Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH FISIKA DASAR-4

BESARAN DAN SATUAN

Disusun oleh:
Nama : Verrent Hervania Anwar
NPM : 270110170041

FAKULTAS TEKNIK GEOLOGI


UNIVERSITAS PADJAJARAN
JATINANGOR
2020
BAB I

PEMBAHASAN

1.1 Konversi Satuan

Satuan merupakan suatu acuan yang dapat digunakan dalam pengukuran


atau dapat juga pembanding dalam suatu pengukuran besaran.

Konversi satuan adalah pengubahan satuan suatu besaran ke dalam


satuan lain dengan menggunakan faktor. Dapat dilakukan jika satuan yang akan
diubah dan satuan pengubah merupakan satuan dari suatu besaran yang juga sama.

Misalnya satuan kilogram dan gram, keduanya merupakan satuan berat.


Selain itu konversi satuan dapat dilakukan jika satuan yang akan diubah dan
satuan pengubah memiliki faktor konversi standar. Misalnya satuan kilogram dan
gram memiliki faktor konversi standar 1 kilogram = 1000 gram.

Faktor Konversi Satuan

Faktor Konversi Satuan yaitu angka yang menunjukkan kesetaraan nilai


suatu besaran antara dua satuan yang berbeda. Faktor konversi ini bersifat tetap
(konstan). Faktor konversi juga bisa bersifat timbal balik, artinya jika sebuah
satuan A dari suatu besaran dapat diubah ke satuan B, maka satuan B juga dapat
diubah ke satuan A.

Contoh Faktor Konversi Satuan :

1 km = maka 1000 m dan 1 m = (1/1000) km


1 inch = maka 2,54 cm dan 1 cm = 1/2,54 inch
1 kg = maka 1000 g dan 1 g = (1/1000) kg

1.2 Macam – Macam Konversi Satuan


Konversi Satuan juga memiliki macam – macamnya sesuai ukuran tersendiri,
yaitu antara lain :

1. Konversi Untuk Satuan Ukuran Berat, Panjang, dan Luas

Berikut ini yaitu satuan ukuran secara umum yang dapat kita konversi untuk
berbagai keperluan sehari – hari yang telah disusun berdasarkan urutan dari yang
terbesar hingga yang terkecil, yaitu antara lain :

km = Kilo Meter

hm = Hekto Meter

dam = Deka Meter

m = Meter

dm = Desi Meter

cm = Centi Meter

mm = Mili Meter

2. Konversi Untuk Satuan Ukuran Panjang

Untuk satuan ukuran panjang konversi dari suatu tingkat menjadi satu tingkat di
bawahnya yaitu dapat dikalikan dengan 10 dan sedangkan untuk konversi satu
tingkat di atasnya dapat dibagi dengan angka 10, contohnya yaitu antara lain :

1 m = 0,1 dam

1 m = 0,001 km

1 m = 10 dm

1 m = 1.000 mm

3. Konversi Untuk Satuan Ukuran Berat Atau Massa


Untuk satuan ukuran berat konversinya juga hampir mirip dengan ukuran panjang
namun satuan meter diganti menjadi gram. Untuk satuan berat tidak akan
memiliki turunan gram persegi maupun gram kubik, contohnya yaitu antara lain :

1 kg = 10 hg

1 kg = 1.000 g

1 kg = 100.000 cg

4. Konversi Satuan Ukuran Luas

Satuan ukuran luas sama dengan ukuran panjangnya namun untuk mejadi satu
tingkat di bawah dikalikan dengan 100. Begitu juga dengan kenaikan satu tingkat
di atasnya dibagi dengan angka 100. Satuan ukuran luas tidak lagi meter, akan
tetapi meter persegi (m2 = m pangkat 2), contohnya yaitu antara lain :

1 m2 = 0,01 dam2

1 m2 = 0,000001 km2

1 m2 = 100 dm2

5. Konversi Satuan Waktu

Selain satuan berat dan satuan panjang, ada pula jenis konversi yang lain lagi
yaitu satuan waktu. Beberapa contoh dari satuan waktu adalah hari, jam, menit,
dan detik atau sekon.

1 hari = 24 jam
1 jam = 60 menit
1 menit = 60 detik

1.2 Pengukuran
Pengukuran merupakan kegiatan membandingkan suatu besaran yang
diukur dengan alat ukur yang digunakan sebagai satuan.

Besaran fisika adalah ukuran fisis suatu benda yang dinyatakan secara


kuantitas. besaran fisika dikelompokkan menjadi dua, yaitu besaran pokok dan
besaran turunan. Besaran pokok adalah besaran yang sudah ditetapkan terlebih
dahulu. Adapun, besaran turunan merupakan besaran yang dijabarkan dari
besaran-besaran pokok.

Besaran pokok dan besaran turunan beserta dengan satuannya dapat dilihat dalam
Tabel berikut.

Tabel Besaran Pokok

Selain tujuh besaran pokok di atas, terdapat dua besaran pokok tambahan, yaitu
sudut bidang datar dengan satuan radian (rad) dan sudut ruang dengan satuan
steradian (sr).

Tabel Beberapa Besaran Turunan beserta Satuannya


Tabel Besaran Turunan

Beberapa aspek pengukuran yang harus diperhatikan yaitu ketepatan


(akurasi), kalibrasi alat, ketelitian (presisi), dan kepekaan (sensitivitas). Dengan
aspek-aspek pengukuran tersebut diharapkan mendapatkan hasil pengukuran yang
akurat dan benar.

Berikut ini akan kita bahas pengukuran besaran-besaran fisika, meliputi panjang,
massa, dan waktu.

1. Pengukuran Panjang

Alat ukur yang digunakan untuk mengukur panjang benda haruslah sesuai dengan
ukuran benda. Sebagai contoh, untuk mengukur lebar buku kita gunakan pengaris,
sedangkan untuk mengukur lebar jalan raya lebih mudah menggunakan meteran
kelos.

a.      Pengukuran Panjang dengan Mistar

Mistar mempunyai batas ukur sampai 1 meter, sedangkan meteran pita dapat
mengukur panjang sampai 3 meter. Mistar memiliki ketelitian 1 mm atau 0,1 cm.

b. Pengukuran Panjang dengan Jangka Sorong


Jangka sorong merupakan alat ukur panjang yang mempunyai batas ukur sampai
10 cm dengan ketelitiannya 0,1 mm atau 0,01 cm. Jangka sorong juga dapat
digunakan untuk mengukur diameter cincin dan diameter bagian dalam sebuah
pipa.

c. Pengukuran Panjang dengan Mikrometer Sekrup

Mikrometer sekrup memiliki ketelitian 0,01 mm atau 0,001 cm. Mikrometer


sekrup dapat digunakan untuk mengukur benda yang mempunyai ukuran kecil dan
tipis, seperti mengukur  ketebalan plat, diameter kawat, dan onderdil kendaraan
yang berukuran kecil.

2. Pengukuran Massa Benda

Timbangan digunakan untuk mengukur massa benda. Prinsip kerjanya adalah


keseimbangan kedua lengan, yaitu keseimbangan antara massa benda yang diukur
dengan anak timbangan yang digunakan. Dalam dunia pendidikan sering
digunakan neraca O’Hauss tiga lengan atau dua lengan. Perhatikan beberapa alat
ukur berat berikut ini.

Bagian-bagian dari neraca O’Hauss tiga lengan adalah sebagai berikut:

• Lengan depan memiliki skala 0—10 g, dengan tiap skala bernilai 1 g.

• Lengan tengah berskala mulai 0—500 g, tiap skala sebesar 100 g.

• Lengan belakang dengan skala bernilai 10 sampai 100 g, tiap skala 10 g.

3. Pengukuran Besaran Waktu

Berbagai jenis alat ukur waktu misalnya: jam analog, jam digital, jam dinding,
jam atom, jam matahari, dan stopwatch. Dari alat-alat tersebut, stopwatch
termasuk alat ukur yang memiliki ketelitian cukup baik, yaitu sampai 0,1 s.

4. Pengukuran Suhu
Ukuran derajat panas dan dingin suatu benda tersebut dinyatakan dengan besaran
suhu. Jadi, suhu adalah suatu besaran untuk menyatakan ukuran derajat panas atau
dinginnya suatu benda. Termometer adalah alat yang dapat digunakan untuk
mengukur suhu.

1.3 Pengukuran Luas Tanah


Luas adalah jumlah tempat yang dibutuhkan permukaan dua dimensi
(datar atau tidak rata). Setiap satuan panjang memiliki satuan luas yang terkait.
Jadi, luas bisa dihitung dalam meter persegi (m²), sentimeter persegi (cm²),
milimeter persegi (mm²), kilometer persegi (km²), kaki persegi (ft²), yard persegi
(yd²), mil persegi (mi²), dll. satuan luas SI adalah meter persegi, yang dianggap
sebagai satuan turunan SI. Menghitung luas tanah mengikuti bidang dari tanah
tersebut.

1. Menghitung luas bidang tanah berbentuk segi 4


Tanah berbentuk segi 4 dengan 4 titik sudut yaitu sudut A, B, C dan D. Dari
Patok A Ke Patok B dibentangkan pita ukur dan didapatkan hasi 8,2 m, kemudian
dari Patok B Ke Patok C dan seterusnya

Maka, Luas bidang ABCD adalah 


Luas 42,8175 sebenarnya hanya nilai pendekatan saja. Akan lebih baik jika salah
satu diagonalnya yaitu dari Patok A ke Patok C atau dari Patok B ke Patok C juga
diukur panjangnya, sehingga luasnya adalah penjumlahan dari 2 buah segitiga
2. Menghitung luas bidang tanah berbentuk segitiga 

Rumus Microsoft Excel :


S =(AB+BC+CA)/2
LUAS ABC= SQRT((S*(S-AB)* (S-BC)*(S-CA))

3. Menghitung luas tanah yang tidak beraturan


Tanah dibagi-bagi menjadi segitiga – segitiga sehingga membetuk jaring segitiga,
luas keseluruhan adalah jumlah seluruh luas segitiga yang membentuknya.
Luas ABCDEFG= luas segitiga GAB + luas segitiga GBC + luas segitiga GCD +
luas segitiga GDE + luas segitiga GEF

1.4 Contoh Satuan dan Besaran dalam Geologi

- Pengukuran atau perhitungan Skala Peta

- Perhitungan suatu radius aman kebencanaan

- Mengukur massa batuan bulan dengan neraca pegas

- Perhitungan Koordinat peta


BAB II

KESIMPULAN

- Satuan merupakan suatu acuan yang dapat digunakan dalam pengukuran


atau dapat juga pembanding dalam suatu pengukuran besaran.
- Konversi satuan adalah pengubahan satuan suatu besaran ke dalam
satuan lain dengan menggunakan faktor. Dapat dilakukan jika satuan yang
akan diubah dan satuan pengubah merupakan satuan dari suatu besaran
yang juga sama.
- Pengukuran merupakan kegiatan membandingkan suatu besaran yang
diukur dengan alat ukur yang digunakan sebagai satuan.
- Besaran fisika adalah ukuran fisis suatu benda yang dinyatakan secara
kuantitas.
- Besaran pokok adalah besaran yang sudah ditetapkan terlebih dahulu.

- Besaran turunan merupakan besaran yang dijabarkan dari besaran-


besaran pokok.
- Menghitung luas bidang tanah berbentuk segi 4

- Menghitung luas bidang tanah berbentuk segitiga 

- Menghitung luas tanah yang tidak beraturan


Tanah dibagi-bagi menjadi segitiga – segitiga sehingga membetuk jaring
segitiga, luas keseluruhan adalah jumlah seluruh luas segitiga yang
membentuknya.

- Contoh Satuan dan Besaran dalam Geologi


1. Pengukuran atau perhitungan Skala Peta
2. Perhitungan suatu radius aman kebencanaan
3. Mengukur massa batuan bulan dengan neraca pegas
4. Perhitungan Koordinat peta
DAFTAR PUSTAKA

Besaran dan Satuan. Diakses pada 06 oktober 2020. Alamat web :


http://file.upi.edu/Direktori/DUALMODES/KONSEP_DASAR_FISIKA/
BBM_1_%28Besaran_dan_Pengukuran%29_KD_Fisika.pdf
Perhitungan Luas Tanah. Di akses pada 06 Oktober 2020. Alamat web :
https://repository.ugm.ac.id/96814/1/Black%20and%20White0029.pdf
Fisika Dasar. Diakses pada 06 Oktober 2020. Alamat web :
https://fmipa.itb.ac.id/wp-content/uploads/sites/7/2017/12/Diktat-Fisika-
Dasar-I.pdf
D. Halliday & R. Resnick. (1979). Physics. New York: John Wiley & Sons
Inc.

Halman, J.P. (1999). Experimental Methods for Engineers. Mc Graw Hill


International Edition.

Anda mungkin juga menyukai