Anda di halaman 1dari 6

Tugas Kelompok Statistika Kimia

Anggota kelompok:

1. Anisa Noorlela (1902152)

2. Jihan Nurafifah Hernawan (1900124)

3. Salsabila Yaafi Saniyyah (1900277)

4. Widya Prasetyawati Septiani (1900177)

Kesalahan dalam Cara Meminimalisir Potensi Bahaya


Praktikum
Menimbang 1. Cek posisi waterpass sebelum 1) Kerusakan pada neraca apabila
menimbang dan diatur dahulu jika tidak digunakan dengan benar
posisinya kurang tepat. dalam melakukan penimbangan.
2. Sebaiknya neraca dibersihkan 2) Menyebabkan neraca tidak akurat
sebelum menimbang agar hasilnya (belum terkalibrasi).
akurat dan terbebas dari
gangguan.
3. Objek yang ditimbang harus
bersuhu kamar. Jika sebelumnya
objek panas, maka harus
didinginkan terlebih dahulu.
4. Menimbang dengan
memperhatikan berat maksimum
yang dapat ditimbang neraca.
5. Sebelum menimbang pastikan
nilai yang tertera pada neraca
dimulai dari angka 0,0000 (Jika
dibutuhkan pengukuran 4 angka
dibelakang koma).
6. Ketika akan membaca nilai yang
tertera pada neraca , lebih baik
menunggu sampai angkanya tidak
berubah-ubah pada suatu nilai.
7. Melakukan kalibrasi terlebih
dahulu.

Melarutkan 1. Perhatikan sifat analisis apakah 1. Perhitungan yang salah, tidak


kualitatif atau kuantitatif. secara langsung merusak larutan,
2. Perhatikan kuantitas larutan tetapi kualitas sebenarnya kurang
seperti volume dan konsentrasi tepat.
sesuai dengan kebutuhan. 2. Ketidakstabilan bahan kimia,
3. Perhatikan kuantitas zat padat pereaksi yang tidak stabil bisa
seperti rumus zat padat (kristal), tidak bereaksi dengan bahan
daya larut, dan massa padatan kimia lainnya.
yang akan dilarutkan (dihitung). 3. Komponen dari pereaksi mungkin
4. Perhatikan sifat zat padat apakah akan mengendapkan dari larutan-
stabil, higroskopis, atau bereaksi larutan tersebut dan kadang
dengan air. menempel kuat pada wadah
5. Perhatikan alat ukur massa didalamnya (misalnya; larutan
(neraca). Jika kualitatif gunakan protein), sehingga dapat
neraca T/SA dan jika kuantitatif mengurangi konsentrasi larutan
gunakan neraca T dan neraca A tersebut.
sampai 4 desimal. 4. Kontaminasi zat kimia,
6. Perhatikan alat ukur volume. Jika disebabkan karena prosedur yang
kualitatif gunakan gelas ukur dan tidak benar.
jika kuantitatif gunakan labu ukur. 5. Kontaminasi mikroorganisme,
7. Perhatikan teknik pelarutan. pereaksi perlu di autoclave untuk
A. Peralatan pendukung. menghindari kontaminasi ini.
Siapkan gelas kimia, batang 6. Penyimpanan yang tidak benar,
pengaduk, botol timbang, corong, meliputi suhu, cahaya, dan
pipet tetes, botol semprot, botol kurang bersihnya tempat
kemasan pereaksi (botol reagen). penyimpanan.

B. Pelaksanaan.
Jika kualitatif : Pindahkan padatan
ke dalam gelas kimia dan larutkan
dengan aquades secukupnya, lalu
pindahkan ke gelas ukur dan
tuangkan aquades hingga tanda
batas.
Jika kuantitatif : Pindahkan
padatan ke dalam gelas kimia dan
larutkan dengan aquades
secukupnya, lalu pindahkan
dengan corong ke labu ukur dan
tuangkan aquades sedemikian
rupa hingga penambahan hanya
beberapa tetes sampai tanda batas
volume. Tutup labu dan
homogenkan.

C. Pengemasan.
-Bilas botol pereaksi bersih/kering
-Pindahkan seluruh larutan ke
botol reagen
-Tutup dan beri label pada botol
reagen.
Memindahkan 1. Memindahkan larutan ke labu 1. Larutan tercecer saat
erlenmeyer menggunakan batang pemindahtuangan
pengaduk agara larutan tidak 2. Ada sisa larutan yg tertinggal di
tercecer/ botol timbang
Pengisian Pipet 1. Mulailah dengan membilas pipet 1. Kesalahan saat melihat batas
volume menggunakan cairan yang meniskus
akan dipindahkan. Caranya adalah
dengan memasukkan sedikit cairan
yang akan dipindahkan ke dalam
tabung kemudian posisikan pipet
secara horizontal. Lalu putar
sedemikian rupa agar cairan
menyentuh semua permukaan
dalam pipet. Buang cairan tersebut
ke tempat pembuangan.
2. Pasang bulb atau penyedot karet
pada bagian ujung atas pipet, jangan
terlalu kencang memasangnya
karena nanti akan sulit untuk
dilepas.
3. Kedalaman pencelupan ujung yang
benar dapat meningkatkan
keakuratan hingga sebesar 5%.
Ujung harus dicelupkan antara 1-2
mm untuk pipet mikrovolume dan
hingga 3-6 mm untuk pipet normal,
tergantung pada ukuran ujungnya.
Jika ujung dicelupkan terlalu jauh,
volume gas dalam ujung akan
dikompresi, sehingga menyebabkan
terlalu banyak cairan yang
diembuskan.
4. Sudut pencelupan ujung pipet
dalam sampel harus berada sedekat
mungkin ke posisi vertikal dan tidak
boleh menyimpang lebih dari 20
derajat dari posisi vertikal. Sudut
yang lebih horizontal akan
menyebabkan terlalu banyak cairan
ditarik ke dalam ujung, sehingga
mengakibatkan pengembusan
menjadi tidak akurat. Misalnya,
pada sudut 30 derajat ke posisi
vertikal, hingga 0,7% terlalu banyak
cairan dapat diembuskan.
5. Saat melihat meniskus pastikan
cekungannya tepat digaris

Pengosongan Pipet 1. Memastikan droplet terakhir yang


tersisa disalurkan sepenuhnya dan
tidak sesuai dengan tepi ujung
pipet. Untuk sebagian besar
aplikasi, sebaiknya lakukan
penyaluran dengan tepi ujung
bersandar pada dinding bejana
karena hal tersebut akan
mengurangi atau menghilangkan
sisa sampel pada ujung. Teknik ini
dapat meningkatkan keakuratan
sebesar 1% atau lebih.
Pengisian Buret 1. Sebelum buret digunakan buret 1. Apabila hanya dicuci
harus dicuci terlebih dahulu menggunakan aquades, larutan
menggunakan aquades kemudian yang akan digunakan tercampur
dicuci kembali menggunakan dengan aquades dan akan
larutan yang akan digunakan, mempengaruhi hasil titrasi
pastikan ketika mencuci tidak ada 2. Apabila buret dalam keadaan
gelembung pada buret miring akan membuat kesalahan
2. Pastikan ketika buret dipasang pada saat membaca volume buret
statif dalam keadaan tegak lurus 3. Jika tidak menggunakan corong,
3. Ketika mengisi larutan ke dalam larutan yang digunakan bisa
buret harus menggunakan corong tumpah
4. Pastikan saat mengisi buret, bagian 4. Apabila bagian atas buret diatas
atas buret tidak melebihi mata kita mata kita ditakutkan ketika
5. Isi buret hingga melebihi skala nol, menuangkan larutan, percikannya
kemudian buka kran sedikit demi mengenai mata kita
sedikit agar tepat pada skala nol 5. Jika dinding bagian atas pada buret
6. Lap dinding bagian atas pada buret tidak di lap yang sudah
jika sudah skala nol diimpitkan, akan terjadi
penambahan volume larutan yang
menyebabkan hasil yang tidak
akurat
Membaca volume 1. Pastikan buret tidak miring 1. Apabila buret dalam keadaan
awal pada buret 2. Ketika membaca volume buret lihat miring akan membuat kesalahan
dari atas ke bawah dan mata harus saat membaca volume buret
tegak lurus pada meniskus cekung 2. Apabila saat membaca pada posisi
di larutan yang salah seperti mata tidak tegak
3. Jika larutan tidak berwarna lurus pada bawah meniscus larutan
disarankan menggunakan kertas akan terjadi kesalahan paralaks
hitam pada latar buret 3. Jika tidak menggunakan kertas
4. Jika meniskus cekung lihat hitam pada latar buret akan
cekungannya tepat digaris mendapatkan hasil yang kurang
akurat
Penambahan indikator 1. Indikator yang digunakan 1. Kesalahan dalam memilih
merupakan asam atau basa lemah indikator mengakibatkan
yang menunjukkan warna berbeda penentuan titik akhir titrasi tidak
tepat sehingga data yang
antara bentuk molekular dan
dihasilkan tidak akurat
bentuk terionisasinya (tergantung 2. Penambahan indikator yang tidak
pada larutan pH yang diuji) teratur dapat mempengaruhi pH
sehingga mudah diamati titrat menjadi tidak stabil
2. Indikator yang dipilih perubahan
warnanya harus sekitar titik
ekivalen
3. Indikator ditambahkan pada titran
sebelum proses titrasi dilakukan
4. Menambahkan beberapa tetes
(umumnya 3 tetes) indikator pada
titrat yang ada dalam erlenmeyer
menggunakan pipet tetes kemudian
diratakan dengan cara
menggoyangkan erlenmeyer

Penetesan larutan dari 1. Erlenmeyer yang berisi titrat dan 1. Adanya gelembung dalam buret
buret beberapa tetes indikator yang telah pada saat peniteran dapat
diratakan diletakkan di bawah menyebabkan volume yang
terhitung tidak akurat
buret yang terpasang pada statif
2. Kondisi kelebihan titran akan
dengan posisi mulut bawah buret menyebabkan terjadinya lonjakan
berada di tengah-tengah perubahan pH sehingga TAT tidak
erlenmeyer terdeteksi dengan tepat
2. Posisi tangan kiri memegang kran
buret dan tangan kanan memegang
leher erlenmeyer
3. Peniteran harus dilakukan setetes
demi setetes agar TAT terdeteksi
dengan tepat dan harus dipastikan
ketika membuka kran buret tidak
terbentuk gelembung di dalamnya
4. Ketika larutan menetes,erlenmeyer
harus digoyangkan berlawanan
dengan arah jarum jam untuk
meratakan reaksi antara titran dan
titrat serta tidak boleh terlalu cepat
atau pun terlalu lambat
5. Titrasi dilakukan sampai terjadi
perubahan warna indikator
(misalnya merah muda seulas jika
menggunakan indikator PP) yang
menandakan telah tercapainya titik
akhir titrasi (titik ekivalen)

Membaca volume 1. Ketika membaca volume buret 1. Apabila saat membaca pada posisi
akhir pada buret lihat dari atas ke bawah dan mata yang salah seperti mata tidak
harus tegak lurus pada meniskus tegak lurus pada bawah meniscus
cekung di larutan larutan akan terjadi kesalahan
2. Jika larutan tidak berwarna paralaks
disarankan menggunakan kertas 2. Jika tidak menggunakan kertas
hitam pada latar buret hitam pada latar buret akan
3. Jika meniskus cekung lihat mendapatkan hasil yang kurang
cekungannya tepat digaris akurat

Anda mungkin juga menyukai