Anda di halaman 1dari 2

Analisis Perbandingan

pendidikan Indonesia dan Malaysia


Oleh Aziz

Pendidikan di Malaysia dengan di Indonesia sebenarnya tidak jauh berbeda, di


Malaysia dikenal dengan istilah pendidikan wajib belajar selama selama enam tahun
dimulai dari usia siswa tujuh tahun sampai dua belas tahun, wajib belajar di
Malaysia dicanangkan sejak tahun 2003. Sama halnya dengan Indonesia yang juga
menerapkan program wajib belajar, bahkan di Indonesia wajib belajar berlangsung
selama Sembilan tahun yang mulai dicanangkan tahun 1994, enam tahun di
sekolah dasar dan tiga tahun di sekolah menengah pertama. Hal yang membedakan
adalah bahwa di Malaysia diterapkan undang-undang untuk melaksanakan program
wajib belajar yang memberikan sangsi kepada orang tua jika lalai tidak
mendaftarkan anaknya kesekolah berupa denda maksimal sebesar RM500 atau
dihukum penjara maksimal enam tahun. Sedangkan di Indonesia orang tua yang
lalai menyekolahkan anaknya tidak mendapatkan sangsi yang tegas. Inilah yang
menyebabkan perbedaan yang mencolok dari APK SD dengan APK SMP, karena
banyak siswa yang telah lulus SD kemudian tidak melanjutkan ke SMP.

Perbedaan lain yang mencolok adalah pada penerapan kurikulum , di Indonesia


kurikulum selalu berubah-ubah, mulai dari kurikulum 1975, 1984, suplemen 1986,
1994, suplemen 1998,2004, 2006, dan 2013. Berbeda dengan Malaysia mereka
konsisten dalam menerapkan kurikulum, mereka jarang sekali merubah kurikulum.
Disamping itu, latar belakang historis menjadi pembeda yang berdampak pada
perkembangan pendidikan di negara masing-masing. Hal ini terihat pada
pemakaian bahasa Inggris sebagai bahasa kedua setelah bahasa melayu dan
sebagai bahasa pengantar pembelajaran di Malaysia, sedangkan di Indonesia
bahasa Inggris masih dijadikan sebagai bahasa asing.

Dengan demikian nampaklah perbedaan yang mendasar dari pendidikan yang


berlangsung di Malaysia dan di Indonesia. Jika bangsa Indonesia terus menerus
dipersoalkan dengan kurikulum yang tidak baku, penggunaan bahasa Inggris yang
masih terbatas, dan tidak adanya undang-undang yang mengatur dengan sangsi
yang tegas baik kepada orang tua, guru, praktisi kependidikan, maka tidak mungkin
kita bisa menjadi bangsa yang maju yang disegani di kawasan Asia Tenggara.

http.ms.wikipedia.org/wiki/Pendidikan_di_Malaysia; diakses hari senin tanggal 20


April 2015 pukul 21.00 wib.

Anda mungkin juga menyukai