Anda di halaman 1dari 16

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Judul Praktikum : Membedakan Perubahan Fisika dan


Perubahan Kimia

1.2 Tanggal Praktikum : 17 April 2017

1.3 Tujuan Praktikum : Tujuan praktikum ini adalah untuk


mengamati perubahan fisika, kimia dan
membedakan perubahannya
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

Setiap yang ada di dalam kehidupan ini dapat dipengaruhi oleh kondisi
lingkugan. Pengaruh tersebut dapat menyebabkan perubahan fisika dan
perubahan kimia. Kedua macam ini merupakan kondisi yang diberikan oleh zat
jika pada zat terlarut diberikan zat stimulasi. Ini dapat berupa energi yang secara
teratur diberikan kepada zat tersebut (Sukardjo,1989).
Kalau kita cermati, benda-benda di sekeliling kita banyak
mengalami perubahan. Air jika direbus akan menjadi uap, air jika didinginkan
akan berubah menjadi es, serta kertas dibakar menjadi abu (Ginting,2011).

2. 1 Materi dan Wujudnya


Materi adalah segala sesuatu yang mempunyai massa dan menempati
ruang (mempunyai volume). Perhatikan bahwa massa yang digunakan dalam
mendefinisikan materi tidak sama dengan berat. Massa dimana saja tempatnya
sama, sedangkan berat bergantung gravitasi (Ginting,2011).
Materi memiliki massa, volume dan sifat sehingga setiap materi
memiliki wujud tertentu. Jika kita melihat sebuah benda atau materi, maka
wujudnya bermacam-macam (Ginting,2011).
Berdasarkan wujudnya,maka materi dapat dikelompokkan menjadi tiga,
yaitu : padat,cair dan gas. Kita dapat dengan mudah menemui materi yang
berwujud gas,seperti: udara,gas bumi,gas elpiji ,uap air dan lainnya. Untuk
berwujud cair kita, kita jumpai seperti : air, alkohol, bensin, solar, larutan gula,
air laut dan yang lainnya. Demikian pula materi dalam wujud padat, terdapat
dalan lingkungan sekitar kita dan yang paling sering kita jumpai yaitu: baja,
batu, gelas, kaca, kayu dan sebagainya (Ginting,2011).
Materi-materi tersebut memiliki sifat yang berbeda dan memiliki daya
ketahanan yang berbeda pula. Materi tersebut dapat mengalami perubahan
(Ginting,2011).
Tabel 2.1 Perbedaan sifat gas,cair dan padat
No Gas Cair Padat
1 Materi berwujud gas Materi berwujud cair Materi berwujud
padat
2 Mudah dimampatkan Sulit dimampatkan Tidak dapat
dimampatkan
3 Gas dapat mengalir dari Dapat dialirkan dari Tidak dapat megalir
suatu ruangan yang daerah yang lebih tinggi atau tidak memiliki
bertekanan tinggi ke ke yang lebih rendah sifat fluida
yang bertekanan rendah
4 Gas dapat berubah Bentuk zat cair dapat Bentuk dan
bentuk dan volume berubah-ubah sesuai volumenya tidak
sesuai dengan volume dengan tempatnya tetapi dapat diubah-ubah
ruang yang tidak dengan volumenya
ditempatinya
(Sumber : Ginting,2011)

2. 2 Sifat Materi
2.2.1 Sifat fisika
Anda dapat membengkokkan sebuah kawat tembaga, namun tidak dapat
melakukannya pada sebatang lilin. Lilin tidak dapat bengkok namun patah.
Kerapuhan atau kegetasan tersebut merupakan salah satu ciri yang
menggambarkan lilin. Selain itu warna dan bentuknya merupakan penggambaran
lilin (Ginting,2011).
Perubahan fisika menyertai dari sifat fisika ini.Sifat-sifat fisik adalah
suatu keadaan yang dapat dilihat tanpa mengubah sifat-sifat kimia dari zat
tersebut. Misalnya titik leleh, air (es) akan meleleh pada 00 C. Ini merupakan
sifat fisik dari air. Untuk mengukur titik leleh digunakan thermometer untuk
menentukan suhu waktu air padat (es) berubah menjadi air. Perubahan ini yang
disebut perubahan fisik dan tak mengubah bentuk kimia dari zat (Brady,1999).
Ciri suatu materi yang dapat kita amati tanpa mengubah zat-zat yang
menyusun materi disebut sifat fisis. Contoh sifat fisis adalah warna, bentuk,
ukuran, kepadatan, titik lebur, titik didih, suhu dan lainnya (Ginting,2011).
Beberapa sifat fisis dapat diukur dan beberapa sifat fisis
menggambarkan sifat suatu materi atau zat. Seperti misalnya besi yang dapat
ditarik oleh magnet. Daya tarik besi terhadap magnet merupakan sifat zat besi (
Ginting,2011).
Anda dapat mengidentifikasi kerikil dan butiran pasir melalui warna,
bentuk dan ukurannya. Dengan mengocok campuran tersebut anda dapat
memisahkan kerikil dari butiran pasir karena adanya perbedaan ukuran.
Sekarang campuran serbuk besi dan pasir mempunyai ukuran yang sama. Cara
yang lebih efisien adalah dengan mendekatkan magnet pada campuran tersebut,
maka besi akan terpisah dengan pasir karena besi memiliki daya magnetik
(Ginting,2011).

2.2.2 Sifat Kimia


Sifat kimia adalah kecenderungan dari suatu zat untuk mengalami
perubahan kimia tertentu. Misalnya sifat kimia dari air yang akan bereaksi
secara hebat dengan natrium dan akan menghasilkan gas hidrogen dari suatu zat
yang disebut natrium hidroksida (biasa disebut lye atau lindi). Setelah kita
perhatikan sifat kimia ini, air dan natriumnya hilang diganti oleh zat lain
(Brady,1999). Sifat kimia adalah ciri-ciri suatu zat yang menyatakan
apakah zat itu dapat mengalami perubahan kimia atau tidak. Banyak zat lain
yang mudah terbakar seperti LNG, spiritus, bensin dan minyak tanah. Dengan
mengetahui sifat kimia dari suatu zat, kita dapat menggunakannya secara aman (
Ginting,2011). Yang termasuk ke dalam sifat kimia antara lain :
1. Mudah terbakar
2. Mudah meledak
3. Berkarat
4. Mudah membusuk
5. Racun
6. Kemampuan bereaksi dengan oksigen ( Sukardjo,1989).
7.
2.3 Perubahan Materi
Perubahan materi adalah perubahan sifat suatu zat atau materi menjadi
zat lain baik yang menjadi zat baru ataupun yang tidak. Perubahan materi terjadi
dipengaruhi oleh energi baik berupa kalor maupun listrik. Perubahan materi
dibagi dalam dua, yaitu perubahan fisika dan perubahan kimia (Ginting,2011).
Adanya perubahan dapat dikenali dari keadaan awal
materi yang berbeda dengan keadaan akhir materi setelah mengalami perubahan.
Perbedaan ini ditunjukkan oleh sifat maupun komposisinya. Hal ini menyiratkan
bahwa sifat-sifat setiap materi perlu dipelajari sebelumnya dan sesudahnya
terjadi perubahan. Keadaan materi dapat dikembalikan dan dapat dipahami dari
sifat fisik maupun sifat kimianya (Sunarya,2011).

2.3.1 Perubahan fisika


Suatu materi mengalami perubahan fisika yaitu perubahan zat yang
bersifat sementara seperti perubahan wujud, bentuk dan ukuran. Perubahan ini
tidak menghasilkan zat baru. Jika kita memanaskan es, maka es tersebut akan
berubah menjadi air. Peristiwa ini hanya menunjukkan perubahan wujud dimana
es, adalah air yang berbentuk padat dan air yang berbentuk cair dan uap yang
berbentuk gas. Tampak bahwa zat masih tetap air. Berbagai macam perubahan
wujud adalah contoh perubahan fisika.Beberapa contoh ini adalah perubahan
wujud yang mudah kita amati, proses membeku, perubahan dari zat cair menjadi
zat padat karena penurunan suhu, membuat es dan membuat agar-agar atau jelly
adalah perubahan fisika yang sering dilakukan (Ginting,2011).
Contoh, pencampuran gula ke dalam air membentuk larutan
gula. Secara fisik gula berubah dari bentuk padat menjadi bentuk yang terlarut
dalam air, tetapi sifat-sifat gula masih tampak dalam larutan itu. Misalnya rasa
manis masih ada baik dalam wujud padat maupun dalam bentuk terlarut dalam
air (Sunarya,2011).
Ciri-ciri perubahan fisika antara lain:
1. Tidak terbentuk zat jenis baru
2. Zat yang berubah dapat kembali ke bentuk semula
3. Hanya diikuti perubahan sifat fisik saja yaitu bentuk, ukuran atau
warna
2.3.2 Perubahan kimia
Perubahan kimia adalah perubahan yang bersifat kekal dengan zat baru
melalui reaksi kimia (Sukardjo,1989).
Dalam perubahan kimia dihasilkan jenis materi yang berbeda
dengan materi semula sehingga terdapat dua istilah yang digunakan dalam reaksi
kimia yaitu zat semula dinamakan reaktan atau pereaksi sedangkan zat yang
terbentuk dinamakan hasil reaksi atau produk reaksi (Sunarya,2011).
Batang kayu diambil dan dibakar. Batang kayu
tersebut berubah menjadi abu, asap disertai keluarnya panas. Abu, asap dan
panas yang keluar tidak dapat berubah kembali menjadi batang kayu. Perubahan
yang terjadi kekal adalah yang menjadi ciri perubahan kimia, dengan kata lain
zat sebelum bereaksi berbeda dengan zat sesudah bereaksi (Ginting,2011).
Beberapa contoh perubahan kimia
:
1. Pembakaran bahan bakar, bensin atau solar menghasilkan zat cair
dengan asap serta energi yang dapat menggerakkan kendaraan
bermotor.
2. Pemanasan batu kapur menghasilkan kapur tohor dan gas
karbondioksida.
3. Proses fotosintesis pada tumbuham yang memiliki zat hijau daun,
mengubah air dan karbondioksida dengan bantuan cahaya matahari
dapat diubah menjadi makanan atau karbohidrat (Ginting,2011).
Ciri-ciri perubahan kimia adalah :
1. Pembentukan zat baru
2. Menghasilkan energi
3. Timbulnya sesuatu zat yang dominan, misalnya cahaya
Contoh perubahan kimia lainnya :
1. Bensin biodiesel sebagai bahan bakar berubah menjadi asap kenalpot
2. Membuat masakan yang mencampurkan bahan-bahan masakan sesuai
resep makanan yang dapat dimakan
3. Bom meledak yang merubah benda padat menjadi pecahan dan ledakan
(Sunarya,2011).

2.4 Energi menyertai perubahan materi


Perubahan yang terjadi pada materi selalu disertai dengan
energi.Energi dapat dihasilkan karena adanya perubahan atau energi dihasilkan
oleh perubahan materi itu sendiri. Pada perubahan fisika dapat dihasilkan energi,
misalnya air terjun atau bendungan air. Air yang berada di atas jatuh ke tempat
yang lebih rendah dengan melepaskan energi, dalam pembangkit listrik, energi
dari air dipergunakan untuk memutarkan kincir atau baling-baling pembangkit
tenaga listrik.
Dalam perubahan kimia atau lebih dikenal dengan
reaksi kimia dikenal dua istilah yaitu eksoterm dan endoterm. Eksoterm adalah
reaksi yang menghasilkan panas atau energi. Endoterm adalah reaksi yang
membutuhkan panas atau energi.
Dalam kehidupan sehari-hari, kita telah
memanfaatkan perubahan kimia yang menghasilkan energi listrik, misalnya
baterai yang dipergunakan untuk menghidupkan handphone. Dalam hal ini
terjadi reaksi kimia di dalam baterai yang menghasilkan energi listrik. Untuk
menyederhanakan bagaimana sebuah perubahan kimia dapat menghasilkan
energi atau membutuhkan energi. Zat A memiliki energi
sebesar 80 kkal, berubah menjadi zat B dimana zat B hanya memiliki energi
sebesar 20 kkal. Perubahan atau reaksi semacam ini disebut reaksi eksoterm.
Penulisan tanda (-) menunjukkan bahwa perubahan kimia melepaskan atau
menghasilkan energi. Demikian pula sebaliknya reaksi eksoterm,misalnya zat C
memiliki energi sebesar 20 kkal dapat berubah menjadi zat D yang memiliki
energi sebesar 80 kkal asalkan zat C mendapatkan energi dari luar sebesar 60
kkal (reaksi endoterm). Penulisan tanda (+) menunjukkan perubahan kimia
membutuhkan energi atau reaksi endoterm.

2.5 Efek Perubahan Fisika dan Perubahan Kimia terhadap Manusia


Proses pembakaran hidrokarbon menjadi CO2 dan H2 O disebut sebagai
pembakaran sempurna. Namun adakalanya pembakarah hidrokabon ini
berlangsung tidak sempurna. Pembakaran ini akan menghasilkan senyawa lain,
misalnya CO dan C yang dapat membahayakan manusia (Achmad dan
Hiskia,1999).
Pembakaran tidak sempurna berarti ada energi yang tidak dihasilkan.
Akibatnya energi yang dibebaskan berkurang dan hal ini mengurangi efisiensi
bahan bakar. Disamping berkurangnya energi dihasilkan juga dapat
membahayakan kesehatan (Achmad dan Hiskia,1999).
Kotoran belerang yang terkandung minyak bumi akan menghasilkan
gas-gas SO2 dan SO3 yang menyebabkan hujan asam. Suhu tinggi pada saat
pembakaran minyak bumi mengakibatkan asap kabut berwarna cokelat terutama
dikota-kota metropolititan (Achmad dan Hiskia,1999).

2.6 Manfaat Perubahan Materi


Dalam industri obat-obatan dan pestisida, perubahan fisika berperan
penting terutama dalam proses pengeluaran zat-zat yang terkandung dalam suatu
bahan alam yang diperlukan untuk bahan baku obat-obatan. Proses pengeluaran
zat-zat yang terkandung dalam suatu bahan dinamakan ekstraksi, misalkan
ekstraksi tanin pada daun teh. Proses ekstraksi tanin dari daun teh memanfaatkan
prinsip perubahan fisika, senyawa tanin yang dilarutkan dalam air dipisahkan
dengan cara pemanasan sehingga tanin yang berbentuk padat diubah menjadi
bentuk yang terlarut dalam air panas (Sunarya,2011).
BAB III
METODOLOGI PRAKTIKUM

3.1 Alat dan Bahan


3.1.1 Alat-Alat
Adapun alat-alat yang dipergunakan dalam praktikum ini adalah :
1. Tabung reaksi
2. Gelas kimia
3. Kaki tiga dan perangkatnya
4. Cawan penguap
5. Lampu spiritus
6. Kaca arloji
7. Penggaris
8. Kasa asbes
9. Rak tabung reaksi
10. Pipet volume
11. Filler

3.1.2 Bahan-Bahan
Adapun bahan-bahan yang dipergunakan dalam praktikum ini adalah :
1. Larutan NaOH 3 mL
2. Larutan HCl 3 mL
3. Air suling 15 mL
4. Lilin 1 buah
3.2 Prosedur Kerja
3.2.1 Perubahan fisika
Langkah-langkah pengerjaannya adalah :
1. Ke dalam gelas beaker dimasukkan 15 mL air suling. Diletakkan di atas
tungku kaki tiga dan tutup dengan kaca arloji yang di atasnya telah diisi
air. Dipanaskan kaki tiga sampai air mendidih dalam gelas kimia.
Diamati titik-titik air pada bagian bawah kaca arloji.

3.2.2 Perubahan kimia


Langkah-langkah pengerjaannya adalah :
1. Ke dalam tabung reaksi dimasukkan 3 mL larutan HCl 0,1 M .
Ditambahkan ke dalammnya 3 mL larutan NaOH 0,1 M. Dimasukkan
larutan yang telah bercampur tadi ke dalam cawan penguap. Letakkan
di atas tungku dan dipanaskan sampai semua airnya menguap.
Diperhatikan Kristal-kristal yang terbentuk.

3.2.3 Perubahan fisika dan perubahan kimia


Langkah-langkah pengerjaannya adalah :
Diletakkan lilin secara vertical pada meja. Diukur panjang lilin, panjang
sumbu, warna lilin, warna sumbu bentuk serta letak sumbu. Dinyalakan lilin
selama 2 menit dan lakukan pengamatan sebaik-baiknya dan dicatat tinggi nyala,
warna sumbu, tinggi sumbu serta bentuk sumbu. Diperhatikan apakah sumbu
berjelaga atau tidak, mencair dan memadat kembalinya lilin. Ditiup lilin hingga
padat, dicatat lagi pengamatan-pengamatan yang telah dicatat seperti tinggi
nyala, bentuk nyala dan seterusnya. Lalu dikelompokkan yang mana perubahan
fisika dan yang mana perubahan kimia.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil
Adapun hasil dari praktikum ini dapat dilihat pada tabel 4.1
Tabel 4.1 Data Pengamatan
No Cara Kerja Hasil Pengamatan
1 Perubahan Fisika a. Air didalam gelas kimia
15 mL air suling dipanaskan menguap dan air mengembun
di bawah kaca arloji lalu
menetes kembali
b. Air di atas kaca arloji lama-
kelamaan terasa hangat dan
lama-kelamaan habis atau
berkurang.Ini karena tidak
ditutup
2 Perubahan Kimia a. Saat dipanaskan,larutan
3 mL HCl 0,1 M + 3 mL HCl+NaOH ada yang menguap
NaOH 0,1 M lalu dipanaskan ke udara.Di atas cawan tersebut
ada asap-asap penguapan
b. Lama-kelamaan larutan
menyusut dan kering serta
menyisakan kristal-kristal putih
pada cawan.Dengan reaksi
yang dihasilkan

HCl+NaOH ->NaCl + H2 O
3 Perubahan Fisika dan Kimia Sebelum Saat Sesudah
Lilin =- Panjang Lilin yang- a. Panjang
lilin 19 jatuh ke lilin 18 cm
cm bawah - b. Bagian
mencair atas dekat
dan sumbu yang
memadat mencair
kembali kembali
memadat
Sumbu a.Warna a.Warna a. Warna
sumbu sumbu sumbu
putih hitam dan hitam
b.Panjang ada api b. Panjang
sumbu 20 yang sumbu 17,8
cm menyala cm
pada sumbu c. Sumbu
nyala berubah
sedikit menjadi abu
berjelaga
b.Panjang
sumbu 18
cm

4.2 Pembahasan
Pada percobaan ini, air suling dimasukkan ke dalam gelas kimia lalu
kita panaskan di atas kaki tiga dengan lampu spiritus. Di atas gelas kimia yang
telah diisi air suling tadi ditutup dengan kaca arloji yang di atasnya telah ditetesi
air. Setelah pemanasan, air yang diatas kaca arloji terasa panas dan menguap ke
udara.Ini disebut perubahan fisika. Lalu air yang di dalam gelas kimia menguap
ditandai dengan titik-titik air di bawah kaca arloji. Lalu air yang menguap tadi
menetes kembali (mengembun). Ini juga merupakan perubahan fisika, karena
perubahan wujud air suling cair menjadi uap lalu mencair kembali serta
perubahan suhu air yang di atas kaca arloji.
Pada percobaan kedua, di dalam tabung reaksi dimasukkan HCl 0,1 M 3
mL ditambah dengan larutan NaOH 0,1 M sebanyak 3 mL. Lalu direaksikan
serta kita panaskan sehingga terjadi reaksi :
HCl + NaOH NaCl + H2 O
Garam yang dihasilkan berbentuk kristal putih dan halus. Reaksi ini
berjalan dengan baik, karena menghasilkan garam ditambah air.Hal ini
membuktikan bahwa reaksi kimia ini menghasilkan zat baru dan tidak dapat
bereaksi kembali menjadi HCl + NaOH.Perubahan ini adalah perubahan kimia.
Pada percobaan ketiga, saat lilin dinyalakan, lilin sedikit berjelaga, ini
menunjukkan bahwa adanya proses pembakaran menghasilkan CO2 dan H2 O .
Lilin yang berbentuk padat dan keras mengalami perubahan yaitu dari padat
menjadi cair kemudian memadat kembali serta terjadi perubahan warna dan
bentuk sumbu. Ini merupakan perubahan fisika. Waktu lilin dinyalakan
terbentuk api dan asap jelaga. Waktu lilin dipadamkan menghasilkan asap sisa
dan ketika disentuh sumbunya tercipta abu hitam. Ini merupakan perubahan
kimia. Di dalam gelas kimia yang ditutupi kaca arloji, air suling menguap lalu
ada titik-titik uap di bawah kaca arloji lalu ada tetesan air jatuh kembali ke gelas
kimia. Ini menunjukkan bahwa pada sistem tertutup cairan lebih mudah
mencapai kesetimbangan atau titik pengembunan sehingga cairan lebih mudah
mengembun dari pada sistem terbuka. Hal ini berarti cairan pada sistem tertutup
lebih mudah mencapai titik didihnya dan suhunya cukup untuk meninggalkan
fase cairan menjadi fase uap dan seterusnya.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil dan pembahasan dalam praktikum ini, dapat
disimpulan bahwa:
1. Perubahan fisika adalah perubahan dimana hanya zat yang berubah
bentuknya tetapi sifatnya tidak dan tidak menghasilkan zat baru serta
bisa kembali ke bentuk semula.
Contoh : - memadat kembalinya lilin
- perubahan fase air dalam pemanasan
- perubahan warna sumbu dalam pembakaran
- perubahan ukuran lilin dalam pembakaran
2. Perubahan kimia adalah perubahan zat yang menghasilkan zat baru dan
tidak bisa kembali ke bentuk semula.
Contoh : - sumbu menjadi abu hitam dalam pembakaran
- lilin dibakar menghasilkan asap dan nyala api
- HCl + NaOH yang dipanaskan menjadi garam beserta air
5.2 Saran
Semoga dengan percobaan ini,praktikan dan mahasiswa lebih dapat
memahami yang mana perubahan fisika dan perubahan kimia dan praktikan
lebih hati-hati dalam mereaksikan zat atau bahan karena memiliki sifat fisika dan
sifat kimia.
DAFTAR PUSTAKA

Achmad dan Hiskia.1999.Kimia SMU Jilid Ke-3.Jakarta:Erlangga

Brady,James.1999.Kimia Universitas Azas dan Struktur.Jakarta:Binarupa Aksara

Ginting,Antoni.2011.Modul Kimia Dasar.Medan:SMKN 3 Medan

Sukardjo.1989.Kimia Fisika.Jakarta:PT.Rineka Cipta

Sunarya,Yayan.2011.Kimia Dasar 1.Bandung:CV.Yrama Widya

Anda mungkin juga menyukai