Kelas : Kimia 2C
Kelompok : 4 (Empat)
E. Putri Regina Prayoga 11200960000078
Dibach Khoirun Nisa Kusuma 11200960000090
La Viola Michelle Sampaleng 11200960000096
Tanggal : 28 Maret 2021
Dosen : Agus Rimus Liandi, M.Si., dan Nurul Amilia, M.Si.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Menurut Sukarjo (2004) sifat koligatif larutan merupakan sifat sifat yang hanya di
tentukan oleh jumlah partikel dalam larutan dan tidak tergantung jenis partikelnya. Zat
terlarut tertentu jika di tambahkan kedalam suatu pelarut akan menimbulkan perubahan
fisik pelarut tertentu jika ditambahkan kedalam suaatu pelarut akan menimbulkan
perubahan fisik pelarut tersebut besarnya sebanding dengan molalitas zat terlarut yang
ditambahkan, sifat fisik tersebut bisa berupa penurunan tekanan uap, kenaikan titik didih,
penurunan titik beku, dan tekanan osmosis. Perbedaan antara sifat fisik dari pelarut dan
larutan pada penurunan titik beku larutan dapat dilihat pada gambar dibawah ini.
X1 = m ………………………..(4)
1000/ M+m
Dimana adalah berat molekul zat pelarut. Untuk larutan encer m mendekati 0 (nol), maka
X1 = mM/1000, sehingga penurunan titik beku larutan dapat di tulis :
Bila di substitusikan :
Kf = (R(Tf0)2 M) …………………….(6)
1000ΔHf
Dari X1 = mM/1000 di atas didapat
m = 1000 X1 / M
Sedangkan x1 = n1 = (W1 / M1)
(n1 + n) {(W1 / M1 + W/M)}
W1 = berat zat terlarut
M1 = BM zat terlarut
W = berat pelarut
Oleh karena larutan encer, maka (W1 / M1) >>(W /M) , sehingga didapat :
kf = (W.M1 ΔTf)
(1000W1)
Sedangkan rumus untuk menghitung BM zat terlarut:
M1 = (1000 kf )/ ΔTf x (W1/W)
BAB III
METODE PERCOBAAN
3.1. Alat
Beaker glass 100 mL 2 buah
Tabung reaksi 2 buah
Pipet tetes 2 buah
Gelas ukur 50 mL 1 buah
Termometer 1 buah
Batang pengaduk 1 buah
Stopwatch 1 buah
3.2. Bahan
Es batu secukupnya
Akuades secukupnya
Garam secukupnya
Asam cuka glasial 10 mL
Naftalein 3 gram
3.3. Prosedur Percobaan
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Hasil
1. Penentuan titik beku asam cuka (Tf0)
Volume asam cuka = 10 mL pelarut
Berat jenis asam cuka = 1,050C
Berat asam cuka (W) = 5 gram
Suhu (0C) 0,6 0,6 -1,6 -1,6 -2,6 -2,6 -2,6
Waktu 2 5 7 10 15 20 30
(menit)
Titik beku asam cuka (Tf o) = -2,60C
4.2. Pembahasan
Larutan mempunyai sifat-sifat yang berbeda dari pelarutnya, salah satu sifat penting
dari suatu larutan adalah penurunan titik beku. Titik beku adalah temperatur tetap dimana
suatu zat tepat mengalami perubahan wujud dari cair ke padat. Setiap zat yang mengalami
pembekuan memiliki tekanan 1 atm. Keberadaan partikel-partikel zat pelarut mengalami
proses pengaturan molekul-molekul dalam pembentukan susunan kristal padat, sehingga
diperlukan suhu yang lebih rendah untuk mencapai susunan kristal padat dari fasa cairnya.
Grafik diatas menunjukkan bahwa titik beku asam cuka glasial adalah -5,6 oC setelah
ditambahkan dengan naftalen. Penambahan naftalen dapat menurunkan titik beku asam
asetat glasial. Hasil ini diakibatkan oleh adanya partikel naftalen yang menghalangi
interaksi molekul asam asetat glasial untuk memadat. Naftalen melemahkan interaksi antar
molekul dalam asam asetat sehingga asam cuka akan terganggu untuk memadat dan akan
menurunkan titik bekunya menjadi lebih kecil. Dengan ini maka didapatkan perhitungan
nilai Kf dari asam cuka sebesar 1,28 0C gram/mol dan diperoleh penurunan titik beku asam
asetat glasial adalah 30C. Harga Kf asam cuka yang didapatkan pada percobaan kali ini
mengalami sedikit perbedaan dengan Kf asam cuka menurut literatur yang ada, dimana
harga Kf asam cuka menurut literatur adalah 3,9 0C gram/mol.
BAB V
KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA
Bird, Tony. 1993. Kimia Untuk Universitas. Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama.
Dogra SK dan S Dogra. 1894. Kimia Fisik dan Soal-soal. Jakarta: UI Press.
Petrucci, Ralph M., 1978. Kimia Dasar Edisi Keempat Jilid 2. Jakarta: Erlangga.
Purba, Michael. 1987. Kimia Untuk SMA Kelas XII. Jakarta: Erlangga.
Sachri, Soebandi dan Harun. 1982. Buku Tabel Ilmu Fisika dan Kimia. Bandung: Binacipta.
Tim Penyusun. 2014. Penuntun Praktikum Kimia Fisika II. Jember: Laboratorium Kimia
Fisika FMIPA UNEJ.
Wahyuni S. 2013. Diktat Petunjuk Praktikum Kimia Fisik. Semarang: Universitas Negeri
Semarang.
LAMPIRAN