Anda di halaman 1dari 9

LAPORAN

PRAKTIKUM KIMIA DASAR IV

JUDUL PERCOBAAN
PEREAKSI PEMBATAS

DISUSUN OLEH
DIBACH KHOIRUN NISA KUSUMA
11200960000090

Program Studi Kimia


Fakultas Sains dan Teknologi
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta
Tahun 2020
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Prinsip Percobaan
1. Dalam percobaan terdapat pereaksi pembatas dan pereaksi berlebih
2. Timbulnya endapan dengan tinggi endapan yang berbeda-beda setelah direaksikan
3. Menghitung mol dari pereaksi dan hasil reaksi
1.2. Tujuan Percobaan
1. Mampu menentukan pereaksi pembatas dari suatu reaksi kimia pembatas
2. Mampu memprediksi hubungan antara tinggi endapan yang terbentuk dengan
banyaknya produk yang dihasilkan.
3. Mampu mengukur endapan yang terbentuk berdasarkan prinsip stoikiometri (hasil
teoritis).
4. Mampu menghitung mol dari pereaksi dan hasil reaksi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Dalam stoikiometri dipelajari hubungan antara berat zat yang bereaksi dan yang
dihasilkan pada suatu reaksi. Jumlah pereaksi yang direaksikan akan mempengaruhi jumlah
produk yang diperoleh. Meskipun satuan yang digunakan untuk reaktan (atau produk)
adalah mol,gram, liter(untuk gas), atau satuan lainnya, kita menggunakan satuan mol untuk
menghitung jumlah produk yang terbentuk dalam reaksikimia. Pendekatan ini disebut
metode mol (mole method), yang berarti bahwa koefisien stoikiometri dalam persamaan
kimia dapat di artikan sebagai jumlah mol dari setiap zat (chang, 2005: 74)
Dalam reaksi kimia terdapat dua jenis pereaksi yaitu pereaksi pembatas dan pereaksi
berlebih. Sesuai namanya, pereaksi pembatas adalah zat (pereaksi) yang membatasi
jumlah produk yang dihasilkan pada suatu reaksi. Dikatakan membatasi jumlah produk
yang dihasilkan dikarenakan zat tersebut telah habis terlebih dahulu ketika zat yang lain
masih tersedia. Atau dengan kata lain, perekasi pembatas adalah pereaksi yang habis
terlebih dahulu, sedangkan Pereaksi berlebih adalah pereaksi yang jumlahnya melebihi
dari jumlah yang dibutuhkan.
Pereaksi pembatas dapat ditentukan dengan cara membagi jumlah mol setiap pereaksi
masing-masing dengan koefisien reaksinya. Penentuan pereaksi pembatas dapat dilakukan
hanya ketika persamaan reaksi kimia sudah berada dalam keadaan setara. Pereaksi
pembatas adalah pereaksi yang nilai quosiennya pling kecil. Setelah pereaksi pembatas
ditentukan, perhitungan selanjutnya, untuk menentukan jumlah produk yang dihasilkan,
mol pereaksi pembatas digunakan sebagai pembanding. Penentuan pereaksi pembatas ini
sangat penting untuk tujuan efisiensi dari penggunaan pereaksi pada suatu reaksi kimia
tertentu.
perhatikan gambar di bawah ini!
X+2Y→XY2
Reaksi di atas memperlihatkan bahwa menurut koefisien reaksi, 1 mol zat X
membutuhkan 2 mol zat Y. Gambar di atas menunjukkan bahwa 3 molekul zat X
direaksikan dengan 4 molekul zat Y. Setelah reaksi berlangsung, banyaknya molekul zat X
yang bereaksi hanya 2 molekul dan 1 molekul yang tersisa, sedangkan 4 molekul zat Y
habis bereaksi. Maka zat Y ini disebut pereaksi pembatas.
Koefisien reaksi menunjukkan perbandingan jumlah partikel dari zat-zat yang terlibat
dalam reaksi. Setiap satu mol zat mengandung jumlah partikel yang sama, dengan
demikian, perbandingan jumlah partikel sama dengan perbandingan jumlah mol. Jadi,
koefisien reaksi merupakan perbandingan jumlah mol zat yang terlibat dalam reaksi
tersebut.
Pengendapan (presipitasi) adalah reaksi pembentukan padatan dalam larutan atau di

Laporan Praktikum Kimia Dasar I | 2


dalam padatan lain selama reaksi kimia. Pengendapan juga dapat terjadi karena adanya
difusi dalam padatan. Ketika reaksi terjadi dalam larutan cair, padatan terbentuk disebut
sebagai endapan. Bahan kimia yang menyebabkan adanya padatan disebut sebagai
pengendap. Tanpa kekuatan energi gravitasi yang cukup untuk membawa partikelpartikel
padat ke bawah bersama-sama, maka endapan akan tetap sebagai suspensi. Setelah terjadi
sedimentasi, endapan dapat disebut sebagai pelet. Cairan yang sudah tidak mempunyai
endapan supernatant. Pengendapan dapat terjadi jika konsentrasi senyawa melebihi
kelarutan. Pengendapan dapat terjadi dengan cepat dari larutan jenuh. Pengendapan erat
kaitannya dengan hasil kali kelarutan (Ksp). Dalam padatan, pengendapan terjadi jika
konsentrasi salah satu padatan berada di atas batas kelarutan.
Berikut rumus mencari mol :

massa(gr)
n=
Mr

Rumus mencari Molaritas :

mol(n)
M=
volume ( L)

BAB III METODE PERCOBAAN


1.1. Alat
Tabung reaksi 6 buah
Rak tabung reaksi 1 buah
Gelas piala 50 ml 6 buah
Pipet tetes 3 buah
Gelas ukur 10 ml 6 buah
Penggaris 1 buah
Vortex 1 buah

1.2. Bahan
Larutan Natrium karbonat (Na2CO3) 1 M
Larutan Natrium karbonat (Na2CO3) 0,5 M
Larutan Kalsium klorida (CaCl2) 1 M
Larutan Kalsium klorida (CaCl2) 0,5 M
Larutan Kalsium klorida (CaCl2) 0,1 M
Larutan Kalsium klorida (CaCl2) 0,05 M
Aquadest

1.3. Prosedur Percobaan


Pada percobaan ini, hal pertama yang kita lakukan dalam percobaan ini adalah
menyiapkan alat dan bahan yang diperlukan. Dalam tabung reaksi ke-1, dimasukkan
masing-masing sebanyak 5 ml Larutan Na2CO3 1 M dan Larutan CaCl2 1 M. Dalam
tabung reaksi ke-2, dimasukkan masing-masing sebanyak 5 ml Larutan Na2CO3 1 M dan
Larutan CaCl2 0,5 M. Dalam tabung reaksi ke-3, dimasukkan masing-masing sebanyak
5 ml Larutan Na2CO3 0,5 M dan Larutan CaCl2 0,5 M. Dalam tabung reaksi ke-4,
dimasukkan masing-masing sebanyak 5 ml Larutan Na2CO3 0,5 M dan Larutan CaCl2 1
M. Dalam tabung reaksi ke-5, dimasukkan masing-masing sebanyak 5 ml Larutan

Laporan Praktikum Kimia Dasar I | 3


Na2CO3 0,5 M dan Larutan CaCl2 0,1 M. Lalu dalam tabung reaksi ke-6, dimasukkan
masing-masing sebanyak 5 ml Larutan Na2CO3 0,5 M dan Larutan CaCl2 0,05 M.
Setelah itu, kocok semua tabung reaksi menggunakan vortex dan diamkan selama 30
menit hingga muncul endapan. Kemudian hitung tinggi endapan tersebut menggunakan
penggaris.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

1.1 HASIL

1. Hasil Pengamatan
No. Na2CO3 CaCl2 Tinggi Mol Mol CaCl2Mol Keterangan
(M) (M) Endapan Na2CO3 produk
(cm) (endapan)
1. 1 1 6 cm 5 mmol 5 mmol 5 mmol Tidak ada
pereaksi
pembatas
2. 1 0,5 4 cm 5 mmol 2,5 mmol 2,5 mmol CaCl2 sebagai
pereaksi
pembatas
3. 0,5 0,5 4 cm 2,5 mmol 2,5 mmol 2,5 mmol Tidak ada
pereaksi
pembatas
4. 0,5 1 3,5 cm 2,5 mmol 5 mmol 2,5 mmol Na2CO3 sebagai
pereaksi
pembatas
5. 0,5 0,1 2 cm 2,5 mmol 0,5 mmol 0,5 mmol CaCl2 sebagai
pereaksi
pembatas
6. 0,5 0,05 1 cm 2,5 mmol 0,25 0,25 CaCl2 sebagai
mmol mmol pereaksi
pembatas

2. Tuliskan reaksi yang terjadi serta persamaan reaksi ionnya


Persamaan reaksi yang terjadi :
Na2CO3(aq) + CaCl2(aq) → 2NaCl(aq) + CaCO3(s)

Persamaan reaksi ion :


Na+ (aq) + CO32-(aq) + Ca2+(s) + Cl-(aq) → 2Na+(aq) + 2Cl-(aq) + Ca2+(s) + CO32-(aq)

3. Untuk menghasilkan 1 mol produk berapa mol Na2CO3 dan CaCl2 yang diperlukan
Na2CO3(aq) + CaCl2(aq) → 2NaCl(aq) + CaCO3(s)
m 1 mol 1 mol
r - 1 mol - 1 mol + 2 mol + 1mol
s - - 2 mol 1 mol
Maka diperlukan sebanyak 1 mol Na2CO3 dan 1 mol CaCl2 agar menghasilkan 1 mol
produk (CaCO3)

Laporan Praktikum Kimia Dasar I | 4


4. Berapa massa endapan yang dihasilkan pada semua tabung secara teoritik
a) Larutan 5 ml Na2CO3 1 M dan larutan 5 ml CaCl2 1 M
Massa endapan ( CaCO3) = n × mr = 5 mmol x 100 mg/mmol = 500 mg

b) Larutan 5 ml Na2CO3 1 M dan larutan 5 ml CaCl2 0,5 M


Massa endapan ( CaCO3) = n × mr = 2,5 mmol x 100 mg/mmol = 250 mg

c) Larutan 5 ml Na2CO3 0,5 M dan larutan 5 ml CaCl2 0,5 M


Massa endapan ( CaCO3) = n × mr = 2,5 mmol x 100 mg/mmol = 250 mg

d) Larutan 5 ml Na2CO3 0,5 M dan larutan 5 ml CaCl2 1 M


Massa endapan ( CaCO3) = n × mr = 2,5 mmol x 100 mg/mmol = 250 mg

e) Larutan 0,5 ml Na2CO3 0,5 M dan larutan 5 ml CaCl2 0,1 M


Massa endapan ( CaCO3) = n × mr = 0,5 mmol x 100 mg/mmol = 50 mg

f) Larutan 5 ml Na2CO3 0,5 M dan larutan 0,1 ml CaCl2 0,05 M


Massa endapan ( CaCO3) = n × mr = 0,25 mmol x 100 mg/mmol = 25 mg

1.2 PEMBAHASAN

Dalam suatu reaksi tidak semua reaktan habis. Terkadang dijumpai salah satu
reaktan  habis bereaksi duluan sehingga membatasi berlanjutnya reaksi, pereaksi ini disebut
pereaksi pembatas. Dari adanya pereaksi pembatas maka terdapat reaksi yang belum
bereaksi karena pereaksi yang lain sudah habis duluan, pereaksi yang bersisa ini disebut
pereaksi sisa.
Reaksi pembatas adalah prediksi yang habis lebih dahulu apabila zat-zat yang
direaksikan tidak ekuivalen, maka salah satu prediksi yang lain bersisa jumlah reaksi
bergantung pada jumlah pereaksi yang habis terlebih dahulu. Reaksi sisa merupakan
reaktan yang tidak habis bereaksi dan masih bersisa.
Dari data di atas, dapat diketahui bahwa semakin tinggi konsentrasi larutan yang
direaksikan dengan jumlah volume yangsama maka akan menghasilkan produk yang lebih
banyak, terutama pengaruh dari konsentrasi CaCl2. Hal ini dibuktikan dari data hasil
pengamatan di atas. Reaksi larutan Na2CO3 dan CaCl2 dengan jumlah volume yang sama,
namun dengan konsentrasi yang berbeda-beda.
Reaksi yang terjadi antara Na2CO3 dan CaCl2 merupakan reaksi pengendapan.
Disebut reaksi pengendapan karena pada reaksi tersebut menghasilkan produk yang tidak
larut atau berbentuk endapan. Endapan yang dihasilkan dari reaksi tersebut adalah CaCo3.
Dengan persamaan reaksi:

Na2CO3(aq) + CaCl2(aq) → 2NaCl(aq) + CaCO3(s)

Pada percobaan ke-1, saat larutan 5 ml Na2CO3 1 M dicampurkan dengan larutan 5


ml CaCl2 1 M dihasilkan endapan CaCO3 setinggi 6 cm. Dari reaksi tersebut dihasilkan mol
Na2CO3 1 M sebanyak 5 mmol, mol CaCl 2 1 M sebanyak 5 mmol, dan mol produk
(endapan) sebanyak 5 mmol. Dalam reaksi tersebut tidak terdapat pereaksi pembatas karena
semua reaktan habis bereaksi yang juga menyebabkan tidak adanya pereaksi sisa.
Pada percobaan ke-2, saat larutan 5 ml Na2CO3 1 M dicampurkan dengan larutan 5
ml CaCl2 0,5 M dihasilkan endapan CaCO3 setinggi 4 cm. Dari reaksi tersebut dihasilkan

Laporan Praktikum Kimia Dasar I | 5


mol Na2CO3 1 M sebanyak 5 mmol, mol CaCl2 0,5 M sebanyak 2,5 mmol, dan mol produk
(endapan) sebanyak 2,5 mmol. Dalam reaksi tersebut terdapat pereaksi pembatas yaitu
CaCl2 dan pereaksi sisa yaitu Na2CO3 .
Pada percobaan ke-3, saat larutan 5 ml Na2CO3 0,5 M dicampurkan dengan larutan 5
ml CaCl2 0,5 M dihasilkan endapan CaCO3 setinggi 4 cm. Dari reaksi tersebut dihasilkan
mol Na2CO3 0,5 M sebanyak 2,5 mmol, mol CaCl2 0,5 M sebanyak 2,5 mmol, dan mol
produk (endapan) sebanyak 2,5 mmol. Dalam reaksi tersebut tidak terdapat pereaksi
pembatas karena semua reaktan habis bereaksi yang juga menyebabkan tidak adanya
pereaksi sisa.
Pada percobaan ke-4, saat larutan 5 ml Na2CO3 0,5 M dicampurkan dengan larutan 5
ml CaCl2 1 M dihasilkan endapan CaCO3 setinggi 3,5 cm. Dari reaksi tersebut dihasilkan
mol Na2CO3 0,5 M sebanyak 2,5 mmol, mol CaCl2 1 M sebanyak 5 mmol, dan mol produk
(endapan) sebanyak 2,5 mmol. Dalam reaksi tersebut terdapat pereaksi pembatas yaitu
Na2CO3 dan pereaksi sisa yaitu CaCl2.
Pada percobaan ke-5, saat larutan 5 ml Na2CO3 0,5 M dicampurkan dengan larutan 5
ml CaCl2 0,1 M dihasilkan endapan CaCO3 setinggi 2 cm. Dari reaksi tersebut dihasilkan
mol Na2CO3 0,5 M sebanyak 2,5 mmol, mol CaCl2 0,1 M sebanyak 0,5 mmol, dan mol
produk (endapan) sebanyak 0,5 mmol. Dalam reaksi tersebut terdapat pereaksi pembatas
yaitu CaCl2 dan pereaksi sisa yaitu Na2CO3 .
Pada percobaan ke-6, saat larutan 5 ml Na2CO3 0,5 M dicampurkan dengan larutan 5
ml CaCl2 0,05 M dihasilkan endapan CaCO3 setinggi 1 cm. Dari reaksi tersebut dihasilkan
mol Na2CO3 0,05 M sebanyak 2,5 mmol, mol CaCl2 0,05 M sebanyak 0,25 mmol, dan mol
produk (endapan) sebanyak 0,25 mmol. Dalam reaksi tersebut terdapat pereaksi pembatas
yaitu CaCl2 dan pereaksi sisa yaitu Na2CO3 .

Perhitungan mencari mol

1.) Larutan 5 ml Na2CO3 1 M dan larutan 5 ml CaCl2 1 M

n Na2CO3 = M × V =1 M × 5 ml=5 mmol

n CaCl2¿ M × V =1 M × 5 ml=5 mmo l

Na2CO3(aq) + CaCl2(aq) → 2NaCl(aq) + CaCO3(s)


m 5 mmol 5 mmol
r - 5 mmol - 5 mmol + 10 mmol + 5 mmol
s - - 10 mmol 5 mmol

5 mmol
Mencari pereaksi pembatas → Na2CO3 = =5 mmol
1

5 mmol
CaCl2 = =5 mmol
1
→ Tidak ada pereaksi pembatas

2.) Larutan 5 ml Na2CO3 1 M dan larutan 5 ml CaCl2 0,5 M


n Na2 CO 3=M × V =1 M ×5 ml=5 mmol

Laporan Praktikum Kimia Dasar I | 6


n CaCl 2=M ×V =0,5 M ×5 ml=2,5 mmo l

Na2CO3(aq) + CaCl2(aq) → 2NaCl(aq) + CaCO3(s)


m 5 mmol 2,5 mmol
r - 2,5 mmol - 2,5 mmol + 5 mmol + 2,5 mmol
s 2,5 mmol - 5 mmol 2,5 mmol

5 mmol
Mencari pereaksi pembatas → Na2CO3 = =5 mmol
1
2,5 mmol
CaCl2 = =2,5 mmol
1
→ Pereaksi pembatasnya adalah CaCl2

3.) Larutan 5 ml Na2CO3 0,5 M dan larutan 5 ml CaCl2 0,5 M


n Na2CO3 = M × V =0,5 M ×5 ml=2,5 mmol
n CaCl2 = M × V =0,5 M ×5 ml=2,5 mmol

Na2CO3(aq) + CaCl2(aq) → 2NaCl(aq) + CaCO3(s)


m 2,5 mmol 2,5 mmol
r - 2,5 mmol - 2,5 mmol + 5 mmol + 2,5 mmol
s - - 5 mmol 2,5 mmol

2,5 mmol
Mencari pereaksi pembatas → Na2CO3 = =2,5 mmol
1
2,5 mmol
CaCl2 = =2,5 mmol
1
→ Tidak ada pereaksi pembatas

4.) Larutan 5 ml Na2CO3 0,5 M dan larutan 5 ml CaCl2 1 M


n Na2CO3 = M × V =0,5 M ×5 ml=2,5 mmol
n CaCl2 = M × V =1 M × 5 ml=5 mmol

Na2CO3(aq) + CaCl2(aq) → 2NaCl(aq) + CaCO3(s)


m 2,5 mmol 5 mmol
r - 2,5 mmol - 2,5 mmol + 5 mmol + 2,5 mmol
s - 2,5 mmol 5 mmol 2,5 mmol

Laporan Praktikum Kimia Dasar I | 7


2,5 mmol
Mencari pereaksi pembatas → Na2CO3 = =2,5 mmol
1
5 mmol
CaCl2 = =5 mmol
1
→ Pereaksi pembatasnya adalah Na2CO3

5.) Larutan 5 ml Na2CO3 0,5 M dan larutan 0,1 ml CaCl2 1 M


n Na2CO3 = M × V =0,5 M ×5 ml=2,5 mmol
n CaCl2 = M × V =0,1 M × 5 ml=0,5 mmol

Na2CO3(aq) + CaCl2(aq) → 2NaCl(aq) + CaCO3(s)


m 2,5 mmol 0,5 mmol
r - 0,5 mmol - 0,5 mmol + 1 mmol + 0,5 mmol
s 2 mmol - 1 mmol 0,5 mmol

2,5 mmol
Mencari pereaksi pembatas → Na2CO3 = =2,5 mmol
1
0 ,5 mmol
CaCl2 = =0,5mmol
1
→ Pereaksi pembatasnya adalah CaCl2

6.) Larutan 5 ml Na2CO3 0,5 M dan larutan 5 ml CaCl2 0,05 M


n Na2CO3 = M × V =0,5 M ×5 ml=2,5 mmol
n CaCl2 = M × V =0,05 M ×5 ml=0,25 mmol

Na2CO3(aq) + CaCl2(aq) → 2NaCl(aq) + CaCO3(s)


m 2,5 mmol 0,25 mmol
r - 0,25 mmol - 0,25 mmol + 0,5 mmol + 0,25 mmol
s 2,25 mmol - 0,5 mmol 0,25 mmol

2,5 mmol
Mencari pereaksi pembatas → Na2CO3 = =2,5 mmol
1
0 ,2 5 mmol
CaCl2 = =0 , 25 mmol
1
→ Pereaksi pembatasnya adalah CaCl2

BAB V KESIMPULAN

Laporan Praktikum Kimia Dasar I | 8


Kesimpulan dari percobaan ini yaitu:
1. Berdasarkan percobaan yang telah kita lakukan, dapat diketahui bahwa semakin tinggi
konsentrasi larutan yang direaksikan dengan jumlah volume yang sama maka akan
menghasilkan produk yang lebih banyak.
2. Reaksi yang terjadi antara Na2CO3 dan CaCl2 merupakan reaksi pengendapan karena
pada reaksi tersebut menghasilkan produk yang tidak larut atau berbentuk endapan.
3. Massa endapan dapat dicari dengan rumus konsep mol seperti biasa yaitu mol dikali
dengan massa molekul relatif (mr)
4. Pada percobaan ke-1 dan ke-3, dalam reaksi tersebut tidak terdapat pereaksi pembatas
karena mol habis bereaksi dan tidak terdapat pereaksi sisa/pereaksi berlebih.
5. Kita dapat menghitung banyaknya zat yang terbentuk dengan menggunakan prinsip
stoikiometri.
6. Perhitungan tinggi endapan dengan banyaknya produk adalah semakin tinggi endapan
maka semakin banyak pula produk yang dihasilkan, begitupun sebaliknya, semakin
rendah endapan maka semakin sedikit pula produk yang dihasilkan. Perbedaan tersebut
dipengaruhi oleh konsentrasi setiap zat.

DAFTAR PUSTAKA

Nurhasni. dkk. 2019. Modul Praktikum Kimia Dasar 1. Jakarta: tidak diterbitkan.

Chang, Raymond. 2003. Kimia Dasar Jilid I. Jakarta: Erlangga

Maftuha, Royya. Laporan Stoikiometri.


file:///C:/Users/user/Downloads/laporan_stoikiometri.pdf. Diakses pada 13 November
2020.

Khoeriyah, Nikmatul. Stoikiometri Reaksi.


https://www.academia.edu/9529591/LAPORAN_PRAKTIKUM_KIMIA_ANORGANIK_ST
OIKIOMETRI_REAKSI. Diakses pada 20 November 2020.

Laporan Praktikum Kimia Dasar I | 9

Anda mungkin juga menyukai