Anda di halaman 1dari 18

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA DASAR

MEMBEDAKAN PERUBAHAN FISIKA DAN PERUBAHAN KIMIA

Diajukan untuk Memenuhi Laporan Parktikum Kimia Dasar

Disusun Oleh :
Kelompok II (A2)
Intan Sulastri NIM : 180140041
Mhd. Azrin NIM : 180140045
Devia Ayu Setyowati NIM : 180140064

LABORATORIUM TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK


UNIVERSITAS MALIKUSSALEH
LHOKSEUMAWE
2019
ABSTRAK

Percobaan membedakan perubahan fisika dan perubahan kimia dilakukan untuk


mengamati perubahan fisika, kimia dan membedakan perubahannya. Perubahan
kimia adalah perubahan yang menghasilkan zat baru yang sifatnya baru dan tidak
dapat kembali ke zat semula. Sedangkan perubahan fisika adalah perubahan yang
tidak menghasilkan zat baru. Perubahan ini dilakukan dengan metodologi pemanasan
dan pembakaran. Pada metode pemanasan yaitu pemanasan pada 15 mL air suling
dan pemanasan pada campuran larutan HCl 0,1 M, 3 mL dengan NaOH 0,1 M 3 mL.
Pemanasan ini dilakukan guna memperoleh uap-uap air yang terjadi saat air mendidih
dan juga guna memperoleh kristal-krstal pada campuran HCl dengan NaOH.
Kemudian pada metode pembakaran yaitu pembakaran sumbu lilin. Pembakaran ini
dilakukan guna untuk memperoleh panjang sumbu, tinggi sumbu, tekstur sumbu,
warna sumbu, panjang lilin, dan warna lilin sebelum dan sesudah dilakukan
pembakaran. Sehingga dari percobaan ini, kita dapat membedakan bagaimana
perubahan fisika dan perubahan kimia tersebut.

Kata kunci : Pemanasan, Pembakaran, Perubahan Fisika, Perubahan Kimia.


BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Judul Praktikum : Membedakan Perubahan Fisika dan Perubahan Kimia


1.2 Tanggal Praktikum : 14 Maret 2019
1.3 Pelaksana Praktikum : 1) Intan Sulastri NIM : 180140041
2) Mhd. Azrin NIM : 180140045
3) Devia Ayu Setyowati NIM : 180140064
1.4 Tujuan Praktikum : 1) Mengamati perubahan fisika dan kimia
2) Membedakan perubahan fisika dan kimia
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Materi
Materi adalah segala sesuatu yang mempunyai massa dan menempati ruangan.
Contoh : besi, kayu, dan lain-lain. Bahan adalah sebutan materi yang sifatnya spesifik
(khusus).
a. Sifat Kimia
Sifat kimia adalah sifat materi yang mempunyai kecenderungan untuk
mengadakan reaksi kimia, diantaranya :
1. Keterbatasan.
2. Daya Ionisasi.
3. Kereaktifan.
4. Kelarutan.
5. Bias.
6. Beracun.

b. Sifat Fisika
Sifat fisika adalah sifat materi yang ada hubungannya dengan sifat fisika,
diantaranya :
1. Titik Leleh dan Titik Didih.
2. Berat Jenis.
3. Indeks Bias.
4. Perubahan Wujud.
5. Bentuk Kristal
6. Kalor Jenis.

Perubahan materi digolongkan menjadi dua, yaitu :


a. Perubahan Fisika
Perubahan fisika adalah perubahan materi bersifat sementara dan tidak ada
perubahan zat baru. Contoh : air berubah menjadi es dan akan kembali ke air.

b. Perubahan Kimia
Perubahan kimia adalah perubahan yang bersifat kekal dan terbentuk zat baru
yang sifatnya berbeada dengan sifat aslinya. Contoh : besi berkarat.
(Drs. Buryanto, 2003)

2.2 Pengertian Perubahan Fisika dan Perubahan Kimia


Perubahan fisika yaitu perubahan pada wujud atau penampilan fisik (sifat
fisik) tetapi identitas sifat kimianya tetap dan tidak menghasilkan zat baru. Contohnya
adalah lilin meleleh ketika dinyalakan dan akan memadat kembali ketika di
padamkan, air menguap dibagian bawah bejana yang menutupi wadah dan akan
kembali menjadi air, kayu diubah menjadi kursi/bangku, air berubah menjadi es dan
akan kembali menjadi air, dan embun yang mempunyai proses reaksi sebagai berikut
:
2H2 + H2 → 2H2O
(Keenan, 1999)

Perubahan kimia adalah perubahan pada identitas dasar (sifat kimia) sehingga
materinya berbeda dengan materi semula. Perubahan kimia ini menghasilkan zat
baru.
(Achmad, 1988)

Contohnya adalah kayu melapuk dan pemanasan NaOH dengan HCl akan
menghasilkan kristal-kristal garam. Reaksinya sebagai berikut :
NaOH + HCl → NaCl + H2O
Kemudian contoh lainnya adalah apabila kayu dibakar akan berubah menjadi
arang atau karbon. Sebelum terjadi pembakaran pada kayu, kayu mengandung
selulosa.
Perubahan fisika dan kimia salah satu contohnya adalah terbakarnya lilin.
Perubahan warna sumbu pada pembakaran lilin termasuk pada perubahan kimia
sedangkan memadatnya lilin kembali ketika api sudah dipadamkan termasuk kedalam
perubahan fisika.
(Nonimus, 1996)

2.3 Ciri-Ciri Perubahan Fisika dan Kimia


a. Ciri Perubahan Fisika
1. Tidak terbentuk zat jenis baru.
2. Zat yang berubah dapat kembali kebentuk semula.
3. Hanya diketahui bentuk fisik saja yaitu bentuk ukuran dan warna.
(Nana, 2006)

b. Ciri-Ciri Perubahan Kimia


1 Terbentuknya Gas
Pada reaksi kimia tertentu dapat membentuk gas. Salah satu contoh perubahan
kimia adalah pembentukan gas saat kita melarutkan serbuk minuman bersoda
kedalam air dan akan timbul gas saat air dan serbuk bercampur.

2 Terbentuknya Endapan
Pada beberapa reaksi kimia tertentu, dapat membentuk endapan. Padatan
tersebut tidak larut (tidak bercampur secara homogen) dengan cairan disekitarnya
sehingga disebut dengan endapan. Salah satu contoh perubahan kimia yang dapat
menimbulkan endapan adalah jika larutan perak nitrat dengan natrium klorida, maka
akan membentuk endapan berwarna putih. Reaksinya adalah sebagai berikut :
AgNO3 + NaCl → AgCl + NaNO3

3 Terjadi Perubahan Warna


Ketika suatu reaksi kimia berlangsung, maka akan terjadi perubahan
komposisi dan terbentuknya zat baru yang mungkin memiliki warna yang berbeda.
Salah satu contohnya adalah logam besi yang direaksikan dengan asam klorida akan
menghasilkan gas hidrogen dan larutan besi klorida yang berwarna kekuningan.
Reaksinya sebagai berikut :
Fe(s) + HCl(aq) → FeCl2(aq) + H2(g)

4 Terjadinya Perubahan Suhu


Reaksi kimia disertai perubahan energi. Salah satu bentuk energi yang sering
menyertai reaksi kimia adalah energi panas akibatnya suhu hasil reaksi dapat
menjadi lebih tinggi dan dapat lebih rendah.
(Brady, 1989)
BAB III
METODOLOGI PRAKTIKUM

3.1 Alat dan Bahan


3.1.1 Alat
Adapun alat-alat yang digunakan sebagai berikut :
1. Gelas kimia 1 buah
2. Kaki tiga dan perangkatnya 1 buah
3. Kaca arloji 1 buah
4. Tabung reaksi 1 buah
5. Cawan penguap 1 buah
6. Lampu spiritus 1 buah
7. Gelas ukur 25 mL 1 buah
8. Pipet volum 5 mL 1 buah

3.1.2 Bahan
Adapun bahan yang digunakan sebagai berikut :
1. Larutan HCl 0,1 M
2. Larutan NaOH 0,1 M
3. Air suling secukupnya
4. Lilin putih 1 batang
5. Penggaris 1 buah

3.2 Prosedur Kerja


1. Perubahan Fisika
Masukkan 15 mL air suling kedalam cawan penguap kemudian ditutup
dengan kaca arloji yang telah diisi air diatas kaca arloji. Kemudian didihkan.
2. Perubahan Kimia
3 mL NaOH dan 3 mL HCl dimasukkan kedalam tabung reaksi. Kemudian
homogenkan kedua larutan tersebut dan masukkan kedalam cawan penguap
kemudian tutup dengan kaca arloji dan letakkan diatas tungku kaki tiga dan
panaskan.
3. Perubahan Fisika dan Perubahan Kimia
Letakkan lilin diatas meja secara vertikal. Ukur panjang lilin, warna lilin,
panjang sumbu, warna sumbu, letak sumbu, struktur sumbu dan warna sumbu.
Kemudian nyalakan lilin selama 5 menit amati tinggi nyala, bentuk nyala,
apakah berjelaga atau tidak, mencairnya dan memadatnya lilin kembali.
Kemudian tiup lilin dan catat kembali pengamatan-pengamatan yang telah
dicatat.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil
Adapun hasil yang didapat yaitu sebagai berikut :
Tabel 4.1 Hasil Pengamatan Membedakan Perubahan Kimia dan Perubahan Fisika
No Cara Kerja Hasil Pengamatan
1 Perubahan Fisika
15 mL air suling dimasukkan kedalam -Air didalam cawan terkondensasi
cawan penguap dan tutup dengan kaca dibagian bawah kaca arloji dan air
arloji yang sudah berisi air diatasnya. yang menguap tersebut turun
Kemudian panaskan sampai mendidih kembali menjadi air.
-Air diatas kaca arloji menguap
sampai air habis.
2 Perubahan Kimia
a.NaOH + HCl a.NaCl + H2O
b.Larutan NaOH dan HCl dipanaskan b.Air menguap meninggalkan
kristal-kristal NaCl
3 Perubahan Fisika dan Perubahan Kimia
a.Sebelum lilin dinyalakan -Panjang lilin : 19 cm
-Panjang sumbu : 0,9 cm
-Bentuk sumbu : serabut
-Tekstur sumbu : halus
-Warna sumbu : putih
-Bentuk lilin : bulat panjang
-Warna lilin : putih
b.Ketika lilin dinyalakan
1.Perubahan Fisika -Lilin meleleh dan akan memadat
kembali ketika dipadamkan.
2.Perubahan Kimia -Perubahan warna sumbu dari putih
menjadi hitam.
-Panjang sumbu berubah menjadi 1
c.Ketika lilin dipadamkan cm
1.Perubahan Fisika
-Lilin meleleh dan akan memadat
kembali
2.Perubahan Kimia -Panjang lilin berubah dari 19 cm
menjadi 18 cm
-Tekstur sumbu berubah dari
lembut menjadi agak keras
-Perubahan warna sumbu menjadi
hitam dibagian atas dan sedikit
berwarna putih dibagian bawah
Sumber (Praktikum Perubahan Fisika dan Perubahan Kimia)

4.2 Pembahasan
1 Perubahan Fisika
Dalam percoban ini ketika air dipanaskan dala gelas kimia, air menjadi uap
air, sedangkan air yang ada ditutup gelas kimia (kaca arloji) akan habis. Air yang
menjadi uap termasuk perubahan fisika karna uap air tersebut akan kembali menjadi
air. Itulah sebabnya perubahan fisika tidak menghasilkan zat baru yang sifatnya baru
dan perubahannya akan kembali ke bentuk semula.
2 Perubahan Kimia
Perubahan yang terjadi pada reaksi HCl dan NaOH termasuk kedalam
perubahan kimia karena menghasilkan zat baru yang sifatnya baru yaitu NaCl. Ketika
NaOH dan HCl dipanaskan akan membentuk kristal-kristal NaCl pada cawan
penguap dan H2O akan habis terlepas ke udara bebas. Reaksinya sebagai berikut :
NaOH + HCl → NaCl + H2O

3 Perubahan Fisika dan Perubahan Kimia


Perubahan fisika dan perubahan kimia terjadi pada lilin yang dinyalakan dan
juga ketika lilin dipadamkan. Pada percobaan ini, kita tetap mengingat konsep bahwa
apabila percobaan tersebut menghasilkan zat baru yang sifatnya baru, maka disebut
perubahan kimia. Dan apabila percobaan tersebut tidak menghasilkan zat baru, maka
disebut perubahan fisika.
Lilin dinyalakan lama-kelamaan sumbunya akan menjadi pendek dan berubah
warna dari putih menjadi hitam. Hal ini merupakan perubahan kimia karena
menghasilkan zat baru yang sifatnya baru dan tidak dapat kembali kebentuk semula.
Pada saat lilin dinyalakan, lilin akan meleleh dan ketika dipadamkan lilin akan
memadat kembali. Hal ini termasuk kedalam perubahan fisika karena tidak
menimbulkan zat baru yang sifatnya baru dan dapat kembali kebentuk semula.
BAB V
PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Dari percobaan dan hasil pengamatan, dapat diambil beberapa kesimpulan


sebagai berikut :

1. Perubahan fisika adalah suatu perubahan yang tidak menimbulkan zat baru
yang sifatnya baru dan dapat kembali kebentuk semula. Sedangkan
perubahan kimia adalah perubahan yang menghasilkan zat baru yang
sifatnya baru dan tidak dapat kembali kebentuk semula.
2. Contoh dari perubahan fisika adalah saat air suling yang dipanaskan.
Contoh perubahan kimia adalah :
NaOH + HCl → NaCl + H2O
3. Contoh dari perubahan kimia dan fisika adalah pada lilin yang dinyalakan
dan yang dipadamkan.

5.2 Saran

Pada saat praktikum hendaknya memakai masker agar tidak tercium secara
langsung bau HCl dan NaOH. Dianjurkan juga untuk memakai sarung tangan agar
cairan kimia tersebut tidak langsung terkena tangan.
DAFTAR PUSTAKA

Achmad.1998.Pengantar Kimia.Jakarta: Setia Purna

Buryanto.2003.Perubahan Fisika dan Perubahan Kimia.Jakarta: Rineka Cipta

Brady, James.1989.Kimia Universitas.Edisi: 5.Jakarta: Erlangga

Daryanto.2003.Fisika Teknik.Jakarta: Rineka Cipta

Nana, Sutresna.2006. Kimia.Bandung: Gravindo Media Pratama

Nonimus, Petrucci Raleh H.1996.Kimia Dasar.Jakarta: Erlangga


LAMPIRAN B
TUGAS DAN PERTANYAAN

1 Tuliskan rumus mlekul lilin !


2 Mengapa kadang kala nyala api lilin berjelaga?
3 Sebutkan kristal apa yang terjadi pada percobaan kedua
4 Jelaskan mengapa air setelah mendidih atau hampir mendidih terjadi
gelembung-gelembung?
Jawab :
1 Rumus molekul lilin C25H52
2 Nyala api lilin kadang berlajaga dan berwarna kuning karena disebabkan oleh
seberapa banyak oksigen yang tersedia untuk menyalakan bahan bakar. Oksigen yang
terbakar menyebabkan api berjelaga dan warna api kekuningan sehingga udara tidak
dapat membaur dengan cepat untuk membuat bahan bakar tersebut terbakar
seluruhnya menjadi karbondioksida dan air.
3 Kristal yang terbentuk pada percobaan kedua yaitu kristal NaCl yang
terbentuk dari reaksi NaOH + HCl.
4 Air mendidih atau sebelum mendidih menimbulkan gelembung-gelembung
karena energi panas masuk menyebabkan senyawa H2O menjadi teurai karena H
(hidrogen) dan O (oksigen) sama-sama berbentuk gas. Maka saat teruraim senyawa
tersebut akan keluar dari air dan dalam bentuk gas yang tampak seperti gelembung
yang naik kepermukaan.
LAMPIRAN C
GAMBAR ALAT

No Nama Alat Gambar Fungsi

1 Gelas Kimia Sebagai tempat untuk


melarutkan zat yang tidak
butuh ketelitian tinggi,
misalnya pereaksi/reagen
untuk analisis kimia
kualitatif atau untuk
pembuatan larutan standar
sekunder pada analisis
titrimetri/volumetric.

2 Kaki Tiga Sebagai penyangga alat


dalam proses pemanasan.

3 Kaca Arloji Sebagai tempat


menimbang bahan kimia
berupa pasta, padatan atau
bubuk.
4 Tabung Reaksi -Sebagai tempat untuk
mereaksikan bahan kimia
-Untuk melakukan reaksi
kimia dalam skala kecil
-Sebagai tempat
perkembangbiakan
mikroba dalam media cair
5 Cawan Penguap Sebagai wadah atau
tempat penguapan bahan
dari bahan yang tidak
mudah menguap, seperti
garam dapur, gula dan
sejenisnya.
6 Lampu Spirtus Berfungsi untuk
memanaskan larutan atau
membantu
mengkondisikan steril
pada proses inokulasi.

7 Gelas Ukur Untuk mengukur volume


suatu cairan.
8 Pipet Volum Untuk memindahkan
cairan dari satu wadah ke
wadah yang lain, biasanya
untuk memindahkan
larutan baku primer atau
sample pada proses titrasi.

Anda mungkin juga menyukai