Anda di halaman 1dari 7

SIFAT KIMIA DAN SIFAT FISIKA

A. Pengertian dan Contoh Sifat Fisika


Pengertian dari sifat fisika adalah sifat yang tidak ada hubungannya dengan
pembentukan zat jenis lain. Sifat-sifat fisika tidak berhubungan dengan pembentukan
zat baru dan didasarkan pada pengamatan serta pengukuran terhadap zat tanpa
perubahan kimia. Dan berikut ini contoh atau macam-macam sifat fisika.
1. Berat jenis (massa jenis)
Berat jenis adalah perbandingan kerapatan suatu zat terhadapat kerapatan air.
Harga berat jenis identik dengan harga kerapatan karena kerapatan air adalah 1
gram/ml (1 ml air murni memiliki massa 1 gram).
2. Kerapatan
Macam sifat fisika yang kedua adalah kerapatan, pengertiannya yaitu besarnya
massa pada suatu volume yang dinyatakan dalam kg/m3, atau g/ml, atau g/cm3.
3. Kekerasan
Kekerasan adalah ukuran untuk menentukan keras lunaknya suatu zat yang dapat
diukur dengan sekala Mohs. Contoh, intan memiliki kekerasan tinggi.
4. Kelarutan
Sifat fisika yang ke empat adalah kelarutan. Pengertian kelarutan adalah
kemampuan suatu zat untuk melaruut dalam suatu pelarut Contoh : gula dan
garam mudah larut dalam air, sedangkan pasir tidak dapat larut di dalam air.
5. Daya hantar listrik
Daya hantar listrik adalah kemampuan suatu zat untuk menghantarkan arus
listrik atau panas. Sifat ini dapat dibedakan menjadi tiga yaitu konduktor,
isolator dan semi konduktor. Contoh : besi bersifat konduktor, kayu bersifat
isolator, dan silikon bersifat semi konduktor.
6. Kemagnetan
Sifat fisika ke enam adalah kemagnetan. Pengertian kemagnetan kemampuan
suatu zat (umumnya logam) untuk dipengaruhi oleh medan magnet. Sifat magnet
ini terdiri dari feromagnetik, paramagnetik dan diamagnetik. Freomagnetik

adalah jenis zat yang dapat ditarik oleh medan magnet dengan baik, contoh besi.
Paramagnetik adalah jenis zat yang kurang dapat ditarik oleh medan magnetik,
contohnya alumunium. Diamagnetic adalah jenis zat yang menolak medan
magnet, contoh emas dan perak.
7. Wujud zat
Wujud zat dapat berupa padat, cair dan gas. Zat berwujud padat memiliki bentuk
dan volume tertentu. Zat yang berwujud cair memiliki volume tertentu, tetapi
bentuknya tergantung pada wadah ditempatinya. Zat yang berwujud gas ini
memiliki bentuk yang sesuai dengan wadahnya dan dapat mengembang
sehingga memenuhi seluruh volume wadah.
Zat akan selalu mengalami perubahan oleh pengaruh suhu yang ada di
lingkungannya. Contoh paling mudah yaitu, air dapat berubah wujud menjadi
padat dan gas.
8. Titik didih
Sifat fisika yang ke delapan adalah titik didih. Titik didih adalah suhu terendah
ketika suatu zat mulai mendidih (cair berubah menjadi uap). Pada suhu ini
tekanan udara jenuh suatu cairan sama dengan tekanan atmosfer luar. Contoh :
titik didih air sebesar 100 derajat celcius, sedangkan air raksa sebesar 356,6
derajat celcius.
9. Titik leleh
Titik leleh yaitu temperatur/suhu terendah ketika suatu zat mulai meleleh (dari
padat menjadi cair).
10. Titik beku
Titik beku adalah suhu ketika suatu zat mulai membeku (cair berubah menjadi
padat). Contoh dari titik beku air adalah 0 derajat celcius, sedangkan air raksa
sebesar 38,9 derajat celcius.
11. Warna
Warna berhubungan dengan besar panjang gelombang yang dipantulkan oleh
permukaan zat itu ke mata kita. Contoh : arah berwarna hitam.
12. Bau

Bau ini berhubungan dengan uap atau gas yang dikeluarkan oleh suatu zat
tertentu. Contoh : gas oksigen tidak berbau, sedangkan hidrogen sulfida berbau
telur busuk.
13. Rasa
Sifat fisika yang ke 13 adalah rasa, ras ini berhubungan dengan komposisi di
dalam zat tersebut. Contoh : gula rasanya manis.
B. Pengertian dan Contoh Sifat Kimia
Pengertian dari sifat kimia adalah sifat-sifat yang ada hubungannya dengan
interaksi antara zat yang satu dengan yang lainnya. Sifat kima juga berhubungan dengan
pembentukan zat baru dan didasarkan pada pengamatan serta pengukuran terhadap
perubahan kimia. Sifat kimia dibagi menjadi empat bagian, yaitu :
1. Kestabilan
Kestabilan adalah sifat zat terhadap mudah tidaknya terurai oleh pengaruh panas
atau listrik. Contoh :
2. Pada suhu kamar, air bersifat stabil sebagai molekul H2O. Saat H20 di
elektrolisis dengan adanya arus listrik, akan terurai menjadi gas hidrogen (H2)
dan gas oksigen (O2).
3. Kereaktifan
Kereaktifan adalah mudah tidaknya suatu zat bereaksi dengan zat lain. Contoh :
besi mudah sekali bereaksi dengan oksigen di udara dan air yang menyebabkan
terjadinya karat.
4. Daya ionisasi
Daya ionisasi adalah mudah tidaknya suatu zat mengalami ionisasi menjadi
partikel-partikel bermuatan listrik saat dilarutkan dalam air. Contoh :
Garam dapur dan gula pasir dapat dibedakan daya ionisasi ketika dilarutkan
dalam air. Garam dapur (NaCl) ketika dilarutkan dalam air akan mudah
terionisasi menjadi ion Na+ dan ion Cl-, sedangkan gula pasir atau sukrosa
(C12H22O11) tidak mengalami ionisasi.

Ionisasi yaitu suatu proses untuk menghasilkan ion, ion merupakan atom atau
gugus atom yang telah kehilangan suhu atau beberapa elektronnya sehingga
menjadi bermuatan positif (kation), atau memperoleh satu atau beberapa
elektron sehingga bermuatan negatif (anion).
Terjadinya ionisasi dapat dibuktikan dengan daya hantar arus listrik. Larutan
garam dapur dapat menghantarkan arus listrik karena ion positif dan ion
negaratif dari NaCl tersebut bermuatan listrik dan bergerak bebas sehingga
lampu menyala. Sementara itu sukrosa atau gula pasir tidak terionisasi sehingga
tidak dapat menghantarkan arus listrik dan lampu tidak menyala.
5. Keterbakaran
Keterbakaran yaitu dapat tidaknya suatu zat terbakar. Contoh, air dan bensi
sama-sama merupakan zat yang berwujud cair. Akan tetapi kedua zat tersebut
dapat dibedakan dari bau dan sifat keterbakarannya. Bau bensi sanga khas,
sedangkan air cenderung tidak berbau. Bensi mudah terbakar di udara apabila
terkena api, sedangan air tidak dapat terbakar bahkan sebaliknya malah
memadamkan api.
C. Perubahan Fisika Dan Perubahan Kimia
1. Perubahan Fisika
Perubahan fisika adalah perubahan yang merubah suatu zat dalam hal bentuk,
wujud atau ukuran, tetapi tidak merubah zat tersebut menjadi zat baru . Salah satu
ciri dari perubahan fisika adalah bersifat reversibel artinya dapat kembali ke
bentuk semula, contohnya apabila air di panaskan kemudian mendidih, lalu terjadi
menguapan, maka uap tersebut dapat kembali menjadi air jika didinginkan.
Jika suatu zat membeku, mendidih, menguap, tersublimasi, atau terkondensasi,
maka zat tersebut mengalami perubahan fisika. Pada perubahan ini terjadi
perubahan energi, namun jenis zat atau sifat kimianya identitas tidak mengalami
perubahan.

2. Perubahan Kimia
Perubahan kimia adalah perubahan dari suatu zat atau materi yang menyebabkan
terbantuknya zat baru. Ciri-ciri perubahan kimia adalah: terbentuk zat jenis baru,
zat yang berubah tidak dapat kembali ke bentuk semula, diikuti oleh perubahan
sifat kimia melalui reaksi kimia. Selama terjadi perubahan kimia, massa zat
sebelum reaksi sama dengan massa zat sesudah reaksi.

D. Contoh Perubahan Fisika dan Kimia


1.

Contoh perubahan fisika adalah :

Mengembun

Menguap

Mencair

Membeku

Menyumblim

Mengkristal

2.

Contoh perubahan kimia adalah :

a. Apel membusuk
b.

Roti basi

c. Besi berkarat
E. Pemisahan Campuran
Campuran tersusun dari dua zat atau lebih. Sebagai contoh, air laut tersusun dari
air, garam, dan zat padat terlarut lainnya. Susu tersusun dari, lemak dan zat padat lain
yang terlarut.

Pada bab sebelumnya kamu telah mempelajari bahwa campuran terbentuk dari
gabungan beberapa macam unsur dan senyawa. Oleh karena itu, untuk memisahkan
komponen-komponen penyusun campuran dapat dilakukan dengan berbagai cara sesuai
karakteristik sifat zat-zat penyusunnya. Pemisahan komponen-komponen penyusun
campuran dapat dipisahkan dengan beberapa cara, yakni penyaringan, destilasi,
sublimasi, kristalisasi, dan kromatografi.
1. Penyaringan (Filtrasi)
Apakah kamu suka minum es jeruk? Bagaimanakah cara membuatnya?
Sebelum disajikan sebagai minuman es jeruk, biasanya air perasan jeruk
disaring terlebih dahulu. Mengapa? Pemisahan dengan cara filtrasi bertujuan
untuk memisahkan zat padat dari zat cair dalam suatu campuran berdasarkan
perbandingan wujudnya. Alat yang kita gunakan untuk menyaring disebut
penyaring. Ukuran penyaring disesuaikan dengan ukuran zat yang akan
disaring. Sebagai contoh, pemisahan pasir dan kerikil tentu membutuhkan
saringan yang berbeda dengan saringan yang digunakan untuk menyaring
tepung.
2. Destilasi
Destilasi atau penyulingan adalah suatu cara pemisahan campuran yang
didasarkan pada perbedaan titik didih komponen-komponen penyusun
campuran. Jadi, destilasi ini digunakan untuk memisahkan campuran dari dua
atau lebih cairan yang mempunyai titik didih berbeda.
3. Pengkristalan (Kristalisasi)
Nah, sekarang kita akan membahas tentang pemisahan campuran dengan cara
kristalisasi atau pengkristalan. Kristalisasi ini banyak dilakukan oleh para
pembuat garam/petani garam. Garam dihasilkan melalui cara menguapkan air
laut. Prosesnya sederhana, yaitu sebagai berikut. Mula-mula air laut dialirkan
ke tambak-tambak dan dibiarkan menguap karena panas matahari hingga

beberapa hari. Setelah semua air menguap, akan dihasilkan kristal-kristal


garam.
4. Sublimisasi
Sublimisasi adalah perubahan zat dari wujud padat ke gas atau sebaliknya.
Pemisahan campuran dengan sublimisasi dilakukan bila zat yang dapat
menyublim (misalnya kapur barus/ kamfer) tercampur dengan zat lain yang
tidak dapat menyublim (misalnya arang). Agar lebih jelas
5. Kromatografi
Apakah kromatografi itu? Pemisahan campuran dengan cara kromatografi
didasarkan pada perbedaan kecepatan merambat antara partikel-partikel zat
yang bercampur pada medium tertentu. Contoh pemisahan secara
kromatografi adalah rembesan air pada dinding yang menghasilkan garis-garis
dengan jarak tertentu. Penerapan kromatografi antara lain untuk memisahkan
dan mengidentifikasi zat-zat yang kompleks dari zat warna, minuman
beralkohol, dan pestisida.

Anda mungkin juga menyukai