Anda di halaman 1dari 11

LAPORAN

PRAKTIKUM KIMIA DASAR II

JUDUL PERCOBAAN
MATERI DAN PERUBAHANNYA

DISUSUN OLEH
DIBACH KHOIRUN NISA KUSUMA
11200960000090

Program Studi Kimia


Fakultas Sains dan Teknologi
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta
Tahun 2020
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Prinsip Percobaan
1. Mengamati Sifat Fisik dari Unsur
2. Menentukan Titik Didih Senyawa
3. Menentukan Kelarutan Unsur dan Senyawa
4. Melakukan Pencampuran Senyawa
5. Melakukan Pemanasan Unsur
6. Melakukan Pemanasan Senyawa
7. Melakukan Reaksi Larutan

1.2. Tujuan Percobaan


1. Mampu menjelaskan perbedaan sifat fisik dari senyawa dan unsur
2. Mampu menjelaskan perbedaan sifat kimia dari senyawa dan unsur
3. Mampu menentukan apakah suatu zat mengalami perubahan físika atau kimia dan
menjelaskan ciri-ciri dari kedua perubahan tersebut
4. Mampu menentukan titik didih senyawa
5. Mampu menentukan apakah suatu zat padat tersebut larut atau tidak larut di dalam
suatu pelarut
6. Mampu menentukan apakah suatu zat cair tersebut bercampur (larut) atau tidak
bercampur (tidak larut) di dalam suatu pelarut

BAB II TINJAUAN PUSTAKA


Materi (matter) adalah segala sesuatu yang menempati ruang dan mempunyai massa,
dan kimia (chemistry) adalah ilmu tentang materi dan perubahannya. Pada prinsipnya,
semua materi dapat berada dalam tiga wujud: padat, cair, dan gas. Padatan adalah benda
yang rigid (kaku) dengan bentuk yang pasti. Cairan tidak serigid padatan dan bersifat
fluida, yaitu dapat mengalir dan mengambil bentuk sesuai wadahnya. Sepenti cairan, gas
bersifat fluida, tetapi tidak seperti cairan, gas dapat mengembang tanpa batas.
Ketiga wujud materi ini dapat berubah dari wujud yang satu menjadi wujud yang lain.
Dengan pemanasan, suatu padatan akan meleleh dan menjadi cairan. Pemanasan lebih
lanjut akan mengubah cairan menjadi gas. Di sisi lain, pendinginan gas akan
mengembunkannya menjadi cairan. Pendinginan lebih lanjut akan membuatnya menjadi
padat.
Zat (substance) adalah materi yang meniliki susunan tertentu atau tetap dan sifat-sifat
yang tertentu pula. Contohnya adalah air, perak, etanol, garam dapur (natrium klorida) dan
karbon dioksida. Zat yang satu berbeda susunannya dari zat lainnya dan dapat diidentifikasi
dari penampilannya, baunya, rasanya, dan sifat-sifatnya yang lain.
Campuran (mixture) adalah penggabungan dua atau lebih zat di mana dalam
penggabungan ini zat-zat tersebut mempertahankan identiatasnya masing-masing. Beberapa
contoh di antaranya adalah udara, minuman ringan. susu, dan semen. Campuran tidak
memiliki susunan yang tetap. Campuran bisa homogen atau heterogen. Ketika sesendok
gula dilarutkan dalam air, setelah pengadukan yang cukup lama, susunan dari campurannya
di seluruh bagian larutan akan sama. Larutan ini adaiah campuran homogen
(homogeneous mixture). Namun jika pasir dicampurkan dengan serbuk besi, butir pasir dan
serbuk besi akan tetap terlihat dan terpisah. Jenis campuran ini, di mana di mana
susunannya tidak seragam disebut campuran heterogen. Penambahan minyak ke dalam air
juga menghasilkan campuran heterogen karena cairannya tidak memiliki susunan yang
konstan.
Setiap campuran, apakah homogen atau heterogen, dapat dibuat dan kemudian
dipisahkan dengan cara fisika menjadi komponen-komponen murninya tanpa mengubah
identitas dari setiap komponen. Setelah pemisahan komponen-komponen campunan akan

Laporan Praktikum Kimia Dasar I | 2


memiliki susunan dan sifat yang sama seperti semula.
Zat diidentifikasi dari sifat-sifatnya dan dari susunannya. Wujud zat, warna, bau, titik
leleh, titik didih, massa jenis, kekerasan, kelarutan, kekeruhan, kerapatan, kemagnetan, dan
kekentalan. merupakan sifat-sifat fisika. Sifat fisika (physical property) dapat diukur dan
diamati tanpa mengubah susunan atau identitas suatu zat. Sebagai contoh, kita dapat
mengukur titik leleh es dengan memanaskan es balok dan mencatat suhunya ketika es
berubah menjadi air. Air berbeda dengan es hanya dari penampilannya dan tidak dari
susunannya, sehingga perubahan itu merupakan perubahan fisika; kita dapat membekukan
air untuk memperoleh esnya kembali. Jadi, titik leleh suatu zat adalah sifat fisika. Demikian
pula, ketika kila mengatakan bahwa gas helium lebih ringan dibandingkan udara, kita
sedang berbicara tentang sifat fisika. Jadi, sifat fisika adalah perubahan benda tanpa
membentuk zat baru. Sifat fisika juga dapat diamati tanpa mengubah zat-zat penyusun
materinya.
Di sisi lain, pernyataan "Gas hidrogen terbakar dalam gas oksigen menghasilkan air"
menggambarkan salah satu sifat kimia (chemical property) hidrogen karena untuk
mengamati sifat ini, kita harus melakukan perubahan kimia, yang dalam kasus ini adalah
pembakaran. Sesudah perubahan, Zat-zat awalnya, yaitu gas hidrogen dan gas oksigen,
akan menghilang dan senyawa yang secara kimia berbeda -yaitu air--akan
menggantikannya. Kita tidak dapat memperoleh kembali hidrogen dan oksigen dari air
dengan perubahan fisika seperti pendidihan atau pembekuan. Jadi, sifat kimia adalah
perubahan yang dialami benda yang membentuk zat baru.

BAB III METODE PERCOBAAN


1.1. Alat
 Gelas piala 600 ml 1 buah
 Gelas piala 100 ml 1 buah
 Hotplate 1 buah
 Thermometer 1 buah
 Rak tabung reaksi 1 buah
 Tabung reaksi 9 buah
 Spatula 3 buah
 Pipet tetes 4 buah
 Gelas ukur 10 ml 3 buah
 Cawan arloji 1 buah
 Bunsen 1 buah

1.2. Bahan
 Seng (Zn)
 Sulfur (S)
 Karbon (C)
 Magnesium (Mg)
 Alumunium (Al)
 Metanol (CH3OH)
 Aquadest
 Sukrosa (C12H22O11)
 Kristal Iodin (I)
 Heksana (C6H14)
 Kawat tembaga (Cu)
 Es batu

Laporan Praktikum Kimia Dasar I | 3


 Margarin (C16H32O2)

 Larutan Natrium Karbonat (Na₂CO₃) 5%


 Larutan Natrium Sulfat (Na2SO4)
 Larutan Asam Klorida (HCl) 2N
 Larutan Natrium Nitrat (NaNO3)
 Larutan Timbal Nitrat (Pb(NO3)2)
 Larutan Kalium Iodida (KI)

1.3. Prosedur Percobaan


1. Sifat Fisika dan Kimia Unsur Senyawa
a) Mengamati Sifat Fisik dari Unsur
Dalam percobaan ini, hal pertama yang kita lakukan adalah menyiapkan semua
alat dan bahan yang diperlukan. Kita hanya perlu melihat atau mengamati sifat
fisik dari Sulfur, Seng, dan Karbon.

b) Menentukan Titik Didih Senyawa


Dalam percobaan ini, hal pertama yang kita lakukan adalah menyiapkan semua
alat dan bahan yang diperlukan. Disiapkan gelas piala 600 ml yang berisi aqudest
sebanyak 300 ml, lalu dipanaskan di atas hotplate. Dimasukkan Metanol sampai ¼
tabung reaksi terisi, dipanaskan tabung reaksi yang telah berisi metanol tersebut
dengan memasukkannya ke dalam gelas piala 600 ml berisi aquadest 300 ml di
atas hotplate, kemudian dimasukkan thermometer ke dalam tabung reaksi sampai
1 cm di atas permukaan Metanol, dibiarkan Methanol sampai mendidih dan jangan
lupa suhu nya dicatat setelah ada kondesat menetes dari ujung thermometer.

c) Menentukan Kelarutan Unsur dan Senyawa


Dalam percobaan ini, hal pertama yang kita lakukan adalah menyiapkan semua
alat dan bahan yang diperlukan. Dimasukkan aquadest ke dalam tabung reaksi
pertama sampai ¼ tabung reaksi terisi, lalu dimasukkan beberapa butir kristal
Iodin ke dalam tabung reaksi pertama yang telah berisi aquades tersebut, dikocok
selama beberapa detik. Selanjutnya, dimasukkan aquadest ke dalam tabung reaksi
ke dua sampai ¼ tabung reaksi terisi, dimasukkan beberapa sukrosa ke dalam
tabung reaksi kedua yang telah berisi aquadest tersebut, dan dikocok selama
beberapa detik. Setelah itu, dimasukkan aquadest ke dalam tabung reaksi ke tiga
sampai ¼ tabung reaksi terisi, dimasukkan beberapa serbuk belerang ke dalam
tabung reaksi ketiga yang telah berisi aquadest tersebut, dan dikocok selama
beberapa detik. Kemudian diamati dari ketiga tabung reaksi tersebut apakah zat
tersebut larut dalam aquadest atau tidak.

d) Melakukan Pencampuran Senyawa


Dalam percobaan ini, hal pertama yang kita lakukan adalah menyiapkan semua
alat dan bahan yang diperlukan. Diukur aquadest sebanyak 5 ml menggunakan
gelas ukur 10 ml lalu dimasukkan ke dua tabung reaksi tersebut, diukur metanol
sebanyak 2 ml menggunakan gelas ukur 10 ml lalu dimasukkan ke dalam tabung
reaksi pertama yang telah berisi aquadest, dan kocok selama beberapa detik.
Selanjutnya, diukur Heksana sebanyak 2 ml menggunakan gelas ukur lalu
dimasukkan ke dalam tabung reaksi ke dua yang telah berisi aquadest tersebut, dan
kocok selama beberapa detik. Kemudian diamati dari ke dua tabung reaksi
tersebut apakah cairan saling bercampur atau tidak.

Laporan Praktikum Kimia Dasar I | 4


2. Perubahan Fisika dan Kimia Materi
a) Pemanasan Unsur
Dalam percobaan ini, hal pertama yang kita lakukan adalah menyiapkan semua
alat dan bahan yang diperlukan. Dipanaskan kawat tembaga menggunakan bunsen
dan perhatikan perubahan yang terjadi. Selanjutnya, dimasukkan beberapa butir
kristal Iodin ke dalam gelas piala 100 ml, ditutup dengan cawan arloji yang telah
berisi es batu, lalu dipanaskan di atas hotplate, dan diamati perubahan yang terjadi
dari pemanasan kristal Iodin di atas hotplate tersebut.

b) Pemanasan Senyawa
Dalam percobaan ini, hal pertama yang kita lakukan adalah menyiapkan semua
alat dan bahan yang diperlukan. Dimasukkan es batu ke dalam gelas piala 100 ml
lalu dipanaskan di atas hotplate, dan diamati perubahan yang terjadi. Selanjutnya,
dimasukkan margarin ke dalam gelas piala 100 ml lalu dipanaskan di atas hotplate,
dan diamati perubahan yang terjadi.

c) Reaksi Larutan
Dalam percobaan ini, hal pertama yang kita lakukan adalah menyiapkan semua
alat dan bahan yang diperlukan. Dimasukkan larutan Natrium Sulfat sebanyak 2
ml ke dalam tabung reaksi pertama yang diukur dengan gelas ukur 10 ml, lalu
dimasukkan larutan Natrium Karbonat sebanyak 2 ml ke dalam tabung reaksi ke
dua, ditambahkan beberapa tetes HCl 2N ke dalam masing-masing tabung reaksi.
Kemudian dimasukkan larutan Natrium Nitrat sebanyak 2 ml ke dalam tabung
reaksi ke tiga, dimasukkan larutan Timbal Nitrat sebanyak 2 ml ke dalam tabung
reaksi ke empat, ditambahkan beberapa tetes Kalium Iodida ke dalam masing-
masing tabung reaksi, dan diamati jenis perubahan yang terjadi termasuk
perubahan fisika atau perubahan kimia.
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

1. HASIL

SIFAT FISIKA DAN KIMIA UNSUR SENYAWA


1.1 Mengamati Sifat Fisik dari Unsur
No. Percobaan Hasil Pengamatan Keterangan
1. Seng Warna : Abu-abu gelap berkilauan Logam
Bentuk : Bongkahan kecil dan padat serbuk
2. Sulfur Warna : Kuning Non Logam
Bentuk : Padat serbuk
3. Karbon Warna : Hitam pekat berkilauan Non Logam
Bentuk : Bongkahan kecil dan padat serbuk
4. Magnesium Warna : Abu-abu mengkilap Logam
Bentuk : Bongkahan/serpihan kecil
5. Alumunium Warna : Silver/perak sangat mengkilap Logam
Bentuk: Bongkahan/potongan berbentuk
pelet

1.2 Menentukan Titik Didih Senyawa


No. Percobaan Hasil Pengamatan Keterangan

Laporan Praktikum Kimia Dasar I | 5


1. Metanol Titik didih : 63oC Perubahan Fisika

1.3 Menentukan Kelarutan Unsur dan Senyawa


No. Percobaan Hasil Pengamatan Keterangan
1. Kristal Iodin + Aquadest -Tidak Larut (Heterogen) Perubahan Fisika
-Perubahan warna cairan
menjadi kuning pucat
2. Sukrosa + Aquadest -Larut (Homogen) Perubahan Fisika
-Larutan berwarna bening
-Tidak ada perubahan warna
pada cairan
3. Sulfur + Aquadest -Tidak Larut (Heterogen) Perubahan Fisika
-Sulfur mengendap di dasar
tabung reaksi

1.4 Melakukan Pencampuran Senyawa


No. Percobaan Hasil Pengamatan Keterangan
1. Metanol + Aquadest -Bercampur (Larut) Perubahan
-Larutan berwarna bening Fisika
-Tidak terjadi perubahan warna
-Terdiri dari 1 fase
2. Heksana + Aquadest -Tidak Bercampur (Tidak larut) Perubahan
-Heksana mengambang di atas Fisika
tabung reaksi
-Terdiri dari 2 fase

PERUBAHAN FISIKA DAN KIMIA MATERI


1.5 Melakukan Pemanasan Unsur
No. Percobaan Hasil Pengamatan Keterangan
1. Kawat Tembaga -Kawat tembaga menjadi gosong Perubahan Fisika
setelah pembakaran
-Kawat tembaga berubah warna
menjadi hitam
-Kawat tembaga menjadi panas
2. Kristal Iodin -Kristal Iodin menyublim Perubahan Fisika
menimbulkan munculnya gas
berwarna ungu terang
-Iodin mengkristal di bawah cawan
arloji

1.6 Melakukan Pemanasan Senyawa


No. Percobaan Hasil Pengamatan Keteranga
n
1. Es Batu -Es batu mencair karena pemanasan Perubahan
-Terjadi perubahan fase dari padat menjadi cair Fisika
-Muncul uap di dalam gelas piala (gelas piala

Laporan Praktikum Kimia Dasar I | 6


berembun)
-Suhu cairan meningkat
2. Margarin -Margarin mencair karena pemanasan Perubahan
- Terjadi perubahan fase dari padat menjadi cair Fisika
-Muncul uap di dalam gelas piala (gelas piala
berembun)
-Suhu meningkat

1.7 Melakukan Reaksi Larutan


No. Percobaan Hasil Pengamatan Keterangan
1. Natrium Sulfat + HCl -Tidak muncul gelembung udara Perubahan
-Tidak ada perubahan warna Kimia
(tetap bening)
2. Natrium Karbonat + HCl -Muncul gelembung udara ketika Perubahan
HCl dimasukkan ke dalam Kimia
tabung reaksi yang sudah berisi
Natrium Karbonat
-Tidak ada perubahan warna
3. Natrium Nitrat + KI -Tidak muncul gelembung udara Perubahan
-Tidak ada perubahan warna Kimia
(tetap bening)
4. Timbal Nitrat + KI -Timbal muncul gelembung Perubahan
udara Kimia
-Terjadi perubahan warna dari
bening menjadi warna kuning
terang

2. PEMBAHASAN

2.1 Mengamati Sifat Fisik dari Unsur


a) Seng
Sifat fisik yang dapat saya lihat dari seng ini adalah berwarna abu-abu dan
berkilauan, seng ini berbentuk bongkahan, dan logam ini keras dan rapuh pada
kebanyakan suhu. Di atas 210 °C, logam ini kembali menjadi rapuh dan dapat
dihancurkan menjadi bubuk dengan memukul-mukulnya. Seng juga mampu
menghantarkan listrik. Dibandingkan dengan logam-logam lainnya, seng memiliki
titik lebur (420 °C) dan tidik didih (900 °C) yang relatif rendah. Dan sebenarnya
pun, titik lebur seng merupakan yang terendah di antara semua logam-logam
transisi selain raksa dan kadmium.
b) Sulfur (Belerang)
Sifat fisik yang dapat saya lihat dari Sulfur ini adalah berwarna kuning atau
kuning kegelapan, partikelnya hampir bulat berkelompok, dan berfase padat
c) Karbon
Sifat fisik yang dapat saya lihat dari Karbon ini adalah berfase padat dan
berkilauan, karbon berbentuk bongkahan berwarna hitam pekat.
d) Magnesium
Sifat fisik yang dapat saya lihat dari Magnesium ini adalah berupa padatan

Laporan Praktikum Kimia Dasar I | 7


dan berwarna abu-abu mengkilap.
e) Alumunium
Alumunium adalah logam paling berlimpah. Sifat fisik yang dapat saya lihat
dari Alumunium ini adalah berupa padatan/bongkahan berwarna perak dan sangat
mengkilap. Alumunium ini mudah bertahan lama dan mudah dibentuk.

2.2 Menentukan Titik Didih Senyawa


Titik didih Methanol = 63oC
Terjadi perubahan dan peningkatan suhu dalam percobaan ini, awalnya ketika
Methanol belum mencapai titik didihnya memiliki suhu 51oC. Kemudian setelah
Methanol mencapai titik didihnya yang ditandai dengan adanya kondesat yang
menetes dari ujung thermometer, suhu Methanol mengalami peningkatan menjadi
63oC, tabung reaksi dan gelas piala juga menjadi panas.

Sebuah zat itu akan mendidih ketika tekanan uap zat cair sama dengan tekanan
udara luar. Jadi, titik didih larutan adalah temperatur saat tekanan uap zat cair sama
dengan tekanan udara luar. Proses terjadinya pendidihan diawali ketika kita mulai
memanaskan sebuah zat. Percobaan ini termasuk perubahan fisika karena tidak
terjadi reaksi apapun di dalamnya.

2.3 Menentukan Kelarutan Unsur dan Senyawa


 Kristal Iodin + Aquadest = Tidak larut
Dalam percobaan ini, kristal Iodin + Aquadest tidak larut tetapi menimbulkan
perubahan warna pada aquadest yaitu menjadi warna kuning pucat. Iodin akan larut
dalam kurang lebih 3500 bagian aquadest, dalam 13 bagian etanol (95%) P, dalam
kurang lebih 80 bagian gliserol P, dalam kurang lebih 4 bagian karbondisulfida P;
larut dalam kloroform P dan dalam karbontetraklorida P.
 Sukrosa + Aquadest = Larut
Dalam percobaan ini, Sukrosa + Aquadest larut. Hal ini karena Sukrosa larut
dalam 0,5 bagian aquadest dan dalam 370 bagian etanol (95%) P.
 Serbuk Belerang + Aquadest = Tidak larut
Dalam percobaan ini, serbuk Belerang + Aquadest tidak larut yang menyebabkan
pengendapan serbuk Belerang di dasar tabung reaksi. Hal ini karena serbuk
Belerang praktis tidak larut dalam air/aquadest, tetapi serbuk Belerang sangat
mudah larut dalam karbondisulfida P, sukar larut dalam minyak zaitun P, dan sangat
sukar larut dalam etanol (95%) P.

Berdasarkan percobaan yang telah kita lakukan, dapat disimpulkan bahwa tidak
semua zat kimia dapat larut dalam pelarut aquadest. Kelarutan setiap zat pun
berbeda-beda karena sifat yang dimiliki dari setiap zat tersebut juga berbeda-beda.
Ada beberapa istilah kelarutan yaitu sangat mudah larut, mudah larut, larut, agak
sukar larut, sukar larut, sangat sukar larut, dan praktis tidak larut. Proses kelarutan
ini termasuk perubahan fisika karena zat tersebut tidak bereaksi dengan air.

2.4 Melakukan Pencampuran Senyawa


 Metanol 2 ml + Aquadest 5 ml = Bercampur
Dalam percobaan ini, Metanol dapat bercampur dengan aquadest. Hal ini karena
Metanol dan aquadest memiliki persamaan sifat yaitu metanol dan aquadest bersifat
polar. Maka dari itu, Metanol dapat bercampur dengan aquadest.
 Heksana 2 ml + Aquadest 5 ml = Tidak Bercampur
Dalam percobaan ini, Heksana tidak dapat bercampur dengan air dan
menimbulkan 2 fase, Heksana mengambang di atas tabung reaksi. Hal ini karena

Laporan Praktikum Kimia Dasar I | 8


terjadinya perbedaan sifat antara Heksana dan juga aquadest, Heksana bersifat non
polar dan aquadest bersifat polar. Maka dari itu, Heksana tidak dapat bercampur
dengan aquadest.

2.5 Melakukan Pemanasan Unsur


 Kawat Tembaga yang dipanaskan/dibakar menggunakan bunsen termasuk
perubahan fisika
Setelah dilakukan pembakaran pada kawat tembaga, kawat tembaga tesebut
menjadi gosong dan terjadinya perubahan warna menjadi hitam. Percobaan ini
dilakukan dengan cara pembakaran/pemanasan. Pemanasan kawat tembaga ini
merupakan perubahan fisika karena tidak menghasilkan zat baru, perubahan hanya
terjadi pada wujudnya saja, dan sifat partikel masih tetap sama.

 Kristal Iodin yang dipanaskan di atas hotplate dan ditutup dengan cawan
arloji yang berisi es batu termasuk perubahan fisika
Ketika dilakukan pemanasan kristal Iodin di atas hotplate mengakibatkan kristal
Iodin menyublim dan mengeluarka gas berwarna ungu tersebut. Gas tersebut tidak
bisa keluar dari dalam gelas piala karena gelas piala ditutup oleh cawan arloji yang
diberi es batu yang mengakibatkan kristal Iodin mengkristal di bawah cawan arloji
tersebut. Gas yang berwarna ungu terang tersebut bersifat beracun maka dari itu uap
tidak boleh keluar ke lingkungan. Pemanasan kristal Iodin ini termasuk ke dalam
perubahan fisika karena tidak menghasilkan zat baru. Gas ungu yang dihasilkan
masih merupakan komponen dari kristal Iodin dan bukan merupakan zat baru.

2.6 Melakukan Pemanasan Senyawa


Dalam percobaan es batu dan margarin ini menyebabkan es batu dan margarin
mencair karena proses pemanasan. Hal ini termasuk ke dalam perubahan fisika
karena es batu dan margarin tidak menghasilkan zat baru. Air berbeda dengan es
hanya dari penampilannya dan tidak dari susunannya, sehingga perubahan itu
merupakan perubahan fisika; kita dapat membekukan air untuk memperoleh esnya
kembali, sama halnya dengan margarin.

2.7 Melakukan Reaksi Larutan


 Reaksi antara Natrium Sulfat + HCl
Pada percobaan ini yaitu mereaksikan antara Na2SO4 dengan HCl, didapatkan
bahwa tidak terjadi perubahan apapun dalam reaksi ini, juga tidak muncul
gelembung udara ketika dua zat direaksikan. Percobaan pertama ini termasuk ke
dalam perubahan kimia karena menghasilkan zat baru antara Na2SO4 dengan HCl
yang melibatkan reaksi kimia. ( Na2SO4(aq) + 2HCl(aq) → 2NaCl(aq) + H2O(l) +SO3(g) )

 Reaksi antara Natrium Karbonat + HCl


Pada percobaan ini yaitu mereaksikan antara Na2CO3 dengan HCl, didapatkan
bahwa tidak terjadi perubahan warna tetapi terdapat gelembung udara pada saat
pereaksian kedua zat tersebut. Percobaan kedua ini termasuk ke dalam perubahan
kimia karena menghasilkan zat baru antara Na2CO3 dengan HCl yang melibatkan
reaksi kimia. ( Na2CO3(aq) + 2HCl(aq) → 2NaCl(aq) + H2O(l) +CO2(g))

 Reaksi antara Natrium Nitrat + KI


Pada percobaan ini yaitu mereaksikan antara NaNO3 dengan Kl, didapatkan
bahwa tidak terjadi perubahan apapun dalam reaksi ini, juga tidak muncul
gelembung udara ketika dua zat direaksikan. Percobaan pertama ini termasuk ke

Laporan Praktikum Kimia Dasar I | 9


dalam perubahan kimia karena menghasilkan zat baru antara NaNO3 dengan Kl
yang melibatkan reaksi kimia. ( NaNO3 (aq) + KI(aq) → NAl(aq) + KNO3(aq) )

 Reaksi antara Timbal Nitrat + KI


Pada percobaan ini yaitu mereaksikan antara Pb(NO3)2 dengan Kl, didapatkan
bahwa terjadi perubahan warna menjadi warna kuning terang dan tidak muncul
gelembung udara ketika dua zat direaksikan. Percobaan pertama ini termasuk ke
dalam perubahan kimia karena menghasilkan zat baru antara Pb(NO3)2 dengan Kl
yang melibatkan reaksi kimia. ( Pb(NO3)2(aq) + 2KI(aq) → Pbl2(S) + 2KNO3(aq) )

BAB V KESIMPULAN
Kesimpulan dari percobaan ini yaitu:
1. Sifat benda dapat dibedakan menjadi sifat fisik dan sifat kimia.
2. Berdasarkan percobaan yang telah kita lakukan, dapat disimpulkan bahwa tidak
semua zat kimia dapat larut dalam pelarut aquadest. Kelarutan setiap zat pun
berbeda-beda karena sifat yang dimiliki dari setiap zat tersebut juga berbeda-beda.
Ada beberapa istilah kelarutan yaitu sangat mudah larut, mudah larut, larut, agak
sukar larut, sukar larut, sangat sukar larut, dan praktis tidak larut.
3. Perubahan kimia menghasilkan zat baru, sedangkan perubahan fisika tidak
menghasilkan zat baru.
4. Perubahan kimia bersifat irreversible (tidak dapat kembali seperti keadaan awal)
5. Perubahan fisika bersifat reversible (dapat kembali seperti keadaan awal) dengan
cara pemanasan, pendinginan, dan lain-lain.
6. Setiap zat memiliki perbedaan sifat yang menyebabkan adanya perbedaan dari
respon/reaksi yang ditimbulkan jika suatu zat direaksikan dengan zat tertentu
lainnya, seperti munculnya gas berwarna ungu, munculnya gelembung udara,
terjadinya perubahan warna, dan lain-lain.
7. Berdasarkan percobaan yang telah kita lakukan bahwa titik didih senyawa,
kelarutan unsur dan senyawa, pencampuran senyawa, pemanasan unsur, dan
pemanasan senyawa dapat digolongkan ke dalam perubahan fisika, sedangkan
reaksi larutan dapat digolongkan ke dalam perubahan kimia.
DAFTAR PUSTAKA

Nurhasni. dkk. 2019. Modul Praktikum Kimia Dasar 1. Jakarta: tidak diterbitkan.

Chang, Raymond. 2003. Kimia Dasar Jilid I. Jakarta: Erlangga

Anonim, 1979, Farmakope Indonesia Edisi III, Departemen Kesehatan Republik


Indonesia, Jakarta.

Sifat Fisis dan Sifat Kimia Unsur. Kelaspintar.id. https://www.kelaspintar.id/blog/tips-


pintar/sifat-fisis-dan-sifat-kimia-unsur-2603/. Diakses pada 18 Oktober 2020.

Seng. Id.Wikipedia.org. https://id.wikipedia.org/wiki/Seng. Diakses pada 18 Oktober 2020.

Laporan Praktikum Kimia Dasar I | 10


Laporan Praktikum Kimia Dasar I | 11

Anda mungkin juga menyukai