PEMBUATAN LARUTAN
A. TUJUAN
1) Menganalisis terjadi atau tidaknya suatu reaksi kimia berdasarkan gejala makroskopik
yang ditimbulkan melalui percobaan
2) Mengidentifikasi kalium permanganat sebagai oksidator
3) Mengidentifikasi natrium sulfit sebagai reduktor
4) Mengidentifikasi natrium nitrit sebagai oksidator atau reduktor
B. DASAR TEORI
Perubahan zat dapat dibedakan menjadi dua, yaitu perubahan fisika dan perubahan kimia.
Perubahan fisika adalah perubahan zat yang tidak menghasilkan zat baru. Ciri-ciri perubahan
fisik adalah: 1) tidak terbentuk zat jenis baru; 2) zat yang mengalami perubahan dapat kembali
ke bentuk semula; 3) perubahan yang terjadi hanya diikuti perubahan sifat fisik. Perubahan
fisika dapat kembali kembali ke asalnya. Beberapa contoh perubahan fisik adalah: a.
Perubahan bentuk. Misalnya selembar kertas digunting-gunting menjadi potonganpotongan
kertas kecil, maka potongan kecil ini masih tetap memiliki sifat yang sama dengan kertas
semula, masih tetap kertas. Yang berubah adalah bentuk dan ukuran kertas. Beras ditumbuk
menjadi tepung, batu dipecah menjadi kerikil, kayu dipotong-potong menjadi bahan kursi. b.
Perubahan wujud Jika suatu zat dipanaskan maka akan mengalami kenaikan suhu, perubahan
wujud, atau pemuaian. Demikian pula jika suatu zat cair didinginkan, maka akan mengalami
penurunan suhu dan mengalami pembekuan. Contoh es batu mencair, air menjadi es, iodium
yang menyublim, dan kamfer menyublim. Contoh semangkok air dapat membeku ketika
didinginkan dan dapat kembali mencair ketika dipanaskan. Jika gula dilarutkan dalam air
menghasilkan air gula, ini adalah perubahan fisika. Jika panas diberikan kepada suatu zat,
seperti pada proses meleleh, menguap, dan sublimasi, prosesnya adalah endoterm. Dalam hal
ini, meningkatnya panas suatu zat menyebabkan kecepatan molekul bergerak lebih cepat. Jika
panas dikeluarkan dari suatu zat, seperti dalam proses meleleh dan kondensasi, prosesnya
disebut eksoterm. Dalam hal ini, berkurangnya panas menyebabkan kecepatan bergerak lebih
lambat.(Ramlawati dkk, 2017)
Perubahan kimia adalah perubahan suatu zat yang menghasilkan zat jenis baru. Perubahan
kimia sifatnya kekal. Ciri-ciri perubahan kimia adalah: 1) terbentuk zat jenis baru; 2) zat yang
berubah tidak dapat kembali ke bentuk semula; 3) selama terjadi perubahan kimia, massa zat
sebelum dan sesudah reaksi sama; 4) perubahan yang terjadi diikuti oleh perubahan sifat kimia
melalui reaksi kimia. Ciri-ciri yang menyertai terjadinya reaksi kimia, yaitu: a. Terjadi
perubahan warna, contoh: perubahan warna pepaya yang belum masak berwarna hijau
menjadi kuning saat sudah masak. Perubahan warna ini menunjukkan adanya perubahan
komposisi zat dalam buah pepaya muda dan yang sudah masak. Kristal gula pasir yang
berwarna putih jika dibakar menjadi caramel/arang yang berwarna coklat hitam dan rasanya
berubah dari manis menjadi pahit. b. Terjadi perubahan suhu, contoh jika larutan asam klorida
dalam tabung reaksi ditambahkan larutan natrium hidroksida, maka akan terjadi perubahan
suhu larutan dalam gelas kimia yang menjadi hangat. c. Timbulnya gas, contoh jika sekeping
batu marmer dimasukkan dalam gelas kimia yang berisi asam klorida maka akan muncul
gelembung-gelembung gas. Kertas dibakar akan terjadi perubahan warna dari putih menjadi
abu-abu. Selain itu, juga terjadi gas hasil pembakaran. d. Terbentuknya endapan, contoh
larutan perak nitrat (AgNO3) direaksikan dengan asam klorida (HCl) akan menghasilkan
perak klorida (AgCl) berupa endapan putih.(Ramlawati dkk, 2017)
Reaksi redoks adalah reaksi yang melibatkan adanya perpindahan elektron dari suatu zat ke
zat lain. Reaksi oksidasi dan reduksi berlangsung secara bersamaan, bila suatu zat menerima
elektron, maka akan ada zat yang mendonorkan elektron tersebut. Dalam reaksi redoks, zat
yang menerima elektron atau tereduksi disebut oksidator sedangkan kebalikannya yaitu zat
yang mendonorkan elektron atau teroksidasi disebut oksidator sedangkan kebalikannya yaitu
zat yang mendonorkan elektron atau teroksidasi disebut reduktor.(Anonim)
Alat Bahan
1. Tabung Reaksi 10 Buah 1.Larutan asam klorida HCl (aq) 2M
2. Rak Tabung Reaksi 2.Larutan timbal (II) nitrat, Pb(No3)2(aq)0,1 M
3. Penjepit Tabung 3. Larutan kalium iodide KI (aq) 0,1M
4. Gelas Ukur 5mL 4. Padatan natrium bikarbonat Na2CO3 (s)
5. Pipet Tetes 5.Larutan kalium permanganat berasam, KMnO4 (aq) 0,01M
6. Larutan ammonium sulfida,(NH4)2S (aq), 0.1M
7. Larutan kalium permanganat, KMnO4(aq) 0,001M
8. Larutan natrium sulfit, Na2So3 (aq) 2M
9. Larutan kalium dikromat K2Cr2O7 (aq) 0,1M
10. Larutan natrium nitrit, NaNo2 (aq) 0,1M
D. LANGKAH KERJA
B. Reaksi Redoks
B.1. Identifikasi kalium permanganat sebagai oksidator
1. Ambilah 2 tabung reaksi yang bersih dan kering, masukkan 2mL larutan (NH4)2S 0,1M
ke dalam masing-masing tabung. Beri label A dan B.
2. Ambil 1 mL larutan KMnO4 0,01M dalam salah satu tabung reaksi dan 1mL larutan
KMnO4 berasam 0,01M dalam tabung reaksi lain.
3. Amati wujud fisik dan warna masing-masing larutan di atas.
4. Tambahkan 2-3 tetes larutan KMnO4 0,01M pada tabung A dan 2-3 tetes KMnO4
berasam 0,01M pada tabung B menggunakan pipet tetes.
5. Amati peristiwa yang terjadi.
ANALISA DATA
A. Reaksi Kimia
B. Reaksi Redoks
B.1 Identifikasi Kalium Permanganat sebagi oksidator
1. Peristiwa apa saja yang menunjukkan bahwa ketika KMnO4 berasam ditambahkan tetes
demi tetes ke dalam larutan (NH4)2S terjadi reaksi kimia?
= Saat direaksikan berwarna putih dan terbentuk endapan sulfur, setelah dihomogenkan,
endapan menghilang. Hasil akhir larutan berwarna putih pucat dan timbul bau
2. Peristiwa apa saja yang menunjukkan bahwa ketika KMnO4 ditambahkan tetes demi tetes
ke dalam larutan (NH4)2S terjadi reaksi kimia?
= Larutan berwarna kuning pucat. Awalnya terdapat endapan sulfur, namun setelah
dihomogenkan endapan menghilang
3. Zat apakah yang dihasilkan pada masing-masing peristiwa tersebut (No. 1 dan 2)
berdasarkan hasil pengamatan anda?
= Pada Reaksi 1 : Kalium Sulfat (K2SO4), Amonia(NH3), air (H2O), dan Kalium
Hidroksida (KOH)
Pada reaksi 2 : Kalium Sulfat (K2SO4), dan Kalium Hidroksida (KOH) dan air (H2O)
4. Tuliskan persamaan reaksi kimia setara dari masing-masing peristiwa tersebut (No. 1 dan
2)
Persamaan Reaksi 1 :
8KMnO4 + 5(NH4)2S + 7H2SO44K2SO4 + 8MnSO4+ 10NH3 + 12H2O
Persamaan Reaksi 2 :
8KMnO4 + (NH4)2S 2KNO3 + K2SO4+ 4KOH + 8MnO2 + 2H2O
5. Apakah masing-masing reaksi tersebut (No. 1dan 2) termasuk reaksi redoks? Jelaskan.
Jika Iya tentukan Oksidator dan Reduktornya.
= Iya, karena terjadi perubahan bilangan oksidasi baik penurunan maupun kenaikan biloks.
Oksidator dan reduktor pada reaksi 1 adalah :
+7 -5 +4 -3
8KMnO4 + 5(NH4)2S + 7H2SO44K2SO4 + 8MnSO4+ 10NH3 + 12H2O
Oksidator : Mangan (Mn) karena terjadi reduksi atau penurunan bilangan oksidasi
Reduktor : Nitrogen (N) karena terjadi kenaikan bilangan oksidasi
Oksidator dan reduktor pada reaksi 2 adalah :
+7 +2 +6 +4
8KMnO4 + (NH4)2S 2KNO3 + K2SO4+ 4KOH + 8MnO2+ 2H2O
Oksidator : Mangan (Mn) karena terjadi reduksi atau penurunan bilangan oksidasi
Reduktor : Sulfur (S) karena terjadi kenaikan bilangan oksidasi
Oksidator : Kromium (Cr) karena terjadi reduksi atau penurunan bilangan oksidasi
Reduktor : Sulfur (S) Karena terjadi kenaikan bilangan oksidasi
5. Apakah masing-masing reaksi tersebut (No. 1dan 2) termasuk reaksi redoks? Jelaskan.
Jika Iya tentukan Oksidator dan Reduktornya.
= Pada Reaksi pertama, terjadi perubahan bilangan oksidasi baik reduksi maupun oksidasi,
sementara pada reaksi kedua tidak terjadi perubahan bilangan oksidasi
Oksidator dan Reduktor pada Reaksi pertama :
+7 +4 +2 +5
2KMnO4+ 5NaNO2 + 3H2SO4K4SO4 + 2MnSO4 + 5NaNO3 + 3H2O
Oksidator : Mangan (Mn) karena terjadi reduksi atau penurunan bilangan oksidasi
Reduktor : Nitrogen (N) Karena terjadi kenaikan bilangan oksidasi
PEMBAHASAN
Pada proses pencampuran reaksi kimia, masing-masing zat mempunyai sifat yang berbeda-
beda saat reaksi terjadi. Beberapa zat meninggalkan endapan, bau, bahkan berubah warna.
Pada reaksi pencampuran larutan Pb(NO3)2 dengan larutan KI, warna larutan berubah menjadi
kuning dan terdapat endapan. Pada reaksi kedua, pencampuran padatan Na2CO3 dengan
larutan HCl terjadi perubahan temperatur suhu pada dasar tabung, yang menjadi lebih hangat
hal ini dikarenakan bereaksinya KOH atau Kalium Hidroksida yang merupakan pemicu reaksi
eksoterm jika dilarutkan dalam air. Pada reaksi ketiga, yaitu reaksi antara larutan KI dengan
larutan KMnO4 berasam juga terjadi perubahan warna. Dari ketiga percobaan kita dapat
menarik kesimpulan tentang ciri umum dari reaksi kimia, yaitu reaksi kimia menimbulkan
endapan, reaksi menyebabkan perubahan warna, menghasilkan gas, menghasilkan bau, dan
reaksi yang mengakibatkan perubahan suhu. Hal yang telah disebutkan adalah ciri dari reaksi
kimia yang dapat dilihat atau dirasakan secara langsung.
Selain perubahan kimia yang dapat dilihat secara langsung, terdapat pula perubahan yang
tidak dapat dilihat oleh kasat mata, salah satunya yaitu perubahan bilangan oksidasi. Bilangan
oksidasi melibatkan transfer antar elektron dari satu spesi ke spesi yang lain. Pada reaksi
redoks, bilangan oksidasi spesi yang bereaksi berubah, baik mengalami kenaikan maupun
penurunan. Pada reaksi redoks selalu berlangsung peristiwa oksidasi dan reduksi. Oksidasi
adalah kenaikan bilangan oksidasi pada suatu zat dalam suatu proses, sementara reduksi ialah
proses menurunnya bilangan oksidasi. Zat yang mengalami reduksi akan disebut oksidator,
sementara zat yang mengalami oksidasi disebut reduktor.
Pada percobaan identifikasi Kalium Permanganat sebagi oksidator, ditemukan bahwa pada
dua reaksi yang terjadi, Mangan(Mn) pada KMnO4 mengalami reduksi sebanyak 2 kali pula,
yang artinya merupakan oksidator. Maka percobaan pertama dapat dianggap berhasil, dan
Kalium Permanganat dapat diidentifikasikan sebagai oksidator.
Pada percobaan kedua identifikasi Natrium sulfit sebagai reduktor dapat dilihat bahwa
Sulfur atau yang biasa disebut sebagai belerang pada Na2SO3 mengalami kenaikan bilangan
oksidasi, dan bisa disebut sebagai reduktor. Sehingga identifikasi Natrium Sulfit sebagai
reduktor benar.
Pada percobaan terakhir Identifikasi asam nitrit sebagai oksidator atau sebagai reduktor
tidak sepenuhnya benar. Karena telah diperoleh hasil bahwa Nitrit adalah reduktor pada reaksi
pertama, sementara pada reaksi kedua tidak terjadi apapun. Sehingga dapat disimpulkan
bahwa asam nitrit merupakan reduktor, bukan oksidator.
F. KESIMPULAN
Terjadinya reaksi kimia dapat diketahui melalui gejala makroskopik yang ditimbulkan
seperti dihasilkan gas, terbentuk endapan, terjadi perubahan warna, dihasilkan panas, atau
dihasilkan bau.
Berdasarkan persamaan reaksi redoks Kalium Permanganat dapat diidentifikasikan sebagai
oksidator.
Berdasarkan persamaan reaksi redoks, identifikasi Natrium Sulfit sebagai reduktor benar.
Asam nitrit merupakan reduktor, bukan oksidator
G. DAFTAR PUSTAKA
Ramlawati. dkk. 2017. Sumber Belajar Penunjang Plpg 2017 Mata Pelajaran IPA BAB IV
Zat Dan Karakteristiknya. (Online) diakses pada 03 Oktober 2019
https://www.usd.ac.id/fakultas/pendidikan/f1l3/PLPG2017/Download/materi/ipa/BA
B-IV_-ZAT-DAN-KARAKTERISTIKNYA.pdf
Brady, James. E. 1987. Kimia Universitas Asas dan Struktur. Jilid 1. Edisi 5. Binarupa Askara :
Jakarta
Chang, Raymond. 2005. Kimia Dasar Konsep – Konsep Inti. Jilid 1. Edisi 3 Erlangga :
LAMPIRAN
A. CIRI-CIRI REAKSI KIMIA
Gambar A.2.1 Padatan (serbuk) Na2CO3 Gambar A.2.2 Dicampurkan padatan Na2CO3
dan larutan HCl 2M
Gambar A.2.3 Ketika padatan Na2CO3 dan Gambar A.2.3 Hasil Reaksi padatan Na2CO3
larutan HCl 2M bereaksi dan larutan HCl 2M
timbul banyak gelembung.
A.3. Reaksi antara larutan KI dengan larutan KMnO4 berasam
Gambar A.3.2 Penambahan larutan KMnO4 Gambar A.3.4 Hasil reksi larutan KMnO4
berasam ke dalam larutan KI berasam dan larutan KI
menggunakan pipet tetes
B. REAKSI REDOKS
B.1. Identifikasi kalium permanganat sebagai oksidator
Gambar B.1.1 1 mL larutan KMnO4 0,01 M (A) Gambar B.1.2 1 mL larutan (NH4)2S 0,1 M
Gambar B.1.3 1 mL larutan KMnO4 0,01 M (B) Gambar B.1.4 1 mL larutan KMnO4 0,01 M
ditambah HCl 2-3 tetes berasam (B)
Gambar B.1.5 Penambahan larutan KMnO4 Gambar B.1.5 Hasil reksi larutan KMnO4
berasam ke dalam larutan berasam dan larutan (NH4)2S
(NH4)2S menggunakan pipet
tetes
B.2. Identifikasi natrium sulfit sebagai reduktor
Gambar B.2.3 larutan K2Cr2O7 berasam Gambar B.2.4 Pereaksian larutan K2Cr2O7
berasam dan larutan Na2SO3
2M
Gambar B.3.1 Pereaksian larutan NaNO2 dan Gambar B.3.1 Pereaksian larutan NaNO2 dan
larutan KMnO4 berasam larutan KI