terhadap
bumi 6 m/dt. Berapakah kelajuan river boat relatif terhadap sungai ?
8 m/dt
Aliran arus menyebabkan arah boat
membelok
6 m/dt
???
24
• Solusi : Pemecahan kasus ini menggunakan operasi matematika vektor,
karena kecepatan merupakan besaran vektor.
Jika gambar diatas tadi disederhanakan menjadi vektor-vektor kecepatan
dengan vp = kecepatan river boat (perahu) terhadap bumi, vs =
kecepatan arus sungai terhadap bumi dan vp’ = kecepatan perahu
terhadap arus sungai, maka diperoleh :
vp vp
vs vs vp ‘
25