Pada perubahan kimia terbentuk zat baru. Zat baru yang terbentuk mempunyai sifat-sifat
yang berbeda dengan zat asalnya. Zat baru tidak dapat dikembalikan ke zat asal (sebelum
mengalami
perubahan). Hal itu terjadi karena partikel penyusun materinya berubah.
Untuk lebih jelasnya tentang perbedaan perubahan fisika dan kimia silahkan perhatikan
tabel berikut ini!
Pada perubahan fisika, umumnya yang berubah adalah wujud, ukuran, warna, dan
bentuk.. Wujudnya dapat berupa padat, cair, dan gas. Selain itu, perubahan fisika
juga membuat benda menjadi lebih kecil atau menjadi lebih besar. Seperti
perubahan batu menjadi butiran pasir.
Sedangkan pada perubahan kimia, yang berubah adalah zatnya. Zatnya berubah
karena terdapat reaksi kimia. Reaksi itu bisa berupa oksidasi, pembakaran,
pencampuran zat, dll. Reaksi kimia akan membentuk zat jenis baru.
Pada perubahan fisika, penyebabnya disebabkan oleh perubahan suhu atau karena
gaya. Seperti air (cair) yang didinginkan akan menjadi es (padat) atau batu yang
diberi gaya maka akan hancur membentuk beberapa batu yang lebih kecil.
Sedangkan pada perubahan kimia, penyebabnya adalah reaksi kimia. Reaksi kimia
membuat zat yang bereaksi membentuk zat baru. Reaksi itu dapat berupa oksidasi,
pembakaran, dll. Contohnya adalah pembusukan makanan atau pembakaran kertas.
Wujud asli benda sebelum mengalami perubahan fisika bisa dikembalikan dengan
mudah. Misalnya air (cair) yang dibekukan bisa dirubah kembali menjadi cair tanpa
mengubah sifat, massa, dan volumenya. Contoh lain adalah pegas yang bisa
diperpanjang atau diperpendek kemudian dikembalikan seperti semula.
Sedangkan wujud asli benda sebelum mengalami perubahan fisika tidak bisa
dikembalikan dengan mudah. Seperti contoh: kita tidak mungkin mengembalikan
kayu yang telah hangus dibakar menjadi seperti semula.