Anda di halaman 1dari 11

PRAKTIKUM KIMIA

KELAS XII

SMA NEGERI 1 REJANG LEBONG


KABUPATEN REJANG LEBONG
PROVINSI BENGKULU
2018

Laboratorium Kimia SMAN 1 Rejang Lebong,Laporan Praktikum Kimia


LAPORAN
PRAKTIKUM KIMIA

Nama : Rizki Defaldi Ramadhan

Kelas : XII MIPA 1

Kelompok : 6

Hari/Tanggal : Sabtu/ 3 Februari 2018

Perubahan Fisika
Judul Percobaan :

SMA NEGERI 1 REJANG LEBONG


KABUPATEN REJANG LEBONG
PROVINSI BENGKULU
2018

Laboratorium Kimia SMAN 1 Rejang Lebong,Laporan Praktikum Kimia


A. Judul
Perubahan Fisika
B. TujuanPercobaan
Untuk mengamati perubahan fisika
C. LandasanTeori
1. Sifat dan perubahan materi
Materi adalah setiap objek atau bahan yang membutuhkan ruang yang jumlahnya
diukur oleh suatu sifat yang disebut massa.(Ralph, 1997:1). Ciri yang mampu
membedakan suatu zat dengan zat yang lainnya adalah sifat dari masing-masing zat
tersebut. Zat memiliki sifat fisis dan sifat kimia. Sifat fisis adalah sifat yang dapat diamati
tanpa adanya perubahan susunan zat yang bersangkutan. Contoh dari sifat fisis suatu zat
adalah warna, wujud (gas, cair, padat). Sedangkan sifat kimia adalah sifat suatu zat yang
berhubungan dengan terbentuknya jenis zat baru. (hadi,dkk.1997:5-6)
Wujud materi ada 3 macam yaitu padat, cair dan gas. Padat memiliki bentuk dan
volumenya tetap selama tidak ada pengaruh dari luar. Cair memiliki bentuk yang berubah-
ubah mengikuti bentuk wadahnya tetapi volumenya tetap. Gas memiliki bentuk dan
volume tidak tetap, gas akan mengisi seluruh ruang yang tersedia untuknya.
Setiap benda mempunyai massa, sehingga benda dapat ditimbang untuk
mengetahui banyaknya materi yang ada pada benda itu. Sesuatu yang menempati ruang
dapat diukur volumenya. Salah satu sifat materi yang sering digunakan untuk
membedakan dan mengenal berbagai macam materi ialah massa jenisnya yaitu massa
dibagi volumenya.
Pada kehidupan sehari-hari berbagai materi di sekitar kita mengalami perubahan,
misalnya benda dari besi jika dibiarkan pada udara terbuka maka lama-kelamaan akan
berkarat serta jika kayu didiamkan di udara lama-kelamaan akan menjadi lapuk.
Perubahan materi seperti ini dapat digolongkan menjadi 2 golongan yaitu perubahan yang
bersifat kekal disebut perubahan kimia dan perubahan yang bersifat sementara disebut
perubahan fisika. (Nani, dkk. 2002: 5-6)

2. Mengidentifikasi perubahan fisika


Perubahan fisika adalah perubahan yang terjadi pada suatu zat akan tetapi tidak
merubah susunan kimia dari zat tersebut. Contohnya adalah pada pelarutan obat flu,
awalnya obat memiliki wujud yang padat setelah dilarutkan menjadi
cair.(hadi,dkk.1997:6).
Beras yang ditumbuk menjadi tepung, hanya menunjukkan bentuk dan ukuran
yang berubah, tetapi sifat molekul zat pada beras dan tepung tetap sama. Peristiwa
perubahan wujud zat, antara lain : menguap, mengembun, mencair, membeku,
menyublim, mengkristal merupakan perubahan fisika.

Laboratorium Kimia SMAN 1 Rejang Lebong,Laporan Praktikum Kimia


“Skema perubahan materi”
Terdapat beberapa ciri- ciri pada perubahan fisika, yaitu:
1) tidak terbentuk zat jenis baru,
2) zat yang berubah dapat kembali ke bentuk semula,
3) hanya diikuti perubahan sifat fisika saja.
Perubahan fisika yang lainnya adalah perubahan bentuk, perubahan ukuran, dan
perubahan warna. Pada perubahan ini, memungkinkan kita mendapatkan kembali materi
semula, namun tidak semuanya dalam bentuk yang utuh. Misalnya, gelas yang pecah.
Pada gelas tersebut terjadi perubahan fisika meskipun wujudnya bukan gelas lagi. Hanya
wujud fisiknya saja yang berubah,dan tidak terjadi perubahan sifat, gelas yang pecah
masih memiliki sifat dasarnya (gelas kaca memiliki sifat seperti kaca begitu pula dengan
gelas kaca yang pecah).

Perubahan fisika (perubahan fisik), yaitu perubahan pada wujud atau penampilan
fisik (sifat fisik) tetapi identitas dasarnya (sifat kimia nya) tetap (masih materi semula).
Perubahan fisika ini tidak menghasilkan zat lain. Contohnya adalah lilin meleleh karena
dipanaskan, air menguap, kayu dibuat menjadi bangku, air berubah menjadi es dan embun
yang memiliki proses reaksi sebagai berikut :

2H2 + O2 → 2H2O (Keenan, 1999).

Perubahan fisika dapat dibuktikan pada proses pembentukan es batu, air pada
temperatur kamar 25o C berfase cair (liquid) jika temperatur diturunkan sampai 0o cairan
berubah menjadi padat (solid). Perubahan yang dialami hanyalah perubahan wujud
sedangkan jenis materinya tidak berubah. Pada perubahan fisis tidak terbentuk materi baru
karena pada keadaan awal dan akhir jenis materinya sama. Yang berubah adalah wujud
atau keadaan fisis lainnya. (Nani, dkk. 2002: 34)
Perubahan fisika dapat disebabkan oleh beberapa hal, misalnya karena terjadi
pelepasan dan pengambilan panas oleh suatu zat. Hal ini dapat menyebabkan terjadinya
perubahan wujud pada benda. Pencairan, penguapan atau penyumbliman terjadi karena
zat menerima panas, sedangkan pembekuan dan pengembunan terjadi karena zat
melepaskan panas. Kemudian perubahan fisika dapat terjadi karena pencampuran zat,
selama zat-zat yang bercampur tidak bereaksi membentuk zat baru. Contohnya
mencampur gula dengan air, zat-zat yang sudah tercampur tersebut dapat dipisahkan

Laboratorium Kimia SMAN 1 Rejang Lebong,Laporan Praktikum Kimia


kembali satu sama lain. Perubahan fisika juga dapat terjadi karena zat dipotong atau
dibelah. Contohnya membelah kayu, kayu sebelum dibelah mempunyai sifat yang sama
dengan kayu setelah dibelah. (lutfi, 2000: 6)
Perubahan fisika adalah perubahan yang mempengaruhi bentuk zat kimia, namun
tidak mempengaruhi komposisi kimianya. Perubahan fisika dapat digunakan untuk
memisahkan campuran menjadi senyawa komponen mereka, tetapi tidak dapat digunakan
untuk campuran yang telah bereaksi menjadi senyawa kimia yang berbeda dari senyawa
asalnya (Zumdahl, 2000).
Perubahan fisika terjadi ketika benda atau zat mengalami perubahan yang tidak
berubah komposisi kimianya. Ini berbeda dengan konsep perubahan kimia di mana
komposisi dari perubahan zat atau satu atau lebih zat menggabungkan atau memecah
untuk membentuk zat baru. Secara umum hasil perubahan fisika dapat dikembalikan ke
bentuk semula dengan menggunakan sarana fisik. Misalnya, garam terlarut dalam air
dapat dipulihkan dengan membiarkan air menguap dengan perantaraan panas (Zumdahl,
2000).
Perubahan fisika melibatkan perubahan sifat fisika. Contoh sifat fisika meliputi
peleburan, transisi ke gas, perubahan kekuatan, perubahan daya tahan, perubahan bentuk
kristal, perubahan tekstur, bentuk, ukuran, warna, volume dan kepadatan (Zumdahl,
2000).
Perubahan fisika adalah terbatas kepada perbedaan dalam hal fisik dengan tanpa
perubahan komposisi zat. Perubahan dari beberapa indikator-indikator ini (namun tidak
terbatas) menunjukkan bahwa telah terjadi perubahan fisika; tekstur, warna, temperatur,
bentuk, titik didih, dan titik beku (Petrucci, 2007).
Sifat fisika meliputi berbagai aspek fisik dari senyawa. Beberapa sifat fisika
(namun tidak terbatas) antara lain; Luster, Malleability, Kerapatan, Kekentalan,
Kelarutan, Massa, dan Volume. Beberapa perubahan dalam sifat-sifat fisika ini dapat
menjurus kepada perubahan fisika (Petrucci, 2007).
Contoh perubahan fisika adalah proses penempaan baja untuk membentuk pisau.
Sebuah baja mentah berulang kali dipanaskan dan dipalu yang mengubah kekerasan baja,
fleksibilitas dan kemampuannya untuk mempertahankan tepi tajam (Zumdahl, 2000).
Banyak perubahan fisika juga melibatkan penataan ulang atom paling terasa dalam
pembentukan kristal. Banyak perubahan kimia yang irreversibel, dan banyak perubahan
fisika bersifat reversibel, tetapi reversibilitas bukanlah kriteria tertentu untuk klasifikasi.
Meskipun perubahan kimia dapat diakui oleh indikasi seperti bau, perubahan warna, atau
produksi gas, setiap satu dari indikator ini dapat hasil dari perubahan fisika (Zumdahl,
2000).

Perubahan fisika merupakan perubahan pada zat tanpa menghasilkan zat baru.
Dalam perubahan fisika ini senyawa atom-atomnya masih tetap, hanya yang dapat
berubah adalah bentuk dan wujudnya. Contohnya beras yang ditumbuk akan berubah
menjadi tepung. Hal tersebut menunjukkan bahwa bentuk dan ukuran beras berubah,
tetapi sifat molekul zat pada beras tetap sama. Contoh yang lain yaitu peristiwa es mencair
Laboratorium Kimia SMAN 1 Rejang Lebong,Laporan Praktikum Kimia
dan air dimasak menjadi uap air. Jika kita amati berdasarkan susunan molekulnya maka
benda-benda tersebut masih tetap H2O meskupun wujud zat berubah-ubah. Perubahan
fisika memiliki ciri-ciri yaitu.

Zat yang berubah dapat kembali ke bentuk semula secara mudah


Perubahan fisika diikuti perubahan sifat fisika saja
Tidak membentuk zat jenis baru

Perubahan fisika bisa terjadi karena dipengaruhi oleh beberapa hal yaitu:

1. Perubahan Fisika Karena Perubahan Wujudnya


Semua materi yang berubah wujud karena pengaruh pemanasan akan mempunyai
sifat yang sama. Materi karena pengaruh perubahan suhu lingkungan maka hal tersebut
dapat dikatakan perubahan wujud zat tetapi materi yang sudah berubah dapat
dikembalikan ke sifat semula. Contohnya pencairan, pembekuan, pengembunan,
penguapan, penyubliman dan terdeposisi.

2. Perubahan Fisika Karena Pelarutan


Materi yang memiliki ukuran besar dapat diperkecil dengan cara mekanik, seperti
dipecah, dipotong, dll. Contohnya jika biji kopi ditumbuk maka akan berubah menjadi
serbuk kopi. Contoh lain gula dilarutkan ke dalam air maka rasanya tetap ada. Jika larutan
gula tersebut diuapkan maka akan diperoleh kembali gula dengan sifat manis yang sama.

3. Perubahan Fisika Karena Perubahan Bentuk


Perubahan bentuk materi dapat terjadi jika dipukul, diremas, dll. Contohnya kayu
gelondongan dapat diubah menjadi meja, kursi, almari, dll. Hal tersebut yang berubah
hanya bentuknya saja, sedangkan sifatnya tidak berubah sama sekali.

4. Perubahan Fisika Karena Adanya Aliran Energi


Pada lampu bohlam ketika kita menyalakan saklar maka kawat wolfram akan
menyala dan menerangi seluruh ruangan. Hal tersebut karena kawat wolfram pada lampu
bohlam tidak mengalami perubahan, hanya lampu bohlam yang mengubah energi listrik
menjadi cahaya. Pada perubahan ini, materi hanya bertindak sebagai penghantar aliran
energi.

Perubahan Fisika yang berupa perubahan wujud zat. Perubahan wujud zat karena
pengaruh perubahan suhu/temperatur lingkungan.

1. Perubahan Fisika yang berupa perubahan ukuran suatu zat.


Materi yang berukuran besar dapat diperkecil dengan cara mekanik, seperti dipecah,
dipotong, digiling, dll. Contoh: biji kopi ditumbuk menjadi serbuk kopi.
2. Perubahan Fisika yang berupa perubahan volume
Perubahan volume yang disebabkan oleh penyusutan materi karena didinginkan atau
pemuaian materi karena dipanaskan. Contoh: proses pemuaian rel kereta api di siang
hari karena panas dan penyusutan karena dingin.

3. Perubahan Fisika yang berupa perubahan bentuk zat.


Perubahan bentuk materi dapat terjadi jika dipukul, diremas, atau menggunakan alat
bantu seperti mesin. Contoh: kayu yang berasal dari pohon dapat diubah bentuknya
menjadi meja, kursi dan lemari dengan menggunakan alat seperti pahat, gergaji atau
palu, Tanah liat dapat diubah menjadi hiasan didalam rumah, seperti guci, vas bunga,
dll.

Perubahan materi dan perubahan fisika adalah perubahan yang tidak menyebabkan terjadinya
perubahan baru. Perubahan fisika dapat disebabkan oleh perubahan-perubahan berikut. Perubahan
wujud, contoh : air membeku, lilin yang meleleh, iodium menyublim perubahan ukuran, contoh:
gula larut dalam air. Perubahan bentuk, contoh: kain menjadi baju, emas menjadi cincin. Perubahan
kimia dapat disebabkan oleh proses pembakaran, contoh: kertas dibakar menjadi arang. Proses

Laboratorium Kimia SMAN 1 Rejang Lebong,Laporan Praktikum Kimia


peragian, contoh: kacang kedelai menjadi kecap. Proses kerusakan, contoh: besi berkarat. Proses
kimia didalam tubuh makhluk hidup, contoh: karbohidrat gula (Drs.Mischael Purba, 2006)

Suatu materi yang mengalami perubahan secara fisika adalah merupakan bagian dari
perubahan zat yang bersifat sementara. Seperti perubahan wujud, bentuk dan ukuran. perubahan
ini tidak menghasilkan zat baru. Perubahan fisika dapat terjadi karena adanya perubahan wujud,
pelarutan, adanya perubahan bentuk dan aliran energi. Perubahan fisika dikarenakan oleh
perubahan wujud pada setiap materi yang berubah wujud karena adanya pemanasan akan
mempunyai sifat yang sama, materi tersebut juga dapat dikembalikan kesifat semula. (Raymond,
2003:109)

Perubahan fisika karena perubahan wujud adanya pelelehan, peleburan, pencairan,


penguapan, pengembunan, pembekuan, penyublinan dan terdeposisi.Contoh-contoh perubahan
fisika karena perubahan wujud dalam kehidupan. Jika memanaskan es, maka es tersebut berubah
menjadi air, selanjutnya jika dipanaskan terus menerus maka air akan berubah menjadi uap air.
Dan uap air adalah air yang terbantuk gas. Tampak bahwa zat masih tetap air.

Proses pembekuan dari perubahan zat cair menjadi zat padat terjadi karena penurunan suhu,
membeku es dan membuat agar-agar atau jely adalah proses yang sering dilakukan. Contoh : proses
minyak menjadi beku.Proses penyubliman adalah peristiwa perubahan zat padat berubah menjadi
gas. Contoh: kapur barus yang menyublim menjadi gas bau harum. Proses penguapan contoh: air
laut menguap, eter menguap dan minyak kayu putih yang menguap.

Sifat fisika (sifat fisik), yaitu sifat yang berhubungan dengan penampilan fisik yang
biasanya dapat diamati dari luar materi secara langsung dengan indera. Sifat fisik ini tidak
menyebabkan terbentuknya zat lain. Yang termasuk ke dalam sifat fisik antara lain :
1) Wujud Zat
Wujud zat dibedakan atas zat padat, zat cair, dan zat gas. Adapun sifat-sifat dari ketiga zat
tersebut, yaitu :
Tabel 2.1 Wujud zat padat, cair, dan gas
NO. Zat Padat Zat Cair Zat Gas
1. Mempunyai bentuk Bentuk tergantung Tidak mempunyai
dan volume wadahnya, dan bentuk dan
tertentu. volume tertentu. volume tertentu
bergantung pada
wadahnya.
2. Jarak antar partikel Jarak antar partikel Jarak antar
sangat rapat. agak renggang. partikel sangat
renggang.
3. Partikel-partikel Partikel-partikelnya Partikel-
tidak dapat dapat bergerak bebas. partikelnya dapat
bergerak bebas. bergerak cepat.

2) Kekeruhan (Turbidity)
Kekeruhan terjadi pada zat cair. Kekeruhan cairan disebabkan adanya partikel suspensi
yang halus.

3) Kelarutan
Kelarutan suatu zat dalam pelarut tertentu merupakan perubahan fisika.

4) Titik Didih
Titik didih merupakan suhu ketika suatu zat mendidih. Mendidih berbeda dengan menguap.
Mendidih terjadi pada suhu tertentu, yaitu pada titik didih, sedangkan menguap terjadi pada
suhu berapa saja di bawah titik didih. Titik didih berbagai zat berbeda, bergantung pada
struktur dan sifat bahan.
Laboratorium Kimia SMAN 1 Rejang Lebong,Laporan Praktikum Kimia
Tabel 2.2 Titik Didih Beberapa Zat Pada Tekanan 1 atm
NO Nama Zat Titik Didih (0°C)
1. Nitrogen (N2) -196
2. Oksigen (O2) -183
3. Air (H2O) 100
4. Benzena (C6H6) 80,1
5. Alkohol atau etanol (C2H5OH) 78,5

5) Titik Leleh
Titik leleh merupakan suhu ketika suatu zat padat menjadi cairan. Zat cair dan zat gas juga
memiliki titik leleh, tetapi perubahannya tidak dapat diamati pada suhu kamar (25°C).
Tabel 2.3 Titik Leleh Beberapa Zat
NO Nama Zat Titik Leleh (°C)
1. Alkohol atau etanol (C2H5OH) -117
2. Air (H2O) 0
3. Benzena (C6H6) -5,5
4. Nitrogen (N2) -210
5. Oksigen (O2) -216

Banyak sekali kita jumpai perubahan penggunaan perubahan fisika dan perubahan kimia
dalam kehidupan sehari-hari dan industri. Beberapa contoh penggunaan perubahan fisika antara
lain :
Industri es batu, yaitu air yang cair berubah menjadi es yang berwujud padat.
Industri susu dalam kaleng, yaitu susu yang cair diubah menjadi susu yang berupa serbuk.
Industri gula pasir,, yaitu gula yang berwujud cair (dari batang tebu) diubah menjadi gula
yang berbentuk Kristal atau padatan.

D. Alat dan Bahan


D.1. Alat
1) Gelas Kimia
2) Cawan porselen
3) Batang pengaduk
4) Kasa dan kaki tiga
5) spiritus
6) neraca
7) Spatula
8) Kaca Arloji
9) Corong
10) Kertas saring

D.2. Bahan
1. Akuades
2. Garam 5 gr
3. Pasir 5 gr

D.3.Pembersih
1. Deterjen
2. 50 ml

Laboratorium Kimia SMAN 1 Rejang Lebong,Laporan Praktikum Kimia


E. ProsedurKerja
1. Timbang 5 gr garam dan 5 gr pasi
2. Masukkan pasir kedalam cawan porselen
3. Tambahkan air secukupnya
4. Aduk hingga garam larut seluruhnya
5. Saring larutan dengan kertas saring
6. Panaskan larutan faramdengan pembakar spiritus
7. Setelah air menguap timbang kristal garam

F. HasilPengamatan

Massa garam sebelum Massa garam setelah


No keterangan
dilarutkan dilarutkan
4,1
1 5 gram 4,1 gram x 100 % = 82 %
5

G. Pertanyaan
1. Sebutkan ciri ciri perubahan fisika
2. Apa yang terjadi setelah air diuapkan sepenuhnya
3. Apakah terdapat zat baru setelah garam diuapkan

Jawab :

1. Ciri ciri perubahan fisika sebagai berikut

Zat yang berubah dapat kembali ke bentuk semula secara mudah


Perubahan fisika diikuti perubahan sifat fisika saja
Tidak membentuk zat jenis baru
Tidak terbentuk zat jenis baru.
Zat yang berubah dapat kembali ke bentuk semula.
Hanya diikuti perubahan sifat fisika saja.
Perubahan fisika yang lainnya adalah perubahan bentuk, perubahan
ukuran, dan perubahan warna. Pada perubahan ini, memungkinkan kita
mendapatkan kembali materi semula, namun tidak semuanya dalam bentuk yang
utuh. Misalnya, gelas yang pecah. Pada gelas tersebut terjadi perubahan fisika
meskipun wujudnya bukan gelas lagi. Hanya wujud fisiknya saja yang
berubah,dan tidak terjadi perubahan sifat, gelas yang pecah masih memiliki sifat
dasarnya (gelas kaca memiliki sifat seperti kaca begitu pula dengan gelas kaca
yang pecah). Contoh Perubahan Fisika:

Sebuah logam meleleh bila dipanaskan


Memotong kertas atau kain dengan gunting
Transmisi suara melalui udara
Sebuah patung yang diukir dari sepotong kayu
Air membeku selama musim dingin dan menjadi es
Membentuk tanah liat menjadi objek yang berbeda
Es krim mencair.
Memanas logam dan menempanya menjadi bentuk yang berbeda.
Sublimasi Iodine ketika mengalami panas.
Gaya gravitasi.
Tinta yang diserap oleh kertas atau kapur.
Magnetisasi kuku besi.

2. Saat air garam diuapkan hal yang terjadi adalah air tersebut akan menjadi kristal
garam lagi, walaupun massa kristal garam tersebut tidak sama dengan masa kristal
garam sebelum diuapkan. Karena peristiwa ini dinamakan peristiwa penguapan
yaitu perubahan zat cair menjadi zat padat.
Laboratorium Kimia SMAN 1 Rejang Lebong,Laporan Praktikum Kimia
3. Tidak ada zat baru yang terbentuk setelah air diuapkan, yang terbentuk hanya
garam dengan tekstur lebih halus dan beratnay 4,1 gram.

H. Pembahasan
Air dari pelarutan garam dan pasir yang di panaskan sampai menguap dan hasil
pengkristalan di timbang sehingga menghasilkan garam dengan tekstur lebih halus dan
memiliki berat 4,1 gram. Dengan presentase hasilnya di ketahui dengan cara berikut:
% = gram hasil Kristal X 100 %
5 gram
= 4,1 gram X 100 %
5 gram
= 0,82 X 100%
= 82 %
Dengan presentase ini,dapat dikatakan percobaan pengkristalan garam ini berhasil
karena hasil Kristal garam memiliki persentase lebih dari 80%.

I. Kesimpulan
Perubahan fisika yaitu perubahan yang tidak menghasilkan zat baru (perubahan sementara)
yaitu perubahan wujud. Contohnya air garam yang diuapkan menghasilkan garam yang
kristal. Dan dapat kita simpulkan bahwa perubahan fisika tidak dapat menghasilkan zat
baru. Dan perubahan fisika hanya dapat kembali ke bentuk semula.

J. Daftar Pustaka
https://regnoe.wordpress.com/ipa-1/perubahan-fisika-kimia/perubahan-materi-fisika-
kimia/
file:///C:/Users/HP/Downloads/laporan_praktikum_kimia_dasar_perubahan.pdf
https://www.academia.edu/8880067/laporan_praktikum_kimia
http://rizapm.blogspot.co.id/2015/04/membedakan-perubahan-kimia-dan.html
http://munezcorporation.blogspot.co.id/2015/12/laporan-praktikum-materi-dan-
perubahannya.html
https://lindaratnasarii.blogspot.co.id/2016/03/laporan-praktikum-kimia-dasar.html
http://ari-irawan4.blogspot.co.id/2013/11/sifat-dan-perubahan-meteri-serta.html
http://sryrahmadani06.blogspot.co.id/2016/04/laporan-kimia-dasar-membedakan.html
http://www.astalog.com/5769/sebutkan-ciri-ciri-perubahan-fisika.htm
http://www.ilmupedial.com/2016/11/pengertian-ciri-ciri-dan-contoh.html
https://regnoe.wordpress.com/ipa-1/perubahan-fisika-kimia/perubahan-materi-fisika-
kimia/

K. Lampiran

Laboratorium Kimia SMAN 1 Rejang Lebong,Laporan Praktikum Kimia


Laboratorium Kimia SMAN 1 Rejang Lebong,Laporan Praktikum Kimia

Anda mungkin juga menyukai