Anda di halaman 1dari 14

PERUBAHAN MATERI

D
I
S
U
S
U
N
OLEH :
Fira Amir Patha Siti Nurkharimah
Sulfikar Ari
Doni Edward Aryo Senaryo
Anugrah Julianto Samsul

Jurusan Sipil / Semester 1
Program Studi Teknik






UNIVERSITAS ANDI DJEMMA PALOPO
T.A 2014 / 2015

BAB I
PENDAHULUAN

Perubahan materi merupakan bagian dari Kimia Teknik yang mempelajari
materi wujud materi dan perubahan materi. Di SMP telah kita kenal tentang materi
yaitu sesuatu yang mempunyai masa dan volume serta menempati ruang. Benda-
benda di sekitar kita misalnya meja, mobil buku, air dan udara juga merupakan materi
karena selain menempati ruang juga mempunyai masa. Banyak cara untuk mengtahui
atau mengaktifkan apakah sesuatu itu termasuk materi atau bukan.
Misalnya untuk menunjukan bahwa udara menempati ruang ditunjukan oleh udara
yang mengembang bila ditiup.
Materi atau zat dikelompokan menjadi zat tunggal (murni) dan campuran. Zat
murni terdiri dari unsur dan senyawa. Unsur merupakan zat murni yang paling
sederhana. Sedangkan senyawa gabungan dari dua atau lebih unsur yang terbentuk
melalui reaksi kimia. Setelah mempelajari makalah ini, anda akan dapat memahami
pengertian dari materi dan perubahannya.







BAB II
KATA PENGANTAR

Puji syukur atas kehadirat Allah Yang Maha Esa karena limpahan rahmat-
Nya, kami diberi kesehatan walafiat, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah
yang menjadi tugas mata kuliah KIMIA TEKNIK.
Makalah yang berjudul Perubahan Materi ini merupakan aplikasi dari kami,
selain untuk memenuhi tugas mata kuliah tersebut juga untuk memberikan
pengetahuan tentang hal mengenai Perubahan Materi.
Kami berharap, Makalah ini dapat bermanfaat dan memberi gambaran atau
menjadi referensi dalam mengenal dan mempelajari Perubahan Materi. Dalam
makalah ini kami menyadari masih jauh dari kesempurnaan, untuk itu segala saran
dan kritik guna perbaikan dan kesempurnaan sangat kami nantikan. Semoga makalah
ini dapat bermanfaat.

Palopo, 2 November 2014


Penulis








BAB III
DAFTAR ISI

BAB I
Pendahuluan
BAB II
Kata Pengantar

BAB III
Daftar Isi

BAB IV
Isi
i. Pengertian materi
ii. Wujud materi
iii. Sifat Umum
iv. Perubahan materi
v. Perubahan sifat benda
BAB V
Penutup
1.1 Kesimpulan
1.2 Saran

BAB VI
Daftar Pustaka



BAB IV
i. Pengertian Materi
Materi merupaan sesuatu yang memiliki masa dan volume serta menempati ruang,
benda-benda di sekitar kita misalnya meja, mobil, buku, air dan udara juga
merupakan materi selain menempati ruang juga mempunyai masa. Dalam kehidupan
sehari-hari materi juga di kenal dengan nama Zat dan Bahan.
Zat : Sebutan untuk sejumlah materi yang sifatnya spesifik (khusus).
Contohnya : gula, garam, air dan lain-lain.
Bahan : Sebutan untuk sejumlah materi yang kurang spesifik sifatnya.
Contohnya : kayu, besi, tekstil, dan lain-lain.
Banyak cara untuk mengetahui apakah sesuatu itu termasuk materi atau bukan
misalnya, untuk menunjukan udara menempati ruang ditunjukan oleh balon udara
yang mengembang bila ditiup. Cahaya dan sinar bukan merupakan materi sebab tidak
menempatii ruang.
ii. Wujud Materi
Berdasarkan wujudnya materi dikelompokan menjadi bagian yaitu
a. Padat
Mempunyai ciri-ciri:
Bentuk dan volumnya selalu padat
Menemapati ruang
Memiliki berat
Contoh : meja, batu, kayu
b. Cair
Mempunyai bentuk yang mudah berubah sesuai tempatnya sedangkan volumenya
tetap.
Contoh : Air, minyak, sirop
c. Gas
Mempunyai bentuk yang berubah-ubah sesuai dengan tempatnya, dapat
dimampatkan, dan mempunyai massa.
Contoh : udara, Oksigen, Nitrogen

iii. Sifat Umum Materi
Sifat Fisika
Sifat fisika adalah sifat yang berkaitan dengan penampilan atau keadaan fisis
materi, yaitu wujud, titik leleh, titik didih, indeks bias, daya hantar, warna, rasa, dan
bau.
Sifat materi yang ada hubungannya dengan sifat fisika, antara lain :
1. Titik leleh dan titik didih
2. Berat jenis
3. Indeksi bias
4. Perubahan wujud
5. Bentuk Kristal
6. Daya hantar panas
7. Daya hantar listrik
8. Koefisien muai panjang
9. Hambatan jenis
10. Kalor jenis dan lain-lain.

Sifat Kimia
Sifat kimia adalah sifat yang berkaitan dengan perubahan kimia yang dapat
dialami oleh suatu materi, misal dapat terbakar, berkarat, mudah bereaksi, beracun,
dan bersifat asam Sifat materi dapat pula digolongkan ke dalam sifat ekstensif dan
sifat intensif. Sifat ekstensif adalah sifat yang bergantung pada jumlah (massa,
volume, entalpi), dan sifat intensif adalah sifat yang tidak bergantung pada jumlah
(warna, rasa, bau, massa jenis, wujud). Sifat fisis dapat berupa sifat ekstensif atau
sifat intensif, tetapi sifat kimia semuanya tergolong sifat intensif.

Sifat materi yang mempunyai kecenderungan untuk mengadakan reaksi kimia, di
antaranya:
1. Keterbakaran
2. Daya ionisasi
3. Kereaktifan
4. Kelarutan
5. Bisa/ tidak bisa membusuk
6. Beracun dan lain-lain.
Ditinjau dari ukuran dan jumlahnya, maka zat dan bahan atau materi
mempunyai dua jenis yang berbeda yaitu:
a. Sifat ektensif, yaitu sifat yang bergantung pada jumlah unsure zat
b. Sifat itensif, yaitu sifat yang tidak tergantung pada ukuran jumlah zat.
Dan dari sekian banyak materi tersebut yang dipergunakan untuk membedakan materi
yang satu dengan yang lainnya adalah massa jenis. Massa jenis tergantung juga pada
suhu dan wujud materi.

iv. Perubahan Materi
Selain mempnyai sifat ternyata materi juga mengalami perubahan. Perubahan materi
dikelompokan menjadi 2 bagian :
1. Perubahan Kimia
Perubahan kimia adalah perubahan zat yang menghasilkan zat baru. Pada
perubahan kimia hakekat zat mula-mula berbeda dengan hakekat zat baru yang
dihasilkan. Semua reaksi kimia merupakan perubahan kimia. Pada perubahan
kimia. Ciri perubahan kimia (reaksi kimia) yaitu adanya gelembung gas,
terbentuknya endapan, terjadi perubahan warna, dan terjadi perubahan
suhu.
Perubahan materi yang bersifat kekal dan pada perubahan tersebut tidak
terbentuk zat baru yang sifatnya berbeda dengan zat aslinya. Contohnya: besi
berkarat, kayu di bakar.
Perubahan kimia yang juga kekal dengan reaksi kimia,pada reaksi kimia
berlaku Hukum Kekekalan Massa (Lavoisier). Hukum kekekalan massa yaitu massa
zat sebelum dan sesudah reaksi sama. Perubahan kimia dapat terjadi karena
adanya pembakaran, pengaratan, pembusukan, fermentasi, pemasakan,
fotosintesis, dan pengenziman.
Contoh perubahan kimia :
1. Kertas terbakar. Semula kertas berwarna putih, tetapi setelah dibakar
berubah menjadi arang dan timbul asap pada saat api padam.
2. Daun menjadi kecoklatan. Tumbuhan yang menguning, sebagian lagi
mengering, layu dan berwarna kecoklatan. Daun yang berwarna kecoklatan
lama-lama akan jatuh. Sehingga di sekitar tumbuhan biasanya berserakan
daun-daun kering.
3. Proses pencernaan makanan. Makanan yang masuk ke dalam tubuh akan
diolah dan dicampur dengan zat-zat lain yang dihasilkan oleh tubuh. Hasilnya,
digunakan tubuh untuk tumbuh dan berkembang.
4. Menggoreng telur. Telur matang memiliki warna dan wujud yang berbeda
dengan telur mentah. Telur mentah yang semula berwujud cair berubah
menjadi padat ketika sudah matang. Putih telur yang semula bening atau tidak
berwarna berubah menjadi putih. Bahkan putih telur berwarna kecoklatan di
bagian pinggirnya bila digoreng terlalu lama.
5. Nasi menjadi basi. Hal tersebut dikarenakan karna nasi mengalami
pembusukan sehingga tidak dapat kembali lagi menjadi nasi.
6. Besi berkarat. Karat pada besi terjadi akibat reaksi kimia antara besi dengan
oksigen dan uap air di udara.
7. Bom meledak yang merubah benda padat menjadi pecahan dan ledakan.
8. Fermentasi. Fermentasi hampir sama dengan pembusukan,yaitu reaksi kimia
karena pengaruh mikroorganisme. Fermentasi termasuk perubahan kimia karena
makanan yang difermentasi akan lebih lunak, lebih harum, dan rasanya
berbeda.Misalnya, pada pembuatan tape ketan dan tape singkong.
9. Karbon Hitam (arang), yang tidak dapat terurai lagi baik secara fisika
maupun kimia, tetapi dapat berubah struktur dan sifatnya menjadi grafit dan
intan.
10. Batang kayu yang dibakar. Batang kayu tersebut berubah menjadi abu, asap
dan disertai keluarnya panas. Abu, asap dan panas yang keluar tidak berubah
kembali menjadi batang kayu.
11. Proses fotosiontesa pada tumbuhan yang memiliki zat hijau daun, mengubah
air, gas karbon dioksida dan bantuan cahaya matahari dapat diubah menjadi
makanan atau karbohidrat
12. Bensin biodiesel sebagai bahan bakar berubah dari cair menjadi asap
knalpot.
2. Perubahan Fisika
Perubahan yang tidak menghasilkan zat baru yang berubah hanya wujud
dan bentuknya.
Contohnya:
1. Batang coklat yang mencair merupakan contoh benda padat yang dapat
berubah menjadi cair karena adanya pemanasan.
2. Menjemur pakaian. Pakaian yang semula basah lama-kelamaan kering
karena mendapat panas matahari. Panas matahari menguapkan air yang
terdapat pada pakaian.
3. Batang pohon dipotong-potong menjad kayu balok, papan dan triplek.
Hasil dari potongan-potongan pohon tersebut tetap menjadi sifat yang
sama dengan batang semula.
4. Membuat teh. Ketika kita membuat minuman teh juga terjadi perubahan
fisika. Pada saat itu kita mencampur gula dengan air teh. Setelah diaduk
beberapa lama, butiran gula menghilang dan timbul rasa manis. Adanya
rasa manis menunjukkan bahwa zat gula sebenarnya tidak hilang,
melainkan masih terdapat dalam air teh.
5. Menggoreng. Ketika kita menggoreng masakan dengan margarine, terjadi
perubahan wujud dari padatan menjadi cairan.

6. Es Batu. Ketika kita membuat es batu, air mengalami perubahan wujud
dari cairan menjadi padatan. Air tidak membentuk zat baru. Padatan es
batu dapat dikembalikan lagi ke bentuk cairnya jika dipanaskan atau
dibiarkan saja pada suhu kamar.
7. Pemisahan campuran iodium dan pengotornya dengan cara sublimasi.
Ketika dipanaskan, iodium padat akan menyublim menjadi iodium gas.
Iodium gas akan berubah kembali menjadi iodium padatsetelah
didinginkan. Sifat iodium padat setelah didinginkan sama dengan iodium
padat sebelum dipanaskan.
8. Proses destilasi. Udara terdiri dari berbagai macam gas, misalnya gas
oksigen, nitrogen, dan argon. Gas-gas ini bercampur secara fisika
membentuk udara. Udara yang telah terbentuk dapat diuraikan menjadi zat
penyusunnya melalui proses destilasi.
9. Membuat es dan membuat agar-agar atau jelly adalah proses
membeku, perubahan dari zat cair menjadi zat padat karena terjadi
penurunan suhu.
10. Air laut yang terkena panas matahari akan menguap sehingga
membentuk titik-titik air di awan.
11. Kerikil yang berasal dari batu setelah setelah proses penumbukan. Arus
sungai yang deras menerpa dan menghanyutkan batuan tersebut sehingga
pecah menjadi batuan-batuan yang lebih kecil. Pecahan-pecahan batuan
ini memiliki sifat yang sama dengan batuan semula





v. Perubahan sifat benda

a. Perubahan benda karena adanya pemanasan.
1. Mencair : padat pemanasan cair
Batang coklat merupakan contoh benda padat vyang dapat berubah menjadi cair
karena adanya pemanasan. Es di kutub bumi mencair karena adanya pemanasan
global. Es yang dibiarkan diruang terbuka akan mencair. Es yang berbentuk balok
akan menjadi air.
2. Penguapan: cairpemanasanuap cair
Menguap merupakan perubahan benda dari wujud cair ke wujud gas. Sebagai contoh
adalah air laut yang terkena panas matahari akan menguap.

b. Perubahan benda karena adanya pendinginan.
1. Membeku: Cair pendinginan padat
Benda dapat mengalami perubahan wujud karena adanya pendinginan.
Sebagai contoh adalah air yang dimasukkan kedalam frezer akan membeku
menjadi es. Air merupakan wujud benda cair sedangkan es merupakan wujud
benda padat.

2. Mengembun : Uap air ( gas) pendinginan embun/hujan ( cair)
Uap air yang terbawa angin samapai di daerah yang lebih dingin(
pegunungan ) akan berubah menjadi tetesan-tetesan air yang sering kita
namakan embun/ hujan

3. Menyublim : padat gas= menyublim
Menyublim adalah perubahan benda dari wujud padat ke wujud gas.
Kamper merupakan contoh perubahan wujud padat menjadi gas. Kamper yang
dibiarkan diruang terbuka lama-kelamaan akan habis, namun ruangan menjadi
harun/ berbau. Bau yang muncul menandakan adanya suatu gas.


4. Deposisi : Gas padat = deposisi
Deposisi adalah perubahan benda dari wujud gas ke cwujud padat.
Sebagai contoh adalah karbon dioksida ( benda gas) di mampatkan es kering (
benda padat). Es kering di buat oleh pabrik dan sering digunakan untuk
memberikan efek asap pada pertunjukkan panggung.

c. Mengkristal
Pembuatan garam merupakan contoh perubahan wujud mengkristal.
Proses pembuatan garam adalah : air laut pemanasan air laut menguap
tinggalah mineral di dasar bak dan sedikit pemrosesan akan terbentuknya
Kristal-jristal garam.

d.Perkaratan/korosi
Pekaratan dapat menyebabkan perubahan sifat benda. Perubahan itu
dapat berupa warna, bau, kekerasan dan kelunturan. Besi yang berkarat akan
mempunyai sifat yang rapuh, warnanyapun berubah kecoklat-coklatan. Usaha
menghambat terjadinya korosi melapisi besi dengan cat, di pernikel,membuat
logam campuran

e. Pembusukan
Pembusukan merupakan perubahan sifat benda karena adanya
aktifitas makhluk hidup (bakteri/mikroba dan jamur) didalam suatu benda.
Makhluk hidup tersebut bias dari tumbuhan maupun hewan. Jamur merupakan
tumbuhan yang dapat mengakibatkan suatu benda (makanan) mengalami
pembusukan. Bakteri/mikroba merupakan contoh hewan yang dapat
menyebabkan terjadinya pembusukan.




BAB V
PENUTUP


3.1 Kesimpulan
Materi merupakan sesuatu yang memiliki masa dan volume serta
menempati ruang, contohnya : meja, buku, air, dan udara, cahayanya dan sinar
bukan merupakan materi, sebab tidak menempati ruang materi atau zat
diklasifikasikan kedalam zat tunggal yang terdiri dari unsur dan senyawa, dan
zat campuran, berdasarkan wujudnya materi dibagi menjadi tiga bagian,
padat, cair dan gas dan ketiganya itu mengalami perubahan yang disebut
perubahan fisika. Perubahan materi terbagi atas dua, yaitu perubahan kimia
dan perubahan fisika. Perubahan kimia adalah perubahan zat yang
menghasilkan zat baru, seperti kertas terbakar, pita magnesium terbakar,
reaksi antara logam Na dengan air, dan lainnya. Sedangkan perubahan fisika
yaitu perubahan yang tidak menghasilkan zat baru yang berubah hanya wujud
dan bentuknya. Contohnya es mencair, lilin meleleh, bongkahan belerang
menjadi serbuk belerang
Dengan demikian setelah kita tahu pengertian serta perubahan materi,
kita nantinya bisa mengetahui serta membedakan antara perubahan kimia dan
perubahan fisika dalam kehidupan sehari-hari.


3.2 Saran

Kami sebagai penyusun menyadari bahwa dalam penulisan makalah
ini termasuk jauh dari sempurna. Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan
saran dan kritik dan saran yang membangun dari para pembaca.

BAB VI
Daftar Pustaka

http://regnoe.wordpress.com/ipa-1/perubahan-fisika-kimia/perubahan-materi-
fisika-kimia/
http://muhapysycsiainwalisongo.blogspot.com/2012/06/sifat-fisika-dan-kimia-
zat.html
http://www.bimbingan.org/perubahan-kimia-dan-fisika.htm
http://www.chem-is-try.org/materi_kimia/kimia-kesehatan/ruang-lingkup-ilmu-
kimia/perubahan-fisika-dan-kimia-2/

Anda mungkin juga menyukai