d. Waktu
Waktu juga mempengaruhi tingkat perubahan benda. Semakin lama
waktu suatu materi maka semakin cepat proses perubahan materi
tersebut.
4. Faktor Perubahan Sifat Materi
c. Percobaan pelelehan
1) Bahan:
Lilin
Korek api
Alas
2) Langkah kerja:
Siapkan bahan yang diperlukan.
Panaskan lilin dengan api, tunggu beberapa saat sampai lilin
meleleh.
3) Hasil: lilin akan meleleh dan tidak menghasilkan zat baru karena
merupakan perubahan fisika.
7. Simpulan
Materi merupakan sesuatu yang memiliki masa dan volume serta
menempati ruang, contohnya: meja, buku, air, dan udara, cahayanya dan
sinar bukan merupakan materi, sebab tidak menempati ruang materi atau
zat diklasifikasikan kedalam zat tunggal yang terdiri dari unsur dan
senyawa, dan zat campuran, berdasarkan wujudnya materi dibagi
menjadi tiga bagian, padat, cair dan gas dan ketiganya itu dapat
mengalami perubahan fisika, perubahan biologi, dan perubahan kimia.
Dengan demikian setelah kita tahu pengertian materi, nantinya kita bisa
membedakan benda-benda yang ada disekitar kita. Termasuk materi atau
bukan.
2. KONSEP LOGAM DAN NON LOGAM
Logam berasal dari bahasa Yunani, yaitu Metallon. Dalam kimia, logam
adalah sebuah unsur kimia yang siap membentuk ion (kation) dan memiliki
ikatan logam. Logam adalah salah satu dari tiga kelompok unsur yang
dibedakan oleh sifat ionisasi dan ikatan bersama dengan semi-logam dan nonlogam.
Non logam adalah kelompok unsur kimia yang bersifat elektronegatif,
yaitu lebih mudah menarik elektron valensi dari atom lain dari pada
melepaskannya. Yang termasuk dalam non logam adalah halogen, gas mulia,
dan 7 unsur yaitu hidrogen (H), karbon (C), nitrogen (N), oksigen (O), fosfor
(P), belerang (S), dan selenium (Se).
Logam adalah unsur kimia yang memiliki sifat kuat, keras, liat, merupakan
penghantar panas dan listrik yang baik, serta mempunyai titik lebur tinggi.
Benda logam pada awalnya dibuat dari bijih logam, yang dapat diperolah
dengan cara menambang baik yang berupa bijih logam murni maupun yang
bercampur dengan materi lain. Bijih logam yang diambil dalam keadaan murni
diantaranya adalah emas, platina, perak, bismus dll. Sedangkan ada juga bijih
logam yang bercampur dengan unsur lain seperti tanah liat, fosfor, silikon,
karbon, serta pasir. Adapun unsur-unsur logam umumnya berwujud padat pada
suhu dan tekanan normal, kecuali raksa yang berwujud cair. Pada umumnya
unsur logam dapat ditempa sehingga dapat dibentuk menjadi benda benda
lainnya. Logam yang ditemukan berbentuk mineral atau bijih didalam tanah.
Akan tetapi, sebagian logam ditemukan bercampur atau menyatu dengan zat
lain tersebar dalam batuan bumi. Pada umumnya, logam memiliki banyak
manfaat, seperti di bidang teknik, industri, pertanian dan kedokteran. Logam
merupakan elemen kerak bumi (mineral) yang terbentuk secara alami. Jumlah
logam diperkirakan 4% dari kerak bumi. Logam dalam bidang keteknisian
adalah besi. Biasanya dipakai untuk konstruksi bangunan-bangunan, pipa-pipa,
alat-alat pabrik dan sebagainya. Contoh dari logam yang sudah memiliki sifatsifat penggunaan teknis tertentu dan dapat diperoleh dalam jumlah yang cukup
banyak adalah besi, tembaga, seng, timah, timbel, nikel, aluminium, dan
magnesium. Logam mempunyai beberapa karakteristik yaitu, dapat ditempa
dan diubah bentuk, merupakan penghantar panas dan listrik yang baik, keras
(tahan terhadap goresan, potongan), kenyal (tahan patah bila dibentang), kuat
(tahan terhadap benturan, pukulan martil), dan liat (dapat ditarik), serta
mempunyai titik lebur tinggi. Logam juga merupakan bahan yang dapat
ditempa, mengkilat, magnetis, dan dapat dicampur secara homogen dalam
berbagai kadar.
Logam merupakan unsur yang jumlahnya paling banyak di bumi ini. Jenisjenis logam memiliki sifat dan kegunaanya masing-masing. Sampai saat ini,
terdapat 65 logam yang terbentuk secara alami di bumi, namun hanya sedikit
yang bisa dimanfaatkan dengan cara yang benar.
A. Logam
Logam merupakan kelompok unsur kimia yang berwujud padatan
mengkilap, merupakan penghantar panas dan listrik yang baik. Tidak semua
logam memiliki sifat ini (misalnya merkuri adalah cairan). Dalam kimia ada
beberapa jenis logam. Logam dari blok p dan s (misalnya Natrium dan
Aluminium) biasanya merupakan unsur reaktif. Logam blok p
merupakan unsur-unsur yang memiliki elektron terluarnya mengisi orbital p
dengan konfigurasi elektron terluar s2px. Dalam susunan berkala (tabel
periodik), unsur-unsur yang elektron terluarnya mengisi orbital p adalah unsurunsur golongan 13 sampai golongan 18. Untuk senyawa blok p, secara umum
porsi ikatan kovalen lebih dominan. Prinsip penting dalam senyawa unsur blok
p adalah ikatan kimia dan termokimia yang berhubungan dengan ikatan
kovalen. Pada golongan 17 dan 18 semua unsur bersifat non logam. Pada blok
p, adanya garis diagonal menjadi pembatas antara logam dan nonlogam.
Unsur yang memiliki kemampuan untuk melepas elektron digolongkan
sebagai logam dan unsur yang memiliki kemampuan untuk menerima elektron
digolongkan sebagai non logam. Terdapat unsur yang memiliki kemampuan di
antara keduanya, yakni memiliki kecenderungan melepaskan atau menerima
elektron digolongkan sebagai metaloid.
Logam umumnya bersifat sebagai reduktor, sebab dapat dioksidasi.
Logam-logam yang berada dalam golongan utama dalam sistem periodik,
umunya merupakan pereduksi kuat. Sedangkan pada logam-logam yang berada
pada golongan transisi memiliki sifat pereduksi yang relatif lebih rendah dari
logam golongan utama. Logam yang memiliki jari-jari lebih besar, umunya
bersifat lebih reaktif, sebab kemampuannya untuk melepaskan elektron pada
kulit terluar lebih mudah. Dengan adanya deret volta, logam dapat dijelaskan
lebih baik dimana deret tersebut menunjukkan kemampuan suatu logam untuk
bereaksi dengan kation logam lain, sehingga membentuk logam dan kation
logam yang baru.
10
11
12
k. Natrium
Natrium merupakan sebuah logam yang sangat reaktif. Memiliki
sifat lunak dan berwarna putih keperakan logam ini terdapat dalam garam
dapur dan digunakan untuk lampu jalanan dan dalam industri kimia.
l. Perak
Perak adalah suatu unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki
lambang Ag dan nomor atom 47. Lambangnya berasal dari bahasa Latin
Argentum. Sebuah logam transisi lunak, putih, mengkilap, perak
memiliki konduktivitas listrik dan panas tertinggi di seluruh logam dan
terdapat di mineral dan dalam bentuk bebas. Logam ini digunakan dalam
koin, perhiasan, peralatan meja, dan fotografi. Perak termasuk logam
mulia seperti emas. Perak termasuk logam mulia karena tidak mengalami
proses korosif, namun perak bisa mengalami proses oksidasi. Proses
oksidasi pada perak mengakibatkan lapisan kehitaman pada permukaan
perak yang biasa disebut "tarnish". Namun proses oksidasi ini tidak
mengakibatkan kerusakan pada unsur tersebut, beda hal-nya dengan
proses korosi pada logam besi (Fe).
Perak merupakan suatu logam yang mudah dibentuk, berwarna
putih abu-abu yang merupakan konduktor panas dan listrik yang sangat
baik. Logam ini digunakan untuk membuat perhiasan, peralatan perak
,dan film fotografi.
13
m. Perunggu
Merupakan sebuah aloi dari tembaga dan timah yang dikenal sejak
jaman kuno. Aloi ini memiliki sifat tahan korosi dan mudah dibentuk. Di
banyak negara perunggu dimanfaatkan untuk membuat uang logam yang
bernilai rendah.
Adapun definisi perunggu adalah campuran tembaga dengan unsur
kimia lain, biasanya dengan timah, walaupun bisa juga dengan unsurunsur lain seperti fosfor, mangan, alumunium, atau silikon. Perunggu
bersifat keras dan digunakan secara luas dalam industri. Perunggu sangat
penting pada masa lampau, bahkan pernah suatu masa disebut sebagai
Zaman Perunggu.
n. Platina
Platina adalah suatu unsur kimia dalam tabel periodik yang
memiliki lambang Pt dan nomor atom 78. Sebuah logam transisi yang
berat, "malleable", "ductile", berharga, berwarna putih-keabuan.
Platinum tahan karat dan terdapat dalam beberapa bijih nikel dan
tembaga. Platina digunakan dalam perhiasan, peralatan laboratorium,
gigi, dan peralatan kontrol emisi mobil. Platina atau platinum merupakan
unsur berwarna putih abu-abu. Biasanya berasosiasi dengan mineral
lain emas, tembaga, nikel dan besi. Kebanyakan mengandung logam
berat langka seperti iridium, osmium, rhodium dan palladium.
Platina merupakan Logam berwarna putih keperakan, yang mudah
dibentuk, digunakan untuk membuat perhiasan, barang elektronik, dan
sebagai katalisator.
o. Plutonium
Logam radioaktif yang dihasilkan dengan cara membombardir
uranium dalam reaktor nuklir dan digunakan dalam senjata nuklir.
Logam ini memiliki penampilan keperakan dan mengambil becek kuning
ketika sedikit teroksidasi. Hal ini secara kimia reaktif. Sepotong relatif
besar plutonium yang hangat saat disentuh karena energi yang dilepaskan
dalam peluruhan alfa. Potongan yang lebih besar akan menghasilkan
panas yang cukup untuk merebus air. Logam mudah larut dalam asam
14
pekat klorida, asam iodat, atau asam perklorat. Logam ini menunjukkan
enam modifikasi allotropic memiliki berbagai struktur kristal.
p. Raksa
Raksa merupakan logam berbentuk cairan yang berat. Logam cair
ini memiliki warna putih keperakan , dan juga beracun. Digunakan dalam
termometer, tapal gigi dan digunakan dalam beberapa bahan peledak.
Air Raksa adalah satu-satunya logam biasa yang cair pada suhu biasa. Air
Raksa kadang-kadang disebut raksa. Ini adalah berat, logam cair putih
keperakan. Ini adalah konduktor yang panas dan buruk jika dibandingkan
dengan logam lain tetapi merupakan konduktor yang adil dalam sistem
listrik. Ini paduan mudah dengan banyak logam, seperti emas, perak, dan
timah. Paduan ini disebut amalgam.
q. Seng
Seng merupakan logam putih kebiruan yang diambil dari mineral
seng blende (sfarelit). Logam ini digunakan untuk melapisi besi agar
tidak berkarat (disebut galvanisasi). Logam ini juga digunakan di bateraibaterai listrik tertentu dan dalam aloi-aloi seperti kuningan. Seng bersifat
getas pada suhu normal, tetapi berubah menjadi ulet dan bisa ditempa
ketika dipanaskan antara 110 C hingga 150 C. Unsur ini merupakan
logam cukup reaktif yang akan bereaksi dengan oksigen dan non logam,
serta bereaksi dengan asam encer untuk melepaskan hidrogen.
r. Solder
Solder merupakan aloi dari timah dan timbal yang memiliki titik
lebur yang rendah dan digunakan untuk menyambungkan kabel-kabel
dalam barang-barang elektronik.
s. Tembaga
Logam yang mudah dibentuk, berwarna kemerah-merahan yang
digunakan untuk membuat kabel listrik, tangki air panas, dan aloi
kuningan, perunggu, dan kupronikel. Tembaga merupakan logam
kemerahan dengan struktur kristal kubus. Tembaga memantulkan sinar
merah dan oranye dan menyerap frekuensi lain dalam spektrum cahaya.
Logam ini mudah ditempa, ulet, dan merupakan konduktor panas dan
listrik yang baik. Tembaga lebih lunak dari seng, dapat dipoles, dan
memiliki reaktivitas kimia rendah. Dalam udara lembab, tembaga
15
16
17
18
f. Non logam dapat bereaksi dengan basa membentuk garam dan air.
3. Jenis Jenis Non Logam
Adapun beberapa jenis dari non logam sebagai berikut:
a. Hidrogen (H)
Hidrogen merupakan unsur pertama dalam tabel periodik. Dalam
kondisi normal, hidrogen merupakan gas yang tidak berbau dan tidak
berwarna. Hidrogen merupakan salah satu unsur utama dalam air dan
semua bahan organik serta tersebar luas tidak hanya di bumi tetapi juga
di seluruh alam semesta.
b. Karbon (C)
Karbon merupakan unsur unik yang bisa berikatan dengan unsur
lain untuk membentuk berbagai senyawa baru. Kelompok terbesar ikatan
karbon adalah dengan hidrogen yang kemudian membentuk senyawa
yang disebut hidrokarbon. Setidaknya sekitar 1 juta komponen organik
terbentuk dari hidrokarbon. Karbon juga membentuk ikatan dengan
senyawa lain yang dianggap sebagai anorganik, meskipun dalam jumlah
yang jauh lebih rendah dibandingkan dengan senyawa organik.
c. Nitrogen (N)
Nitrogen merupakan gas tidak berwarna, tidak berbau, tidak berasa,
dan sebagian besar merupakan gas diatomik. Nitrogen menyumbang 78
persen atmosfer bumi dan merupakan konstituen dari semua jaringan
hidup. Nitrogen merupakan elemen penting bagi kehidupan karena
merupakan salah satu penyusun DNA, dan dengan demikian merupakan
bagian dari kode genetik. Molekul nitrogen terjadi terutama di udara.
Dalam air dan tanah, nitrogen ditemukan pada senyawa nitrat dan nitrit.
Semua zat ini adalah bagian dari siklus nitrogen sehingga semua saling
berhubungan. Manusia telah mengubah keseimbangan nitrat dan nitrit
alami terutama karena penggunaan pupuk yang mengandung nitrat.
Nitrogen dihasilkan oleh berbagai industri sehingga meningkatkan kadar
nitrat dan nitrit dalam tanah dan air.
d. Oksigen (O)
Oksigen merupakan unsur paling melimpah di kerak bumi, dengan
hampir seperlima (dalam volume) komposisi udara adalah oksigen. Gas
oksigen biasanya terdapat dalam bentuk molekul diatomik, O2, tetapi ada
19
juga dalam bentuk triatomik, O3, bernama ozon. Dalam kondisi normal,
oksigen merupakan gas tidak berbau, tidak berwarna, dan tidak berasa.
Oksigen sangat reaktif dan akan membentuk oksida dengan semua
elemen lain kecuali helium, neon, argon, dan kripton. Gas oksigen
merupakan penyusun seperlima atmosfer dengan massa lebih dari satu
juta miliar ton. Oksigen di atmosfer bumi berasal dari fotosintesis
tanaman yang telah terakumulasi selama jutaan tahun.
e. Fosfor (P)
Fosfor adalah unsur bukan logam multivalen dari kelompok
nitrogen. Unsur ini ditemukan di alam dalam beberapa bentuk alotropik
dan merupakan elemen penting bagi kehidupan organisme. Terdapat
beberapa bentuk fosfor yaitu fosfor putih, merah, dan hitam. Fosfor putih
adalah jenis yang lazim diproduksi industri. Fosfor putih bersinar dalam
gelap, terbakar secara spontan bila terkena udara, dan merupakan racun
mematikan. Fosfor merah bervariasi dalam warna dari oranye ke ungu
karena variasi kecil dalam struktur kimianya. Bentuk ketiga, fosfor
hitam, dibuat di bawah tekanan tinggi, berwujud seperti grafit serta
mampu menghantarkan listrik. Di alam, fosfor tidak pernah ditemui
dalam bentuk murni, tetapi hanya sebagai fosfat yang terdiri dari atom
fosfor yang terikat pada empat atom oksigen. Fosfor juga terdapat dalam
berbagai makanan. Makanan yang kaya fosfor termasuk tuna, salmon,
sarden, hati, kalkun, ayam, telur dan keju (200 mg/100 g). Di alam,
terdapat banyak mineral fosfat dengan bentuk yang paling berlimpah
adalah apatit.
f. Belerang (S)
Belerang (sulfur) adalah unsur non logam multivalen, berlimpah,
tidak berasa dan tidak berbau. Dalam bentuk alami, belerang berbentuk
kristal padat berwarna kuning. Meskipun belerang terkenal karena
baunya yang mirip telur busuk, bau ini sebenarnya berasal dari gas
hidrogen sulfida (H2S), bukan dari belerang murni. Kehidupan di bumi
mungkin terjadi karena kehadiran belerang yang berkontribusi pada
20
sindrom Minamata, sebagai akibat akumulasi raksa (Hg) dalam tubuh ikan
konsumsi.
Di Indonesia, pernah dilaporkan bahwa ikan-ikan di Teluk Jakarta juga
memiliki kandungan raksa (Hg) yang tinggi. Udang dari tambak Sidoarjo
pun pernah ditolak oleh importir dari Jepang karena dinilai memiliki
kandungan Kadmium (Cd) dan Timbal (Pb) yang melebihi ambang batas.
Diduga logam-logam ini merupakan dampak buangan limbah industri di
sekitarnya. Kakao dari Indonesia juga pernah ditolak pada lelang
internasional karena dinilai memiliki kandungan Cd di atas ambang batas
yang diizinkan. Cd diduga berasal dari pupuk TSP yang diberikan pada
tanaman di perkebunan.
B. Penggunaan Non Logam
Belerang merupakan endapan gas belerang yang membatu.
Terbentuknya belerang karena aktifitas vulkanisme. Belerang (Su) ini
banyak digunakan di berbagai macam industri, misalnya pupuk, kertas,
cat, plastik, bahan sintetis, pengolahan minyak bumi, industri karet dan
ban, industri gula pasir, aki, industri kimia, bahan peledak, pertenunan,
film dan fotografi, industri logam dan besi baja, bahan korek api, obatobatan dan lain-lain. Belerang atau sulfur ini tersebar di Pegunungan Ijen
(Jawa Timur), Dataran Tinggi Dieng (Jawa Tengah), dan Tangkuban
Perahu (Jawa Barat).
Fosfat merupakan bahan endapan dari kotoran kelelawar dan burung.
Fosfat terdapat di daerah karst terutama di dalam gua-gua.
Pemanfaatannya digunakan untuk bahan utama pupuk fosfat. Tersebar di
Bojonegoro (Jawa Timur), Ajibarang (Jawa Tengah), dan Bogor (Jawa
Barat).
Contoh dari carbon (C) adalah intan atau berlian. Intan dalam
tingkatan kekerasan batuan, merupakan batuan yang mempunyai tingkatan
kekerasan paling tinggi, sehingga intan bisa digunakan untuk mengiris
kaca dan marmer. Intan berasal dari endapan tumbuhan jenis pakis-pakisan
yang telah mengalami proses yang sangat panjang dan lama. Pemanfaatan
utama intan ialah digunakan sebagai perhiasan. Mineral intan tersebar di
23
24
25
B. Larutan
Tanpa kita sadari, selama ini kehidupan kita sangat berkaitan dengan
zat kimia yang dapat kita temui dalam berbagai macam bentuk. Salah
satunya dalam larutan yang akan dibahas lebih jauh dalam makalah ini.
Misalnya garam dapur atau Natrium Klorida (NaCl). Selain memperkaya
rasa masakan ternyata garan dapur (NaCl) yang kita kenal selama ini
mempunyai kegunaan lain. Ternyata garam dapur (NaCl) dalam bentuk
larutan jika disambungkan dengan power supply dapat menghantarkan arus
listrik dan membuat lampu menyala.
Demikian juga halnya dengan larutan-larutan lainnya, misalnya air
suling, larutan gula, asam asetat, amonia, asam sulfat, asam klorida, natrium
klorida, natrium hidroksida, dan masih banyak lagi. Secara garis besar
larutan dibagi menjadi dua yaitu larutan elektrolit dan larutan non-elektrolit.
26
Larutan elektrolit dibagi lagi menjadi dua yaitu elektrolit kuat dan elektroit
lemah.
1. Sifat Dasar Larutan
Larutan adalah campuran yang bersifat homogen antara molekul,
atom ataupun ion dari dua zat atau lebih. Disebut campuran karena
susunannya atau komposisinya dapat berubah. Disebut homogen karena
susunanya begitu seragam sehingga tidak dapat diamati adanya bagianbagian yang berlainan, bahkan dengan mikroskop optis sekalipun.
Komponen larutan terdiri dari pelarut (solvent) dan zat terlarut
(solute). Pelarut adalah medium bagi zat terlarut yang dapat berperan
serta dalam reaksi kimia dalam larutan atau meninggalkan larutan karena
pengendapan atau penguapan. Dan uraian mengenai gejala ini
memerlukan komposisi larutan dan berdasarkan daya hantarnya larutan
2.
28
Larutan urea
Larutan sukrosa
Larutan glukosa
Larutan alkohol dan lain-lain
29
30
31
dingin. Jika dalam larutan yang panas itu masih tersisa zat terlarut yang
sudah tak dapat melarut lagi, maka sisa itu harus disingkirkan dan tidak
boleh ada zat lain yang masuk. Kemudian larutan itu didinginkan hatihati dengan cara didiamkan untuk menghindari pengkristalan. Jika tidak
ada solute yang memisahkan diri (mengkristal kembali) selama
pendinginan, maka larutan dingin yang diperoleh bersifat lewat jenuh.
Larutan lewat jenuh yang dapat dibuat dengan cara ini misalnya larutan
dari sukrosa, natrium asetat dan natrium tiosulfat (hipo).
Larutan lewat jenuh merupakan suatu sistem metastabil. Larutan ini
dapat diubah menjadi larutan jenuh dengan menambahkan kristal yang
kecil (kristal inti/bibit) umumnya kristal dari zat terlarut (solute).
Kelebihan molekul zat terlarut (solute) akan terikat pada kristal inti dan
akan mengkristal kembali.
Kelarutan senyawa logam biasa, yaitu senyawa logam golongan IA,
IIA, IB, IIB, Mn, Fe, Co, Ni, Al, Sn, Pb, Sb, Bi, dan NH4+ seperti pada
tabel berikut:
Senyawa
Nitrat
Nitrit
Asetat
Klorida
Bromida
Iodida
Sulfat
Kelarutan
Semua larut
Semua larut kecuali Ag+
Semua larut kecuali Ag+, Hg22+, Bi3+
Semua larut kecuali Ag+, Hg22+, Pb2+, Cu3+
Semua larut kecuali Ag+, Hg22+, Pb2+
Semua larut kecuali Ag+, Hg22+, Pb2+, Bi3+
Semua larut kecuali Ba+, Sr2+, Pb2+, (Ca2+ sedikit
Sulfit
Sulfida
larut)
Semua tidak larut kecuali Na+, K+, NH4+
Semua tidak larut kecuali Na+, K+, NH4+, Ba2+,
Fosfat
Karbonat
Oksalat
Oksida
Sr2+, Ca2+
Semua tidak larut kecuali Na+, K+, NH4+
Semua tidak larut kecuali Na+, K+, NH4+
Semua tidak larut kecuali Na+, K+, NH4+
Semua tidak larut kecuali Na+, K+, Ba2+, Sr2+,
Hidroksida
Ca2+
Semua tidak larut kecuali Na+, K+, NH4+, Ba2+,
Sr2+, (Ca2+sedikit larut)
32
33
34
35
36
menangkap electron.
Jika suatu unsur melepaskan electron, artinya unsur itu electron pada unsur
lain. Sebaliknya, jika unsur itu menangkap elektron, artinya menerima
elektron dari unsur lain. Jadi susunan yang stabil tercapai jika berikatan
No Atom
37
He
Ne
10
Ar
18
Kr
36
18
Xe
54
18
18
Rn
86
18
32
18
Walter Kossel dan Gilbert Lewis pada tahun 1916 menyatakan bahwa
terdapat hubungan antara stabilnya gas mulia dengan cara atom berikatan.
Mereka mengemukakan bahwa jumlah elektron terluar dari dua atom yang
berikatan, akan berubah sedemikian rupa sehingga susunan kedua elektron
kedua atom tersebut sama dengan susunan gas mulia. Kecenderungan atomatom untuk memiliki struktur atau konfigurasi elektron gas mulia atau 8
elektron pada kulit terluar disebut kaidah oktet
Contoh: Br + Br
Br Br
Atau
Br - Br
Sementara itu, atom-atom yang mempunyai nomor atom kecil dari
hidrogen sampai dengan boron cenderung memiliki konvegurasi elektron
gas helium atau mengikuti kaidah Duplet.
Elektron yang berperan dalam reaksi kimia yaitu elektron pada kulit
terluar atau elektron valensi. Elektron valensi menunjukan kemampuan
suatu atom untuk berikan dengan atom lain. Contoh elektron valensi dari
beberapa unsur dapat dilihat dalam tabel berikut:
Tabel Elektron Valensi Beberapa Unsur
Elektron
Unsur
Susunan elektron
6C
2. 4
valensi
4
8O
2.6
12Mg
2.8.2
13Al
2.8.3
15P
2.8.5
17Cl
2.8.7
7
Unsurunsur dari golongan alkali dan alkali tanah, untuk menyapai
39
disumbangkan oleh sala satu atom saja. Sementara itu atom yang lain
hanya berfungsi sebagai penerima elektron berpasangan saja.
Syarat-syarat terbentuknya ikatan kovalen koordinat:
Salah satu atom memiliki pasangan elektron bebas
Atom yang lainnya memiliki orbital kosong
Susunan ikatan kovalen koordinat sepintas mirip dengan
ikatan ion, namun kedua ikatan ini berbeda oleh karena beda
keelektronegatifan yang kecil pada ikatan kovalen koordinat sehingga
menghasilkan ikatan yang cenderung mirip kovalen.
d. Ikatan Logam
Ikatan logam merupakan salah satu ciri khusus dari logam, pada
ikatan logam ini elektron tidak hanya menjadi miliki satu atau dua
atom saja, melainkan menjadi milik dari semua atom yang ada dalam
ikatan logam tersebut. Elektron-elektron dapat terdelokalisasi
sehingga dapat bergerak bebas dalam awan elektron yang mengelilingi
atom-atom logam. Akibat dari elektron yang dapat bergerak bebas ini
adalah sifat logam yang dapat menghantarkan listrik dengan mudah.
Ikatan logam ini hanya ditemui pada ikatan yang seluruhnya terdiri
dari atom unsur-unsur logam semata.
2. Ikatan Antara Molekul
a. Ikatan Hidrogen
Ikatan hidrogen merupakan gaya tarik menarik antara atom H
dengan atom lain yang mempunyai keelektronegatifan besar pada satu
molekul dari senyawa yang sama. Ikatan hidrogen merupakan ikatan
yang paling kuat dibandingkan dengan ikatan antar molekul lain,
namun ikatan ini masih lebih lemah dibandingkan dengan ikatan
kovalen maupun ikatan ion.
Ikatan hidrogen ini terjadi pada ikatan antara atom H dengan
atom N, O, dan F yang memiliki pasangan elektron bebas. Hidrogen
dari molekul lain akan bereaksi dengan pasangan elektron bebas ini
membentuk suatu ikatan hidrogen dengan besar ikatan bervariasi.
Kekuatan ikatan hidrogen ini dipengaruhi oleh beda
keelektronegatifan dari atom-atom penyusunnya. Semakin besar
perbedaannya semakin besar pula ikatan hidrogen yang dibentuknya.
41
42
43
45
46
Eka-aluminium
Galium
(Ea)
Massa atom
Sekitar 68
69,72
3
Massa jenis
6,0 g/cm
5,9 g/cm3
Titik leleh
Rendah
29,78 C
Valensi
3
3
Kemungkinan
Metode
dari bentuk
Spektroskopi
penemuan
spektrumnya
Rumus: Ea2O3, Rumus: Ga2O3,
Sifat oksida
larut dalam
larut dalam
asam dan basa
asam dan basa
Sama halnya dengan eka-aluminium, dua unsur lain yang diprediksi
Mendeleev (eka-boron dan eka-silikon) ternyata diketahui memiliki sifat yang
sama dengan skandium dan germanium. Sifat unsur skandium yang ditemukan
ilmuwan Swedia, Lars Nilson pada 1879 mirip dengan eka-boron, sedangkan
sifat unsur germanium yang ditemukan ilmuwan Jerman, Clemens Winkler
pada 1886 mirip dengan eka-silikon.
Mendeleev membagi unsur atas 8 golongan dan 12 periode sehingga
unsur dalam satu golongan mempunyai sifat yang mirip. Hal penting yang
terdapat dalam sistem periodik Mendeleev antara lain sebagai berikut:
1. dua unsur yang berdekatan, massa atom relatifnya mempunyai selisih paling
kurang dua atau satu satuan;
2. terdapat kotak kosong untuk unsur yang belum ditemukan, seperti 44, 68,
72, dan 100;
3. dapat meramalkan sifat unsur yang belum dikenal seperti ekasilikon;
4. dapat mengoreksi kesalahan pengukuran massa atom relatif beberapa unsur,
contohnya Cr = 52,0 bukan 43,3.
Berikut ini adalah kelebihan dan kekurangan sistem periodik Mendeleev:
47
48
49
50
51
mendeteksi trio unsur mirip lain. Inilah yang dikenal dengan teori triade
Dbereiner.
2. Prediksi Mendeleev dan kebenarannya
Banyak ide pengelompokan unsur yang lain yang diajukan tetapi
tidak memuaskan masyarakat ilmiah waktu itu. Namun, teori yang
diusulkan oleh kimiawan Rusia Dmitrij Ivanovich Mendeleev (18341907), dan secara independen oleh kimiawan Jerman Julius Lothar
Meyer (1830-1895) berbeda dengan usulan-usulan lain dan lebih
persuasif. Keduanya mempunyai pandangan sama sebagai berikut:
a. Daftar unsur yang ada waktu itu mungkin belum lengkap.
b. Diharapkan sifat unsur bervariasi secara sistematik. Jadi sifat unsur
yang belum diketahui dapat diprediksi.
Awalnya teori Mendeleev gagal menarik perhatian. Namun, di
tahun 1875, ditunjukkan bahwa unsur baru galium ditemukan oleh
kimiawan Perancis Paul Emile Lecoq de Boisbaudran (18381912)
ternyata bukan lain adalah eka-aluminum yang keberadaan dan sifatnya
telah diprediksikan oleh Mendeleev. Jadi, signifikansi teori Mendeleev
dan Meyer secara perlahan diterima.Tabel 5.2 memberikan sifat yang
diprediksi oleh Mendeleev untuk unsur yang saat itu belum diketahui
ekasilikon dan sifat germanium yang ditemukan oleh kimiawan Jerman
Clemens Alexander Winkler (1838-1904).
Tabel Prediksi sifat unsur eka-silikon oleh Mendeleev dan
perbandingannya dengan sifat yang kemudian ditemukan.
Sifat
eka-silicon
52
germanium
72
72,32
Rapat massa
5,5
5,47
Volume atom
13
13,22
Valensi
0,073
0,076
4,7
4,703
<100
86
Kalor jenis
Rapat jenis dioksida
Titik didih
tetrakhlorida (C)
53
54
55
56
57
jumlah unsure
1 (pendek)
1s
2 (pendek)
2s, 2p
2+6=8
3 (pendek)
3s, 3p
2+6=8
4 (panjang)
3d, 4s, 4p
2 + 6 + 10 = 18
5 (panjang)
4d, 5s, 5p
2 + 6 + 10 = 18
6 (panjang)
4f, 5d, 6s, 6p
2 + 6 + 10 + 14 = 32
Lawrensium memiliki 14 elektron lebih banyak dari aktinium.
Karena elektron akan mengisi orbital 5f, konfigurasi elektronnya 103Lr
adalah 86Rn. 5f146d17s2.
Sebagaimana dipaparkan sebelumnhya, hukum Moseley
menyatakan bahwa ada hubungan antara panjang gelombang sinar-X
58
59
60
Dalam kromatografi kertas, fase diam adalah kertas serap. Fase gerak
adalah pelarut atau campuran pelarut yang sesuai. Adsorben (penyerap)
dalam kromatografi kertas adalah kertas saring yaitu selulosa. Cairan fase
bergerak yang biasanya berupa campuran dari pelarut organik dan air, akan
mengalir membawa noda cuplikan yang ditotolkan pada kertas dengan
kecepatan berbeda. Fase mobile (pelarut) dapat beragam, misal: air, etanol,
asam asetat, dll. Kromatografi kertas digunakan baik untuk analisa kualitatif
maupun kuantitatif. Senyawa-senyawa yang dipisahkan kebanyakan bersifat
sangat polar, misalnya: asam-asam amino, gula, atau pigmen-pigmen alam.
Kromatografi kertas merupakan penemuan yang paling baik bagi
kimiawan. Hal ini dikarenakan kromatografi kertas diterapkan untuk analisis
campuran asam amino. Bagi kimiawan pemisahan asam-asam amino adalah
masalah paling sukar yang dihadapinya, sehingga penemuan kromatografi
kertas dianggap berita sangat baik. Hal tersebut juga dikarenakan asam
amino memiliki sifat yang sangat mirip, asam amino larut dalam air dan
tidak mudah menguap.
Kimiawan Inggris Richard Laurence Millington Synge (1914-1994)
adalah orang pertama yang menggunakan metoda analisis asam amino
dengan kromatografi kertas. Saat campuran asam amino menaiki lembaran
kertas secara vertikal karena ada fenomena kapiler, partisi asam amino
antara fasa mobil dan fasa diam (air) yang teradsorbsi pada selulosa
berlangsung berulang-ulang. Ketiak pelarut mencapai ujung atas kertas
proses dihentikan. Setiap asam amino bergerak dari titik awal sepanjang
jarak tertentu. Dari nilai R, masing-masing asam amino diidentifikasi.
Kromatografi kertas dua-dimensi (2D) menggunakan kertas yang luas
bukan lembaran kecil, dan sampelnya diproses secara dua dimensi dengan
dua pelarut.
Mekanisme pemisahan dengan kromatografi kertas prinsipnya sama
dengan mekanisme pada kromatografi kolom. Adsorben dalam kromatografi
kertas adalah kertas saring, yakni selulosa. Sampel yang akan dianalisis
ditotolkan ke ujung kertas yang kemudian digantung dalam wadah.
61
62
63
64
65
67
68
kondisi tersebut.
Adanya noda pada kromatogram belum berarti adanya zat tunggal
dalam sampel.
Harus dicobadengan berbagai pelarut.
Faktorfaktor yang mempengaruhi harga Rf adalah:
69
Kualitas adsorben
Ketebalan lapisan , semakin tebal lapisan Rf nya semakin kecil
Kejenuhan ruang kromatografi
Teknik pengembangan
Suhu
Kualitas pelarut
b. Analisis semi kuantitatif
Analisis ini berdasarkan perbandingan luas noda zat sampel
dengan luas noda zat standar:
Kosentrasi zat X = Cx = luas noda x (As)/ luas noda stand X CS
Menghitung luas noda:
Setelah elusi selesai, noda ditandai dengan penanda. bila noda tidak
berwarna maka harus dideteksi secara fisika dan kimia.
Jika di lihat lebih dekat, dapat dilihat bahwa bercak pusat besar
dalam kromatogram sebagian biru dan sebagian hijau. Dua pewarna
dalam campuran memiliki nilai Rf yang hampir sama. Tentunya, nilainilai ini bisa saja sama, keduanya memiliki warna yang sama; dalam hal
ini anda tidak dapat mengatakan bahwa ada satu atau lebih pewarna
dalam dalam bercak itu.
Apa yang kita kerjakan sekarang adalah menunggu kertas kering
seluruhnya, dan putar 90o dan perlakukan kromatogram kembali dengan
pelarut yang berbeda.
Hal yang sangat tidak dipercaya bahwa dua bercak yang
membingungkan akan memiliki nilai Rf dalam pelarut kedua sama
halnya dengan pelarut yang pertama, dengan demikian bercak-bercak
akan bergerak dengan jumlah yang berbeda.
71
72
73
elektrolit.
b. Penggunaan asam
Asam memiliki berbagai kegunaan. Asam sering digunakan
untuk menghilangkan karat dari logam dalam proses yang disebut
"pengawetasaman" (pickling). Asam dapat digunakan sebagai
elektrolit di dalam baterai sel basah, seperti asam sulfat yang
digunakan di dalam baterai mobil. Pada tubuh manusia dan
berbagai hewan, asam klorida merupakan bagian dari asam
lambung yang disekresikan di dalam lambung untuk membantu
memecah protein dan polisakarida maupun mengubah proenzim
pepsinogen yang inaktif menjadi enzim pepsin. Asam juga
digunakan sebagai katalis; misalnya, asam sulfat sangat banyak
digunakan dalam proses alkilasi pada pembuatan bensin.
c. Asam lemah dan asam kuat
Adalah asam yang tidak terionisasi secara signifikan dalam
larutan. Misalnya jika sebuah asam dilambangkan dengan HA,
maka dalam larutan masih terdapat sejumlah besar HA yang
belum terdisosiasi/terionisasi. Dalam air, sebuah asam lemah
terdisosiasi sebagai berikut :
Konsentrasi kesetimbangan dari reaktan dan produk
74
rumah tangga seperti asam asetat dalam cuka dan asam sitrat
dalam jeruk.
2. Teori Basa
Definisi umum dari basa adalah senyawa kimia yang menyerap
ion hydronium ketika dilarutkan dalam air.Basa adalah lawan (dual)
dari asam, yaitu ditujukan untuk unsur/senyawa kimia yang memiliki
pH lebih dari 7. Kostik merupakan istilah yang digunakan untuk basa
kuat. Jadi kita menggunakan nama kostik soda untuk natrium
hidroksida (NaOH) dan kostik postas untuk kalium hidroksida
(KOH). Basa dapat dibagi menjadi basa kuat dan basa lemah.
Kekuatan basa sangat tergantung pada kemampuan basa tersebut
melepaskan ion OH dalam larutan dan konsentrasi larutan basa
tersebut.
Tabel asam dan basa yang sudah dikenal dalam kehidupan
ion H+.
Basa ialah senyawa yang dalam larutannya dapat menghasilkan
ion OH-.
(asam)
2) HA + aq
H + (aq) + A - (aq )
(asam)
3) NaOH(aq)
Na+(aq) + OH-(aq)
(basa)
75
4) BOH + aq
(basa)
H3O+
Ion H3O+ dan OH- terdapat dalam air murni melalui reaksi
H2O +
H2O
H3O+ + OHDengan demikian, definisi asam basa Arrhenius dalam versi modern
adalah sebagai berikut :
Asam adalah zat yang menambah konsentrasi ion hidronium
(H3O+) dalam larutan air, dan basa adalah zat yang
menambah konsentrasi ion hidroksida (OH-).
Asam
Merupakan senyawa yang larut dalam air dan membentuk H3O+ dan ion
negative disebut asam.
Molekul asam yang melepaskan satu, dua, dan tiga proton ( H +) disebut
asam amino, di, dan triprotik reaksinya bertahap sesuai dengan jumlah
proton, seperti HNO3, H2SO4 dan H3PO4.
Monoprotik
HNO3
H+
+ NO3
Diprotik
H2SO4
H+
+ HSO4
HSO4
Triprotik
H + + SO4
H3PO4
H+
76
(I)
(II)
+ H2PO4
(I)
H2PO4
H+
HPO4
H + + PO4
+ HPO4
(II)
(III)
Basa
Ada dua cara terbentuknya basa, yaitu senyawa yang mengandung OH dan senyawa yang bereaksi dengan air dan menghasilkan OH-.
Contohnya :
NaOH
Na + OH-
Ba(OH)2
Ba
+ 2OH-
NH4OH
NH4
+ OH-
H2L+
+ A
Sebagai contoh :
HCL(g) + H2O
77
Yang disebut basa (B) hdala zat yang dapat menerima proton dari pelarut
(HL).
B +
HL
H+ + L
+ H2O
H+ +O
Contoh:
1) HAc(aq) + H2O(l)
asam-1
basa-2
H3O+(aq) + Ac-(aq)
asam-2
basa-1
basa-2
NH4+(aq) + OH-(aq)
asam-2
basa-1
Pada contoh di atas terlihat bahwa air dapat bersifat sebagai asam (proton
donor) dan sebagai basa (proton akseptor). Zat atau ion atau spesi seperti
ini bersifat ampiprotik (amfoter).
5. Teori asam basa menurut Lewis
Walaupun teori Bronsted-Lowry lebih umumdari teori Arrhenius, ada
reaksi yang nirip asam-basa tetapi tidak dapat dijelaskan dengan teori ini,
contohnya antara NH3 dengan BF3 menjadi H3N-BF3
78
N :
N : B
H
KC
H3O+
H2O
+ A
H3O+ A
H2O
HA
=
HA
79
H+
Ka
=
HA
Nilai @ lebih besar dari nol dan lebih kecil dari satu (1>@>0). Dan ada
hubungannya dengan Ka
Konstanta kesetimbangan beberapa asam pada 25 C
Nama
Rumus
Ka
Asam Klorida
HCL
1,0 x 10
Asam Perklorat
HCLO4
1,0 x 10
Asam Bromida
HBr
1,0 x 10
Asam Iodida
HI
1,0 x 10
b. Kesetimbangan basa
Basa yang larut banyak atau basa kuat, yaitu hidroksida alkali (LiOH,
NaOH, KOH dan RbOH) dan sebagian hidroksida alkali tanah yaitu:
Ba(OH)2 dan C a(OH)2 dalam air, basa dapat terion sempurna :
NaOH(s)
Na +
80
+ OH-
Penginonan
NH3 + H2O
NH4 + OH-
CH3NH2+H2O
CH3NH3+ + OH-
C5H5N + H2O
C5H5NH+ + OH-
piridin
Kb
1,8 x 10
4,2 x 10
1,7 x 10
H+
81
Ca (1-o)
ca o
H2O
H+
ca o
10
10
Ca
o
OH-
= konsentrasi asam
= derajat ionisasi
Ion H + yang berasal dari HA lebih besar dibandingkan yang dari air
sehingga menggeser kesetimbangan air ke kiri. Akibatnya
H + dari
air makin kecil dan dapat diabaikan terhadap yang berasal dari HA
Larutan basa lemah
PenentuanbesarnyakonsentrasiOHtidakdapatditentukanlangsungdari
konsentrasibasalemahnya(sepertihalnyabasakuat),akantetapiharus
dihitungdenganmenggunakanrumus:
BH +
H2O
cb (1-o)
cbo
H2O
H+
10
Kb =
OH-
BH +
cbo
cbo
cb (1-o)
82
OH-
cbo
OH10
cbo
o =
Kb
cb
OH- dari air dapat di abaikan karena sangat kecil di bandingkan yang
dari basa, maka :
OH-
cb
=
OH-
cbo
Kb
Cb
Kb cb
8. Amfoter
Dalam kimia, amfoter merujuk pada zat yang dapat bereaksi sebagai
asam atau basa. Perilaku ini terjadi bisa karena memiliki dua gugus
asam dan basa sekaligus atau karena zatnya sendiri mempunyai
kemampuan seperti itu.
Contoh Zat amfoter yang umum orang kenal adalah asam amino,
protein, dan air. Beberapa logam, seperti seng, timah, aluminium,
dan berilium, dapat membentuk oksida amfoterik.
Reaksi amfoter beberapa zat amfoter :
a. seng oksida (ZnO)
Dalam asam:
ZnO + 2H+ Zn2+ + H2O
Dalam basa:
ZnO + H2O + 2OH- [Zn(OH)4]2Gejala ini dapat dimanfaatkan untuk memisahkan kation dalam
larutan, misalnya Zn dari Mn
b. air atau H2O
Sebagai basa:
H2O + HCl H3O+ + Cl
Sebagai asam:
H2O + NH3 NH4+ + OH
c. Aluminium hidroksida [Al(OH)3]
83
Sebagai basa:
Al(OH)3 + 3HCl AlCl3 + 3H2O
Sebagai asam:
Al(OH)3 + NaOH NaAl(OH)4
OKSIDA amfoter yang umum dikenal adalah Al2O3.
C. KERTAS SARING DAN KEGUNAANNYA
Kertas saring biasa digunakan pada penelitian yang berhubungan
dengan sampel lingkungan. Tujuan utama penyaringan sampel
lingkungan, khususnya media cair adalah untuk memisahkan zat padat
terlarut dan zat padat tersuspensi. Zat padat terlarut merupakan zat
padat yang dapat melewati kertas saring berpori dengan ukuran tertentu,
sedangkan zat padat tersuspensi merupakan zat padat yang tertahan
pada kertas saring tersebut. kertas saring mempunyai ukuruan pori yang
berbeda-beda, tetapi pada umumnya ukuran standar pori yang sering
digunakan adalah 0.45 m.
Karena kertas saring terdapat dalam berbagai ukuran pori, maka
pemilihan kertas saring harus disesuaikan dengan jenis parameter yang
akan diuji. Kesalahan pemilihan kertas saring akan menghasilkan
ketidak akuratan pada hasil analisis karena terjadi kontaminasi positif
dan kontaminasi negatif.
Kontaminasi positif terjadi karena penambahan bahan kimia ke
dalam sampel, sedangkan kontaminasi negative terjadi karena adsorpsi
atau absorpsi parameter di dalam sampel atau penguapan parameter
tersebut.
1. Persyaratan Umum Kertas Saring
Untuk mendapatkan hasil yang representative, akurat, dan
presisi kertas saring harus memenuhi beberapa persyaratan umum
sebagai berikut:
mempunyai ukuran pori yang uniform dan reproductive
mampu menyaring dengan cepat dan tidak mudah tersumbat
Tidak higroskospis
mampu menahan partikel yang disaring di permukaannya
mempunyai kandungan debu (ash content) yang rendah untuk
mencegah kontaminasi sampel dan memungkinkan analisis
84
saring,
dapat larut secara kimia dalam pelarut organic, seperti kloroform
85
86
Sehingga apabila atom atau sekumpulan atom tersebut menempati titiktitik kisi maka akan membentuk suatu struktur kristal.
Kisi Kristal
Didalam kristal terdapat kisi-kisi yang ekivalen yang sesuai dengan
lingkungannya dandiklasifisikan menurut simetri translasi.
Operasi translasi kisi :
Didefinisikan sebagai perpindahan dari sebuah kristal oleh sebuah
vektor translasi kristal,
Untuk kisi dua dimensi (2D)
Ilustrasi struktur kristal dalam gambaran dua dimensi (2D) :
87
T=n1a1+n2a2+n3a3
a1,a2 dan a3 adalah vektor translasi primitif
, ,dan g adalah sudut yang dibentuk vektor a1, a2 dan a3
Selain simetri translasi, terdapat beberapa operasi lain yang membuat
kisi invarian (tidakberubah bentuknya dari semula), yaitu:
(simbuln= 1,2,3,4,dan 6)
Inversi: Pencerminan pada suatu titik tertentu (simbul:i)
Luncuran/Glide: Operasi gabungan antara refleksi dan translasi
Ulir/Screw: Operasi gabungan antara rotasi dan translasi
Kisi yang memiliki titik-titik kisi yang ekuivalen disebut kisi Bravais
sehingga titik-titik kisitersebut dalam kristal akan ditempati oleh atomatom yang sejenis Titik A, B dan C adalah ekuivalen satu sama lain.
Titik A dan A1 tidak ekivalen (non-Bravais).
Difraksi Sinar X
Pengkajian difraksi pada bagian ini bertujuan untuk
menentukan/mempelajari struktur kristal secara eksperimen. Syarat agar
terjadi difraksi pada kristal adalah penggunaan gelombang radiasi
dengan panjang gelombang yang seorde dengan jarak antar atom dalam
88
89
yang disebut syarat Bragg. d jarak antar bidang (hkl) yang sama,
sudut difraksi, dan panjang gelombang sinar-x yang digunakan.
Dalam difraktometer sinar-x, posisi kristal sedemikian sehingga
pengukuran dilakukan pada sudut 2, yaitu sudut yang dibentuk oleh
sinar hambur.
Difraksi sinar x pada suatu material
Difraksi sinar-X merupakan suatu teknik yang digunakan untuk
mengidentifikasi adanya fasa kristalin di dalam material-material benda
dan serbuk, dan untuk menganalisis sifat-sifat struktur (seperti stress,
ukuran butir, fasa komposisi orientasi kristal, dan cacat kristal) dari tiap
fasa.
Apabila suatu bahan dikenai sinar-X maka intensitas sinar-X yang
ditransmisikan lebih kecil dari intensitas sinar datang. (Hal ini
disebabkan adanya penyerapan oleh bahan dan juga penghamburan oleh
atom-atom dalam material tersebut. Berkas sinar yang dihantarkan
tersebut ada yang saling menghilangkan karena fasenya berbeda dan
ada juga yang saling menguatkan karena fasenya sama. Berkas sinarX yang saling menguatkan disebut sebagai berkasdifraksi.)
Logika dibalik teori ini adalah asumsi bahwa seandainya suatu
kristal terdiri dari atom-atom yang tersusun secara teratur dan periodik
dalam ruang dan jarak antar atom hampir sama dengan panjang
gelombang sinar-x, maka Kristal tersebut dapat berfungsi sebagai kisikisi yang menghamburkan cahaya. Dengan konsep ini dan mengingat
bahwa sinar-x mempunyai panjang gelombang yang mendekati jarak
antar atom, maka difraksi dapat terjadi kalau Kristal dikenai oleh sinarx.
90
91
92
a. kekosongan
b. kekosongan ganda (dua atom hilang)
c. kekosongan pasangan ion (capat schottky)
d. sisipan
e. ion terpisah (cacat frenkel).
Cacat Garis
Cacat garis yang paling banyak dijumpai dalam kristal adalah
dislokasi.dislokasi ini digambarkan sebagai sisipan satu bidang atom
tambahan dalam struktur kristal. Di sekitar dislokasi garis terdapat
daerah yang mengalami tekanan dan tegangan sehingga terdapat energi
tambahan sepanjang dislokasi tersebut. Jarak geser antar atom disekitar
dislokasi disebut vektor geser. Vektor ini tegak lurus pada garis
dislokasi.
Teori Ikatan Logam
93
94
96
Perbedaan
Ion
Kovalen
Kovalen
Proses
Serah terima
Penggunaan
Koordinasi
Penggunaan
Pembentukan
elektron antar
bersama pasangan
bersama pasangan
atom
elektron dimana
elektron yang
tiap atom
97
menyumbang
elektron.
Atom yang
Logam +
X+YaX:Y
Nonlogam +
Nonlogam +
terlibat
Titik leleh dan
Nonlogam
Tinggi
Nonlogam
Rendah (kecuali
Nonlogam
Rendah
titik didih
pada padatan
kovalen seperti
Kelarutan
intan)
Sukar larut dalam
dalam pelarut
dalam pelarut
dalam pelarut
organik seperti
organik.
organik.
aseton, alkhohol,
Daya Hantar
Tidak dapat
Tidak dapat
Listrik
larutannya
menghantarkan
menghantarkan
mengantarkan
listrik
beberapa
beberapa
larutannya yang
larutannya yang
menghantarkan
menghantarkan
listrik)
HF, H2O, PCl3,
listrik)
NH4+, SO4-2,
CaBr2, AlCl3
BCl3, CO2
POCl3, H3NBF3,
Contoh
SO3
Geometri Molekul
Geometri molekul berkaitan dengan susunan ruang atom-atom
dalam molekul. Molekul diatomik memiliki geometri linear; Molekul
triatomik dapat bergeometri linear atau bengkok; Molekul tetraatomik
bergeometri planar (datar sebidang) atau piramida. Semakin banyak
atom penyusun molekul, semakin banyak pula geometrinya.
98
Senyawa
Rumus
Atom Pusat
PEI
PEB
Lewis
1.
2.
3
H2O
CO2
SO2
HOH
OCO
OSO
2
2
2
2
0
1
Jumlah
Domain
Elektron
4
2
3
99