Keterangan:
- Mencair, contoh: es mencair dan lilin meleleh
- Membeku, contoh: air menjadi es dan cairan logam yang membeku
- Mengembun, contoh: uap menjadi air, terjadinya embun pada pagi hari
- Menguap, contoh: air yang dipanaskan diatas kompor lambat laun akan menguap
- Menyublim, contoh: kapur barus padat berubah menjadi gas
- Menyublim/deposisi, contoh: gas dari kapur barus dapat dipadatkan lagi dengan metode
kristalisasi
2. Perubahan Fisika yang berupa perubahan ukuran suatu zat.
Materi yang berukuran besar dapat diperkecil dengan cara mekanik, seperti dipecah, dipotong,
digiling, dll. Contoh: biji kopi ditumbuk menjadi serbuk kopi dan beras ditumbuk menjadi tepung
beras.
3. Perubahan Fisika yang berupa perubahan volume
Perubahan volume yang disebabkan oleh penyusutan materi karena didinginkan atau pemuaian
materi karena dipanaskan. Contoh: proses pemuaian rel kereta api di siang hari karena panas dan
penyusutan karena dingin.
4. Perubahan Fisika yang berupa perubahan bentuk zat.
Perubahan bentuk materi dapat terjadi jika dipukul, diremas, atau menggunakan alat bantu seperti
mesin. Contoh: kayu yang berasal dari pohon dapat diubah bentuknya menjadi meja, kursi dan
lemari dengan menggunakan alat seperti pahat, gergaji atau palu, Tanah liat dapat diubah menjadi
hiasan didalam rumah, seperti guci, vas bunga, dll.
PERUBAHAN KIMIA
Perubahan Kimia adalah perubahan suatu zat yang terjadi karena reaksi kimia sehingga
menghasilkan suatu zat baru. Contoh: kertas dibakar menjadi abu, peristiwa perkaratan besi, dll.
Ciri-Ciri Perubahan Kimia
- Terjadi perubahan susunan molekul
- Terbentuk zat baru dengan sifat zat yang berbeda dengan sifat penyusunnya
- Perubahan zat bersifat irreversibel (tidak dapat kembali ke bentuk semula).
Apakah yang dimaksud dengan peristiwa itu? Perkaratan adalah reaksi kimia antara logam dengan udara
(oksigen) dan air. Perkaratan merupakan peristiwa perubahan kimia karena menghasilkan zat yang baru.
Paku yang terbuat dari besi jika bereaksi dengan udara dan air, maka besi (Fe) tersebut dapat berubah
menjadi karat besi (Fe2O3.nH2O). Sifat besi dan karat besi sangat berbeda. Besi mempunyai sifat yang
kuat, sedangkan karat besi mempunyai sifat yang rapuh.
Faktor-faktor yang mempercepat proses perkaratan antara lain:
Adanya uap air (udara yang lembap)
Adanya uap garam atau asam di udara
Permukaan logam yang tidak rata
Singgungan dengan logam lain.
Jadi dapat di simpulkan bahwa pada lilin terjadi perubahan fisika dan juga perubahan kimia. Perubahan
fisika pada lilin terlihat dari perubahan bentuk lilin, sebelum di bakar lilin berbentuk silinder dan setelah
di panaskan menjadi tidak beraturan. Serta perubahan lilin dari bentuk padat menjadi cair dan kembali
menjadi padat. Keadaan ini disebut sebagai perubahan fisika karena terjadi perubahan wujud lilin tanpa
adanya zat baru yang terbentuk.
Perubahan kimia terlihat dari adanya cahaya dan panas yang di hasilkan dari proses pembakaran lilin,
serta terbentunya gas dan asap yang merupakan hasil reaksi antara bahan bakar lilin (paraffin) dengan
oksigen yang kemudian menghasilkan gas karbon dioksida. Perubahan ini disebut perubahan kimia
karena terjadi reaksi antara satu materi dengan materi lain yang membentuk materi baru yang bersifat
kekal. Dimana materi yang bereaksi di sini adalah paraffin dan oksigen diudara. Sedangkan materi yang
dihasilkan adalah asap yang mengandung CO2 dan H2O, seperti yang terlihat pada persamaan reaksi
berikut ini :