Anda di halaman 1dari 10

Mengapa Sekolah di Singapura

Pendidikan selalu menjadi kunci utama dalam pertumbuhan dan perkembangan Singapura
setelah merdeka pada tahun 1965. Dengan memfokuskan diri pada dunia pendidikan, Singapura
saat ini menjadi salah satu negara yang memiliki sistem pendidikan terbaik di ASIA.

Sistem Pendidikan Singapura

Ada lebih dari 80.000 siswa mancanegara yang datang dari 120 negara pada saat ini menempuh
pendidikan di berbagai level dan institusi di Singapura, mulai dari sekolah negri, swasta hingga
perguruan tinggi negeri, politeknik dan juga beberapa sekolah swasta lainnya di Singapura.
Berikut bagan sistem pendidikan di Singapura

– Kindergartens ( Taman Kanak-kanak )

Sekolah dengan program masa pendidikan 3 tahun untuk anak-anak mulai umur 4 hingga 6
tahun. Program pendidikan 3 tahun ini terdiri dari Nursery, Kindergarten 1 dan 2. Kindergartens
beroperasi setiap hari, lima hari perminggu, dengan waktu belajar selama 3 hingga 4 jam
perharinya.

– Primary Education  ( Sekolah Dasar )


Ini adalah program sekolah wajib di Singapura dengan masa tempuh pendidikan selama 6 tahun
yang terdiri dari 4 tahun pendidikan dasar dari kelas 1 hingga 4 dan dilanjutkan dengan 2 tahun
masa orientasi mulai kelas 5 hingga 6. Keseluruhan dari program pendidikan ini adalah untuk
memberikan bekal kepada para siswa dalam mata pelajaran Bahasa Inggris, Bahasa Ibu dan
Matemarika. Pada tahun terakhir (kelas 6), para siswa akan menjalani ujian nasional bernama
PSLE (Primary School Leaving Examination), yang akan sangat menentukan masa depan
pendidikan mereka.

– Secondary Education ( SMP + SMA )


Program pendidikan kursus dengan masa tempuh 4-5 tahun di khususkan pada beberapa
pilihan Special, Express, Normal (Academic) atau Normal (Technical), sesuai dengan hasil yang
mereka dapatkan pada saat ujian akhir nasional (PSLE). Kurikulum yang berbeda didesain untuk
para siswa sesuai dengan kemampuan belajar dan juga minat dari pribadi para siswa tersebut.
Di akhir program pendidikan ini, para siswa kembali harus menjalani ujian nasional, baik GCE ‘O’
Levels (untuk Special/Express courses) ataupun GCE ‘N’ Levels (untuk Normal/ Technical course –
siswa yang mendapatkan hasil bagus pada ujian GCE ‘N’ Levels mereka bisa melanjutkan ke tahun
kelima untuk mengambil GCE ‘O’ Levels).

– Pre-University Education (Pendidikan Pra-Universitas)

Ini adalah program pendidikan 2 tahun untuk mempersiapkan para siswa untuk menempuh ujian
GCE ‘A’ Levels. Tergantung dari jurusan yang mereka tempuh dan nilai akhir, para siswa yang
lulus bisa melanjutkan pendidikan mereka ke level Universitas di Universitas Lokal Singapura.
Program ini hanya untuk mereka yang ingin melanjutkan pendidikan mereka ke salah satu dari
tiga Universitas lokal di Singapura (NTU, NUS dan SMU)

– Polytechnics (Politeknik)

Institusi ini dibentuk dengan misi untuk melatih para profesional level menengah untuk
mendukung pembangunan ekonomi dan teknologi di Singapura. Memberikan banyak pilihan
jurusan kepada para siswanya, politeknik ditujukan untuk melatih para siswa untuk
mengembangkan diri sesuai dengan minat dan keahlian mereka masing-masing sehingga bisa
mendapatkan tempat di dunia kerja kelak setelah lulus nanti.

Saat ini, lulusan politeknik dihargai karena memiliki pengalaman praktek dan pengetahuan yang
baik untuk level menengah profesional. Ada lima politeknik di Singapura saat ini, semuanya
menawarkan program diploma lokal dengan berbagai jurusan seperti engineering, business
studies, info-communications dan mass communications. Siswa pilihan yang memiliki nilai baik
pada tahun ketiga mereka bisa memiliki pilihan untuk melanjutkan pendidikan mereka ke tahap
universitas untuk mengejar gelar sarjana.

– Singapore Universities (Universitas Singapura)


Pendidikan Universitas di Singapura memiliki misi untuk mempersiapkan para siswa tidak untuk
dunia kerja saat ini tapi untuk mempersiapkan mereka pada saat masuk ke dunia kerja setelah
mereka lulus nanti. Singapura memiliki tiga universitas lokal, Nanyang Technological University
(NTU), National University of Singapore (NUS) dan Singapore Management University (SMU),
semua menawarkan program sarjana yang diakui oleh dunia internasional.
1. Sejarah Pendidikan di Singapura
Sir Thomas Stamford Raffles mendirikan Institut Singapura (sekarang dikenal sebagai
Institut Raffles) pada tahun 1823, yang memulai pendidikan di Singapura yang berada
dibawah kekuasaan Inggris. Kemudian, terdapat tiga jenis sekolah muncul di Singapura
yaitu sekolah Melayu, sekolah Tionghoa dan Tamil, dan sekolah Bahasa Inggris. Sekolah
Melayu digratiskan untuk semua siswa oleh Inggris, dimana bahasa Inggris dijadikan bahasa
utama dalam proses belajar mengajar. Sebagian besar sekolah Tionghoa dan Tamil
mengajarkan dengan bahasa ibu masing-masing. Siswa dari sekolah Tionghoa sangat
serius mengikuti perkembangan di Tiongkok, terutama saat kebangkitan nasionalisme
Tiongkok.
Selama Perang Dunia II, banyak siswa di Singapura yang putus sekolah. Hal tersebut
menyebabkan terjadinya backlog siswa setelah perang. Pada tahun 1947, program
pendidikan sepuluh tahun dirumuskan. Antara tahun 1950 dan 1960-an, ketika ekonomi di
Singapura mulai berkembang, Singapura mengadopsi sistem pendidikan yang menyediakan
tenaga kerja terampil untuk program industrialisasi serta untuk menurunkan angka
pengangguran. Kebijakan bilingualisme di sekolah secara resmi diperkenalkan pada tahun
1960, dimulai dengan menetapkan bahasa Inggris sebagai bahasa resmi negara.
Pendidikan untuk anak-anak dari semua ras dan latar belakang mulai terbentuk.
Pada tahun 1980-an, perekonomian Singapura mulai makmur, membuat fokus sistem
pendidikan Singapura bergeser dari kuantitas menjadi kualitas. Diferensiasi bagi siswa
dengan kemampuan akademik yang berbeda mulai dilaksanaan, seperti pembenahan
pendidikan kejuruan dan pembentukan Institut Teknologi baru.
Pada tahun 1997, sistem pendidikan di Singapura mulai berubah menjadi “kemampuan yang
digerakkan” setelah Perdana Menteri Goh Chok Tong merumuskan visi pendidikan sebagai
tempat untuk mempelajari bangsa. Kebijakan ini lebih menekankan kepada pendidikan
nasional, berpikir kreatif, pembelajaran kolaboratif, dan pembelajaran TIK. Sekolah menjadi
lebih beragam dan diberi otonomi yang lebih bebas dalam menentukan kurikulum sendiri
dan potensi akademik di daerahnya. Perbedaan antara berbagai aliran akademis mulai
hilang. Kementerian Pendidikan secara resmi menyatakan bahwa “kesempurnaan” tidak
hanya diukur dari segi akademik, sama seperti pegunungan “kesempurnaan” yang memiliki
banyak puncak.

2. Jenjang Sekolah
Tahun ajaran dibagi menjadi dua semester. Semester pertama dimulai pada awal Januari
dan berakhir pada bulan Mei, sedangkan semester kedua dimulai pada bulan Juli dan
berakhir pada bulan November.

Tingkat / Kelas Usia rata-rata

Prasekolah

Kelompok bermain 3-4

Taman kanak-kanak 4-6

Sekolah dasar
Dasar 1 6-7

Dasar 2 7-8

Dasar 3 8-9

Dasar 4 9-10

Dasar 5 10-11

Dasar 6 11-12

Sekolah menengah

Menengah 1 12-13

Menengah 2 13-14

Menengah 3 14-15

Menengah 4 15-16

Menengah 5 16-17

Pasca sekolah menengah

Perguruan tinggi atau universitas Bervariasi

3. Taman Kanak-Kanak di Singapura


Taman kanak-kanak di Singapura menyediakan pendidikan prasekolah hingga tiga tahun
untuk anak-anak usia 3-6 tahun. Tiga tahun tersebut biasa disebut Nursery, Kindergarten
1 (K1), dan Kindergarten 2 (K2).
Taman kanak-kanak menyediakan lingkungan bagi anak-anak yang membuat mereka
belajar bagaimana berinteraksi dengan orang lain, dan mempersiapkan mereka untuk
melanjutkan ke jenjang pendidikan formal di sekolah dasar. Kegiatan meliputi belajar bahasa
(tertulis dan lisan) dan angka, pengembangan keterampilan pribadi dan sosial, permainan,
musik, dan permainan outdoor. Anak-anak belajar dua bahasa, yaitu bahasa Inggris dan
bahasa ibu mereka (bahasa Mandarin, bahasa Melayu, atau bahasa Tamil). Banyak taman
kanak-kanak swasta atau yang berbasis gereja tidak mengajarkan bahasa Melayu ataupun
bahasa Tamil, sehingga murid non-Tionghoa mungkin juga akan belajar bahasa Mandarin di
taman kanak-kanak tersebut. Para siswa belajar lima hari per minggu dengan waktu belajar
selama 3 sampai 4 jam per hari.
Taman kanak-kanak dijalankan oleh sektor swasta, termasuk yayasan masyarakat, badan
keagamaan, dan pebisnis. Ada lebih dari 200 taman kanak-kanak yang terdaftar di
Departemen Pendidikan. Taman kanak-kanak juga dijalankan oleh pusat penitipan anak dan
sekolah internasional.
Partai Aksi Rakyat, yang telah memerintah Singapura sejak tahun 1957, menjalankan 247
taman kanak-kanak melalui badan amalnya yang bernama PAP Community Foundation.
4. Pendidikan Dasar di Singapura
Pendidikan dasar biasanya dimulai pada usia tujuh tahun, terdiri dari tahap dasar empat
tahun (dasar 1 sampai 4) dan tahap orientasi dua tahun (dasar 5 sampai 6). Pendidikan
dasar wajib menurut Undang-Undang Wajib Belajar sejak tahun 2003. Pengecualian dibuat
untuk siswa yang mengikuti homeschooling, anggota lembaga keagamaan penuh waktu,
atau mereka yang memiliki kebutuhan khusus yang tidak dapat menghadiri sekolah formal.
Namun, orangtua harus memenuhi persyaratan yang ditetapkan oleh Kementerian
Pendidikan sebelum pengecualian ini diberikan. Pendidikan dasar gratis untuk semua warga
negara Singapura di sekolah-sekolah dibawah lingkup Departemen Pendidikan, meskipun
ada biaya hingga SGD 13 per bulan per siswa untuk membantu menutupi biaya lain-lain.
Tahap dasar adalah tahap pertama dari sekolah dasar yang berlangsung selama empat
tahun dari dasar 1 sampai 4. Siswa akan mempelajari dasar bahasa Inggris, bahasa ibu
(termasuk bahasa Mandarin Standar, bahasa Melayu, bahasa Tamil, dan bahasa India Non-
Tamil), matematika, dan ilmu pengetahuan. Mata pelajaran lainnya termasuk PKn,
pendidikan moral, seni dan kerajinan, seni musik, pendidikan kesehatan, ilmu sosial, dan
pendidikan jasmani yang diajarkan di seluruh dasar 1 sampai 6. Pelajaran sains diajarkan
dari dasar 3 dan seterusnya.
Semua murid melangkah ke tahap orientasi setelah dasar 4, dimana mereka diajarkan
sesuai kemampuan masing-masing. Sejak tahun 2008, siswa mengalir sesuai dengan
subjek di bawah skema yang disebut “banding berbasis subjek”. Siswa mengambil pelajaran
pada tingkat yang berbeda berdasarkan nilai mata pelajaran pada akhir dasar 4. Pelajaran
bahasa ibu terdapat tingkat tinggi, tingkat standar, atau tingkat dasar. Sedangkan pelajaran
sains dan matematika terdapat tingkat standar atau dasar.
Setelah enam tahun pendidikan dasar, siswa harus mengikuti Primary School Leaving
Examination (PSLE). Setelah itu siswa akan memilih sekolah menengah sesuai dengan
hasil PSLE, prestasi, dan minat. Sekolah menengah dapat memilih sejumlah siswa
berdasarkan bakat khusus mereka sebelum para siswa mengikuti PSLE.

4.1. Program Pendidikan Berbakat


Program Pendidikan Berbakat (GEP) didirikan oleh Departemen Pendidikan pada tahun
1984 untuk memenuhi bakat intelektual siswa. Program ini bertujuan untuk mengembangkan
anak-anak yang memiliki bakat potensial dan memberikan mereka penekanan khusus pada
tingkat berpikir tinggi dan pemikiran kreatif. Saat ini ada 9 sekolah dasar yang menawarkan
Program Pendidikan Berbakat. Program Pendidikan Berbakat untuk sekolah menengah
diberhentikan pada akhir tahun 2008 karena siswa lebih memilih Program Terpadu.
Seleksi akan dilakukan di dasar 3. Siswa yang ditawarkan program ini akan diberikan
pengayaan khusus untuk meningkatkan kemampuan mereka. Namun, siswa GEP tetap
harus mengikuti PSLE seperti siswa lainnya.

5. Pendidikan Menengah di Singapura


Berdasarkan hasil PSLE, siswa akan ditempatkan di jalur pendidikan menengah yang
berbeda yaitu “Khusus”, “Percepatan”, “Normal (Akademik)”, atau “Normal (Teknik)”. Orang
Singapura dilarang mengunjungi sekolah internasional tanpa izim Departemen Pendidikan.
“Khusus” dan “Percepatan” adalah program empat tahun menjelang ujian Singapore-
Cambridge GCE Tingkat “O”. “Normal” adalah program empat tahun yang mengarah ke
ujian tingkat normal, dengan kemungkinan tahun kelima diikuti oleh ujian tingkat “O”.
Terjadi perdebatan yang masih berlangsung tentang efektivitas sistem str*aming, salah satu
alasan sistem tersebut harus dihapuskan karena terdapat efek psikologis yang merugikan.
Mata pelajaran yang dipelajaran di sekolah menengah adalah bahasa Inggris, bahasa ibu,
matematika, sains, dan humaniora. Beberapa mata pelajaran baru seperti komputer dan
studi teater dan drama sedang diperkenalkan.
Setelah menyelesaikan 4 atau 5 tahun pendidikan sekolah menengah, siswa akan
berpartisipasi dalam ujian GCE tingkat “O” yang menentukan pra-universitas atau institusi
pasca sekolah menengah yang dituju. Sistem penilaian berada pada rentang A1 (terbaik)
sampai F9 (terburuk). Mata pelajaran yang diujikan adalah bahasa Inggris, humaniora,
sains, dan matematika.

5.1. Kegiatan Ekstrakurikuler di Singapura


Kegiatan ekstrakurikuler wajib di tingkat dasar dan menengah, di mana semua murid harus
berpartisipasi dalam setidaknya satu kegiatan ekstrakurikuler. Ekstrakurikuler yang tersedia
berupa seni pertunjukan, kelompok tertentu, dan kelompok olahraga dan permainan. Jumlah
sebenarnya berbeda di setiap sekolah. Siswa dapat memilih untuk mengikuti lebih dari 1
ekstrakurikuler.
Partisipasi dalam ekstrakurikuler dinilai bersama-sama dengan prestasi non akademik
lainnya di sekolah pendidikan sekolah menengah dalam sistem penilaian yang dikenal
sebagai LEAPS. Poin dihitung dari segi kepemimpinan, pengayaan, prestasi, dan partisipasi
akan menentukan nilai ekstrakurikuler siswa. Siswa mungkin akan mendapatkan maksimum
dua poin bonus untuk masuk ke perguruan tinggi bergantung pada nilai ekstrakurikulernya.

6. Pra-Universitas di Singapura
Pra-universitas dirancang untuk siswa yang lebih ingin mengejar gelar sarjana di universitas
setelah dua sampai tiga tahun pendidikan di pra-universitas, dibandingkan berhenti setelah
mengenyam pendidikan di politeknik. Terdapat 18 Junior College (JCs) dan Centralised
Institute (CI) dengan National Junior College (1969) sebagai yang tertua. Kurikulum terdiri
dari dua pelajaran wajib yaitu general paper dan salah satu dari bahasa ibu (Mandarin,
Melayu, atau Tamil) dan maksimum empat pelajaran dari GCE tingkat “A”.

7. Diploma dan Pendidikan Kejuruan


(Vokasi) di Singapura
7.1. Politeknik
Politeknik pertama di Singapura, Singapore Polytechnic, didirikan pada tahun 1954. Ngee
Ann Polytechnic, mempunyai sejarah awal pada tahun 1963. Dua politeknik lainnya,
Temasek Polytechnic dan Nanyang Polytechnic, didirikan pada tahun 1990-an. Yang
terbaru, Republic Polytechnic didirikan pada tahun 2003.
Politeknik di Singapura menyediakan pendidikan diploma selama 3 tahun. Mereka menerima
siswa berdasarkan hasil GCE tingkat “O”, GCE tingkat “A”, atau hasil pendidikan di Institute
of Technical Education (ITE). Tidak seperti politeknik di beberapa negara lain, mereka tidak
menawarkan program gelar.
Politeknik menawarkan berbagai macam pendidikan di berbagai bidang termasuk teknik,
studi bisnis, akuntansi, pariwisata, manajemen perhotelan, komunikasi massa, media digital,
dan bioteknologi. Ada juga program khusus seperti teknik kelautan, penelitian laut,
keperawatan, dan optometri.
Lulusan politeknik dengan nilai yang baik dapat melanjutkan ke jenjang pendidikan lebih
lanjut di universitas atau universitas luar negeri.
Politeknik juga telah bekerja sama dengan banyak universitas asing untuk memberikan
kesempatan kepada lulusannya untuk mendapatkan gelar atau pendidikan tambahan.

7.2. Institute of Technical Education


Institute of Technical Education (ITE) menerima siswa berdasarkan hasil GCE tingkat “O”
atau GCE tingkat “N” kemudian diberikan pendidikan selama dua tahun untuk mendapatkan
“Sertifikat Nasional ITE” Terdapat empat sekolah ITE di Singapura. Beberapa lulusan ITE
melanjutkan pendidikannya di politeknik dan universitas. Lulusan ITE terkadang dipandang
kurang mampu dan mungkin kurang sukses dibandingkan Junior College.

8. Universitas di Singapura
Singapura memiliki enam universitas negeri yaitu National University of Singapore, Nanyang
Technological University, Singapore Management University, Singapore University of
Technology & Design, Singapore Institute of Technology, dan SIM University.
National University of Singapore dan Nanyang Technological University masing-masing
memiliki lebih dari 30.000 mahasiswa dan menyediakan berbagai program gelar sarjana dan
pascasarjana termasuk gelar doktor. Keduanya juga mendirikan universitas riset dengan
ribuan staf peneliti dan mahasiswa pascasarjana. Pada tahun 2012, kedua universitas ini
masuk ke daftar 50 universitas terbaik di dunia.
Singapore Management University (SMU) yang dibuka pada tahun 2000 adalah rumah bagi
lebih dari 7.000 mahasiswa dan terdiri dari enam fakultas yang menawarkan program
sarjana, pascasarjana, dan PhD di Manajemen Bisnis, Akuntansi, Ekonomi, Manajemen
Sistem Informasi, Hukum, dan Ilmu Sosial. Universitas ini memiliki pusat penelitian,
sejumlah lembaga unggulan, dan memberikan program-program untuk publik.
SIM University (UniSIM) adalah universitas swasta yang dibuka pada tahun 2005 dan hanya
menerima mahasiswa paruh waktu dan menawarkan program gelar paruh waktu untuk
orang dewasa yang sedang bekerja. Pada tahun 2012, pemerintah memberikan status
negeri pada UniSIM dan berencana memperluas universitas dengan menawarkan program
gelar penuh waktu.
Dua universitas lain yang juga disponsori pemerintah yaitu Singapore University of
Technology and Design dan Singapore Institute of Technology. Banyak perguruan tinggi
swasta yang ada, termasuk perguruan tinggi asing yang telah mendirikan kampus di
Singapura seperti Chicago Business School dan Technische Universität München.
James Cook University Singapore, University of Adelaide, Southern Cross University,
University of New Brunswick, Queen Margaret University, Temple University, The City
University of New York, Baruch College, University of Nevada, Las Vegas, Aventis School of
Management, Curtin University of Technology, dan University of Wales Institute, Cardiff
telah membangun kampus di Singapura untuk memberikan kesempatan kepada siswa lokal
dan asing (khususnya Asia) untuk mendapatkan pendidikan universitas Barat dengan biaya
yang lebih sedikit.
Pemerintah telah berencana membangun universitas baru yang bernama Singapore
University of Technology and Design (SUTD) untuk memenuhi meningkatnya permintaan
pendidikan universitas. Pengerjaannya dimulai pada bulan April 2012. Kampusnya di Changi
siap pada awal 2015.
Biaya kuliah rata-rata di universitas negeri Singapura sekitar S$ 15.000 – S$ 18.000 per
tahun (tuition grant/penerima beasiswa); sedangkan S$ 24.000 – S$ 26.000 per tahun (non
tuition grant). Penerima beasiswa harus bekerja magang di perusahaan Singapura selama
kurang lebih tiga tahun tergantung dari kontrak kerjanya. Syarat minimal masuk ke
universitas di Singapura adalah IELTS 6.0. Sedangkan untuk mendapatkan gelar master
(PhD) di Singapura, persyaratan minumum adalah IELTS 6.5.

9. Sekolah Internasional dan Sekolah


Swasta di Singapura
Karena banyak penduduk Singapura yang berasal dari luar negeri, Singapura menjadi pusat
bagi banyak sekolah internasional. Sekolah internasional dan sekolah swasta di Singapura
umumnya tidak mengijinkan siswa Singapura untuk mendaftar tanpa ijin dari Kementerian
Pendidikan. Siswa dari sekolah internasional kebanyakan berasal dari Malaysia, India,
Indonesia, Republik Rakyat Tiongkok, Taiwan, Korea Selatan, Filipina, Vietnam, Belanda,
dan Inggris.
Namun, pada 29 April 2004 Kementerian Pendidikan mengijinkan tiga sekolah internasional
untuk merekrut siswa Singapura tanpa perlu ijin dari pemerintah. Sekolah tersebut harus
mengikuti kebijakan wajib yang ditetapkan oleh Kementerian seperti menyanyikan lagu
kebangsaan Singapura dan melakukan upacara bendera setiap pagi. Biaya sekolah ini 15
sampai 20 persen lebih rendah dibandingkan dengan sekolah internasional lainnya.
Didirikan di bawah Undang-Undang Pendidikan Swasta, Dewan Pendidikan Swasta adalah
lembaga yang mengatur sektor pendidikan swasta. Selain perannya sebagai regulator
lembaga pendidikan swasta, Dewan juga memfasilitasi upaya pengembangan standar
pendidikan swasta.

10. Singapura Sebagai “Global


Schoolhouse”
Pendidikan selalu menjadi fokus utama Singapura sejak kemerdekaannya pada tahun 1965.
Hal ini dikarenakan Singapura tidak memiliki sumber daya alam sehingga kualitas sumber
daya manusia harus ditingkatkan dengan membangun ekonomi berbasis pengetahuan.
Dalam beberapa tahun terakhir, tujuan dari sektor pendidikan dan pendidikan tinggi tidak
hanya sekedar membangun kemampuan tenaga kerja lokal, tetapi mulai dijadikan sebagai
sumber pendapatan oleh pemerintah. Rencana pemerintah yang dimulai pada tahun 2002
adalah menjadikan Singapura sebagai “Global Schoolhouse” dengan menarik mahasiswa
internasional. Saat ini, Singapura adalah negara tujuan yang populer bagi siswa
internasional. Pada tahun 2002, sektor pendidikan menyumbang 3,6% dari perekonomian
Singapura. Pemerintah menargetkan pertumbuhan sektor ini hingga mencapai 5% dari
perekonomian Singapura dalam dekade berikutnya.

11. Kebijakan Pendidikan di Singapura


Sekolah di Singapura menerapkan sistem bilingual dimana bahasa Inggris adalah bahasa
utama dan menjadi bahasa pengajaran di sekolah dan bahasa kedua adalah bahasa ibu
(bahasa Mandarin, bahasa Melayu, atau bahasa Tamil). Orang India non-Tamil dapat
mengambil bahasa Tamil atau bahasa lain yang tidak resmi seperti bahasa Bengal, bahasa
Gujarat, bahasa Hindi, bahasa Punjab, atau bahasa Urdu. Namun, orang Tionghoa yang
berlatarbelakang keluarga yang tidak berbahasa Mandarin harus belajar bahasa Mandarin.
Siswa dengan latarbelakang orang Indonesia harus belajar bahasa Melayu.
Kebijakan pendidikan di Singapura dirancang untuk memastikan bahwa tidak ada anak yang
tidak sekolah karena latar belakang keuangan. Iuran di sekolah negeri telah disubsidi. Tidak
ada iuran di sekolah dasar namun setiap siswa harus membayar maksimum $6,5 per bulan
untuk biaya operasional sekolah. Pemerintah menyediakan beasiswa bagi siswa dengan
pendapatan keluarga kurang dari SGD$2.500 per bulan.

Anda mungkin juga menyukai