Anda di halaman 1dari 20

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

Materi adalah segala sesuatu yang mempunyai ruang contohnya besi,


kayu, dan lain- lain. Zat adalah sebutan untuk jumlah materi yang sifatnya spesifik
(khusus). Bahkan adalah sebutan untuk jumlah materi yang kurang spesifik
sifatnya (Brady, 1995).
a. Sifat Kimia
Sifat materi mempunyai kecendrungan untuk mengadakan reaksi kimia
diantaranya:
1. Keterbatasan
2. Daya ionisasi
3. Kereaktifan
4. Kelarutan
5. Bias atau tidak dapat membusuk
6. Beracun

b. Sifat Fisika
Sifat materi yang ada hubungannya dengan sifat fisika yaitu:
1. Titik didih dan titik leleh
2. Berat jenis
3. Indeks bias
4. Perubahan wujud
5. Bentuk kristal
6. Kalor jenis
(Crayon, 2010).
Perubahan materi dapat digolongkan menjadi 2 yaitu:
a. Perubahan Fisika
Perubahan fisika adalah perubahan pada zat yang tidak menghasilkan zat
jenis baru tidak terbentuk, contohnya air berubah menjadi es.
b. Perubahan Kimia
Perubahan materi yang bersifat kekal dan dapat terbentuk zat baru yang
sifatnya berbeda dengan aslinya, contohnya besi yang berkarat.
Pada dasarnya reaksi kimia dapat dibedakan menjadi 2 yaitu:
1. Reaksi Sintesis
Pada reaksi ini beberapa hal sederhana beragam bentuk zat baru yang lebih
kompleks, contohnya besi dan gas oksigen udara bergabung menjadi karat
besi.
2. Reaksi Analisis
Reaksi ini yang telah diuraikan menjadi beberapa zat yang lebih
sederhana, contohnya proses pembentukan.
(Suminar, 1985).
Sifat kimia adalah kualitas yang khas dari suatu zat yang menyebabkan zat
itu berubah baik sendiri maupun dengan berinteraksi dengan zat lain dan dengan
berubah membentuk bahan- bahan berlainan. Sifat kimia adalah sifat intruksi
contoh etil alkohol mudah terbakar.
Sifat fisika adalah karakteristik suatu zat yang membedakan zat- zat lain
dan tidak melibatkan perubahan apapun ke zat lain, contohnya: titik didih, titik
leleh dan rapatan (Keenan, 1999).
Sifat kimia adalah kecendrungan dari suatu zat mengalami perubahan
kimia
tertentu, misalnya sifat kimia dari air akan bereaksi secara hebat dengan natrium
dan akan menghasilkan gas hidrogen, satu- satunya zat yang disebut hidroksida.
Terlihat air dan natrium mengalami perubahan lainnya. Setelah perhatikan sifat
kimia ini, air yang hilang diganti yang lain yaitu NaCl (Crayon, 2010).
Perubahan fisika memiliki ciri- ciri perubahan yang tidak terjadinya zat
yang baru sifatnya. Perubahan kimia memiliki ciri- ciri perubahan yang disertai
terjadinya zat baru sifatnya melalui reaksi kimia.
Kita bisa mengetahui bahwa suatu zat mengalami perubahan fisika dan
kimia dengan mengamati, melihat dan memperhatikannya dengan mata telanjang
dan ciri yang ada pada setiap perubahan zat tersebut dapat dicocokkan pada hasil
pengamatan. Akan tetapi, bukankah perubahan fisika, perubahan kimia saja yang
dapat terjadi dalam suatu reaksi kimia. Perubahan terjadi dalam suatu reaksi yang
bersamaan pun banyak ditemukan yang biasa disebut dengan perubahan fisika dan
perubahan kimia.
a. Perubahan Fisika
Salah satu contoh perubahan fisika adalah memiliki proses reaksi sebagai
berikut: 2H2O + O2 → 2H2………………………………………………………………….(2.1)
b. Perubahan Kimia
Salah satu contoh perubahan kimia adalah pemanasan NaOH dengan HCl
akan menghasilkan kristal- kristal garam.
NaOH + HCl → NaCl………………………………………………….
(2.2)
c. Perubahan Fisika dan Kimia
Salah satu contohnya adalah terbakar lilin perubahan warna sungguh
merupakan perubahan kimia sedangkan melekatnya kembali lilin yang saat
pembakaran meleleh merupakan perubahan fisika
(Crayon, 2010).

2.1 Perubahan Fisika


Perubahan fisika adalah perubahan pada zat yang tidak menghasilkan zat
jenis baru. Contohnya beras ditumbuk menjadi tepung. Hanya menunjukkan
bentuk dan ukuran yang berubah, tetapi sifat molekul zat tetap.
Peristiwa perubahan wujud zat antara lain: menguap, mengembun,
mencair, membeku, menyublim, mengkristal merupakan perubahan fisika.
Terdapat beberapa ciri- ciri pada perubahan fisika, yaitu:
1. Tidak terbentuk zat jenis baru
2. Zat yang berubah dapat kembali ke bentuk semula
3. Hanya diikuti perubahan sifat fisika saja
Perubahan fisika yang lainnya adalah perubahan bentuk, perubahan ukuran
dan perubahan warna (Suminar, 1985).
2.2 Perubahan Kimia
Perubahan kimia adalah perubahan pada zat yang menghasilkan zat jenis
baru. Misalnya pada saat membakar kertas, setelah kertas tersebut habis terbakar
akan terdapat abu yang dapat diperoleh akibat proses pembakaran. Kertas sebelum
dibakar memiliki sifat yang berbeda dengan kertas sudah dibakar (Brady, 1995).
Contoh perubahan kimia antara lain: nasi membusuk, susu yang basi, sayur
menjadi basi, telur membusuk, telur asin, besi berkarat dan lain- lain.
Terdapat beberapa ciri- ciri perubahan kimia suatu zat, yaitu: terbentuk
jenis zat baru, zat yang berubah tidak dapat kembali ke bentuk semula, diikuti
oleh perubahan sifat kimia melalui reaksi kimia. Selama terjadi perubahan kimia,
massa zat sebelum reaksi sama dengan massa zat sesudah reaksi. Ciri- ciri adanya
perubahan kimia:
1. Warna
2. Perubahan suhu
3. Pembentukan gas
4. Timbulnya cahaya
5. Pembekuan endapan baru
6. Perubahan pH.
(Brady, 1995).

2.3 Reaksi Reversible dan Irreversible


Berdasarkan arahnya, reaksi dapat dibedakan dari reaksi berkesudahan
(irreversible atau satu arah) dan reaksi dapat balik (reversible atau dua arah). Pada
reaksi berkesudahan, hasil reaksi tidak dapat diubah lagi menjadi zat pereaksi.
Misalnya, pada reaksi pembakaran kayu atau proses pengkaratan besi. Abu atau
arang hasil pembakaran tidak dapat diubah kembali menjadi kayu seperti semula.
Dilain pihak, ada reaksi dapat balik yaitu reaksi yang berlangsung dua arah.
Artinya, zat- zat hasil reaksi dapat bereaksi kembali membentuk zat pereaksi.
Sebagai contoh reaksi, antara lain timbal (II) sulfat dengan natrium iodide.
PbSO4 (s) + 2Nal (aq) → Pbl2 (aq) + Na2SO4 (aq)………………………………….
(2.3)
Jika serbuk timbal (II) sulfat direaksikan dengan larutan natrium iodide,
terbentuk endapan kuning. Sebaliknya, bila endapan timbal (II) sulfat direaksikan
dengan iodide maka akan terbentuk kembali endapan timbal warna putih
(Daryanto, 2003).
Berdasarkan sifat berlangsungnya, reaksi kimia dapat dibedakan dalam
dua kategori, yaitu:
1. Reaksi irreversible atau tidak dapat balik
2. Reaksi reversible atau reaksi dapat balik
Reaksi irreversible disebut juga reaksi berkesudahan karena dalam reaksi
ini reaktan mengalami perubahan menjadi produk yang tidak dapat mengalami
pross balik atau membentuk reaktan kembali.
Reaksi reversible disebut juga reaksi tidak berkesudahan, pada reaksi ini
produk yang terbentuk dapat bereaksi membentuk produksi kembali (Daryanto,
2003).

2.4 Perubahan Fisika dan Kimia Dalam Kehidupan Sehari- Hari


Bahwa zat padat dapat mengalami perubahan dari bentuk padat menjadi
cair dan pada akhirnya menjadi gas. Hal ini dapat terjadi jika pada zat padat
tersebut diberikan panas yang cukup sehingga mampu mencapai titik tertentu
yang dapat menyebabkan terjadi perubahan fisika dan kimia. Begitu juga halnya
pada cair dan gas. Perubahan diperlukan kepada zat padat, zat cair, maupun gas
adalah semata- mata untuk membutuhkan manusia.
a. Zat padat adalah susunan atomnya dapat rapat sehingga tidak
memungkinkan pergerakan atom akibatnya bentuk zat dan volumenya
tetap.
b. Zat cair adalah zat yang susunan atom yang agak longgar sehingga
memungkinkan pergerakan atom akibatnya bentuk saat ini dapat berubah
tetapi volumenya tetap.
c. Zat gas adalah zat yang susunan atomnya sama bebas. Akibatnya, bentuk
zat ini dapat berubah sesuai tempatnya dan volumenya sesuai dengan
wadahnya.
(Nominus, 2007).
2.5 Perubahan Dalam Wujud Zat
Setiap zat yang ada dalam kehidupan ini dapat dipengaruhi oleh kondisi
lingkungan. Pengaruh tersebut menyebabkan terjadinya perubahan fisika atau
kimia. Dari kedua macam perubahan ini merupakan satu kondisi yang diberikan
oleh zat yang diberikan stimulasi dari luar. Stimulasi ini dapat berupa energi yang
secara teratur diberikan pada zat tersebut (Nominus, 2007).
Perubahan wujud ada 2 macam, yaitu perubahan fisika dan kimia. Kedua
perubahan ini menyebabkan perubahan secara sementara susunan atom, bahkan
perubahan secara permanen. Hal ini tentu saja memberikan efek yang berbeda
bagi zat tersebut.
Perubahan fisika adalah bagian dari perubahan fisika dan perubahan kimia
yang lebih ditekankan pada perubahan secara fisik dari zat yang berubah.
Perubahan ini dapat dikatakan perubahan sementara karena jika diperlakukan
reaksi dibalikkan, maka zat tersebut kembali ke bentuk semula. Contohnya, ketika
air didinginkan, maka pada suhu tertentu air tersebut memadat menjadi es. Jika
diperlukan reaksi balik maka zat baru tadi akan kembali ke bentuk semula. Es
yang dipanaskan akan mencair. Ini merupakan konsep dasar ilmu pasti (Suminar,
1985).
Perubahan kimia adalah bagian dari perubahan fisika dan perubahan kimia
yang lebih ditekankan pada perubahan secara kimia dari zat yang berubah.
Perubahan ini dapat dikatakan sebagai perubahan yang tepat tetap sebab jika suatu
zat telah mengalami perubahan kimia, maka untuk mengembalikan wujudnya ke
semula, tidak dapat sekedar melakukan reaksi balik. Contohnya yaitu kertas yang
dibakar dan berubah menjadi abu. Ketika sudah menjadi abu maka sulit untuk
dikembalikan menjadi kertas lagi dan dengan reaksi kebalikan biasa (Suminar,
1985).
Dalam kehidupan, perubahan fisika dan kimia sangat terkait dengan
kehidupan. Setiap kehidupan selalu dilengkapi dengan 2 perubahan ini. Bahkan,
nasi yang dimakan pun perubahan fisika dan kimia dari padi yang dipanen di
sawah. Kedua perubahan tersebut termasuk ilmu pasti (Keenan,1989).

ABSTRAK
Berdasarkan teori perubahan fisika merupakan perubahan suatu materi tanpa
menghasilkan zat baru sedangkan perubahan kimia dapat menghasilkan zat baru.
Percobaan ini bertujuan untuk mengamati perubahan fisika dan kimia dan
mengamati perbedaan kedua perubahan tersebut. Pada percobaan perubahan fisika
digunakan metode penguapan dan pengembunan, dimana air setelah dididihkan, di
uapkan lalu mengembun setelah beberapa saat menjadi air kembali sedangkan
pada percobaan perubahan kimia digunakan metoda penguapan dan pengkristalan,
HCl di campur NaOH kemudian larutan diuapkan hingga terbentuk Kristal.
Kristal tersebut ttidak bisa kembali menjadi HCl dan NaOH. Untuk membedakan
perubahan fisika dan kimia digunakan lilin sebagai bahan percobaan. lilin yang
mencair lalu membeku kembali merupakan perubahan fisika sedangkan sumbu
yang menghitam dan memendek merupakan perubahan kimia. Jadi perbedaan
perubahan kimia merupakan perubahan yang tidak dapat kembali ke bentuk
semula sedangkan perubahan fisika dapat kembali ke bentuk asalnya.

Kata Kunci : Pemanasan, Perubahan Fisika, Perubahan Kimia.


BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Judul Praktikum : Membedakan Perubahan Fisika dan Kimia


1.2. Tanggal Praktikum : 28 Oktober 2022
1.3. Pelaksana Praktikum : Kelompok V (A1)
1. Salman Alfarisi NIM.220190004
2. Arif Fadhilah NIM.
220190006
3. Lola Dwiyana Putri NIM.
220190012
4. Roy Christian NIM.
220190017
5. Indah Purnama sari NIM. 220190026
1.4. Tujuan Praktikum : Untuk mengamati perubahan fisika, kimia dan
membedakan perubahannya.
BAB III
METODOLOGI PRAKTIKUM

3.1 Alat dan Bahan


3.1.1 Alat-Alat
Adapun alat-alat yang dipergunakan dalam praktikum ini adalah :
1. Gelas kimia 1 buah
2. Kaki tiga dan perangkatnya 1 buah
3. Cawan penguap 1 buah
4. Lampu spiritus 1 buah
5. Kaca arloji 1 buah
6. Penggaris 1 buah
3.1.2 Bahan-Bahan
Adapun bahan-bahan yang dipergunakan dalam praktikum ini adalah :
1. Larutan NaOH 4N 3 ml
2. Larutan HCl 4N 3 ml
3. Air suling secukupnya
4. Lilin 1 batang

3.2 Prosedur Kerja


Adapun prosedur kerja yang dilakukan sebagai berikut:
3.2.1 Perubahan fisika
1. Dimasukkan 15 ml air suling ke dalam gelas kimia letakkan di atas
tungku kaki tiga dan ditutup dengan kaca arloji yang diatasnya terdapat
sedikit air.
2. Dipanaskan air hingga terjadi penguapan.
3.2.2 Perubahan kimia
1. Diambil 3 ml HCl 4N dan dimasukkan kedalam tabung reaksi, kemudian
diambil 3 ml NaOH 4N dan dimasukkan kedalam tabung reaksi yang
sama. Kemudian campurkan NaOH dan HCl tersebut kedalam cawan
penguap dan diletakkan diatas kaki tiga.
2. Dipanaskan hingga terjadi perubahan.
3.2.3 Perubahan fisika dan perubahan kimia
1. Diletakkan lilin di atas meja dan diukur panjang sumbu, panjang lilin dan
dilihat warna sumbu lilin.
2. Lilin dinyalakan selama 5 menit dan dicatat hasil panjang sumbu,
panjang lilin dan warna sumbu setelah dibakar.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil
Adapun hasil dari praktikum ini disajikan pada:
Tabel 4.1 Hasil Percobaan Perubahan Fisika
No Cara Kerja Hasil Pengamatan
1 Masukkan 15 ml air suling 1. Pada gelas kimia terdapat
kedalam gelas kimia letakkan di gelembung dan uapnya menjadi
atas kaki tiga. Tutup dengan kaca air kembali.
arloji yang berisi sedikit air. 2. Pada kaca arloji air menguap
Panaskan sampai mendidih. bebas di udara jadi bagian atas
semakin berkurang.
Sumber: (praktikum kimia dasar, 2022).

Tabel 4.2 Hasil Percobaan Perubahan Kimia


No. Cara Kerja Hasil Pengamatan
1 Ambil 3 ml NaOH 4N dan 3 ml 1. Sebelum dipanaskan tabung
HCl 4N masukkan kedalam reaksi terasa panas.
tabung reaksi, kemudian tuang ke 2. Stelah 8 menit, air menguap
dalam cawan penguap. Panaskan dan tersisa kristal kristal NaCl
di atas kak tiga. hasil pembentukan dari
HCl + NaOH NaCl + H2O
Sumber: (praktikum kimia dasar, 2022).
Tabel 4.3 Hasil Percobaan Perubahan Kimia dan Fisika
No. Sebelum dibakar Saat dibakar Setelah dibakar
1. Panjang lilin 17 cm - Panjang lilin 15 cm
2. Lilin berwarna putih Tetap putih Tetap putih
3. Panjang sumbu 2 cm - Panjang sumbu 1 cm
4. Warna sumbu putih - Warna sumbu hitam
5. - Lilin meleleh -
6. - Api tidak berjelaga -
Sumber: (praktikum kimia dasar, 2022).

4.2 Pembahasan
4.2.1 Perubahan Fisika
Pada perubahan fisika, kita memasukkan air suling sebanyak 15 ml
kedalam gelas kimia. Kemudian dipanaskan di atas tungku kaki tiga, di atas gelas
kimia diletakkan kaca arloji yang terdapat air. Pada saat pemanasan berlangsung,
terjadi penguapan. Penguapan adalah suatu gejala yang terjadi pada molekul-
molekul zat cair yang meinggalkan permukaan cairan untuk membentuk fase gas.
Pada perubahan ini tidak terjadi pembentukan zat baru, karena air yang menguap
akan kembali pada dasar wadah karena telah ditutup kaca arloji diatas wadah
gelas kimia tersebut dan air yang berada pada kaca arloji juga menguap tetapi
menguap ke udara bebas.
4.2.2 Perubahan Kimia
Pada perubahan ini, saat larutan HCl 3 ml dan larutan NaOH 3 ml
direaksikan sehingga menghasilkan reaksi berikut :
HCl + NaOH → NaCl + H2O…………………………………………
(4.1)
Pada saat terjadinya pemanasan air (H 2O) menguap ke udara bebas dan
menyisakan kristal- kristal garam (NaCl). Dari percobaan ini dapat kita lihat
bahwa timbul zat baru, yaitu garam. Ini menunjukkan bahwa terjadi perubahan
kimia.
4.2.3 Perubahan Kimia dan Fisika
Untuk percobaan ini, lilin dinyalakan selama 5 menit. Pada saat lilin
menyala terjadi lelehan, yaitu perubahan zat padat menjadi cair. Setelah lelehan
itu dingin dia akan memadat kembali atau menggumpal yaitu fase zat cair menjadi
zat padat. Perubahan ini merupakan perubahan fisika karena jika diperlakukan
reaksi balik zat tersebut terbentuk kembali seperti semula dan tidak terbentuknya
zat baru.
Sedangkan perubahan kimianya adalah saat lilin menyala, asap terbentuk.
Terdapatnya asap dikarenakan pembakaran tersebut menghasilkan gas CO 2 atau
tidak terjadi pembakaran sempurna dan zat zat lain dari hasil pembakaran. Begitu
juga dengan sumbu lilin yang berubah dari berwarna hitam menjadi warna hitam.
Hal ini juga disebabkan oleh pembakaran yang dilakukan dan menghasilkan zat
baru berupa sumbu yang menjadi hitam dan berubah menjadi abu. Perubahan
perubahan ini termasuk perubahan kimia karena menghasilkan zat baru.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil dan pembahasan dalam praktikum ini dapat
disimpulkan bahwa:
1. Pada percobaan fisika yaitu air yang menguap pada gelas kimia kembali
menjadi air dan masuk kembali kedalam gelas kimia dikarenakan gelas
kimia tertutup dengan kaca arloji. Dan air pada kaca arloji menguap
keudara bebas dikarenakan tak tertutup.
2. Pada percobaan kimia yaitu terbentuknya kristal garam yang diakibatkan
karena proses pemanasan atau rekristalisasi.
3. Pada percobaan kimia fisika yaitu pada saat pembakaran lilin. Sumbu yang
terbakar merupakan perubahan kimia dikarenakan adanya proses
pembakaran yang membuat sumbu berubah menjadi berwarna hitam.
Sedangkan perubahan fisika terjadi pada lilin yang meleleh dan
membentuk lilin kembali pada saat pembakaran.

5.2 Saran
Selain pada percobaan diatas, perubahan fisika dapat menggunakan air
yang didinginkan menjadi es sedangkan perubahan kimia dapat menggunakan
kayu yang dibakar menjadi arang.
DAFTAR PUSTAKA

Brady E James.1995.Kimia Universitas Jilid I.Jakarta:Binaaksara


Daryanto.2003.Fisika Teknik.Jakarta:Rineka
Crayonpedia.2010.Perubahan Fisika dan Kimia
Nominus.2007.Penuntut Laporan kimia organik.Jakarta:Erlangga
http://sryrahmadani06.blogspot.com/2016/04/laporan-kimia-dasar-
membedakan.html?m=1 diakses pada tanggal 28 Mei 2018.
LAMPIRAN B
TUGAS DAN PERTANYAAN

1. Tuliskan rumus molekul lilin


2. Mengapa kadang kala nyala api lilin berjalaga
3. Sebutkan kristal apa yang terjadi pada percobaan 2
4. Jelaskan kenapa air setelah mendidih atau hampir mendidih terjadi
gelembung-gelembung.

Penyelesaian:

1. Rumus molekul lilin adalahCH3(CH2)16COOH.


2. Nyala api berjelaga dikarenakan adanya unsur zat yang menghampiri api
berupa angin yang berhembus, maka api lilin terkadang berjelaga.
3. Kristal yang terbentuk adalah kristal NaCl. Dapat dilihat pada persamaan
reaksi berikut:
HCl + NaOH  NaCl + H2O.
4. Terjadi gelembung gelembung dikarenakan unsur oksigen yang apabila
dipanaskan akan lepas atau menguap. Sebelum menguap bebas,
gelembung oksigen akan membentuk gelembung gelembung di air.
LAMPIRAN C
GAMBAR ALAT DAN FUNGSI

No. Gambar Alat Fungsi


1. Sebagai peyangga pada saat
pembakaran.

Kaki Tiga
2. Sebagai wadah untuk mereaksikan
pada suhu tinggi.

Cawan Penguap
3. Sebagai tempat membuat larutan.

Gelas Kimia

4. Sebagai penutup atau sebagai wadah


saat menimbang.
Kaca Arloji
5. Sebagai alat untuk pembakaran.

Lampu Spiritus
6. Untuk mengukur panjang.

Penggaris
LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA DASAR

Perubahan Fisika dan Perubahan Kimian

Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Laporan Praktikum Kimia Dasar

Disusun Oleh :

Kelompok V (A1)

Salman Alfarisi NIM. 220190007

Arif Fadhilah NIM. 220190015

Lola Dwiyana Putri NIM. 220190018

Roy Christian NIM. 220190020

Indah Purnama Sari NIM. 220190026

LABORATORIUM TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK


UNIVERSITAS MALIKUSSALEH
LHOKSEUMAWE
2022

Anda mungkin juga menyukai