Pada postingan kali ini, Synaoo.com akan memberikan materi pelajaran fisika kelas
10 semester 1 yang merupakan bab pertama sobat Synaoo dalam mempelajari fisika di
SMA. Materinya adalah Bab Besaran dan Satuan.
Besaran adalah seala sesuatu yang dapat diukur/dihitung, dinyatakan dengan angka
dan memiliki satuan.
Syarat Besaran :
➠ Dapat diukur
➠ Dapat dinyatakan dengan angka-angka.
➠ Mempunyai satuan
Antara besaran dan satuan memiliki hubungan yaitu setiap melakukan pengukuran
kita menggunakan besaran dan satuan sebagai pembandingnya.
➥ Besaran berdasarkan arah dan nilainya
1. Besaran Skalar
Besaran skalar adalah besaran yang hanya memiliki nilai dan tidak memiliki arah.
Contohnya massa, panjang, waktu, energi, usaha, suhu, kelajuan, dan jarak.
2. Besaran Vektor
Besaran vektor adalah besaran yang memiliki nilai dan arah. Contohnya yaitu gaya,
berat, kuat arus, kecepatan, percepatan dan perpindahan.
1. Besaran Fisika
Besaran fisika adalah besaran yang diperoleh dari pengukuran. Karena dihasilkan dari
pengukungaran maka harus terdapat alat ukurnya. Contohnya adalah massa. Massa
merupakan besaran fisika karena massa dapat diukur menggunakan neraca.
Besaran non fisika adalah besaran yang diperoleh dari perhitungan. Karena diperoleh
dari penghitungan maka menggunakan alat hitung seperti kalkulator. Contoh besaran
non fisika adalah jumlah.
1. Besaran Pokok
Besaran pokok adalah besaran yang satuannya telah ditetapkan terlebih dahulu untuk
menetapkan satuan-satuan besaran lain.
2. Besaran Turunan
Besaran turunan adalah besaran yang satuannya diturunkan dari satuan besaran pokok.
Sedangkan satuan besaran turunan adalah satuan yang diturunkan dari satuan besaran
pokok.
B. Dimensi
Dimensi merupakan sifat fisis suatu besaran dan tidak bergantung pada besar
pengukuran.
C. Pengukuran
Mengukur artinya membandingkan sesuatu dengan sesuatu yang lain yang sejenis
yang ditetapkan sebagai satuan.
Ada beberapa aspek pengukuran yang perlu diperhatikan, yaitu ketepatan (akurasi),
kalibrasi alat, ketelitian (presisi), dan kepekaan (sensitivitas).
Mistar atau penggaris merupakan alat ukur yang paling banyak digunakan. Alat ukur
ini memiliki skala sampai dengan cm atau mm.
b. Jangka Sorong
Jangka sorong adalah alat ukur panjang yang memiliki batas ukur hingga 10 cm
dengan ketelitian 01, mm atau 0,01 cm.
1) Rahang Tetap
Rahang tetap merupakan rahang yang memiliki skala utama. Skala utama memiliki
skala dalam cm dan mm dengan skala terkecil 1 mm.
Rahang sorong merupakan rahang yang memiliki skala nonius. Skala nonius terdiri
dari 10 skala yang panjangnya 9 mm. Jadi, 1 skala nonius = 0,9 mm. Sehingga skala
nonius berselisih 0,1 mm dengan skala utama.
c. Mikrometer Sekrup
Mikrometer sekrup merupakan alat ukur yang digunakan untuk mengukur tebal benda
yang tipis dan untuk mengukur diameter benda bulat yang kecil.
Mikrometer sekrup dapat digunakan untuk mengukur benda dengan ketelitian 0,01
mm.
Mikrometer sekrup terdiri atas dua bagian, yaitu poros tetap dan poros ulir. Skala
panjang yang terdapat pada poros tetap merupakan skala utama. Sedangkan skala
panjang pada poros ulir merupakan skala nonius.
Skala utama ditunjukkan oleh silinder pad alingkaran dalam dan terbagi menjadi dua
skala, yaitu skala atas dan skala bawah. Skala utama memiliki skala terkecil 0,1 mm,
sedangkan skala nonius ditunjukkan oleh selubung pada lingkaran luar yang memiliki
skala terkecil 0,01 mm. Jika selubung lingkaran luar diputar satu kali lingkaran penuh,
maka skala utama akan berubah 0,5 mm.
D. Angka Penting
Angka penting adalah angka yang didapat dari hasil pengukuran yang terdiri dari
angaka pasti dan angka taksiran.
➠ Angka nol yang terletak di antara angka bukan nol termasuk angka penting
➠ Angka nol di sebelah kanan bukan nol adalah angka penting, tetapi tanpa tanda
desimal adalah bukan angka penting, kecuali diberi tanda khusus, misal gari bawah.
➠ Angka nol di sebelah kanan tanda desimal tetapi di sebelah kiri angka bukan nol
adalah bukan angka penting.
➠ Angka nol di sebelah kanan tanda desimal dan mengikuti angka bukan nol adalah
angka penting.
Hasil operasi perkalian atau pembagian angka penting ditulis sebanyak angka penting
yang paling sedikit.
(3 angka penting)
(2 angka penting)
(2 angka penting)
➠ Pemangkatan
➠ Penarikan akar
Hasil operasi penarikan akar angka pentin ditulis sebanyak angka penting yang ditarik
akarnya.
➠ Hasil perkalian angka penting dengan bilangan eksak ditulis sebanyak angka
penting semula.
E. Notasi Ilmiah
Notasi ilmiah adalah cara penulisan bilangan secara ilmiah yang akan memudahkan
dalam penulisam bilangan yang sangat besar ataupun sangat kecil. Notasi ilmiah
biasanya dituliskan dengan menggunakan bilangan pangkat 10.
Selamat Belajar.