Kurikulum pendidikan Singapura ternyata tidak berbeda jauh dari kurikulum pendidikan di
Indonesia. Mereka juga menyelenggarakan ujian nasional atau yang sering disebut UN bagi
semua siswa setiap akan melanjutkan pendidikan ke jenjang berikutnya. Bedanya, jenjang
pendidikan di Singapura itu agak belibet.
Akan tetapi, lama seseorang menyelesaikan pendidikan di setiap jenjang setelah SD itu berbeda-
beda. Karena setiap anak dimasukkan ke kelas sesuai dengan kemampuan masing-masing, ada 3
kelas di jenjang secondary school, antara lain Express, Normal Academic dan Normal Technical.
1. Kelas Express merupakan tempat UNTUK siswa pintar.Bagi anak-anak kelas Express,
mereka bisa menyelesaikan secondary school selama 4 tahun. Ini juga kalau mereka lulus
”O” Level Test Singapura.
2. Kelas Normal Academic, sebelum mereka masuk ke kelas 5, pada tahun ke-4 harus
mengerjakanujian nasional ”N” level tes agar bisa naik kelas. Setelah mereka melewati
kelas 5, ada ujian nasional lagi yang namanya ”O” Level Test.
3. KelasNormal Technical, bisa disamakan dengan SMK. Jadi, setelah mereka lulus
secondary school, mereka bisa melanjutkan ke Institute of Technical Education selama
dua tahun, atau sekolah lanjutan untuk mereka yang mau melanjutkan ke jenjang
pendidikan yang lebih tinggi, Polytechnic (untuk mendapatkan diploma), langsung kerja.
MATA PELAJARAN
Pelajaran yang mereka dapat juga tidak banyak berbeda di Indonesia, misalnya Bahasa Inggris,
Matematika, IPA, IPS, Seni, juga pelajaran yang namanya Mother Tongue Language atau
pelajaran bahasa sesuai bahasa ”ibu” mereka. Misalnya, mereka yang orang Melayu akan
mempelajari bahasa Malay, bagi mereka yang Chinese bisa belajar bahasa Mandarin, mereka
yang berasal dari India akan mempelajari bahasa Tamil. Hampir semua mata pelajaran itu
diujikan dalam ”O” Level Test atau UN versi Singapura
.
Ujian Nasional versi Singapura
”O” Level Test, ini nama UN untuk sekolah menengah. ”O” Level Test adalah kependekan dari
Ordinary Level Test. Bedanya dengan UN kita, UN mereka tidak menentukan kelulusan
seseorang karena, menurut Pemerintah Singapura, setiap orang punya kesempatan sama untuk
melanjutkan pendidikan.
Jadi, untuk pelajar yang sudah duduk di kelas 4 Express ataupun yang di kelas 5 Normal
Academic sudah harus mengikuti ”O” Level Test untuk lulus dari secondary school. Dalam ”O”
Level Test ada tujuh pelajaran yang harus diikuti : lima mata pelajaran pokok dan dua mata
pelajaran pilihan. Kelima pelajaran pokok itu adalah English, Mother Tongue, Matematika, IPA
(Biologi, Kimia, Fisika), IPS (Sejarah, Sosiologi, Geografi), serta dua mata pelajaran, pilihan
dari Food and Nutrition, IT, dan Design and Technology. Semua pelajaran tersebut punya nilai
minimum. Sedangkan mereka yang tidak bisa mendapatkan nilai minimum, tetap lulus. Tapi, di
ijazah mereka akan ada nilai merah. Kalau mereka tidak mau di ijazahnya ada nilai merah,
mereka boleh mengulang satu tahun di kelas yang sama.
Setelah Secondary School Masih ada satu lagi jenjang sebelum mereka masuk ke universitas,
yaitu Centralised Institute atau Junior Colleges (tertiary education, persiapan menuju tingkat
universitas). Tapi, untuk mereka yang punya nilai bagus (poin 1 sampai 14) bisa langsung ke
Junior College yang lamanya dua tahun.
Kalau mereka tidak mempunyai nilai dari poin yang disebutkan itu, mereka melanjutkan ke
Centralised Institute yang waktunya lebih lama, yakni tiga tahun. Setelah itu mereka harus
melewati ujian nasional yang namanya ”A” Level Test atau Advanced Level Test. Tes yang
diberikan tentu saja lebih susah, karena akan masuk ke Universitas. Tapi, dengan banyaknya tes
yang dilewati, tentulah universitas di Singapura bisa mendapatkan calon mahasiswa
yang berkualitas. Karena penyaringan mahasiswa secara tidak langsung dilakukan lewat
sejumlah tes-tes tersebut. Soal-soal yang ada dalam setiap tes dibuat oleh Universitas Cambridge.
Jadi, ijazah yang mereka dapatkan bertaraf internasional yang bisa digunakan untuk melanjutkan
kuliah di mana saja, di seluruh dunia
Mantan Menteri Pendidikan mengatakan Singapura juga memaparkan tentang tiga tahap dari
pengembangan sektor pendidikan di negaranya.
Penempatan minat bakat, siswa sudah dipantau dan diarahkan untuk mendapatkan
pendidikan yang cocok untuknya atau sesuai dengan minat bakatnya dimulai dari SD
sampai masuk universitas.
Singapura tidak menyamaratakan bahwa semua warga pasti mampu sekolah di Singapura
relatif murah.
Penyediaan beasiswa untuk kalangan bawah, pemerintah menyediakan beasiswa jika
perlu. Itu disediakan untuk memastikan bahwa kemiskinan bukan hambatan untuk
mengenyam pendidikan.
Mobil bukan persoalan bagi kebanyakan warga di Singapura, untuk kelancaran
transportasi anak-anaknya tersedia berbagai mode transportasi, mulai dari MRT (Mass
Rapid Transit), dipadu dengan rangkaian bus kota yang memiliki akses ke semua sekolah.
Fasilitas internet, akses internet hingga ke ruang-ruang kelas juga tersedia dan gratis
hanya dengan mendaftar untuk mendapatkan ID dari sekolah .
Ruang laboratorium dibuka 24 jam dengan fasilitas komputer yang bagus. Akses masuk
dilakukan dengan kartu dan password.