Anda di halaman 1dari 3

Macam-macam dan Sifat Zat, Perubahan Fisika dan

Kimia

Zat atau yang dalam Bahasa Inggris adalah matter merupakan segala sesuatu yang menempati
ruang dan memiliki massa.

Ingat ya, syarat menempati ruang adalah memiliki massa dan volume.
KALAU TIDAK MEMILIKI SALAH SATUNYA GIMANA?
Berarti ia tidak bisa disebut sebagai zat.

Semua zat terdiri dari atom, yang di dalamnya ada proton, neutron, dan elektron. Kalau kamu mau
tau lebih jauh tentang atom, baca artikel : Struktur Atom.
Kamu pasti tau „kan wujud zat ada apa aja : padat, cair, dan gas. Kita bahas satu per satu ya.
1. Zat Padat
• Kalau kita lihat struktur atomnya, zat padat memiliki struktur partikel yang paling rapat
dibandingkan dengan zat lainnya. Karena strukturnya yang rapat itulah membuat partikelnya sulit
bergerak dan posisinya tetap. Bentuk, massa, dan volume zat padat juga selalu tetap, sehingga
tidak bisa menyesuaikan wadah tempat ia ditempatkan.
• Coba deh kamu perhatikan, balok kayu atau dadu kamu tempatkan di gelas, maka bentuknya akan
tetap, tidak menyesuaikan bentuk gelasnya.
2. Zat Cair
• Selanjutnya ada zat cair. Partikel zat cair ini dikemas lebih longgar dibandingkan zat padat,
pergerakan antar partikelnya juga lebih leluasa. Itulah mengapa zat cair bisa menyesuaikan
dengan bentuk wadahnya.
• Contohnya begini, kamu menuangkan air mineral dari galon ke dalam botol, maka air akan
menyesuaikan bentuk botolmu. Kemudian, kamu tuangkan lagi air tersebut ke dalam gelas, maka
air akan menyesuaikan bentuk gelas.
3. Zat Gas
• Terakhir adalah zat gas. Zat inilah yang memiliki partikel paling rendah dibandingkan kedua zat
lainnya. Partikel yang sangat rendah itu membuat gas tidak memiliki bentuk atau volume yang
pasti. Nah, kalau gas tidak dibatasi, tentu saja partikelnya akan menyebar tanpa batas. Ketika gas
dibatasi atau dimasukkan dalam suatu wadah atau ruang, maka gas akan mengembang mengisi
wadahnya. Contohnya ketika kamu sedang meniup balon, maka gas akan mengisi ruang balon dan
membuat balon mengembang.
Pada perubahan wujud zat, kita mengenal dua jenis perubahan zat, yaitu perubahan fisika dan
kimia. Apa perbedaan keduanya? Perlu kamu ingat, bahwa pada perubahan fisika itu dapat dilihat dan
diamati perubahannya dari keadaan fisiknya. Sedangkan pada perubahan kimia, yang dapat dilihat dan
diamati adalah perubahan kimianya. Untuk lebih jelasnya, yuk baca penjelasan di bawah ini!
1. Perubahan Fisika
• Perubahan fisika adalah perubahan yang hanya bisa dilihat dari tampilan fisiknya atau penampakan
luarnya, jadi ia tidak mengubah komposisi kimianya. Perubahan fisika memiliki sifat bisa dilihat
dan diamati dari luar. Sifat fisika lainnya adalah ketika zat tersebut telah berubah, maka dapat
kembali ke keadaan semula. Kita ambil contoh es batu yang telah mencair, ia akan bisa berubah
lagi menjadi es batu ketika kamu memasukkannya ke dalam freezer.
• Contoh perubahan fisika terjadi pada proses membeku, menyublim, mencair, menguap,
mengkristal, dan mengembun. Bisa kamu lihat pada diagram di bawah ini.

• Nah, dari diagram di atas kita bisa lihat bahwa proses perubahan wujud zat dari cair menjadi gas
disebut menguap. Contoh perubahan fisika ketika kamu merebus air dan menyemprotkan
pengharum ruangan. Perubahan lainnya adalah ketika zat padat menjadi cair yang disebut dengan
proses mencair. Contohnya es batu yang dibiarkan di udara terbuka dengan suhu ruangan, lama-
lama es batu tersebut akan mencair.
• Kenapa proses di atas tidak dinamakan perubahan kimia? Tentu saja, karena tidak ada perubahan
kimia di sana. Komponen kimia yang terkandung pada zat masih tetap sama. Contohnya merebus
air. Komponen kimia air adalah H2O. Ketika terjadi proses penguapan air, komponennya tetap
sama, yaitu H2O → H2 dan O2. Oleh sebab itu, proses merebus air bukan termasuk perubahan
kimia.
2. Perubahan Kimia
• Perubahan kimia adalah perubahan bentuk dan ukuran zat yang menghasilkan zat baru. Perubahan
kimia menyebabkan substansi atau komposisi penyusun suatu zat berubah menjadi rumus kimia
yang baru. Dengan berubah menjadi rumus kimia yang baru, berarti ada yang namanya reaksi
kimia. Nah, perubahan kimia juga biasa disebut sebagai reaksi
kimia.
• Contoh reaksi kimia :
Unsur suatu reaksi disebut sebagai reaktan, sedangkan hasil akhirnya disebut produk. Dari gambar
di atas, bisa kita lihat bahwa telah terjadi perubahan reaksi kimia. Campuran hidrogen dan oksigen
ternyata akan menjadi air.

• Contoh perubahan kimia antara lain :


a. Pembusukkan makanan atau buah-buahan, ini terjadi ketika buah kita biarkan terlalu lama,
maka akan mengalami pembusukan yang ditandai dengan perubahan tampilan (warna,
tekstur) dan perubahan bau. Perubahan tersebut menunjukkan adanya perubahan zat baru.
b. Memasak, memanggang, atau memanaskan gula menjadi karamel. Ketiganya dikatakan
sebagai perubahan kimia, karena terdapat banyak molekul yang akan berubah. Misalnya
ketika menggoreng tempe, tempe matang ditandai dengan warnanya yang berubah menjadi
coklat. Perubahan warna itu akibat adanya ikatan-ikatan karbon pada bahan makanan tersebut.
c. Pelapukan kayu. Coba deh kamu amati kalau kayu terus-menerus ditetesi air hujan bisa
menyebabkan kayu tersebut rapuh/lapuk. Hal ini dikarenakan adanya kenaikan tingkat
keasaman pada kayu, sehingga kayu menjadi lapuk.
d. Pembakaran. Proses pembakaran akan menghasilkan zat baru, yaitu abu. Contohnya kertas,
ketika kertas dibakar, maka akan menjadi abu. Sedangkan dari abu sudah tidak bisa
lagi menjadi kertas.
e. Besi berkarat. Ini terjadi karena besi bereaksi terhadap cuaca, suhu, oksigen, dan
air.
• Contoh-contoh di atas menyebabkan komponen kimia penyusun zat berubah. Selain itu, ketika zat telah
berubah menjadi suatu zat yang baru, maka ia tidak akan bisa berubah menjadi keadaan semula. Kita
ambil contoh pada besi yang berkarat. Yuk, tonton video berikut ini untuk mengetahui kenapa kok besi
bisa berkarat.

• Ciri-ciri perubahan kimia lainnya adalah adanya perubahan warna. Nah, kalau kamu melihat adanya
perubahan warna pada suatu zat, maka dapat dikatakan itu termasuk perubahan kimia. Gak percaya?
Coba kamu lihat apel yang membusuk atau yang dibiarkan begitu saja di udara terbuka setelah kamu
gigit, maka akan terjadi perubahan warna menjadi kecoklatan pada apel yang telah digigit tadi. Hal
itu biasa disebut dengan oksidasi. Tapi lain halnya ketika kamu melakukan pengecatan pada mobil
atau dinding ya, itu bukan merupakan perubahan kimia, melainkan perubahan fisik. Karena
perubahannya bisa dilihat, dan tidak ada perubahan komponen kimia selama prosesnya.

Anda mungkin juga menyukai