KOMPETENSI KEPRIBADIAN
Kelompok 4:
1.
2.
3.
4.
5.
Vitria Oktavia
Ana Lestari
Aprilia Pujayani
Annisa Fatma Palupi
Novita Dwi Utami
14312241011
14312244003
14312244009
14312244011
14312244016
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Peranan guru sangat menentukan dalam usaha peningkatan mutu pendidikan
formal. Untuk itu guru sebagai agen pembelajaran dituntut untuk mampu
menyelenggarakan proses pembelajaran dengan sebaik-baiknya, dalam kerangka
pembangunan pendidikan. Guru mempunyai fungsi dan peran yang sangat strategis
dalam pembangunan bidang pendidikan, dan oleh karena itu perlu dikembangkan
sebagai profesi yang bermartabat. Undang-Undang No. 14 tahun 2005 tentang Guru
dan Dosen Pasal 4 menegaskan bahwa guru sebagai agen pembelajaran berfungsi
untuk meningkatkan mutu pendidikan nasional. Untuk dapat melaksanakan fungsinya
dengan baik, guru wajib untuk memiliki syarat tertentu, salah satu di antaranya adalah
kompetensi.
Era globalisasi sekarang ini yang ditandai dengan persaingan kualitas atau mutu,
menuntut semua pihak dalam berbagai bidang untuk senantiasa meningkatkan
kompetensi. Hal tersebut mendudukan upaya peningkatan kualitas pendidikan baik
secara kuantitatif maupun kualitatif yang harus dilakukan terus menerus, sehingga
pendidikan dapat digunakan sebagai wahana dalam membangun watak bangsa.
Sehingga guru sebagai main person harus memiliki kompetensi yang tinggi dan
mengembangkan kompetensi yang di miliki, terutama kompetensi kepribadian.
Guru yang merupakan komponen paling menentukan dalam sistem pendidikan
secara keseluruhan yang harus mendapat perhatian sentral, pertama, dan utama. Figur
guru akan senantiasa menjadi sorotan ketika berbicara masalah pendidikan, karena
guru selalu terkait dengan komponen manapun dalam sistem pendidikan. Guru
memegang peran utama dalam pembangunan pendidikan, khususnya yang
diselenggarakan secara formal disekolah. Guru juga sangat menentukan keberhasilan
peserta didik, terutama dalam kaitannya dengan proses belajar-mengajar. Guru
merupakan komponen yang paling berpengaruh terhadap terciptanya proses dan hasil
pendidikan yang berkualitas. Oleh karena itu, upaya perbaikan apapun yang dilakukan
untuk meningkatkan kualitas pendidikan tidak akan memberikan kontribusi yang
signifikan tanpa didukung oleh guru yang profesional dan berkualitas. Dalam
mendidik guru harus memiliki kompetensi kepribadian yang tinggi, karena pribadi
guru juga sangat berperan dalam membentuk pribadi peserta didiknya.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Kompetensi Kepribadian
Kompetensi kepribadian adalah kompetensi yang berkaitan dengan prilaku
pribadi guru itu sendiri yang kelak harus memiliki nilai-nilai luhur sehingga terpancar
dalam perilaku sehari-hari. Kompetensi kepribadian merupakan sejumlah kompetensi
yang berhubungan dengan kemampuan pribadi dengan segala karakteristik yang
mendukung pelaksanaan tugas guru.
Kompetensi kepribadian adalah kemampuan yang melekat dalam diri pendidik
secara mantab, stabil, dewasa, arif dan berwibawa menjadi teladan bagi anak didik
dan berakhlak mulia. (Mulyasa, 2007:117)
Kompetensi kepribadian adalah kemampuan kepribadian yang mantap,
berakhlak mulia, arif, dan berwibawa serta menjadi teladan peserta didik.
(UU No. 14 tentang guru dan dosen).
B. Cara Guru dalam Pengembangan Kompetensi Kepribadian
Berikut merupakan cara yang paling mungkin dilakukan oleh seorang guru
untuk mengembangkan kopetensi kepribadian:
1. Mengenali kepribadian dirinya sendiri
Guru harus mengetahui kepribadian dirinya sendiri dan paham akan
karakteristiknya terhadap pembelajaran peserta didik sehingga peserta didik akan
paham karakteristik dari guru tersebut dan bisa menyesuaikan pada saat
pembelajaran berlangsung serta menunjukkan sikap kepribadian yang baik.
2. Bertindak sesuai dengan norma yang berlaku di masyarakat
Guru harus bertindak taat dan patuh terhadap norma yang berlaku di
masyarakat. Dengan tidak menyimpang terhadap norma yang berlaku di
masyarakat, guru bisa memberikan contoh yang baik terhadap kepribadiannya
agar bisa di teladani oleh peserta didiknya.
3. Berperilaku/bertindak sebagai pribadi yang jujur berakhlak mulia dan teladan bagi
peserta didik dan masyarakat
Selain bertindak sebagai pribadi yang jujur, guru juga harus memiliki
akhlak mulia yang baik dan bisa meneladani peserta didiknya maupun orang lain.
Dengan sikap-sikap tersebut maka kepribadian peserta didik dan orang lain akan
berkembang menjadi pribadi yang baik dan terpuji.
sudah
dilatih
akan
kedisiplinan
yang
akan
berdampak
pada
kepribadiannya. Selain itu, rasa percaya diri yang tinggi menjadi guru juga
berpengaruh terhadap kepribadian seorang guru tersebut yang akan memberikan
motivasi kepada peserta didik untuk lebih baik dan bisa memberikan inspirasi
terhadap peserta didik.
9. Berkonsultasi kepada pskiater dan psikolog.
Ketika seorang guru memiliki masalah yang sudah terlalu rumit dan tidak
mampu untuk diselesaikan sendiri dan permasalahan tersebut mengganggu
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Kompetensi kepribadian adalah kompetensi yang berkaitan dengan prilaku pribadi
guru itu sendiri yang kelak harus memiliki nilai-nilai luhur sehingga terpancar
dalam perilaku sehari-hari. Kompetensi kepribadian merupakan sejumlah
kompetensi yang berhubungan dengan kemampuan pribadi dengan segala
karakteristik yang mendukung pelaksanaan tugas guru.
2. Cara yang paling mungkin dilakukan guru untuk meningkatkan kompetensi
kepribadian :
a. Mengenali kepribadian dirinya sendiri
b. Bertindak sesuai dengan norma yang berlaku di masyarakat.
c. Berperilaku atau bertindak sebagai pribadi yang jujur berakhlak mulia dan
teladan bagi peserta didik dan masyarakat.
d. Bersikap sopan santun.
e. Membangun interaksi yang baik dengan peserta didik dan orang tua peserta
didik.
f. Menjalin komunikasi yang baik dengan sesama tenaga pendidik.
g. Menjunjung tinggi tugas dan profesi guru. Menunjukkan etos kerja, tanggung
h.
i.
j.
k.
DAFTAR PUSTAKA
Mulyasa, E. 2007. Menjadi Guru Profesional. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen.