Anda di halaman 1dari 29

UJIAN AKHIR SMESTER (UAS) TERTULIS

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL S1

MATA KULIAH FISIKA DASAR

26 MEI 2023

Nama Mahasiswa: Rifaldi Maku

NIM: 511422071

JURUSAN TEKNIK SIPIL


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO
2023

1
PERNYATAAN

Dengan ini, saya Rifaldi Maku, NIM 511422071 mahasiswa Program Sarjana (S1) Program
Studi Teknik Sipil Universitas Negeri Gorontalo, menyatakan bahwa saya:

(1) Telah memahami panduan dan mempelajari panduan UAS Tertulis Program Studi
Teknik sipil yang diterbitkan oleh Fakultas Teknik UNG

(2) Mengerjakan soal-soal UAS Tertulis ini secara mandiri, tanpa bantuan atau menyontek
pekerjaan orang lain dan tidak berbuat kecurangan yang lain

(3) Tidak akan menyimpan dan menyebarluaskan soal – soal UAS Tertulis ini.

Gorontalo, 23 Juni 2023

Tanda Tangan (Hasil SCAN)

(…………………………)

2
IDENTITAS MAHASISWA

Mata Kuliah Ujian : RIFALDI MAKU


Tanggal Ujian : 25 Mei 2023
Nama : Rifaldi Maku
NIM : 511422071
Program : S1 Teknik Sipil
Tahun Masuk : 2022
Ujian ke* : satu kali/dua kali/>dua kali
*Coret salah satu

3
BESARAN Dan SATUAN

Pengertian Besaran dan Satun

besaran dalam fisika dapat diartikan sebagi sesuatu yang dapat diukur, serta memiliki nilai
dan satuan. Sementara itu, satuan digunakan sebagai pembanding dalam pengukuran. Dalam
satuan, kita mengenal yang namanya Satuan Internasional (SI), yaitu satuan yang
distandarisasi dan diakui penggunaanya secara Internasional. Nah, berdasarkan satuannya,
bearan terdiri dari besaran pokok dan besaran turunan

a. Besaran Pokok

besaran pokok adalah besaran yang enajdi dasar untuk menetapkan besaran yang lain.
Satuan besaran pokok disebut satuan pokok dan telah ditetapkan terlebih dahulu berdasarkan
kesepakatan para ilmuwan. Besaran pokok sifatnya bebas, artinya tidak bergantung pada
besaran pokok yang lain, berikut disajikan besaran pokok yang telah di sepakati oleh para
ilmuan

b. Besaran Turunan
besaran turunan adalah besaran yang disusun dari besaran pokok. Satuan besaran
turunan disebut satuan tueunan dan diperoleh dnegan menggabungkan beberapa satuan
besaran pokok. Misalnya, satuan turunan dari luas. Luas itu diperoleh dengan mengalikan
panjang dan lebar suatu bangun. Satuan untuk panjang dan lebar adalah meter, maka satuan
turunan luas adalah
Luas = panjang x lebar = m x m= m²

4
Dimensi
Dimensi suatu besaran meunjukkan cara besaran tersebut tersusun dari besaran-
besaran pokonya. Pada sistem Satuan Internasional (SI) ada tujuh besara pokok yang
berdimensi, sedangkan dua besaran pokok tambahan tidak berdimensi. Cara penulisannya
dinyatakan dengan lambang huruf tertentu dan diberi tanda kurung persegi untuk lebih
jelasnya perhatikan tabel berikut

Untuk mencari dimenasi suatu besaran, menggunakan cara mengerjakan seperti pada
perhitungan biasa. Untuk penulisan perkalian pada dimensi, biasa ditulis dengan tanda
pangkat positif dan untuk pembagian ditulis dengan tanda pangkat negatif

Untuk cara menentukannya menggunaakan besaran-besaran berikut


 Luas (L) = panjang x lebar = [L] x [L] = [L] ²
 Volume (V) = panjang x lebar x tinggi – [L] x [L] x [L] = [L]³

Secara umum satuan di bagi menjadi dua yaitu sebagi berikut

1. Satuan Baku

Memiliki nilai tetap untuk semua pengukuran. Misalnya tongkat yang panjangnya 2 meter di
Indonesia sama dengan 2 meter di Belanda. Penulisan satua baku harus mengikuti sistem
internasional atau biasa disebut dengan satuan SI. Satuan ini terdiri dari MKS dan CGS. Sistem MKS
adalah singkata dari meter, Kg, dan Sekon. Sementara itu, singkatan dari cgs adalah dari cm, gram,
dan sekon

2. Satuan tidak Baku

5
Memiliki nilai yang berubah-ubah atau tidak tetap seperti hasta, jengkal, depa, kaki, dan
sebagainya. Hal itu karena ukuran hasta maupun jengkal setiap orang berbeda-beda.

B. Contoh soal besaran dan satuan yaitu

1. Doni mengendarai sepeda motor dengan kecepatan 36 km/jam. Jika dikonversi dalam satuan
MKS, berapakah kecepatan Doni?

Pembahasan:

MKS adalah satuan sistem internasional yang terdiri dari meter, kg, dan sekon. Nah, kecepatan Doni
adalah 36 km/jam.

Jika diubah ke dalam MKS, maka satuan kecepatannya menjadi m/s. Untuk mengubahnya, lakukan
konversi satuan terlebih dahulu.

Konversikan satuan km ke m, yaitu 1 km = 1.000 m

Konversikan 1 jam ke sekon, yaitu 1 jam = 3.600 s

Dengan demikian:

Jadi, kecepatan Doni dalam satuan MKS adalah 10 m/s.

2. Massa jenis dari suatu benda yang mempunyai volume 100 cm3 dan massa 700 g adalah
Pembahasan :
Diketahui :
V = 100 cm3 = 100 x 10-6 m3 = 1 x 10-4 m3
m = 700 g = 700 x 10-3 kg = 7 x 10-1 kg

Ditanyakan : ρ = ?
m
ρ ¿
V
3 −3
¿ ¿7 ⋅10 kg.m

6
vektor
A. Pengertian
Vektor adalah suatu kuantita/besaran yang mempunyai besar dan arah. Secara grafis
suatu vektor ditunjukkan sebagai potongan garis yang mempunyai arah. Besar atau kecilnya
vektor ditentukan oleh panjang atau pendeknya potongan garis. Sedangkan arah vektor
ditunjukkan dengan tanda anak panah.
dengan gambar di samping, titik A disebut dengan titik awal (initian point)
pada gambar tersebut vektor dapat ditulis dengan berbagai cara seperti , AB a
r, a atau a.Panjang vektor juga dapat ditulis dengan berbagai cara seperti | AB
|, | AB |, | ar|, | a |, atau | a |. Disini kita akan memakai simbul AB atau a untuk menyatakan
vektor dan | AB | atau | a | untuk menyatakan besaran (modulus) dari vektor tersebut. Contoh
vektor misalnya lintasan, kecepatan, percepatan, dan gaya.
Skalar merupakan suatu kuantita yang mempunyai besaran tetapi tidak mempunyai
arah. Suatu skalar adalah bilangan nyata dan secara simbolik dapat ditulis dengan huruf kecil.
Operasi skalar mengikuti aturan yang sama dengan operasi aljabar elementer.

B. Penulisan Nama Vektor


1. cara pertama adalah dengan menggunakan huruf kapital dan menggunakan dua huruf
seperti verktor AB
2. lalu vektor dengan panjang yang sama dengan panjang ruas garis AB serta arahnya dari A
ke B.
33. sementara huru kecil hanya satu huruf saja seperti a
Contoh :

C. Jenis jenis Vektor

vektor sendiri terbagi menjadi beberapa jenis, di antaranya adalah

a) Vektor Nol

merupakan vektor dengan besaran nol satuan dan memiliki arah yang tidak tentu

7
b) vektor posisi

vektor ini merupakan sebuah titik partikel dengan sebuah titik acuan tertentu yang
bisa dinyatakan sebagai sebuah vektor posisi

Contohnya seperti :

C) Vektor Basis

Vektor ini merupakan sebuah vektor dengan panjang satu satuan dan arahnya searah dengan

sumbu koordinat. Contohnya seperti

d) Vektor satuan

vektor ini merupakan suatu vektor dengan panjang satu satuan, dan berasal dari:

D. Contoh soal

1. Diberikan dua buah vektor gaya yang sama besar masing-masing vektor besarnya adalah
10 Newton seperti gambar berikut.

8
Jika sudut yang terbentuk antara kedua vektor adalah 60°, tentukan besar (nilai) resultan
kedua vektor!

Pembahasan
Resultan untuk dua buah vektor yang telah diketahui sudutnya.

Dengan F1 = 10 N, F2 = 10 N, α adalah sudut antara kedua vektor (α = 60°). dan R adalah
besar resultan kedua vektor.
Sehingga:

2. Perhatikan gambar berikut!

 
Jika satu kotak mewakili 10 Newton, tentukan resultan antara kedua vektor!
 
Pembahasan
Cari jumlah resultan pada sumbu x dan sumbu y, cukup dengan menghitung kotak dari
masing-masing vektor, F1 adalah 30 ke kanan, 40 ke atas, sementara F2 adalah 50 ke kanan,
20 ke atas, kemudian masukkan rumus resultan:

9
Gerak Lurus Dan Gerak Parabola
Pengertian
A. Gerak Lurus
gerak merupakan enomena keseharian yang kita alami dan kita lihat dalam kehidupan
sehari-hari. Gerak yang dimaksud tidak hanya aktivitas yang kita lakukan saja, namun
termasuk benda-benda yang ada disekitar kita, selama benda tersebut melakukan
gerak.
Gerak merupakan perubahan posisi suatu benda terhadap sebuah acuan
tertentu. Perubahan letak benda dilihat dengan membandingkan letak benda tersebut
terhadap suatu titik yang dianggap tidak ber1geran (titik acuan), sehingga gerak
memiliki pengertian yang relative atau nisbi. Studi mengenai gerak benda, konsep-
konsep gaya, dan energi yang berhubungan, membentuk suatu bidang, yang disebut
mekanika. Mekanika dibagi menjadi dua bagian yaitu kinematika dan dinamika.
Kinematika adalah ilmu yang mempelajari gerak benda tanpa meininjau gaya
penyebabnya. Pada bagian ini, kita mulai dengan membahas benda yang bergerak
tanpa berotasi. Gerak seperti ini di sebut dengan gerak translasi. Ada bagian ini kita
juga akan membahas penjelasan mengenai benda yang bergerak pada jalur yang lurus
yang merupakan gerak satu dimensi. Hal-hal yang akan di pelajari pada unit ini adalah
gerak satu dimensi untuk benda yang bergerak lurus dengan kecepatan tetap dan
bergerak lurus dengan percepatan tetap.
B. Gerak Parabola
Gerak parabola adalah gerak yang terdiri dari dua komponen kecepatan
(kecepatan sumbu x dan sumbu y) dan seluruh lintasannya dipengaruhi oleh gaya
gravitasi. Latas, mengapa di sebut sebagai gerak parabola?

Jika di uraikan, gerak parabola merupakan perpaduan antara gerak lurus


beraturan (GLB) di arah sumbu x dan gerak lurus berubah beraturan (GLBB) di arah
sumbu y. Artinya, kecepatan benda pada sumbu x akan selalu tetap, baik besar
maupun arahnya. Sementara itu, kecepatan benda pada sumbu y akan mengalami
GLBB diperlambat akibat pengaruh percepatan gravitasi. Nah, pengaruh gravitasi
inilah yang menyebabkan gerak bendanya melengkung sehingga disebut gerak
parabola.

10
Ciri Gerak parabola

Jika gerak parabola terdiri dari gerak lurus dan gerak lurus berubah beraturan,
lalu ap ciri yang membedakannya dengan dua gerak tersebut?

- Dipengaruhi oleh gaya gravitasi di seluruh lintasannya


- Memiliki sudut elevasi, yaitu sudut lemparan awal
- Kecepatan di setiap titik di sepanjang lintasannya merupakan perpaduan antara
kecepatan sumbu x (glb) dan sumbu y (glbb)
- Selalu memiliki titik tinggi atau maksimum dan jarak terjauh atau jangkauan
maksimum
- bentuk lintasannya melengkung
komponen Gerak Parabola

seperti pembahasan sebelumnya, gerak parabola memiliki komponen


kecepatan yang searah sumbu x dan sumbu y. Kedua komponen kecepatan ini saling
tegak lurus, dengan
kecepatan yang searah
sumbu x selalu tetap, baik
besar dan arahnya

Dari grafik di atas, tanda panah hijau menunjukkan kecepata benda di suatu titik
tertentu. Sementara itu, tanda panah orange menunjukkan komponen kecepatan yang
searah sumbu x dan sumbu y dengan arah vx dan vy selalu tegak lurus disetiap lintasa.
Saat berada di titik tertingginya, kecepatan yang searah sumbu y bernilai nol. Artinya,
hanya berlaku kecepatan sumbu x (vx ). Titik di mana benda berhenti disebut
jangkauan maksimum atau titik terjauh

Contoh Gerak Parabola

Contoh gerak parabola dalam kehidupan sehari-hari, yaitu sebagai berikut:

1. peluru yang ditembakkan akan membentuk gerak parabola

11
2. bom yang dijatuhkan dari pesawat akan membentuk lintasan melengkung
akibat gaya gravitasi
3. bola yang ditendang dengan sudut elevasi tertentu ke arah gawang atau kawan
akan membentuk lintasan melengkung
4. gerakan seorang atlet saat melakukan lompat jauh. Tepat saat mendekati bak
pasir, atlet akan melompat dengan memebentuk lintasan seperti parabola
5. bola basket yang dilemparkan ke arah ring
Rumus Gerak Parabola
1. Rumus kecepatan pada sumbu-x dalam gerak parabola

Dengan:
v0 = rumus kecepatan awal gerak parabola (m/s);
vx = komponen kecepatan searah sumbu-x (m/s); dan
𝛼 = sudut elevasi (sudut yang dibentuk antara sumbu-x dan lemparan).
2. Rumus kecepatan pada sumbu-y dalam gerak parabola
Dengan:

v0 = kecepatan awal (m/s);


vy = komponen kecepatan searah sumbu-x (m/s);
g = percepatan gravitasi (m/s2);
t = waktu (s); dan
𝛼 = sudut elevasi (sudut yang dibentuk antara sumbu-x
dan lemparan).

3. Rumus titik maksimum gerak parabola


Dengan :

ymaks = tinggi
maksimum gerak parabola (m);
v0 = kecepatan awal (m/s);
g = percepatan gravitasi (m/s2); dan
𝛼 = sudut elevasi (sudut yang dibentuk antara sumbu-x
dan lemparan).
4. Rumus jarak terjauh gerak parabola
12
Dengan:
xmaks = jarak terjauh gerak parabola (m);
v0 = kecepatan awal (m/s);
g = percepatan gravitasi (m/s2); dan
𝛼 = sudut elevasi (sudut yang dibentuk antara sumbu-x
dan lemparan).

5. Rumus waktu untuk mencapai tinggi maksimum

Dengan:
tmaks = waktu untuk mencapai tinggi
maksimum (s);
v0 = kecepatan awal (m/s);
g = percepatan gravitasi (m/s2); dan
𝛼 = sudut elevasi (sudut yang dibentuk antara
sumbu-x dan lemparan).
Contoh Soal

1. Sebuah bola dilempar dengan kecepatan 30 m/s dan surut elevasi 30 derajat. Berapa
kecepatannya saat titik tertinggi?

Jawab:

v.ox = vo cos Ө

v.ox = 30 m/s cos 30 derajat

v.ox = 15√3 m/s

2. Bila sebuah bola dilempar dengan sudut elevasi 53 derajat dan kecepatan awalnya 5
m/s, berapa jarak maksimumnya?

x.max = v.o^2 sin 2Ө / g

x.max = 25 . 2 sin 65 derajat cos 53 derajat / 10

13
x.max = 5 (4/5) (3/5)

x.max = 2,4 met

Kesetimbangan
Pengertian
Kesetimbangan pada benda terjadi apabila gaya dan torsi pada benda nol, maka benda tidak
akan mengalami perubahan gerak maunpun rotasi. Benda yang bergerak dengan kecepatan
konstan memiliki momentum linear konstan. Artinya tidak ada gaya total yang bekerja pada
benda itu atau total gaya bernilai nol. Apabila benda bergerak dengan kecepatan sudut
konstan maka momentum sudut benda konstan, kita bisa segera berpendapat torsi total pada
benda itu adalah nol

Kesetimbangan statis
a) papan diberi 2 gaya yang
sama F1 = F2, kedua gaya
segaris
b) papan diberi 2 gaya yang sama tapi tidak
segaris , tapi papan berotssi
dari gambar a, diatas kita melihat jika memberikan 2 gaya yang sama besar tetapi berlawanan
arah pada benda-benda tidak akan bergeser atau tidak akan melakukan translasi, karena total
gaya adalah nol. Benda akan dia. Bisakah kita mengatakan bila total gaya bernilai nol benda
berada dalam kesetimbangan? Gambar B di atas menunjukkan 2 gaya yang berlawan dan
sama besar tetapi memiliki garis gaya yang berbeda, benda ternyata bergerak dengan gerakan
rotasi. Agar benda tidak berotasi maka torsi pada benda harus sama dnegan nol sekarang kita
dapat meyimpulkan benda berada dalam keadaan setimbang jika syarat kesetimbangan yang
berupa total gaya sama dengan nol dan total torsi sama dengan nol. Jika benda mula-mula
diam, kemudian kita beri gaya dan torsi yang setimbang, maka benda akan tetap diam atau
terjadi kesetimbangan status

kopel
kopel adalah pasangan gaya yang sama besar dan berlawanan arah. Tinjau sebuah batang
yang diberi gaya seperti pada gambar di bawah. Di mana kedua ya di gantingan dengan gaya
yang akan memberikan efek yang sama dengan kedua gaya.
14
Dua gaya yang sama besar dan berlawan arah tetapi
memiliki titik lengkap yang berbeda disebut kopel.
Jumlah kedua gaya tersebut sama dengan nol dan yang
Dihasilkan oleh kedua gaya tersebut terhadap titik O adalah
τ =Fx2 – Fx1 = F(x2 – x1) = Fd
F1 akan menyebabkan batang berotasi searah jarum jam sedangkan F 2 menyebabkan batang
berotasi berlawanan dengan arah jarum jam.
Jenis Kesetimbangan
Kesetimbangan bisa kita golongkan menjadi tiga, yaitu kesetimbangan stabil, kesetimbangan
tak stabil, dan kesetimbangan netral. Kesetimbangan tak stabil dan kesetimbangan netral.
Suatu benda dikatakan pada kesetimmbangan stabil jika misalkan pada benda kita beri sedikit
gaya, akan muncul gaya pemulih sehingga benda akan kembali ke posisi. Contohnya sebuah
balok seperti pada gambar diatas dan benda yang berada dalam lubang yang melingkar
seperti gambar b dibawah. Bila balok pada gambar di bawah kita rotasikan sedikit, gaya
beratnya akan berusaha mengembalikkan benda ke posisi semula

Kesetimbangan tak stabil contohnya adalah


pada gambar diatas Jika kita beri torsi
sedikit akan muncul gaya torsi yang
memaksa benda menjauhi posisi semula. Misalkan pada balok pada gambar dibawah gaya
beratnya akan membuat balok menjadi terguling. Tampak pada kesetimbangan stabil benda
akan selalu kembali keposisi semula, atau titik beratnya kembali pada posisi semula. Sedang
pada kesetimbagan tak stabil posisi titik berat berubah, bergeser ke titik yang lebih rendah.

(a) Contoh benda dengan kesetimbangan stabil,


(b) Contoh benda dengan kesetimbangan tak stabil

Kita bisa memperbaiki kesetimbangan benda dengan


berusaha memindahkan titik berat menjadi lebih rendah.
Kesetimbangan netral terjadi jika titik berat benda tidak

15
berubah jika bergerak. Contohnya sebuah silinder yang kita dorong sedikit, maka tidak ada
torsi atau gaya yang memaksanya kembali atau menjauhi posisi semula.

Jika kita melihat sirkus, orang yang berjalan di atas tali tambang akan merentangkan kedua
tangannya. Dia berusaha mempertahankan kesetimbangannya. Orang yang berjalan tegak
mengalami kesulitan untuk mempertahankan kesetimbangannya karena pusat berat harus
dipertahankan di atas dasar penopang. Lain halnya dengan hewan berkaki empat yang
berjalan dengan keempat kakinya. Hewan tersebut memiliki titik berat yang lebih rendah dan
dasar penopangnya lebih besar, sehingga lebih mudah memperoleh titik kesetimbangan
1. Kesetimbangan Benda Tegar – Stabil (Mantap)

Kesetimbangan benda tegar stabil merupakan kondisi ketika benda diam mengalami
gangguan berupa gaya ataupun momentum sehingga mengalami perubahan, namun bila
sumber gangguan dihentikan maka benda tegar kembali ke kondisi kesetimbangan awal.

2. Kesetimbangan Benda Tegar – Netral (Indeferen)

Kesetimbangan benda tegar netral terjadi apabila benda tegar mengalami gangguan, lalu
setelah gangguan berhenti maka benda tetap dalam keadaan tersebut. Artinya benda tegar
tidak kembali dalam kondisi kesetimbangan awal.

3. Kesetimbangan Benda Tegar – Labil (Goyah)

Kesetimbangan benda tegar terakhir adalah kesetimbangan labil, yakni kesetimbangan


dimana saat benda dikenai gangguan lalu dihentikan maka tidak kembali ke keadaan
kesetimbangan awal serta cenderung memperbesar efek dari gangguan tersebut.

Contoh Soal
2. Sebuah balok dengan massa 50 kg digantung pada dua utas tali yang bersambungan. Jika
percepatan gravitasi 9,8 m/s2, tentukan besartegangan tali horizontalnya!
Jawaban:
∑F = 0
16
T sin 45° – w=0 T
sin 45° = w

2. Suatu hari Franky melakukan percobaan sehingga menghasilkan gaya F sebesar (3i+5j)
Newton dengan panjang lengan r = (4i+2j) meter terhadap sebuah poros (0,0) diagram
kartesian. Apabila i & j merupakan vektor sumbu x & y, serta k sebagai vektor sumbu z,
hitunglah besarnya momen gaya di poros tersebut!

Jawaban :

17
Dinamika Partikel
Pengertian Dinamika Partikel
Dinamika partikel merupakan suatu ilmu yang membahas tentang gaya-gaya yang
menyebabkan suatu partikel yang pada mulanya diam menjadi bergerak, atau yang
mempercepat atau memperlambat gerak suatu partikel.

Jenis-Jenis Dinamika Partikel


1. Gaya
Jika kita mendorong atau menarik sebuah benda , maka dapat dikatakan bahwa kita
melakukan gaya kepada benda tersebut. Tetapi gaya juga dapat dilakukan oleh bendabenda
mati. Seperti pegas yang regang akan melakukan gaya kepada benda-benda yang dikaitkan ke
ujung-ujungnya, atau sebuah lokomotif akan melakukan gaya kepada deretan gerbong-
gerbong yang sedang ditariknya. Sebuah gaya memiliki arah dan besar, sehingga gaya
merupakan vektor yang mengikuti aturan-aturan penjumlahan vektor.
Gaya dapat dinyatakan dengan sebuah garis yang bertanda panah di ujungnya sebagai
arah dari gaya tersebut sedangkan panjang garis menyatakan besar gaya tersebut. Dalam
satuan SI, satuan gaya adalah Newton (N) atau kg.m/s2.

2. Gaya Normal
Gaya normal (N atau FN) yaitu suatu gaya yang timbul jika dua buah benda saling
bersentuhan. Arah gaya normal tetap tegak lurus terhadap permukaan yang bersentuhan
(bidang singgung) dengan benda tersebut (lihat gambar dibawah).Besar atau kecilnya gaya
normal bergantung pada besar dan kecilnya gaya tekanan pada permukan kontak (bidang
singgung). Jadi apabila tangan kita menekan permukaan sebuah meja dengan gaya tekan yang
besar, maka gaya normal yang ditimbulkan juga akan besar. Sedangkan apabila kita menekan
dengan lembut, maka gaya normal yang ditimbulkan juga akan kecil.

3. Gaya Gravitasi
Benda-benda yang dijatuhkan di dekat permukaan bumi akan jatuh dengan percepatan yang
sama yaitu sebesar percepatan gravitasi (g= 9,8 m/s2 = 9,8 N/kg dalam satuan SI), jika
hambatan udara dapat diabaikan. Gaya yang menjadikan percepatan ini disebut dengan gaya

18
gravitasi (FG). Maka dapat disebut bahwa gaya gravitasi yaitu gaya yang dilakukan oleh
bumi terhadap setiap benda yang ada disekitarnya.Hukum gravitasi menyatakan bahwa gaya
antara dua partikel yang mempunyai mass m1 dan m2 dan dipisah oleh jarak r adalah suatu
gaya tarik menarik sepanjang garis yang menghubungkan kedua patikel tersebut dan
mempunyai besar sebagai berikut :

F = G m1 . m2 / r2
Keterangan:
F : Gaya tarik-menarik antara kedua benda (N)
G : Tetapan gravitasi (6,673 x 10-11 Nm2/kg-2)
m1, m2 : Massa benda 1 (kg)
r : Jarak antara kedua benda (m)
Jika m1, diibaratkan sebagai massa bumi (M) dan m2 sebagai massa benda m yang
ada disekitar bumi dan memiliki jarak r dari titik pusat bumi, maka gaya tarik oleh bumi pada
benda tersebut ialah :
W = F = G Mm/ r2
Gravitasi yang bekerja antara bumi dengan benda. Arah gaya berat selalu ke bawah
mengarah pada pusat bumi. Gaya berat di suatu benda besarnya seperti berikut :
W=m.g
Sehingga percepatan gravitasi g dapat dinyatakan sebagai berikut :
g = G M/r2

4. Gaya Gesek
Sebuah benda yang diluncurkan di atas suatu permukaan rata horizontal, maka lajunya akan
berkurang dan akhirnya berhenti. Jelas bahwa suatu gaya dalam arah horizontal bekerja pada
benda tersebut, dimana arah gaya tersebut berlawanan dengan gerak benda. Gaya ini biasa
disebut sebagai gaya gesek (f) yang bekerja pada benda tersebut dan disebabkan oleh
permukaan itu. Gaya gesek terjadi jika dua buah benda bergesekan, yaitu permukaan kedua
benda tersebut saling bersinggungan pada waktu benda yang satu bergerak terhadap benda
yang lainnya dan sejajar dengan permukaan yang saling bersinggungan tersebut.
Arah gaya gesek selalu berlawanan arah dengan arah gerak dari benda yang bergerak.
Jadi jika sebuah balok bergerak dari kiri ke kanan di atas sebuah lantai, maka sebuah gaya
gesek dengan arah ke kiri akan bekerja pada balok tersebut. Gaya gesek yang bekerja antara
19
dua permukaan yang berada dalam keadaan diam relatif satu dengan lainnya disebut dengan
gaya gesek statik (fs). Gaya gesek statik maksimum adalah gaya terkecil yang menyebabkan
benda bergerak.
Untuk permukaan yang kering dan tidak diberi pelumas, diperoleh bahwa gaya gesek
statik maksimum diantara dua permukaan tidak bergantung pada luas permukaan kontak yang
saling bergesekan, tetapi sebanding dengan besarnya gaya normal diantara kedua benda yang
saling bergesekan.

fs ≤ μs N

Dimana μs = koefisien gesek statik. Tanda sama dengan pada persamaan di atas berlaku jika
fs mencapai besar maksimum. Sekali benda mulai bergerak, gaya gesek yang bekerja akan
berkurang besarnya sehingga untuk mempertahankan gerak lurus beraturan dibutuhkan gaya
yang lebih kecil. Gaya yang bekerja diantara dua permukaan yang saling bergerak relatif
disebut gaya gesek kinetik (fk). Untuk permukaan yang kering dan tidak diberi pelumas,
diperoleh bahwa gaya gesek kinetik tidak bergantung pada luas permukaan kontak atau pada
kecepatan relatif antara kedua permukaan yang saling bersinggungan, tetapi sebanding
dengan besarnya gaya normal diantara kedua benda yang saling bergesekan. Dimana μk =
koefisien gesek kinetik.

fk = μk N

Pada gambar a diatas tampak sebuah balok terletak diam di atas pemukaan horizontal dalam
keadaan setimbang di bawah pengaruh berat W dan gaya P ke atas yang dilakukan
permukaan terhadapnya.

Jika seutas tali diikatkan pada salah satu sisi balok, lalu diberi gaya pada tali itu tetapi tidak
terlalu besar sehingga balok masih tetap diam. Gaya P yang dilakukan oleh permukaan
terhadap balok miring ke kiri. Karena gaya P, T dan W harus konkuren, maka komponen
gaya P yang sejajar dengan permukaan disebut dengan gaya gesek statis (fs) dan komponen
yang tegak lurus terhadap permukaan disebut gaya normal (N) yang dilakukan permukaan
kepada balok (gambar b diatas). Berdasarkan syarat kesetimbangan, maka fs sama dengan T
dan N sama dengan W.
20
Jika T diperbesar terus, maka balok akan mulai bergerak pada suatu nilai T tertentu
dan dengan kata lain fs berada pada nilai maksimum. Jika T diperbesar lagi sehingga balok
tidak lagi setimbang, tetapi sudah bergerak. Maka gaya gesek mulai berkurang. Konstanta μs
dan μk adalah besaran tanpa satuan. Biasanya μs > μk untuk dua permukaan tertentu. Nilai
kedua koefisien itu bergantung pada sifat kedua permukaan gesek.Semakin kasar suatu
permukaan, maka nilai koefisiennya juga semakin besar dan nilainya akan kecil jika
permukaannya licin. Biasanya nilainya lebih kecil dari 1, meskipun mungkin lebih besar dari
satu.

Contoh Soal
1. Beban m bermassa 5 kg terletak di atas bidang miring licin dengan sudut kemiringan 30
derajat. Tentukan percepatan beban m tersebut jika percepatan gravitasi di tempat itu 10
m/s^2!
Pembahasan
Diketahui :
m = 5 kg
θ = 30o
g = 10 m/s^2
Ditanya : Percepatan Beban m ??
Jawab :
a = g sin θ
= 10 sin 30 derajat
= 10 (1/2)
= 5 m/s^2
Jadi, Percepatan beban nya yaitu 5 m/s^2
2. Sebuah kelapa mempunyai massa 2 kg. Berapakah berat kelapa, jika percepatan gravitasi
di tempat itu 9,8 m/s2?
Penyelesaian: Jawab:
Diketahui: Untuk mencari berat benda, gunakan persamaan:
m = 2 kg w = mg
g = 9,8 m/s2 w = 2 kg × 9,8 m/s2
Ditanyakan: w = …? w = 19,6 N
Jadi, berat kelapa tersebut adalah 19,6 N
21
Usaha dan Energi
Pengertian Usaha dan Energi
1. Usaha
Usaha adalah energi yang dikeluarkan, sehingga Anda bisa berhasil menggerakkan
suatu benda dengan gaya tertentu. Secara matematis, usaha ini bisa disebut sebagai hasil dari
perkalian skalar antara gaya dan perpindahan, agar lebih bisa dipahami rumusnya adalah
sebagai berikut:

W = F.S
Keterangannya:
W= Usaha, F= Gaya, dan S= Perpindahan.

2. Energi
Sekarang kita beralih ke pengertian energi itu sendiri. Pengertian energi adalah
kemampuan dalam melakukan suatu usaha, energi ini sifatnya kekal. Artinya energi tidak
dapat hilang, akan tetapi energi bisa berubah bentuk.
Energi ada banyak macamnya. Berikut diantaranya:

Energi Kinetik
Jenis yang pertama adalah energi kinetik, energi ini biasanya dimiliki oleh suatu
benda yang dapat bergerak. Benda tersebut bergerak karena memiliki energi kinetik dengan
adanya kecepatan di dalamnya.Contoh energi kinetik dalam kehidupan sehari-hari adalah
sebagai berikut

 Bumi dan juga planet yang sedang berputar mengelilingi matahari.


 Air yang mengalir di sungai
 Energi Potensial
 Sedangkan untuk energi potensial adalah energi yang biasanya dimiliki benda
dikarenakan ketinggiannya. Jadi agak berbeda dengan kinetik ya, dimana kinetik
dimiliki oleh benda yang umumnya bisa bergerak karena kecepatan.

22
Contoh energi potensial dalam kehidupan sehari-hari:
 Pendulum.
 Trampolin.
 Energi Potensial Pegas
Jenis energi berikutnya yang wajib Anda ketahui ketika akan mempelajari tentang usaha
dan energi adalah jenis energi potensial, energi ketika pegas diregangkan atau kita
mengenalnya dengan sebutan dimampatkan. Contoh energi potensial pegas dalam kehidupan
sehari-hari bisa Anda temukan pada tali busur yang ditarik.

Energi Mekanik
Dan jenis energi yang terakhir adalah energi mekanik. Energi mekanik adalah energi dari
hasil penjumlahan antara energi potensial dengan energi kinetik. Besarannya energi suatu
benda selalu tetap, selama tidak adanya gaya luar yang bekerja pada benda tersebut.

 Mesin yang menggunakan listrik.


 Bola billiard.
 Pistol panah mainan dan lain sebagainya.
 Kesimpulan
Rumus Usaha
Rumus usaha adalah rumus yang menentukan hasil gaya dan perpindahan yang terjadi pada
suatu benda.
Secara matematis, rumus usaha ditulis dalam persamaan dan keterangan seperti berikut:
Rumus usaha: W = F x s
W= Usaha (satuan Joule atau J)
F= Gaya (satuan Newton atau N)
s= Perpindahan (satuan Meter atau M)

Rumus Energi
Masih mengenai rumus usaha dan energi, selanjutnya adalah rumus energi yang berguna
untuk mengukur kemampuan suatu benda dalam melakukan usaha.

23
Berdasarkan hukum kekekalan energi, energi tidak dapat diciptakan atau dimusnahkan.
Energi hanya dapat berubah dari suatu bentuk ke bentuk lain.
Jenis energi terbagi menjadi dua, yaitu energi potensial dan kinetik. Berikut penjelasan,
rumus, contoh soal, beserta cara mengerjakannya.

1. Energi potensial
Energi potensial gravitasi adalah energi yang ada pada benda karena kedudukan atau posisi
benda terhadap titik acuannya.

Rumus energi potensial: Ep = m x g x h


m = massa benda (kg)
g = gravitasi (N/kg)
h = ketinggian letak benda dari bumi (m)

Contoh soal yang menggunakan rumus energi potensial:

Sebuah bola voli mempunyai massa 2,5 kg dan diletakkan di atas lemari. Apabila bola itu
memiliki energi kinet 100 Joule, berapa ketinggian lemari dengan gravitasi sebesar g=10
m/s2
Jawab:
Diketahui g=10 m/s2
m=2,5 kg
Ep=100 Joule
Ditanyakan:
Ketinggian lemari atau mencari nilai h.
Ep = m.g.h
h = Ep : (m x g)
h= 100 : (2,5 kg x 10 m/s2)
h= 100 : 25
h= 4 meter.
2. Energi kinetik
Energi kinetik adalah energi gerak yang dimiliki oleh benda saat bergerak. Besaran energi
kinetik dipengaruhi massa benda dan kecepatan gerak benda tersebut.
24
Rumus energi kinetik: Ek = 1/2 m x v2
Ek= Energi kinetik (satuan Joule atau J)
m= Massa (satuan Kg)
v= Kecepatan m/s

Contoh soal yang menggunakan rumus energi kinetik:

Sebuah mobil dengan massa 500 kg melaju dengan kecepatan 25 m/s. Hitunglah energi
kinetik mobil saat melaju, dan apa yang akan terjadi ketika mobil tersebut direm mendadak?
Jawab:
Diketahui m = 500 kg
v = 25 m/s.
Ditanyakan:
Energi kinetik mobil atau mencari nilai Ek.

Ek=1/2m x v2
Ek=1/2 x 500 x 252
Ek= 156.250 Joule

Jadi ketika mobil direm mendadak, energi kinetik yang dihasilkan berupa energi panas dan
bunyi dengan nilai 156.250 Joule

25
Tegangan dan Renggangan
Pengertian

Tegangan, regangan, dan modulus elastisitas terjadi pada benda yang dikenai gaya
tertentu akan mengalami perubahan bentuk. Perubahan bentuk bergantung pada arah dan
letak gaya-gaya tersebut diberikan. Ada tiga jenis perubahan bentuk yaitu
regangan, mampatan, dan geseran.

Pengertian Tegangan, Regangan, dan Modulus Elastisitas

1. Regangan. Renggangan merupakan perubahan bentuk yang dialami sebuah benda


jika dua buah gaya yang berlawanan arah (menjauhi pusat benda) dikenakan pada
ujung-ujung benda.
2. Mampatan. Mampatan adalah perubahan bentuk yang dialami sebuah benda jika dua
buah gaya yang berlawanan arah (menuju pusat benda) dikenakan pada ujung-ujung
benda.
3. Geseran. Geseran adalah perubahan bentuk yang dialami sebuah benda jika dua buah
gaya yang berlawanan arah dikenakan pada sisi-sisi bidang benda.
Tegangan (stress)
Tegangan (stress) pada benda, misalnya kawat besi, didefinisikan sebagai gaya persatuan luas
penampang benda tersebut. Tegangan diberi simbol σ (dibaca sigma). Secara matematis dapat
ditulis sebagai berikut.

Keterangan:
F : besar gaya tekan/tarik (N)
A : luas penampang (m2)

26
σ : tegangan (N/m2)
Bila dua buah kawat dari bahan yang sama tetapi luas penampangnya berbeda diberi
gaya, maka kedua kawat tersebut akan mengalami tegangan yang berbeda. Kawat dengan
penampang kecil mengalami tegangan yang lebih besar dibandingkan kawat dengan
penampang lebih besar. Tegangan benda sangat diperhitungkan dalam menentukan ukuran
dan jenis bahan penyangga atau penopang suatu beban, misalnya penyangga jembatan
gantung dan bangunan bertingkat.
Regangan (strain)
Regangan (strain) didefinisikan sebagai perbandingan antara penambahan panjang benda ΔX
terhadap panjang mula-mula X. Regangan dirumuskan sebagai berikut.

Keterangan:
ε : regangan strain (tanpa satuan)
ΔX : pertambahan panjang (m)
X : panjang mula-mula (m)
Makin besar tegangan pada sebuah benda, makin besar juga regangannya. Artinya, ΔX juga
makin besar. Berdasarkan berbagai percobaan di laboratorium, diperoleh hubungan antara
tegangan dan regangan untuk baja dan aluminium seperti tampak pada gambar berikut.

Grafik perbandingan tegangan terhadap regangan untuk baja dan aluminium


Berdasarkan grafik pada gambar diatas, untuk tegangan yang sama, misalnya 1 × 10 8 N/m2,
regangan pada aluminium sudah mencapai 0,0014, sedangkan pada baja baru berkisar pada
0,00045. Jadi, baja lebih kuat dari aluminium. Itulah sebabnya baja banyak digunakan
sebagai kerangka (otot) bangunan-bangunan besar seperti jembatan, gedung bertingkat, dan
jalan layang.

27
Rumus Regangan Regangan adalah perubahan relatif ukuran atau bentuk benda, karena
pemakaian tegangan. Rumus regangan yaitu pertambahan panjang (m) dibagi dengan panjang
mula-mula (m).
e = ∆L/Lo
Keterangan:
e = regangan
∆L = pertambahan panjang (m)
Lo = panjang mula - mula (m)

Contoh Soal
1. Diketahui diameter sebuah tali panjangnya 4 cm. Tali tersebut kemudian ditarik
menggunakan gaya sebesar 100 N. Berapa tegangan tali yang bisa ditarik?
Diketahu
i A = 3,14 × 0,0004
A = 0.001256
A = 12,56 × 10-4
σ = F/A
σ = 100/ 12,56 × 10-4
σ = 7,96 × 104 N/m2
Jadi, tegangan tali yang ditarik Ivan sebesar 7,96 × 104 N/m2

2. Tali nilon berdiameter 2 mm ditarik dengan gaya 100 Newton. Tentukan tegangan tali!
Pembahasan
Diketahui :
Gaya tarik (F) = 100 Newton
Diameter tali (d) = 2 mm = 0,002 meter
Jari-jari tali (r) = 1 mm = 0,001 meter
Ditanya : Tegangan tali
Jawab :
Luas penampang tali :

28
29

Anda mungkin juga menyukai