Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
JUDUL PERCOBAAN
PEMBUATAN LARUTAN
DISUSUN OLEH
DIBACH KHOIRUN NISA KUSUMA
11200960000090
Larutan adalah campuran homogen. Suatu campuran dikatakan homogen jika antar
komponennya tidak terdapat bidang batas sehingga tidak terbedakan lagi walaupun
menggunakan mikroskop ultra. Selain itu campuran homogen mempunyai komposisi yang
sama pada setiap bagiannya. Seperti contoh yaitu larutan gula di dalam air, larutan ini tampak
homogen dan mempunyai komposisi yang sama pada sifat bagiannya. Komponen larutan tidak
dapat dipisahkan melalui penyaringan. (purba, 1994)
Larutan terdiri atas pelarut (solvent) dan zat terlarut (solute). Biasanya, komponen yang
jumlahnya terbanyaklah yang di anggap sebagai pelarut. Dalam larutan, zat terlarut tersebar
dalam bentuk partikel – partikel yang sangat kecil dengan diameter kurang dari 1 nm. Partikel
larutan tidak dapat dilihat lagi meskipun lagi meskipun menggunakan mikroskop ultra. Oleh
karena itulah larutan tampak homogen dan merupakan satu fase. Larutan ada yang berupa
padat, cair, atau gas. Wujud larutan bergantung pada jenis dan perbandingan komponennya.
Tanah tergolong larutan padat, sedangkan udara adalah larutan gas.
Sifat dari suatu larutan ditentukan oleh konsentrasi. Konsentrasi adalah jumlah zat
terlarut (solute) dalam suatu satuan volume atau bobot dari pelarut/larutan. Konsentrasi
suatu larutan dapat dinyatakan dalam beberapa satuan diantaranya :
a) Konsentrasi dalam persen 3 macam konsentrasi dalam persen yaitu : persen
bobot/bobot (% w/w) menyatakan banyaknya gram zat terlarut dalam 100 gram
larutan, persen volum/volum (% v/v) menyatakan banyaknya ml zat terlarut dalam
100 ml larutan, persen bobot/volum (% w/v) menyatakan banyaknya gram zat
terlarut dalam 100 ml larutan.
b) Konsentrasi dalam fraksi mol Fraksi mol (x) menyatakan mol zat terlarut per mol
total.
c) Konsentrasi dalam part per million (ppm) Sistem part per million (ppm) ini
memberikan berapa bagian satu komponen itu dalam 1 juta bagian campuran. ppm
atau bagian per sejuta menyatakan mg zat terlarut dalam 1 kg atau 1 liter larutan.
d) Konsentrasi dalam molar (molaritas). Molaritas (M) menyatakan banyaknya mol
zat terlarut perliter larutan. Karena konsentrasi dalam molar merupakan konsentrasi
berdasarkan volume, sedangkan volume merupakan fungsi dari suhu maka
molaritas dipengaruhi oleh suhu.
Dalam membuat larutan standar baik larutan NaOH dari NaOH padat harus
dilakukan perhitungan massa NaOH padat yang dibutuhkan untuk membeuat larutan NaOH
pada konsentrasi tertentu. Sedangkan, pada pembuatan larutan HCl dari pengenceran HCl
pekat terlebih dahulu harus ditentukan nilai konsentrasi HCl pekat yang akan digunakan.
Oleh karena itu, tentukan dahulu berapa banyak larutan standar yang akan dibuat dan
hitung berapa banyak larutan asli yang harus diencerkan. Jika dilakukan pembuatan larutan
dengan konsentrasi lebih kecil dari konsentrasi awal pengenceran, digunakan persamaan
pengenceran yaitu:
V1 x N1 = V2 x N2
Dimana :
V1 = Volume larutan asli yang dipakai / diperlukan
N1 = Konsentrasi larutan asli/awal
N2 = Konsentrasi larutan standar yang akan dibuat
V2 = Volume larutan standar yang akan dibuat.
N1 × V1 = N2 × V2
12N × V1 = 0,5 N × 100 mL
V1 = 8,3 Ml
gr 1000 gr 1000
N= × = ×
BE V (ml) 40 100
gr = 0,4 gr
3. Larutan H2SO4
labu ukur kosong (A) = 38.118 mg/38,118 gr
labu ukur dengan aquades 30 mL (B) = 66.890 mg/66,89 gr
labu ukur dengan aquades 30mL dan H2SO4 (C) = 72.320 mg/72,32 gr
labu ukur dengan larutan H2SO4 (D) = 90.619 mg/90,619 gr
T1 = 30oC
T2 = 50oC
Mr H2SO4 = 98
BE = 49
Valensi asam =2
Volume larutan = 50 mL
Volume H2SO4 = 3 mL
Massa H2SO4 = 5.430 mg/5,43 gr
Massa larutan H2SO4 = 52.501 mg/52,501 gr
Massa pelarut = 47.071 mg/47,071 gr
Konsentrasi dalam satuan
gr H 2 SO 4 5,43
% (b/b) = ×100 %= ×100 %=10,34 %
gr larutan 52.501
gr H 2 SO 4 5,43
% (b/v) = ×100 %= ×100 %=10,86 %
V larutan(ml) 50
V H 2 SO 4 (ml) 3
% (v/v) = × 100 %= × 100 %=6 %
V larutan(ml ) 50
1.2 PEMBAHASAN
1. Pembuatan HCl 0,5 N
Larutan yang menggunakan air sebagai pelarut dinamakan larutan dalam air.
Larutan yang mengandung zat terlarut dalam jumlah banyak dinamakan larutan pekat. Jika
jumlah zat sedikit, larutan dinamakan larutan encer. Larutan HCl 0,1 N terbuat dari HCl
pekat dengan aquades dimana volume HCl yang diperlukan sebanyak 0,83 mL. Hasil
BAB V KESIMPULAN
Kesimpulan dari percobaan ini yaitu:
1. Tujuan dari praktikum pembuatan larutan ini adalah mampu membuat larutan
dengan konsentrasi tertentu
2. Prinsip dasar pembuatan larutan didasarkan pada jenis dan bahan dari zat yang akan
dilarutkan. Apabila zat yang akan dilarutkan berupa padatan, maka zat tersebut
harus ditimbang dahulu dan dipahami sifat dasar dari larutan tersebut. Seperti
padatan NaOH yang mudah bereaksi dengan udara dan menguap.
3. Larutan adalah campuran homogen. Suatu campuran dikatakan homogen jika antar
komponennya tidak terdapat bidang batas sehingga tidak terbedakan lagi walaupun
menggunakan mikroskop ultra. Larutan terdiri atas pelarut (solvent) dan zat terlarut
(solute). Biasanya, komponen yang jumlahnya terbanyaklah yang di anggap sebagai
pelarut.
4. Konsentrasi larutan merupakan cara untuk menyatakan hubungan kuantitatif antara zat
terlarut dan pelarut. Cara menyatakan konsentrasi larutan diantaranya menggunakkan
Molaritas (M), Molalitas (m), Persen massa (% b/b), Persen volume (% v/v), Persen
massa per volume (% b/v), dan lain-lain.
DAFTAR PUSTAKA
Nurhasni. dkk. 2019. Modul Praktikum Kimia Dasar 1. Jakarta: tidak diterbitkan.