Anda di halaman 1dari 24

BESARAN DAN SATUAN

1.Besaran

Besaran adalah sesuatu yang dapat diukur atau dihitung dan dinyatakan dengan angka dan satuan.
Angka tersebut adalah nilai yang diperoleh pada saat proses mengukur atau menghitung benda
tersebut. Dalam ilmu fisika, besaran dan satuan merupakan salah dua hal pokok dalam konsep
pengukuran. Ada bermacam-macam jenis besaran dibedakan menjadi 2 macam yaitu besaran pokok
(Base Quantities) dan besaran turunan (Derived Quantities).

a. Besaran Pokok
Besaran pokok adalah besaran yang tidak tergantung pada besaran-besaran lain. Besaran
pokok dapat diukur secara langsung dan dijadikan sebagai dasar besaran yang lainnya.
Tabel berikut merupakan 7 besaran pokok beserta satuannya.

b. Besaran Turunan
Besaran turunan adalah besaran yang tersusun atas satu atau lebih besaran pokok, misalnya
luas, volume, kecepatan, percepatan, gaya, dan usaha. Berikut merupakan tabel beberapa
contoh besaran turunan.

Contohnya, luas = panjang x lebar. Panjang merupakan besaran pokok panjang dengan satuan
meter, lebar juga termasuk dalam besaran pokok panjang dengan satuan meter. Jadi, satuan

1
luas adalah m2 (meter persegi) yang diturunkan dari hasil perkalian satuan besaran pokok
panjang, yaitu m X m.

c. Besaran Skalar
Besaran skalar adalah besaran yang memiliki nilai tapi tidak memiliki arah. Artinya, nilai
besaran ini tidak ditentukan dari arahnya. Contoh besaran skalar misalnya adalah massa,
panjang, waktu, kelajuan, suhu, luas, jarak, volume, kerapatan muatan, arus listrik, potensial
listrik. Dengan kata lain, kita dapat menyatakan suatu besaran skalar dengan jelas hanya
dengan menyatakan nilainya saja. Secara lebih formal, suatu skalar adalah besaran yang tidak
berubah dalam rotasi koordinat.

d. Besaran Vektor
Besaran vektor adalah besaran yang memiliki besar (magnitude) dan arah (direction). Jadi
dalam mengungkapkanbesaran ini tidak cukup hanya besarannya saja, tetapi perlu
menyebutkan arahnya kemana. Bisa juga diartikan sebagai besaran yang harus dinyatakan
dengan suatu angka dan juga arah.
Dalam menyatakan besaran vektor, nilai vektor harus diikuti dengan arahnya. Contoh
kecepatan mobil 20 km/jam ke timur, mobil berpindah sejauh 400 meter ke kanan, Andi
menarik mobil-mobilan dengan gaya 2 N ke kanan dll.
Serta penulisannya pun harus dibedakan dengan besaran bukan vektor. Biasanya dituliskan
dengan huruf cetak tebal, cetak miring atau huruf kapital.
Contoh cara penulisan besaran vektor:
- Kecepatan disimbolkan dengan huruf v
- Gaya disimbolkan dengan huruf F
- Momentum disimbolkan dengan huruf p

a. Menggambar Besaran Vektor


Digambarkan dengan anak panah dengan panjang yang harus proporsional.

b. Komponen Vektor dan Vektor Satuan

2
Suatu vektor dapat dinyatakan dalam bentuk komponen-komponennya. Misalkan sebuah
vektor gaya F membentuk sudut α terhadap sumbu x seperti gambar berikut.

Vektor F dapat diuraikan ke sumbu x dan sumbu y sebagai Fx dan Fy.Fx dan Fy disebut
sebagai komponen vektor F disumbu x dan y. Besar komponen vektor di sumbu x dan y
adalah
Fx = F cos α
Fy =F sin α
Jika besar komponen vektor di sumbu x adalah Fx dan besar komponen vektor di sumbu
y adalah Fy, maka vektor F dapat dinyatakan dengan F = Fxi + Fyj, dengan i dan j adalah
vektor satuan. Vektor satuan (unit vektor) merupakan suatu vektor yang besarnya sama
dengan 1 (satu) dan tidak mempunyai satuan serta berfungsi untuk menunjukan suatu arah
dalam ruang.

c. Menjumlahkan dan Mengurangkan Vektor


Ada dua metode untuk menjumlahkan vektor, yaitu metode grafis (geometris) dan analisis.
Metode grafis adalah penjumlahan vektor dengan menyatakan vektor-vektor dalam sebuah
diagram. Panjang anak panah disesuaikan dengan besar vektor (artinya harus menggunakan
skala dalam pengambarannya), dan arah vektor ditunjukan oleh arah ujungnya (kepalanya).
Metode grafis dapat dilakukan dengan metode jajar genjang, segitiga dan metode poligon.
Jika vektor A,B dan C dengan besar tertentu maka penjumlahan dan pengurangan vektor
secara grafis dapat digambarkan sebagai berikut.

Contoh soal vektor

3
Vektor A memiliki besar A= 2i+5j+2k dan Vektor B memiliki besar B= 4i+bi+1k, jika A.B =
20, maka besar b adalah?
Pembahasan:
A.B = (2i+5j+2k) . (4i+bi+ik)
20= 8+5b+2
10= 5b
b=2

2. Satuan
Satuan adalah sesuatu yang digunakan untuk menyatakan ukuran besaran. Pengertian
satuan lainnya adalah sesuatu yang digunakan untuk membandingkan ukuran suatu besaran.
Dalam fisika dikenal 2 sistem satuan international, yaitu MKS dan CGC. Satuan international
(SI) adalah sistem satuan yang digunakan secara international. Syarat satuan ditetapkan
sebagai SI yaitu; nilainya tetap, berlaku international, mudah ditiru dan diperbanyak, mudah
diubah (dikonversi) ke satuan lain.Satuan juga dibagi menjadi 2 macam, yaitu satuan baku
dan satuan tak baku.
a. Satuan Baku
Satuan baku adalah satuan yang apabila digunakan oleh siapapun akan memberikan
hasil pengukuran yang sama.
Contoh: Mengukur yang panjangnya 1 meter menggunakan meteran, baik dilakukan
oleh orang dewasa, anak kecil atau siapapun akan memberikan hasil pengukuran yang
sama yaitu 1 meter.

b. Satuan Tidak Baku


Satuan tidak baku adalah satuan yang apabila digunakan oleh orang yang berbeda akan
memberikan hasil pengukuran yang berbeda
Contoh: Satuan tidak baku umumnya banyak digunakan pada zaman dahulu dimana
sistem satuan modern belum dibuat. Ada banyak sekali satuan tidak baku yang
digunakan, diantaranya adalah sebagai berikut.
1. Jengkal
Definisi 1 jengkal adalah jarak anatara ujung ibu jari dan ujung ibu telunjuk ketika
direntangkan.
2. Depa
Definisi 1 depa adalah jarak antara ujung jari tengah tangan kiri dengan ujung jari
tengah tangan kanan jika kedua lengan direntangkan.

4
3. Kilan
Definisi 1 kilan adalah jarak antara ujung ibu jari dengan ujung kelingking ketika
telapak tangan direntangkan.
4. Hasta
Definisi 1 cubit adalah jarak antara siku lengan dan ujung jari tengah ketika
direntangkan.
5. Tumbak
Tumbak adalah satuan luas tanah yang digunakan di daerah jawa barat. 1 tumbak
setara dengan 14 meter persegi.

Satuan internasional atau disingkat sebagai (SI) adalah satuan yang diakui
penggunaannya secara internasional serta memiliki standar yang sudah baku. Satuan SI
dibuat untuk menghindari kesalahpahaman yang timbul dalam bidang ilmiah kerena
adanya perbedaan satuan yang digunakan. Berdasarkan pengertian tersebut maka
satuan SI merupakan satua baku. Sistem SI memiliki beberapa syarat atau ketentuan
dalam membuat sebuah besaran,yaitu :
1. Satuan harus bersifat internasional atau universal
Artinya harus berlaku untuk semua orang yang ada di seluruh penjuru dunia.
2. Satuan harus bernilai tetap
Artinya nilai satuan tidak akan berubah oleh pengaruh apapun.
3. Satuan harus mudah ditiru
Tujuannya adalah mudah diperbanyak sehinga dapat dipergunakan oleh banyak
orang.

Sistem satuan internasional (SI) dibagi menjadi 2, yaitu:


a. Sistem MKS (Meter, Kilogram, Sekon)
b. Sistem CGS ( Centimeter, Gram, Sekon)

Satuan britis adalah sistem satuan yang pertama kali ditetapkan dalam kesepakatan
Britis Weights and Measures Act di inggris pada tahun 1824. Sesuai dengan
namanya sistem satuan ini digunakan di negara inggris pada masa itu dan beberapa
diantaranya masih digunakan sampai sekarang.
Sistem Britsih atau sistem inggris ini memiliki nama lain sistem brinatania, sistem
imperal, dan sistem fps ( feet, pound, sekon).

DIMENSI

Dimensi adalah cara penulisan suatu besaran dengan menggunakan simbol (lambang)
besaran pokok. Hal ini berarti dimensi suatu besaran menunjukkan cara besaran itu
tersusun dari besaran-besaran pokok. Apa pun jenis satuan besaran yang digunakan
tidak memengaruhi dimensi besaran tersebut, misalnya satuan panjang dapat
dinyatakan dalam m, cm, km, atau ft, keempat satuan itu mempunyai dimensi sama,
yaitu L.

5
Kegunaan dimensi yaitu:
1. Membuktikan dua besaran fisis setara atau tidak
2. Menentukan persamaan yang pasti salah atau mungkin benar, dan
3. Menurunkan persamaan suatu besaran fisis jika keseimbangan besaran fisis tersebut
dengan besaran-besaran fisis lainnya diketahui.

Tabel berikut menunjukkan lambang dimensi besaran-besaran pokok.

Dimensi dari besaran turunan dapat disusun dari besaran-besaran pokok.

Tabel dimensi besaran turunan

Analisis Dimensional

Analisis dimensional adalah suatu cara untuk menentukan satuan dari suatu besaran
turunan, dengan cara memerhatikan dimensi besaran tersebut.
Contoh
Jika G merupakan suatu konstanta dari persamaan gaya tarik menarik antara dua
benda yang bermassa m1 dan m2, serta terpisah jarak sejauhr (F = G m1m2/r 2 ), maka
tentukan dimensi dan satuan G!
Diketahui : Persamaannya adalah F = G m1m2 /r2
Dimensi (gaya) F = [M] × [L][T]-2
Dimensi (massa) m = [M]
Dimensi (jarak) r = [L]

6
Ditanyakan : a. Dimensi G = ...?
b. Satuan G = ...?
Jawab :
a. F = G m1m2 /r2
G =Fr 2/ m1m2
Dimensinya adalah G =gaya × (jarak)2/ massa × massa
= [M] × [L][T]-2 [L]2 / [M] × [M]
= [L]3 [T]-2/[M]
= [M]-1 [L]3 [T]-2
Jadi, dimensi konstanta G adalah [M]-1 [L]3 [T]-2.
b. Karena dimensi G = [M]-1 [L]3 [T]-2, maka satuannya adalah
G = [M]-1 [L]3 [T]-2 = kg-1 m3 s-2
Jadi, satuan konstanta G adalah kg-1 m3 s-2.

ANGKA PENTING

Angka penting adalah angka hasil pengukuran yang terdiri dari angka pasti (eksak) dan angka
taksiran. Angka pasti diperoleh dari perhitungan skala alat ukur, sedangkan angka taksiran diperoleh
dari setengah skala terkecil.
-Aturan Penulisan Angka Penting:
1. Semua angka bukan nol adalah angka penting.
Contoh: 14,256 (5 angka penting)

2. Angka nol yang terletak di belakang angka bukan nol bukan angka penting.
Contoh: 77140 (4 angka penting)

3. Angka nol yang terletak dibelakang penting (Dalam Desimal) adalah angka penting.
Contoh: 7,1800 (5 angka penting)

4. Angka nol yang ada di depan angka penting (Dalam Desimal) bukan angka penting.
Contoh: 0,000145 (3 angka penting)

5. Angka nol di belakang angka penting (Dalam Desimal) adalah angka penting.
Contoh: 0,000054320 (5 angka penting)

6. Angka nol di antara angka penting adalah angka penting.


Contoh: 71800,2004 (9 angka penting)

-Aturan Pembulatan:

1. Angka yang lebih besar dari 5 dibulatkan ke atas dengan ditambah satu.
Contoh: 23,48 ditulis 23,5

2. Angka lebih kecil dari 5 dibulatkan ke bawah dengan tidak mengalami perubahan.
Contoh: 56,24 ditulis 56,2

3. Angka tepat sama dengan 5 dibulatkan ke atas apabila angka sebelumnya ganjil, dan tidak
mengalamin perubahan apabila angka sebelumnya genap.
Contoh: 45,75 ditulis 45,8

7
-Aturan Perhitungan:
1. Penjumlahan dan pengurangan : Hasil penjumlahan dan pengurangan pada angka penting
hanya boleh mengandung satu angka taksiran.
Contoh: 23,4 + 34,21 =57,61 ditulis 57,6

2. Perkalian dan pembagian : Hasil perkalian dan pembagian pada angka penting ditulis
sebanyak angka penting yang paling sedikit.
Contoh: 23,1 x 2 = 46,2 ditulis 50

3. Pangkat dan akar : Hasil pangkat dan akar pada angka penting ditulis sebanyak angka penting
yang dipangkatkan atau diakarkan.
Contoh: 2,12 = 4,41 ditulis 4,4

Contoh soal:
Hasil penjumlahan dari 2,30 cm + 1,1 cm menurut peraturan angka penting adalah?

Pembahasan:

= 2,30 (3AP) + 1,1 (2AP)

[Hasil harus menghasilkan 1 angka taksiran (lihat underline) untuk menjumlahkan dan
pengurangan]

=3,40

3,4 cm

ALAT UKUR

a. Alat Ukur Panjang

Alat ukur panjang adalah intrument (alat) yang digunakan untuk menghitung besaran panjang dan
biasanya dalam satuan m, cm dan mm. Alat ukur ini sangat berguna dan berfungsi untuk mengukur
panjang suatu benda, barang atau objek secara tepat. Ketepatan hasil ukur salah satunya ditentukan
oleh jenis alat yang digunakan. Penggunaan suatu jenis alat ukur tertentu ditentukan oleh beberapa
faktor, yaitu: ketelitian hasil ukur yang diinginkan, ukuran besaran yang diukur, dan bentuk benda
yang akan diukur, jadi harus menyesuaikan alat ukur panjang yang tepat agar hasil pengukurannya
juga tepat, pemilihan alat ukur yang kurang tepat akan menyebabkan kesalahan pada hasil
pengukuran.

Macam-macam alat ukur panjang,yaitu:


1. Penggaris

8
Alat ukur panjang yang pertama dan paling umum adalah penggaris atau mistar. Penggaris adalah
sebuah alat pengukur dan alat bantu gambar untuk menggambar garis lurus. Terdapat berbagai
macam penggaris, dari mulai yang lurus sampai yang berbentuk segitiga (biasanya segitiga siku-siku
sama kaki dan segitiga siku-siku 300- 600). Penggaris dapat terbuat dari plastik, logam, kayu dan ada
juga penggaris yang dapat dilipat. Mistar atau penggaris memiliki ukuran skala terkecil 1 mm
sehingga memiliki ketelitian sebesar 0,5 mm diperoleh dari setengah dari skala terkecil

Langkah-langkah mengukur panjang benda dengan menggunakan penggaris atau mistar adalah
sebagai berikut:
a. Tempatkan skala nol pada mistar sejajar dengan salah satu ujung benda.
b. Perhatikan ujung benda lainnya, kemudian bacala skala pada mistar yang sejajar dengan
ujung benda tersebut.
c. Untuk membaca skala pada mistar, matamu harus melihat tegak lurus dengan tanda garis
skala yang akan kamu baca seperti yang diilustrasikan pada gambar berikut. Hal ini dapat
menghindari kesalahan pembacaan hasil pengukuran akibat beda sudut kemiringan dalam
melihat atau disebut dengan kesalahan paralaks.

Cara Membaca Skala Penggaris


Membaca skala mistar adalah mengenai angka pasti dan angka taksiran. Angka pasti adalah
angka yang terbaca oleh skala alat ukur. Sedangkan angka taksiran adalah angka yang tidak
terbaca oleh skala alat ukur. Angka taksiran ini diperlukan ketika ujung salah satu benda tidak
tepat berhimpit dengan skala, sehinga kita memerlukan angka taksiran. Angka taksiran
diperoleh dari setengah kali skala terkecil mistar. Angka taksiran ini disebut juga sebagai nilai
ketelitian dari suatu alat ukur. Skala mistar setiap 1 sentimeter memiliki 10 garis dengan lebar
1 mm atau 0,1 cm, berarti skala terkecil mistar tersebut adalah 0,1 cm= 1 mm. Dengan itu
diperoleh angka taksiran sebesar 1⁄2 x 1 mm= 0,5 mm = 0,05 cm. Contoh cara membaca
skala hasil pengukuran panjang dengan penggaris atau mistar.

9
Dari gambar tersebut terlihat bahwa ujung benda (pensil) tidak tepat berhimpit dengan skala
yang terdapat pada penggaris melainkan terletak di antara 6,4 cm dan 6,5 cm sehingga
memerlukan angka taksiran. Hasil dari bacaan skala tersebut adalah sebagai berikut.

Angka pasti = 6,4 cm


Angka taksiran = 1⁄2 x 0,1 cm = 0,05 cm
Hail pengukuran = Angka pasti + Angka taksiran
Jadi panjang pensil tersebut adalah 6,4 cm + 0,05 cm = 6,45 cm

2. Jangka Sorong

Penemu jangka sorong adalah Pierre Vernie, seorang matematikawan dan penemu instrumen asal
Perancis. Dia adalah penemu dan eponim dari skala vernier yang digunakan dalam mengukur
perangkat. Alat tersebut kini populer dengan nama "Jangka Sorong". Jangka sorong adalah alat ukur
yang ketelitiannya dapat mencapai seperseratus milimeter. Terdiri dari dua bagian-bagian jangka
sorong, yaitu rahang tetap adalah sekala utama, sedangkan skala pendek pada rahang geser adalah
skala nonius atau vernier, diambil dari nama penemunya. Skala utama memiliki skala dalam cm dan
mm. Sedangkan skala nonius memiliki panjang 9 mm dan dibagi 10 skala. Pada versi analog,
umumnya tingkat ketelitian adalah 0,05 mm untuk jangka sorong di bawah 30 cm dan 0,01 untuk
yang di atas 30 cm. Jangka sorong sangat pas digunakan untuk mengukur benda-benda kecil dengan
tingkat ketelitian yang tinggi.
Mengukur panjang kedalaman celah atau menusukkan bagian pengukur.
Kegunaan jangka sorong adalah :
1. Mengukur panjang suatu benda dari sisi luar dengan cara diapit
2. Mengkur panjang sisi dalam suatu benda yang biasanya berupa lubung seperti pada pipa,
dengan cara diulur.
3. Mengukur panjang kedalaman celah atau lubang pada suatu benda dengan cara menancapkan
atau menusukkan bagian pengukur.
4. Untuk mengukur ketebalan suatu benda.
5. Untuk mengukur diameter dalam suatu benda.
6. Untuk mengukur diameter luar suatu benda.

10
7. Untuk mengkur kedalaman suatu benda.
8. Jangka sorong memiliki 2 macam skala : skala utama dan nonius.

Kelebihan dari jangka sorong adalah:


1. Memiliki kecermatan pembacaan yang lumayan bagus umumnya kecermatan pembacaannya
berkisar 0,05-0,01 mm.
2. Dapat mengukur diameter sisi luar dengan cara dijepit.
3. Dapat mengukur diameter sisi dalam dengan cara di ulur.
4. Dapat mengukur kedalaman.
5. Harga murah dan terjangkau.

Kekurangan dari jangka sorong adalah:


1. Tidak bisa mengukur benda yang besar.
2. Bisa terjadi pemuaian pada alat.
3. Karena sensor berkontak langsung dengan benda kerja memungkinkan terjadi goresan atau
benturan yang bisa menyebabkan ketidakrataan pada kedua sensor atau kedua rahang.

Bagian-bagian jangka sorong

Keterangan:
1. Rahang dalam, bentuknya dapat digeser, terdiri atas rahang geser dan rahang tetap, digunakan
untuk mengukur bagian luar benda, misalnya ketebalan kertas, lebar meja dll.
2. Rahang luar, juga terdiri dari rahang tetap dan rahang yang dapat digeser, rahang luar
digunakan untuk mengukur bagian dalam benda, misalnya diameter tabung, cincin dll.
3. Depth Probe adalah bagian yang digunakan untuk mengukur kedalaman sebuah benda,
misalnya kedalaman kedalaman tabung.
4. Skala utama (dalam cm), memberikan nilai pengukuran dalam bentuk cm.
5. Skala (dalam inchi), memberikan nilai pengukuran dalam satua inchi.
6. Skala nonius (dalam mm), memberikan pengukurancfraksi dalam bentuk satuan mm.
7. Skala nonius (dalam inchi) memberikan pengukuran fraksi yang dinilai dalam bentuk satuan
inchi.
8. Pengunci, berfungsi untuk menahan bagian-bagian jangka sorong saat pengukuran
berlangsung, misalnya rahang gerak.

Contoh soal:

11
Hasil pengukuran tebal sebuah buku fisika menggunakan jangka sorong seperti diperlihatkan
pada gambar di atas adalah?

Pembahasa:
Hasil ukur = skala utama + skala nonius= 2,70 cm + 0,06 cm = 2,76 cm.

3. Mikrometer Sekrup

Mikrometer sekrup adalah sebuah alat ukur yang sangat presisi dan memiliki tingkat akurasi tinggi.
Mikrometer dapat melihat dan mengkur benda dengan satuan ukur yang memiliki ketelitian 0,01 mm.
Mikrometer banyak digunakan di dalam teknik mesin dan elektro karena akurasinya yang bagus
dalam mengukur ketebalan benda atau diameter benda yang sangat kecil. Intinya mikrometer sekrup
ini digunakan untuk mengukur panjang, ketebalan dan diameter dari benda-benda yang cukup kecil
dan sangat tipis misalnya, kertas, rambut, lempeng baja, aluminium, seng, diameter kabel, kawat,
lebar kertas,dll. Mikrometer sekrup ditemukan oleh William Gascoigne, seseorang penemu
berkebangsaan Inggris.
Pembacaan mikrometer sekrup dilakukan pada dua bagian, yaitu di skala utama dan di skala nonius
atau Vernier. Skala utama dapat dibaca dibagian thimble.

Bagian bagian mikrometer sekrup

1. Micrometer frame

Frame adalah rangka dari mikrometer sekrup, fungsinya sebagai rangka untuk meletakan
komponen mikrometer lainnya juga sebagai pegangan terhadap mikrometer.
Micrometer frame terbuat dari baja tuang yang menyerupai huruf C. Sehingga profilnya terlihat kuat
dan solid. Selain harus kuat, frame ini juga harus tahan terhadap pemuaian. Hal ini dikarenakan kalau
frame memuai maka akan ada penambahan jarak antara anvil dengan spindle. Imbasnya tentu hasil
pengukuran kurang akurat. Oleh sebab itu, bahan penyusun frame tidak hanya baja tapi dicampur
bahan-bahan lainnya supaya lebih tahan panas.

2. Anvil

Anvil adalah batang kecil yang terletak diujung frame, anvil bersifat tetap artinya batang kecil

12
ini tidak bisa digerakan. Fungsi anvil adalah sebagai penahan terhadap benda kerja yang akan diukur.

3. Spindle

Spindle adalah batang berbentuk lebih panjang yang posisinya ada pada ujung frame lainnya.
Jadi, sekilas spindle dan anvil itu memiliki bentuk yang mirip. Namun anvil lebih kecil dan bersifat
tetap, sementara spindle lebih panjang dan dapat digeser. Fungsi spindle adalah sebagai penjepit
benda kerja yang akan diukur, setelah benda kerja dimasukan kedalam mikrometer maka benda
tersebut akan dijepit oleh anvil dan spindle.

4. Sleeve

Sleeve adalah lintasan dari thimble, sleeve berbentuk seperti tabung yang letaknya ada
diujung luar frame mikrometer. Fungsi utama sleeve sebenarnya sebagai tempat diletakannya skala
utama.

5. Thimble

Thimble adalah bagian berbentuk tabung yang terletak dibagian luar sleeve, fungsi thimble
adalah untuk meletakan skala nonius. Thimble dapat diputar, dan setiap putaran thimble akan
menggerakan spindle.

6.Rathet Knob

Rachet Knob berfungsi sebagai penggerak Thimble, artinya meski thimble bisa digerakkan
namun ketika melakukan pengukuran. Thimble ini tidak boleh disentuh apalagi diputar, untuk
menggerakkan spindle agar menjepit benda kerja, maka kita memutar ratchet knob.

7.Lock

Lock berfungsi sebagai pengunci thimble agar tidak berputar. Sehingga kita bisa leluasan
membaca hasil pengukuran secara akurat.

8. Skala Utama

Skala utama adalah nilai yang menunjukkan hasil pengukuran. Pada skala utama ini akan ada
banyak garis vertical dan satu garis horizontal. Garis garis vertical tersebut memiliki nilai 1 mm tiap
garisnya. Sementara garis horizontal dijadikan acuan untuk menentukan nilai decimal.

9. Skala nonius

Skala nonius adalah skala yang akan menunjukkan nilai decimal terhadap suatu pengukuran.
Letak skala ini melingkar pada thimble. Tiap garis memiliki nilai 0,01 mm. oleh sebab itu, micrometer
disebut memiliki ketelitian 0,01 mm karena bisa membaca hingga ketelitian 0,01 mm.

10. Komponen tambahan

Komponen tambahan ini terletak diluar micrometer, artinya komponen tambahan tidak
memiliki peran apapun terhadap micrometer namun masih dibutuhkan untuk proses kalibrasi.

13
Fungsi Mikrometer sekrup adalah untuk mengukur diameter atau ketebalan suatu benda yang
ukurannya kecil. Penggunaan alat ini untuk mengukur panjang benda kurang umum digunakan,
karena umumnya panjang benda masih dapat diukur dengan baik di tingkat kepresisian 1 mm dan 0,1
mm, dimana masing- masing tingkat kepresisian dimiliki oleh penggaris dan jangka sorong.

Perkembangan dan penemu Mikrometer Sekrup dapat dilihat dari tabel berikut:

Periode (Tahun) Sejarah Mikrometer


Sebelum Masehi Pada 200 Sebelum Masehi Bentuk Ulir Sekrup ditemukan
Sebelum tahun 1600 masehi –
Tahun 1639
Abad Ke-17 W. Gascoigne menemukan untuk pertama kali
mikrometer sekrup yang terdiri dari rahang dan skala.
Tahun 1772
Abad Ke-18
James Watt menemukan tabel top mikrometer
Tahun 1805
H. Maudsly menemukan mikrometer yang kemudian
dinamakan “Lord Chancelor”

Tahun 1848
J Palmer mendapatkan paten atas mikrometer yang ia
buat yang kemudian paten ini dikenal dengan nama
“Palmer System” di Perancis

Tahun 1855
Abad Ke-19 J. Whitworth menemukan alat kalibrasi modern pertama
dan menjualnya secara komesil.

Tahun 1868
Brown anda Sharpe menemukan mikrometer saku (kecil)
untuk mengukur ketebalan piring

Tahun 1877
Victor Machine (Perusahaan Amerika) menempatkan
iklan produk mikrometer mereka pada sebuah acara
pertemuan ahli mesin.
Tahun 1920-1935
Beberapa industri manufaktur di Jepang mulai
memproduksi mikrometer sekrup.

Tahun 1938
Mitutoyo salah satu perusahaan manufaktur ternama
Abad Ke-20
jepang mulai memproduksi mikrometer.

Tahun 1947
Setelah sempat vakum dalam perang dunia kedua,
Mitutoyo mulai kembali memproduksi mikrometer.

14
Tahun 1953
Mitutoyo membuat rekor dengan menciptakan
mikrometer terbesar dengan panjang 3 meter.

Tahun 1969
Mitutoyo mulai memproduksi mikrometer 3 titik

Tahun 1979
Mitutoyo untuk pertama kalinya memperkenalkan
mikrometer digital
Tahun 2003
Abad Ke-21 Mitutoyo memperkenalkan untuk pertama kali
mikrometer dengan teknologi coolant-proffj

Contoh soal:
Jika pada suatu pengukur didapatkan gambar skala utama dan skala nonius sebagai berikut, berapa
panjang dari benda yang diukur?

Pembahasan:
Skala utama = 4 mm
Skala nonius =0,30 mm
Maka, hasil pengukuran = skala utama + skala nonius = 4+0,3 = 4,30 mm

4. Mikroskop

Mikroskop adalah alat bantu yang digunakan untuk melihat dan mengamatin benda-benda
yang berukuran sangat kecil yang tidak mampu dilihat oleh mata telanjang. Benda kecil
dilihat dengan cara memperbesar ukuran bayangan benda tersebut hingga berkali-kali lipat.
Bayangan benda dapat dibesarkan 40 kali dan perbesaran yang mampu dijangkau semakin
meningkat seiring dengan perkembangan teknologi. Mikroskop ditemukan oleh Anthony Van
Leewenhoek.

15
- Fungsi Mikroskop
1. Fungsi utamanya adalah untuk melihat dan mengamati objek dengan ukuran sangat kecil
yang tidak bisa dilihat dengan mata telanjang
2. Fungsi lainnya dari mikroskop tetap akan berakar pada fungsi utamanya, bedanya
beberapa jenis mikroskop dibuat untuk fungsi yang lebih detail, contohnya ada jenis
mikroskop yang dibuat hanya untuk mengamati satu jenis objek mikroskop saja.

- Bagian Bagian Mikroskop

1. Bagian-Bagian Optik
 Lensa Okuler,yaitu lensa yang terdapat di bagian ujung atas tabung pada gambar, pengamat
melihat objek melalui lensa ini. Lensa okuler berfungsi untuk memperbesar kembali bayangan
dari lensa objektif. Lensa okuler biasanya memiliki perbesaran 6, 10, atau 12 kali.
 Lensa Objektif,yaitu lensa yang dekat dengan objek. Biasanya terdapat 3 lensa objektif pada
mikroskop, yaitu dengan perbesaran 10, 40, atau 100 kali. Saat menggunakan lensa objektif
pengamat harus mengoleskan minyak emersi ke bagian objek, minyak emersi ini berfungsi
sebagai pelumas dan untuk memperjelas bayangan benda, karena saat perbesaran 100 kali, letak
lensa dengan objek yang diamati sangat dekat, bahkan kadang bersentuhan.
 Kondensor,yaitu bagian yang dapat diputar naik turun yang berfungsi untuk mengumpulkan
cahaya yang dipantulkan oleh cermin dan memusatkannya ke objek.
 Diafragma,yaitu bagian yang berfungsi untuk mengatur banyak sedikitnya cahaya yang masuk
dan mengenai preparat.
 Cermin,yaitu bagian yang berfungsi untuk menerima dan mengarahkan cahaya yang diterima.
Cermin mengarahkan cahaya dengan cara memantulkan cahaya tersebut.

2. Bagian-Bagian Mekanik (Non-Optik)


 Revolver,yaitu bagian yang berfungsi untuk mengatur perbesaran lensa objektif yang diinginkan.
 Tabung Mikroskop,yaitu bagian yang berfungsi untuk menghubungkan lensa objekti dan lensa
okuler mikroskop.
 Lengan Mikroskop,yaitu bagian yang berfungsi untuk tempat pengamat memegang mikroskop.
 Meja Benda,yaitu bagian yang berfungsi untuk tempat menempatkan objek yang akan diamati,
pada meja benda terdapat penjepit objek, yang menjaga objek tetap ditempat yang diinginkan.
 Makrometer (pemutar kasar),yaitu bagian yang berfungsi untuk menaikkan atau menurunkan
tabung secara cepat untuk pengaturan mendapatkan kejelasan dari gambaran objek yang
diinginkan.
 Mikrometer (pemutar halus),yaitu bagian yang berfungsi untuk menaikkan atau menurunkan
tabung secara lambat untuk pengaturan mendapatkan kejelasan dari gambaran objek yang
diinginkan.
 Kaki Mikroskop, yaitu bagian yang berfungsi sebagai penyagga yang menjaga mikroskop tetap
pada tempat yang diinginkan, dan juga untuk tempat memegang mikroskop saat mikroskop
hendak dipindahkan.

- Macam-Macam Mikroskop

1. Mikroskop Cahaya

16
Mikroskop cahaya adalah jenis mikroskop yang memanfaatkan cahaya sebagai
sumber energi agar dapat memperbesar bayangan objek. Mikroskop cahaya
menggunakan lensa untuk memusatkan cahaya pada objek yang akan diamati.
Mikroskop cahaya ada yang hanya memiliki satu lensa okuler (monokuler) adapula
yang memiliki dua lena okuler (binokuler). Mikroskop yang memiliki satu lensa
okuler umumnya hanya mampu melihat panjang dan lebar objek, sedangkan yang
memiliki dua lensa okuler bisa melihat objek secara 3 dimensi, yaitu panjang, lebar,
dan tinggi objek.

2. Mikroskop Elektron

Mikroskop elektro adalah jenis mikroskop yang memanfaatkan elektron sebagai sumber energi untuk
memperbesar bayangan objek. Mikroskop elektro menggunakan magnet sebagai pengganti lensa,
yang berguna untuk memusatkan sumber energi ke objek yang akan diamati. Mikroskop elektro
mampu memperbesar objek hingga satu juta kali ukuran objek sebenarnys.
Ada dua jenis mikroskop elektro, yaitu
- Mikroskop Transimisi Elektron (TEM)
Yang cara kerjanya dengan menembus elektron terhadap objek, dan gambaran objek terlihat
pada layar.
- Mikroskop Elektron Scanning
Yang dapat menampilkan gambaran 3 dimensi dari objek dengan memberikan gambaran
permukaan, jaringan, dan struktur objek yang diamati.

b. Alat Ukur Massa

Timbangan atau neraca, baik digital maupun analog, digunakan sebagai alat ukur massa.
Maksudnya adalah timbangan digunakan untuk mengukur dan mengetahui bobot suatu benda.

17
1. Neraca Analog

Neraca analog adalah jenis timbangan dioperasikan secara manual tanpa menggunakan listrik.
Timbangan analog lebih dahulu ada sebelum digunakannya teknologi elektronik atau elektrik pada
neraca analitik. Timbangan analog bekerja berdasarkan prinsip kesetimbangan lengan ayun secara
gravitasional. Berdasarkan jumlah lengan, timbangan analog dibedakan menjadi:

 Timbangan analog 2 lengan


 Timbangan analog 3 lengan
 Timbangan analog 4 lengan

Timbangan analog berdasarkan tingkat ketelitiannya dibedakan menjadi timbangan analog gram kasar
dan timbangan miligram (timbangan gram halus) atau neraca analitik. Timbangan miligram dapat
menimbang massa benda hingga ukuran yang sangat kecil (0,001 g = 1 mg dan 0,0001 g = 0,1 mg).
Timbangan obat adalah salah satu contoh dari timbangan analog.

Bagian-bagian neraca analog

Contoh soal :

Agar neraca seimbang, nilai anak timbangan X yang harus ditambahkan ke piring B adalah?

18
Pembahasan:

Dik: Piring kiri: Massa = 1,5 kg = (1,5) (1000 gram) = 1500 gram

Piring kanan: Massa 250 gram = 250 gram = 500 gram

Dit: Massa anak timbangan X?

Agar neraca seimbang maka massa anak timbangan pada pada piringan kiri harus sama dengan massa
anak timbangan pada piringan kanan. Neraca menjadi seimbang setelah piringan disebelah kanan
ditambahkan anak timbangan X yang massanya = 1500 gram-500 gram= 1000 gram.

1. Neraca Digital

Neraca digital merupakan alat yang sering ada dalam laboratorium yang digunakan untuk menimbang
bahan yang akan digunakan. Neraca digital berfungsi untuk membantu mengukur berat serta cara
kalkulasi facare otomatis harganya dengan harga satuan banyak kurang. Cara kerja neraca digital
hanya bisa mengeluarkan tabel, ada juga yang hanya timbul ditampilkan layar LCDnya.

 Cara penggunaan neraca digital atau timbangan elektrik


1. Pengontrolan Neraca Digital
Timbangan atau neraca dikontrol dengan menggunakan anak timbangan yang sudah
terpasang atau dengan dua anak timbangan eksternal, misal 10 gr dan 100 gr. Timbangan
atau neraca digital, harus menunggu 30 menit untuk mengatur temperatur. Jika
menggunakan timbangan yang sangat sensitif hanya dapat berkerja pada batas temperatur
yang ditetapkan. Timbangan harus terhindar dari gerakan (angin) sebelum menimbang
angka “nol” harus dicek dan jika perlu lakukan koreksi. Penyimpangan berat dicatat pada
lembar atau kartu kontrol, dimana pada lembar tersebut tercantum pula beberapa kali
timbangan harus dicek. Jika timbangan tidak dapat digunakan sama sekali maka
timbangan harus diperbaikin oleh suatu agen (supplier).

2. Penanganan Neraca
Kedudukan timbangan harus diatur dengan sekrup dan harus tepat horizontal dengan
Spirit Level (waterpass) sewaktu-waktu timbangan bergerak, oleh karena itu, harus di cek
lagi.

19
3. Kebersihan Neraca
Kebersihan neraca harus dicek setiap kali selesai digunakan, bagian dan menimbang
harus dibersihkan dengan menggunakan sikat, kain halus dan membersihkan timbangan
secara keseluruhan timbangan harus dimatikan, kemudian piringan (pan) timbangan dapat
diangkat dan seleruh timbangan dapat dibersihkan dengan menggunakan pembersih
seperti deterjen yang lunak, campurkan air dan etanol/alkohol. Sesudah dibersihkan
timbangan dihidupkan dan setelah dipanaskan, cek kembali dengan menggunakan anak
panah.

 Kelebihan Neraca Analitik

Beberapa kelebihan neraca analitik digital dibandingkan dengan timbangan biasa pada umumnya
adalah :

1. Memiliki tingkat akurasi atau ketelitian yang sangat baik, bahkan hingga 0,0001 gram
2. Neraca analitik digital mudah dalam penggunaan, karena lebih praktis, dan efektif, tidak
membutuhkan waktu yang lama.
3. Beberapa neraca analitik digital bahkan sudah memiliki fitur internal calibration yang memungkinkan
kita melakukan kalibrasi sendiri.

 Kekurangan Neraca Analitik

Beberapa kekurangan neraca analitik digital dibandingkan dengan timbangan biasa pada umumnya
adalah :

1. Neraca analitik membutukan sumber listrik untuk mengoperasikannya.


2. Lanjut mengenai timbangan analitik yang kita butuhkan.
3. Harga(Investasi) yang cukup mahal, terlebih jika terdapat kerusakan.
4. Penempatan yang benar, karena hembusan udara bisa mempengaruhi tingkat ketelitian.

Neraca berkembang sejak era modern pada abad 20 dan 21 dan mulai menggunakan system
elektrik yang kita kenal dengan neraca analitik.

 Neraca Ohause 4 Lengan


Neraca ohaus adalah sebuah neraca yang digunakan untuk mengetahui atau menimbang
massa suatu benda dalam sebuah praktik laboratorium. Neraca ohaus sering digunakan dalam
pengukuran laboratorium karena dinilai memiliki tingkat ketelitian yang cukup tinggi, yaitu
sekitar 0,1 gram. Berdasarkan jumlah lengannya, neraca ohaus dibagi menjadi 3 jenis, yaitu
neraca ohaus 2 lengan, neraca ohaus 3 lengan, dan neraca ohaus 4 lengan. Meski jumlah
lengannya berbeda, namun prinsip kerja dan cara penggunaan ketiga jenis neraca ohaus ini
tetaplah sama. Namun perbedaannya hanya terletak pada lengan. Lengan pertama pada neraca
ohause 4 lengan ialah untuk mengukur 0,1-0,9 gram, lengan kedua untuk mengukur 1-9 gram,
lengan ketiga untuk mengukur 10-90 gram, lengan keempat untuk mengukur ratusan gram.

20
Contoh Gambar Neraca Ohause 4 Lengan.

2. Alat Ukur Waktu

1. Stopwatch Analog.

Stopwatch Analog adalah alat yang berfungsi untuk mengukur satuan waktu pada benda.
Biasanya stopwatch digunakan dalam hal olahraga dan penelitian seperti saat berlari. Stopwatch
analog mempunyai penunjuk seperti jarum jam dan mempunyai dua buah tombol yaitu tombol
start/stop dan tombol kalibrasi. Perhitungan stopwatch analog ini berdasarkan gerakan mekanik.
Dalam praktikum fisika biasanya digunakan dalam praktikum pengukuran dasar dan pesawat atwood.
Prinsip kerja stopwatch Analog adalah sebagai berikut :
Stopwatc analog mempunyai penunjuk seperti jarum jam dan mempunyai dua buah tombol yaitu,
tombol start/stop dan tombol kalibrasi. Perhitungan waktu pada stopwatch analog ini berdasarkan
gerakan mekanik. Sistem yang mekanik sangat sulit diubah, (ditambah atau dikurang) katena
peletakan komponen-komponennya memerlukan presisi yang sangat tinggi. Pada stopwatch analog ini
tidak memakai baterai, sehingga jika sewaktu-waktu stopwatch analog ini mati (jarumnya tidak
bergerak saat ditekan tombol start)

 Bagian-Bagian Stopwatch Analog:

1. Tombol start/ stop, untuk menjalankan dan menghentikan stopwatch.


2. Tombol riset, untuk meriset stopwatch ke nol.
3. Jarum besar, berfungsih sebagai jarum penunjuk dalam satuan detik.
4. Jarum kecil, berfungsih sebagai jarum penunjuk satuan menit
5. Lingkaran detik, merupakan lingkaran yang berisi angka-angka mulai dari angka 1
sampai 60 dalam satuan detik.
6. Lingkaran menit, merupakan lingkaran yang berisi angka-angka mulai dari 5 sampai 30
dalam satuan menit.

21
Contoh soal:

Pembahasan:

pada stopwatch lingkaran kecil menyatakan satuan menit kalo di lingkaran besar
menyatakan satuan detik. Jadi waktu yang ditunjukkan pada stopwatch tersebut adalah 50
menit 39 detik.

2. Stopwatch Digital.

Stopwatch digital adalah suatu jenis stopwatch yang menggunakan layar atau juga
monitor sebagai petunjuk hasil pengukur, seperti jam digital yang dimana perhitungan
waktu berdasarkan perhitungan elektronik. Selain itu juga, stopwatch digital otomatis
peka terhadap cahaya dan dapat dibuat dengan menggunakan sensor cahaya sebagai
saklar elektronik untuk menentukan awal dan akhir pencatatan rangkaian pencacah digital
dengan ketelitian 0,0001 sekon. Maka dengan stopwatch digital otomatis peka cahaya
dapat dilakukan suatu pengukuran waktu tempuh pelari dengan ketelitian dan ketepatan
yang dapat di andalkan.

 Bagian-Bagian dan Fungsi Stopwatch Digital.

1. Layar/ monitor sebagai media penampilan pembacaan atau hasil pengukuran secara
elektrik berupa angka-angka.
2. Kemudian tombol star/ stop untuk memulai pengukuran (tombol start) dan untuk
mengakhirin pengukuran (tombol stop).
3. Lalu tombol kalibrasi sebagai tombol untuk mengkalibrasi ke angka nol.

22
4. Dan pada stopwatch digital ada juga stopwatch yang terdapat tombol untuk mereplay
hasil pengukuran yang telah dilakukan.

Lalu untuk cara kerja stopwatch digital dimulai saat tombol dalam keandaan ON arus
dari sumber tegangann (batere) energi surya akan mengalir ke komponen-komponen
elektronik dalam stopwatch digital. Lalu komponen-komponen elektronik tersebut
yang melakukan perhitungan waktu dan menampilkannya dalam monitor dalam
bentuk angka digital.

23
DAFTAR PUSTAKA

Hanung Prasetya Utomo, 17 septemeber 2012 . Besaran dalam Fisika, Besaran Turunan
dan Besaran Pokok. (Online) diakses 17 agustus 2019

http://www.sumberpengertian.id/pengertian-besaran-dan-satuaan (Online) diakses 16


agustus 2019

http://dapurteknik.com/mobile/dnew/100016/mengenal-jenis-alat-ukur-panjang-dan-
fungsinya.html (Online) diakses pada tanggal 20 agustus 2019

https://www.gurupendidikan.co.id/jangka-sorong/ (Online) diakses pada tanggal 21


agustus 2019

Angelia.2017.”Alat Ukur Fisika”,(Online)


https://www.scribd.com/document/355120228/Alat-Ukur-Fisika diakses pada tanggal 21
agustus 2019

http://spot-log.blogspot.com/2014/08/definisi-dan-fungsi-timbangan-elektrik.html?m=1

(Online) diakses pada tanggal 2 agustus 2019

24

Anda mungkin juga menyukai