NIM : 1900756
Kelas : Fisika C 2019
2. Pra-pendidikan
4. PENDIDIKAN MENENGAH
Indonesia
1. Sekolah Menengah Atas (SMA) {3 th}: 16 -18 tahun. Sekolah ini
diperuntukkan bagi siswa yang ingin melanjutkan ke jenjang
universitas.
2. Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) {3 th}: 16 -18 tahun dengan
bidang keahlian diantaranya Teknik, Bisnis dan Manajemen,
Pariwisata, Tata Boga, Tata Busana, Agribisnis, Seni Rupa,
Perkapalan, Teknologi Informasi dan Komunikasi, dll). Sekolah ini
diperuntukkan bagi siswa yang ingin melanjutkan ke dunia kerja.
Jepang
1. Sekolah Menengah Akademis Elit. Sekolah ini diperuntukkan bagi
siswa yang ingin melanjutkan ke jenjang universitas papan atas
nasional.
2. Sekolah Tinggi Akademik Non-elit. Sekolah ini diperuntukkan bagi
siswa masuk universitas atau perguruan tinggi kurang bergengsi.
3. SMK yang menawarkan kursus dalam perdagangan, mata pelajaran
teknis, pertanian, homescience, keperawatan dan perikanan. Sekitar
60% dari lulusan mereka memasuki pekerjaan penuh-waktu.
4. Korespondensi Sekolah Tinggi menawarkan berbagai bentuk
pendidikan fleksibel untuk 1,6% dari siswa SMA biasanya bagi
mereka yang tidak mampu menyeleasikan jenjang sekolah tinggi
karena berbagai alasan.
5. Program Evening SMA digunakan untuk memberikan pengajaran
bagi siswa miskin tetapi memiliki ambisius yang tinggi untuk
memperbaiki kekurangan pendidikan mereka
Finlandia
1. Upper Secondary School
Sekolah Menengah Atas {3 th}: 16 – 18 tahun. Sekolah ini
diperuntukkan bagi siswa yang ingin melanjutkan ke jenjang
universitas.
2. Vocational Schools and Apprenticeship Training
Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) {3 th}: 16 -18 tahun.
Sekolah ini diperuntukkan bagi siswa yang ingin melanjutkan ke
dunia kerja.
5. PENDIDIKAN TINGGI
Indonesia
Pendidikan tinggi terdiri dari :
1. Pendidikan akademik yang memiliki fokus dalam penguasaan ilmu
pengetahuan.
Jenjang:
a. Sarjana (S1) selama 4 tahun.
b. Program Profesi, Magister (S2) selama 2 tahun.
c. Program Spesialis (SP) dan Program Doktoral (S3) selama 3
tahun.
2. Pendidikan vokasi yang menitikberatkan pada persiapan lulusan
untuk mengaplikasikan keahliannya.
Jenjang : Diploma I, II, II dan IV
Jepang
Pendidikan tinggi terdiri dari :
1. Universitas (大学 daigaku)
2. Akademi Teknologi (短期大学 tanki daigaku)
3. Sekolah Tinggi Teknik (Koto-senmon-gakko)
4. Sekolah Kejuruan (Senmon-gakko)
Jenjang :
a. Sarjana (S1) selama 4 tahun. Khusus untuk kedokteran 6 tahun.
b. Program Master (S2) selama 2 tahun.
c. Program Doktor (S3) selama 3 tahun.
Finlandia
Pendidikan tinggi terdiri dari:
1. Universitas (yliopisto, universitet). Fokus universitas pada penelitian
dan memberikan pendidikan yang lebih teoretis. Misalnya, dokter
adalah lulusan universitas.
Jenjang:
a. Bachelor's Degree (S1) selama 3 tahun .
b. Master's Degree (S2) selama 2 tahun.
c. Doctorate Degree (S3)
2. Politeknik (ammattikorkeakoulu, yrkeshögskola, atau disingkat
dengan AMK/Yh). Politeknik fokus pada keterampilan praktis dan
jarang melakukan penelitian, tetapi apa yang mereka lakukan terlibat
langsung dalam proyek-proyek pembangunan industri. Misalnya
perawat adalah lulusan sekolah teknik. (Namun, lanjutan gelar ilmu
keperawatan ada di universitas).
Jenjang:
a. Polytechnic Bachelor's Degree (S1) selama 3-4 tahun .
b. Polytechnic Master's Degree (S2) selama 1-2 tahun.
6. ANGGARAN PENDIDIKAN
7. PEMBIAYAAN PENDIDIKAN
Indonesia = Adanya dana Biaya Operasional Sekolah (BOS) untuk
pembiayaan seluruh kegiatan dalam rangka penerimaan siswa baru,
sumbangan pembiayaan pendidikan (SPP), pembelian buku teks
pelajaran, biaya ulangan harian dan ujian, serta biaya perawatan
operasional sekolah sehingga adanya pembebasan biaya pendidikan dari
jenjang SD sampai SMP.
Jepang = Adanya pembebasan biaya pendidikan untuk wajib belajar 9
tahun dari jenjang SD sampai SMP. Siswa SD dan SMP di Jepang tidak
membayar uang SPP, dan hanya membayar biaya non SPP, seperti
pembelian buku penunjang (buku wajib gratis), biaya ekskul, tour
sekolah, dll.
Finlandia = Biaya pendidikan di Finlandia seluruhnya gratis, mulai
pendidikan dasar hingga universitas. Pemerintah bahkan menyediakan
bus jemputan untuk murid sekolah dasar. Jika tidak ada bus jemputan,
pemerintah memberikan subsidi uang transportasi untuk siswa. Di luar
itu, pemerintah menyediakan buku-buku dan perpustakaan lengkap.
Kasarnya, murid di Finlandia tinggal datang ke sekolah untuk belajar
tanpa memikirkan biaya untuk makan siang, ongkos, dan buku.
B. PROSES PENDIDIKAN
1. METODE PEMBELAJARAN
2. PERAN GURU
3. MATA PELAJARAN
Indonesia
Untuk jenjang SD : Matematika, Bahasa Indonesia, Pendidikan Agama,
Pendidikan Jasmani dan Kesehatan, Pendidikan Pancasila dan
Kewarganegaraan, Kesenian, IPA dan IPS menjadi tematik di pelajaran-
pelajaran lainnya.
Untuk jenjang SMP : Pendidikan Agama, Pancasila &
Kewarganegaraan, Bahasa Indonesia, Matematika, IPA, IPS, Bahasa Inggris,
Seni Budaya (muatan lokal), Pendidikan Jasmani dan Kesehatan, Prakarya.
Untuk jenjang SMA :
- Mata Pelajaran Wajib (Klmpk A)
1. Pendidikan Agama
2. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan
3. Matematika
4. Sejarah Indonesia
5. Bahasa Indonesia
6. Bahasa Inggris
-Mata Pelajaran Wajib (Klmpk B)
1. Seni Budaya
2. Prakarya
3. Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan
-Mata Pelajaran Pilihan (Kelompok C) atau Peminatan Akademik
A. Peminatan Matematika dan Sains
1. Biologi
2. Fisika
3. Kimia
4. Matematika
B. Peminatan Sosial
1. Geografi
2. Sejarah
3. Sosiologi dan Anthropologi
4. Ekonomi
C. Peminatan Bahasa
1. Bahasa dan Sastra Indonesia
2. Bahasa dan Sastra Inggris
3. Bahasa dan Sastra Arab
4. Bahasa dan Sastra Mandarin
Jepang = Sekolah di Jepang sedikit mempunyai kebebasan meramu
sendiri kurikulum matapelajaran sekolah. Mata pelajaran yg
distandarkan secara nasional seperti bahasa Jepang, bhs Inggris, Math,
Sejarah, Sports, Penjas, Keterampilan dan Kesenian, Science, Integrated
Course, Home room. Integrated Course adalah jam khusus untuk
mempelajari banyak hal dan merupakan paduan beberapa subject. Home
room adalah kegiatan aktivitas kelas, misalnya persiapan event tertentu,
rekreasi kelas, pentas seni dll.
Finlandia = Mata pelajaran di finlandia terdiri dari 6 mata pelajaran inti
yang semuanya terbungkus dengan kata orientation. Dikatakan
orientation karena kurikulum di Finlandia memiliki konsep gagasan
bahwa 6 mata pelajaran ini bukan mengharuskan siswa belajar isi dari
seluruh pelajaran ini namun mengajak anak didik untuk mulai
memperoleh kemampuan menjelajah dan memahami fenomena-
fenomena alam yang ada disekitar mereka. Maka jika anda melihat ada
tiga kata yang dipakai disini yaitu examine, understand, & experience.
4. JAM BELAJAR
Indonesia
1. Untuk jenjang SD : 36 jam pelajaran per minggu (35 menit/ jam
pelajaran)
2. Untuk jenjang SMP : 38 jam pelajaran per minggu (40 menit/ jam
pelajaran)
3. Untuk jenjang SMA : 44 jam pelajaran per minggu (45 menit/jam
pelajaran)
Jepang = Rata – rata 30 jam per minggu
Finlandia = Rata – rata 30 jam per minggu
3. RANKING
4. SISTEM PENILAIAN