Anda di halaman 1dari 11

BAB II

PEMBAHASAN
A.    Potret Sistem Pemerintahan
Singapura nama resminya Republik Singapura, adalah sebuah negara pulau di lepas
ujung selatan Semenanjung Malaya, 137 kilometres (85 mil) di utara khatulistiwa di Asia
Tenggara. Negara ini terpisah dari Malaysia oleh Selat Johor di utara, dan dari Kepulauan
Riau, Indonesia oleh Selat Singapura di selatan. Singapura menjadi negara merdeka pada
tanggal 9 agustus 1965 setelah adanya pemisahan dari fedrasi Malaysia. Singapura adalah
pusat keuangan terdepan keempat di duniadan sebuah kota dunia kosmopolitan yang
memainkan peran penting dalam perdagangan dan keuangan internasional. Pelabuhan
Singapura adalah satu dari lima pelabuhan tersibuk di dunia.
Pemerintah Singapura menjalankan sistem pemerintahan republik parlementer,
dimana kekuasaan pemerintahan berada di tangan perdana menteri. Perdana menteri
Singapura saat ini adalah Lee Hsien Loong, yang adalah anak dari Lee Kuan Yew, perdana
menteri sebelumnya yang menjabat sejak tahun 1959 hingga 1990.Singapura adalah
sebuah republik parlementer dengan sistem pemerintahan
parlementer unikameralWestminster yang mewakili berbagai konstituensi. Konstitusi
Singapura menetapkan demokrasi perwakilan sebagai sistem politik negara ini.Partai Aksi
Rakyat (PAP) mendominasi proses politik dan telah memenangkan kekuasaan
atas Parlemen di setiap pemilihan sejak menjadi pemerintahan sendiri tahun 1959.Freedom
House menyebut Singapura sebagai "sebagian bebas" dalam "laporan Freedom in the
World" dan The Economist menempatkan Singapura pada tingkat "rezim hibrida", ketiga dari
empat peringkat dalam "Indeks Demokrasi".[1]

1.5.2  Singapura                                                                     
Profil Singkat

Singapura  nama resminya Republik Singapura, adalah sebuah negara pulau di


lepas ujung selatan Semenanjung Malaya, 137 kilometer (85 mil) di
utara khatulistiwa di Asia Tenggara. Negara ini terpisah dari Malaysia oleh Selat Johor di
utara, dan dari Kepulauan Riau, Indonesia oleh Selat Singapura di selatan. Singapura
adalah pusat keuangan terdepan keempat di dunia dan sebuah kota dunia kosmopolitan
yang memainkan peran penting dalam perdagangan dan keuangan
internasional. Pelabuhan Singapura adalah satu dari lima pelabuhan tersibuk di dunia.
Singapura memiliki sejarah imigrasi yang panjang. Penduduknya yang beragam
berjumlah 5 juta jiwa, terdiri dari Cina, Melayu, India, berbagai keturunan Asia,
dan Kaukasoid. 42% penduduk Singapura adalah orang asing yang bekerja dan menuntut
ilmu di sana. Pekerja asing membentuk 50% dari sektor jasa. Negara ini adalah yang
terpadat kedua di dunia setelah Monako. Sebelum merdeka tahun 1965, Singapura adalah
pelabuhan dagang yang beragam dengan PDB per kapita $ 511, tertinggi ketiga di Asia
Timur pada saat itu. Setelah merdeka, investasi asing langsung dan usaha pemerintah
untuk industrialisasi berdasarkan rencana bekas Deputi Perdana Menteri Dr. Goh Keng
Swee membentuk ekonomi Singapura saat ini.
                Pendidikan di Singapura menawarkan kesempatan kepada murid dengan bakat
dan minat yang berbeda untuk menemukan potensi di dalam jati diri mereka. Dengan
tersedianya berbagai jalur pendidikan mulai dari tingkat playgroup hingga pasca sarjana,
baik di sekolah swasta maupun sekolah pemerintah, jalur pendidikan terbaik akan dapat
ditemukan dengan mudah. Kelebihan yang ditawarkan oleh pendidikan Singapura adalah
kebijaksanaan pemerintah dalam menerapkan sistem dua bahasa (bilingual), penekanan
pada pengajaran berbasis luas dan holistik, fokus pada kualitas pengajaran dan infrastruktur
moderen di dalam lingkungan belajar.
Sekolah di Singapura memberikan pengalaman belajar yang kaya untuk membantu
murid berkembang secara holistik. Di luar kurikulum akademis, murid berkesempatan
mengembangkan bakat mereka melalui program ekstrakurikuler seperti seni, musik, dan
olahraga. Selain itu sistem pendidikan di Singapura senantiasa berusaha mengembangkan
dan mentransformasi lingkungan belajar para murid serta menyiapkan mereka dengan
kompetensi yang baik untuk meraih sukses di masa depan.
Ada lebih dari 80.000 siswa mancanegara yang datang dari 120 negara pada saat ini
menempuh pendidikan di berbagai level dan institusi di Singapura, mulai dari sekolah negri,
swasta hingga perguruan tinggi negeri, politeknik dan juga beberapa sekolah swasta lainnya
di Singapura. Berikut jenjang sistem pendidikan di Singapura :

Jenjang Pendidikan di Singapura


1.  Pendidikan Pra Sekolah
Level/Grade Typical age

Preschool

Pre-school
3-4
playgroup

Kindergarten 4-6
Pendidikan pra sekolah adalah pendidikan yang dilakukan untuk anak-anak berusia
3 sampai dengan 6 tahun. Sekolah dengan program masa pendidikan 3 tahun untuk anak-
anak mulai umur 4 hingga 6 tahun. Program pendidikan 3 tahun ini terdiri dari  Kindergarten
1 dan 2. Kindergartens beroperasi setiap hari, lima hari perminggu, dengan waktu belajar
selama 3 hingga 4 jam perharinya.
TK menyediakan lingkungan bagi anak untuk belajar bagaimana berinteraksi dengan
orang lain, dan untuk mempersiapkan mereka untuk pendidikan formal di sekolah
dasar. Kegiatan meliputi pembelajaran bahasa - tertulis dan lisan - dan angka, pengembangan
keterampilan pribadi dan sosial, permainan, musik, dan bermain di luar. Anak-anak belajar dua
bahasa, Inggris dan Bahasa ibu resmi mereka (Cina, Melayu, atau Tamil). Ada lebih
dari 200 TK terdaftar di Departemen Pendidikan.
2.  Pendidikan Dasar (Primary Education)
Primary school

Primary
6-7
1

Primary
7-8
2

Primary
8-9
3

Primary
9-10
4

Primary
10-11
5

Primary
11–12
6

Ini adalah program sekolah wajib di Singapura dengan masa tempuh pendidikan
selama 6 tahun yang terdiri dari 4 tahun pendidikan dasar dari kelas 1 hingga 4 dan
dilanjutkan dengan 2 tahun masa orientasi mulai kelas 5 hingga 6. Keseluruhan dari
program pendidikan ini adalah untuk memberikan bekal kepada para siswa dalam mata
pelajaran Bahasa Inggris, Bahasa Ibu dan Matemarika. Pada tahun terakhir (kelas 6), para
siswa akan menjalani ujian nasional bernama PSLE (Primary School Leaving Examination),
yang akan sangat menentukan masa depan pendidikan mereka.
3.       Pendidikan Menegah (Secondary Education)
Secondary school

Secondary
12-13
1

Secondary
13–14
2

Secondary
14-15
3

Secondary
15–16
4
Para siswa melaksanakan pendidikan lanjutan selama 4 atau 5 tahun melalui
program spesial, cepat ataupun normal. Program spesial dan cepat mempersiapkan siswa
untuk mengikuti ujian GCE 'O' atau “ O lvel”(Singapore-Cambridge General Certificate of
Education 'Ordinary') pada tingkat empat.
Siswa pada program normal dapat memilih jurusan akademik atau teknik, yang
keduanya mempersiapkan siswa untuk mengikuti ujian GCE 'N' (Singapore-Cambridge
General Certificate of Education 'Normal') pada tingkat empat dan jika hasilnya memuaskan,
maka siswa akan mengikuti ujian GCE 'O' pada tingkat lima. Normal adalah program empat
tahun menjelang ujian Normal-tingkat (N-tingkat), dengan kemungkinan tahun kelima diikuti oleh
tingkat O-. Normal dibagi menjadi Normal (Akademik) dan Normal (Teknis). Dalam Normal
(Teknis), siswa mengambil mata pelajaran yang lebih bersifat teknis, seperti Desain dan
Teknologi, sementara di Normal (Akademik) siswa dipersiapkan untuk mengambil ujian O-level
dan biasanya mengambil mata pelajaran seperti Prinsip Akuntansi. Pada tahun 2004,
Departemen Pendidikan mengumumkan bahwa siswa yang dipilih dalam kegiatan normal akan
memiliki kesempatan untuk duduk untuk ujian O-level secara langsung tanpa terlebih dahulu
mengambil ujian N-tingkat.
Subjek Wajib bagi calon O-Level GCE
1)      Bahasa Inggris;
2)      Bahasa ibu (Cina, Tamil, Melayu, Lainnya);
3)      Matematika;
4)      Gabungan Humaniora;
5)      Science (1 Entah ilmu gabungan atau sampai dengan 3 ilmu murni);
6)      Salah satu yang subjek (Seni, Prinsip Account, Desain dan Teknologi, Pangan dan Gizi,
Matematika tambahan, dll)

Calon harus mengambil minimal 6 mata pelajaran yang harus mencakup inti di atas
(Inggris, Bahasa ibu, Matematika, Humaniora, Ilmu Pengetahuan). Di akhir program pendidikan
ini, para siswa kembali harus menjalani ujian nasional, baik GCE ‘O’ Levels (untuk
Special/Express courses) ataupun GCE ‘N’ Levels (untuk Normal/ Technical course – siswa
yang mendapatkan hasil bagus pada ujian GCE ‘N’ Levels mereka bisa melanjutkan ke
tahun kelima untuk mengambil GCE ‘O’ Levels).

4.       Pendidikan Tinggi
Pendidikan Tinggi mencakup program pendidikan diploma, sarjana, magister,
spesialis dan doktor yang diselenggarakan oleh perguruan tinggi.
4.1. Pendidikan Pra Perguruan Tinggi (Junior College)
Setelah menyelesaikan ujian tingkat GCE 'O', para siswa diperbolehkan mendaftar
untuk mengikuti program akademi selama dua tahun masa pelajaran pada pra-universitas
atau institut terpadu selama tiga tahun masa pelajaran pada pra-universitas, yang keduanya
merupakan dasar untuk masuk ke universitas. Kurikulum terdiri dari dua mata kuliah wajib,
yaitu General Paper dan Mother Tongue, dan maksimum empat subyek Singapore-
Cambridge General Certificate of Education 'Advanced' (GCE 'A') dari tingkat seni, ilmu
pengetahuan dan pelajaran tentang perniagaan. Di akhir masa pelajaran pada pra
universitas siswa mengikuti ujian tingkat GCE 'A'.

4.2.Polytechnics (Politeknik)
Politeknik di Singapura menyediakan 3 tahun program diploma. Institusi ini dibentuk
dengan misi untuk melatih para profesional level menengah untuk mendukung
pembangunan ekonomi dan teknologi di Singapura. Memberikan banyak pilihan jurusan
kepada para siswanya, politeknik ditujukan untuk melatih para siswa untuk mengembangkan
diri sesuai dengan minat dan keahlian mereka masing-masing sehingga bisa mendapatkan
tempat di dunia kerja kelak setelah lulus nanti.
Saat ini, lulusan politeknik dihargai karena memiliki pengalaman praktek dan
pengetahuan yang baik untuk level menengah profesional. Tidak seperti politeknik di
beberapa negara lain, mereka tidak menawarkan program gelar.
Politeknik menawarkan berbagai macam kursus di berbagai bidang, termasuk teknik, studi
bisnis, akuntansi, manajemen pariwisata dan perhotelan, komunikasi massa, media digital dan
bioteknologi. Ada juga program khusus seperti teknik kelautan, penelitian laut, perawatan, dan
optometri. Mereka menyediakan pendidikan industri yang lebih berorientasi sebagai alternatif
untuk junior college untuk studi pasca sekolah menengah. Ada lima politeknik di Singapura,
yaitu:
1)      Singapore Polytechnic, didirikan tahun 1954.
2)      Ngee Ann Polytechnic, didirikan tahun 1968.
3)      Temasek Polytechnic, didirikan tahun 1990.
4)      Nanyang Polytechnic, didirikan tahun 1992.
5)      Republic Polytechnic, didirikan tahun 2002.

4.3.Universitas
                Pendidikan Universitas di Singapura memiliki misi untuk mempersiapkan para
siswa tidak untuk dunia kerja saat ini tapi untuk mempersiapkan mereka pada saat masuk
ke dunia kerja setelah mereka lulus nanti. Singapura memiliki  universitas semua
menawarkan program sarjana yang diakui oleh dunia internasional.  Daftar universitas dan
perguruan tinggi di Singapura.
1)      National University of Singapore;
2)      Nanyang Technological University;
3)      Singapore Management University;
4)      SIM University (UniSIM).

Nanyang Technological University dan National University of Singapore masing-


masing memiliki lebih dari 20.000 mahasiswa dan menyediakan berbagai program sarjana
dan pascasarjana termasuk doktor. Keduanya juga mendirikan universitas riset dengan
ribuan staf peneliti dan mahasiswa pascasarjana. Sebuah universitas ketiga, Singapore
Management University (SMU), dibuka pada 2000, adalah rumah bagi lebih dari 7.000 siswa
dan terdiri dari enam Sekolah menawarkan sarjana, program pascasarjana, dan PhD dalam
Bisnis Manajemen, Akuntansi, Ekonomi, Manajemen Informasi Sistem, Hukum dan Sosial
Ilmu. Universitas ini memiliki sebuah Kantor Penelitian, sejumlah lembaga dan pusat-pusat
keunggulan, dan menyediakan program publik dan disesuaikan untuk profesional yang
bekerja melalui Office Pendidikan Eksekutif dan Profesional.
Universitas keempat, SIM University (UniSIM), dibuka pada 2005. Dua institusi publik
lain juga disponsori oleh pemerintah: Universitas Singapura Teknologi dan Desain dan
Singapore Institute of Technology.
Banyak perguruan tinggi swasta, termasuk perguruan tinggi asing yang telah
mendirikan kampus di Singapura seperti Chicago Business School dan Technische
Universität München. University of Adelaide, Southern Cross University Universitas New
Brunswick, Queen Margaret University, Temple University, Universitas Kota New York,
Baruch College, Universitas Nevada, Las Vegas, Aventis School of Management, Curtin
University of Technology & University of Wales Institute. University of New Brunswick
College, Singapura, Queen Margaret University, Asia Campus, NYU Tisch School of Arts,
Asia mulai beroperasi di Singapura antara 2007 dan 2008. Pemerintah telah merencanakan
universitas publik keempat, Singapura Universitas Teknologi dan Desain (SUTD), untuk
memenuhi meningkatnya permintaan untuk pendidikan universitas. Ini akan mulai
beroperasi pada bulan April 2012 . Kampus tetapnya di Changi akan siap pada tahun 2015
awal.

 Kesimpulan
1.       perbandingan pendidikan adalah suatu bidang pengetahuan yang mengkaji berbagai teori
dan praktek dalam bidang pendidikan di berbagai negara serta memperbandingkannya,
sehingga melalui proses pembandingan terhadap berbagai penerapan kegiatan pendidikan
di berbagai negara tersebut akan diperoleh pandangan dan pengetahuan yang luas tentang
penerapan kegiatan pendidikan oleh suatu negara, termasuk sejarah pendidikan negara itu
dari masa ke masa.
2.     Berdasarkan UU Sisdiknas No.20 Tahun 2003, jenjang pendidikan di Indonesia
ada 3 yaitu :
a)      Pendidikan dasar;
b)      Pendidikan menengah;
c)       Pendidikan tinggi
3. Sistem pendidikan di negara Singapura
a)      Preschool;
b)      Primary school;
c)       Secondary School;
d)      Pre-university;
e)      Diploma and vocational education;
f)       Universities.

2.       Perbandingan pendidikan di Indonesia dan Singapura


a.       Pada pendidikan Dasar ini, Pendidikan Dasar Singapura hanya 6 tahun. sementara itu,
Pendidikan Dasar di indonesia membutuhkan waktu 9 tahun;
b.      Pada jenjang ini Pendidikan di Singapura membutuhkan waktu 4 tahun dan 5 tahun,
semenara itu pendidikan menengah di Indonesia hanya 3 tahun;
c.       Junior Collage , Pada jenjang ini peserta didik dipersiapkan untuk memasuki jenjang
perguruan universitas ataupun pendidikan kejuruan atau yang sejenisnya, Sementara itu di
Indonesia tidak terdapat jenjang pra Universitas/Junior College.

1. SISTEM PENDIDIKAN DI SINGAPURA


Kurikulum pendidikan Singapura ternyata tidak berbeda jauh dari kurikulum pendidikan di
Indonesia. Mereka juga menyelenggarakan ujian nasional atau yang sering disebut UN bagi
semua siswa setiap akan melanjutkan pendidikan ke jenjang berikutnya. Bedanya, jenjang
pendidikan di Singapura itu agak belibet.

Anak-anak di Singapura masuk ke dunia pendidikan formal mulai dari tingkat


TK(Kindergarter School) lanjut ke SD (primary school) selama 6 tahun. Setelah itu mereka
masuk SMP-SMA (secondary school) selama 5 tahun, lalu ke tingkat persiapan menuju
kuliah (centralised institute atau junior colleges) 3 tahun, baru masuk universitas (university).

Akan tetapi, lama seseorang menyelesaikan pendidikan di setiap jenjang setelah SD itu
berbeda- beda. Karena setiap anak dimasukkan ke kelas sesuai dengan kemampuan masing-
masing, ada 3 kelas di jenjang secondary school, antara lain Express, Normal Academic dan
Normal Technical.

1. Kelas Express merupakan tempat UNTUK siswa pintar.Bagi anak-anak kelas


Express, mereka bisa menyelesaikan secondary school selama 4 tahun. Ini juga
kalau mereka lulus ”O” Level Test Singapura.
2. Kelas Normal Academic, sebelum mereka masuk ke kelas 5, pada tahun ke-4 harus
mengerjakanujian nasional ”N” level tes agar bisa naik kelas. Setelah mereka
melewati kelas 5, ada ujian nasional lagi yang namanya ”O” Level Test.
3. KelasNormal Technical, bisa disamakan dengan SMK. Jadi, setelah mereka lulus
secondary school, mereka bisa melanjutkan ke Institute of Technical Education
selama dua tahun, atau sekolah lanjutan untuk mereka yang mau melanjutkan ke
jenjang pendidikan yang lebih tinggi, Polytechnic (untuk mendapatkan diploma),
langsung kerja.

Pelajaran yang mereka dapat juga tidak banyak berbeda di Indonesia, misalnya Bahasa
Inggris, Matematika, IPA, IPS, Seni, juga pelajaran yang namanya Mother Tongue Language
atau pelajaran bahasa sesuai bahasa ”ibu” mereka. Misalnya, mereka yang orang Melayu
akan mempelajari bahasa Malay, bagi mereka yang Chinese bisa belajar bahasa Mandarin,
mereka yang berasal dari India akan mempelajari bahasa Tamil. Hampir semua mata
pelajaran itu diujikan dalam ”O” Level Test atau UN versi Singapura.

Ujian Nasional versi Singapura

”O” Level Test, ini nama UN untuk secondary school. ”O” Level Test adalah kependekan
dari Ordinary Level Test. Bedanya dengan UN kita, UN mereka tidak menentukan kelulusan
seseorang karena, menurut Pemerintah Singapura, setiap orang punya kesempatan sama
untuk melanjutkan pendidikan.

Jadi, untuk pelajar yang sudah duduk di kelas 4 Express ataupun yang di kelas 5 Normal


Academic sudah harus mengikuti ”O” Level Test untuk lulus dari secondary school. Dalam
”O” Level Test ada tujuh pelajaran yang harus diikuti : lima mata pelajaran pokok dan dua
mata pelajaran pilihan. Kelima pelajaran pokok itu adalah English, Mother Tongue,
Matematika, IPA (Biologi, Kimia, Fisika), IPS (Sejarah, Sosiologi, Geografi), serta dua mata
pelajaran, pilihan dari Food and Nutrition, IT, dan Design and Technology. Semua pelajaran
tersebut punya nilai minimum. Sedangkan mereka yang tidak bisa mendapatkan nilai
minimum, tetap lulus. Tapi, di ijazah mereka akan ada nilai merah. Kalau mereka tidak mau
di ijazahnya ada nilai merah, mereka boleh mengulang satu tahun di kelas yang sama.

Setelah Secondary School Masih ada satu lagi jenjang sebelum mereka masuk ke universitas,
yaitu Centralised Institute atau Junior Colleges (tertiary education, persiapan menuju tingkat
universitas). Tapi, untuk mereka yang punya nilai bagus (poin 1 sampai 14) bisa langsung ke
Junior College yang lamanya dua tahun.

Kalau mereka tidak  mempunyai nilai dari poin yang disebutkan itu, mereka melanjutkan ke


Centralised Institute yang waktunya lebih lama, yakni tiga tahun. Setelah itu mereka harus
melewati ujian nasional yang namanya ”A” Level Test atau Advanced Level Test. Tes yang
diberikan tentu saja lebih susah, karena akan masuk ke Universitas. Tapi, dengan banyaknya
tes yang dilewati, tentulah universitas di Singapura bisa mendapatkan calon mahasiswa
yang berkualitas. Karena penyaringan mahasiswa secara tidak langsung dilakukan lewat
sejumlah tes-tes tersebut. Soal-soal yang ada dalam setiap tes dibuat oleh Universitas
Cambridge. Jadi, ijazah yang mereka dapatkan bertaraf internasional yang bisa digunakan
untuk melanjutkan kuliah di mana saja, di seluruh dunia

2. STRATEGI PENDIDIKAN DI SINGAPURA

Singapura mengaku tidak memiliki formula spesifik yang dapat menciptakan sebuah
kesuksesan bagi sektor pendidikan karena hal tersebut hanya dapat diraih berdasarkan
berbagai upaya jangka panjang yang berkelanjutan.

Singapura memiliki tiga fase dalam mengembangkan strategi ipteknya, yaitu:

1. Fase transfer pengetahuan dari luar negeri (1970 hingga 1980-an)


2. Fase pembangunan landasan riset dan pengembangan (1990-an) antara lain dengan
mendirikan Dewan Teknologi dan Sains Nasional pada 1991.
3. Fase terakhir yang dimulai pada 2000 hingga kini adalah menciptakan pengetahuan
baru bagi industri dengan cara memaksimalkan hubungan antara perguruan tinggi,
institusi riset, dan industri.

Mantan Menteri Pendidikan mengatakan Singapura  juga memaparkan tentang tiga tahap dari


pengembangan sektor pendidikan di negaranya.

1. Tahap pertama pada 1959-1978 ditandai dengan menciptakan sistem pendidikan


nasional yang seragam dan memprioritaskan pendidikan massal untuk semua warga.
Keseragaman pendidikan dibutuhkan karena saat itu di Singapura terdapat empat jenis
sekolah umum (sekolah Inggris, China, Melayu, dan Tamil) yang masing-masing
menerapkan kurikulum dan etos pendidikan yang berbeda.
2. Tahap kedua pada 1979-1966 didorong oleh efisiensi dengan mulai memberikan
otonomi kepada sekolah untuk mengembangkan kurikulum yang berbeda untuk
kemampuan yang berbeda, serta mengembangkan sektor politeknik dan universitas.
Tahap ketiga pada 1997 hingga sekarang berfokus lebih banyak pada kualitas dibandingkan
kuantitas dengan menerapkan kebijakan desentralisasi dan keragaman. Sekolah dapat
membuat dan mengembangkan kurikulum sendiri, serta mereka memiliki fleksibilitas lebih
dalam membuat kebijakan tentang kriteria penyeleksian siswa

3. SISTEM PENDIDIKAN SINGAPURA MENJADI SISTEM PENDIDIKAN


TERBAIK DI ASEAN

Kemajuan pendidikan di Singapura didukung oleh banyak faktor. Di antaranya yaitu adanya
fasilitas yang memadai. Contohnya, setiap sekolah di Singapura memiliki web sekolah yang
berguna untuk menghubungkan siswa, guru, dan orang tua. selain itu, di setiap kelas terdapat
Liquid Crystal Display (LCD) untuk proses pembelajaran. Fasilitas lainnya yaitu tersedianya
sistem transportasi yang memiliki akses ke semua sekolah di singapura yang memudahkan
siswa untuk menuju ke sekolahnya.

Faktor biaya juga sangat mempengaruhi kualitas pendidikan. Karena jika biaya sekolah
murah, setiap orang di negara tersebut dapat mengenyam pendidikan dengan mudah. Di
singapura, biaya pendidikan disesuaikan dengan kemampuan rakyat, ditambah lagi dengan
beasiswa bagi rakyat yang kurang beruntung.

Faktor lain yang menyebabkan singapura menjadi negara dengan sistem pendidikan terbaik di
ASEAN adalah faktor pendidik. Proses penyaringan untuk menjadi guru sangat ketat dan
calon guru yang di terima disesuaikan dengan jumlah guru yang diperlukan, sehingga semua
calon guru tersebut pasti akan mendapatkan pekerjaan. Setelah teraudisi, para calon guru
diberi pelatihan sebelum bekerja, sehingga guru-guru sudah mendapatkan pembekalan
sebelumnya. Selain itu, gaji yang diberikan untuk guru-guru di singapura juga banyak. Hal itu
menyebabkan kehidupan guru-guru terjamin kesejahteraannya.

4. ANGGARAN PENDIDIKAN DI SINGAPURA

Singapura mengeluarkan sekitar 25% dari anggaran pemerintahannya untuk mengelola sektor
pendidikan di negara pulau yang luasnya hanya 692km2 itu. Sektor pendidikan mencapai 25%
dari total pengeluaran pemerintah. Dari jumlah tersebut, sebanyak 40 persen adalah untuk
tingkat pendidikan tersier (setingkat perguruan tinggi). Selain itu, pemerintah Singapura juga
menyediakan 75 persen dana subsidi operasional dan mendorong lebih banyak donasi atau
bantuan dari sektor swasta untuk membantu institusi pendidikan. Sedangkan, agar pendidkan
dapat mendorong inovasi yang berkelanjutan, Singapura menekankan pendekatan antara
pemerintah dan kalangan pembisnis.

5. ANALISIS PENDIDIKAN DI SINGAPURA

 
          Selama bertahun-tahun, Singapura telah berkembang dari sistem pendidikan ala Inggris
yang tradisional menjadi sistem pendidikan yang bertujuan untuk memenuhi kebutuan
individual dan mengembangkan bakat. Kurikulum pendidikan Singapura ternyata tidak
berbeda jauh dari kurikulum pendidikan di Indonesia. Mereka juga menyelenggarakan Ujian
Nasional atau yang sering disebut UN bagi semua siswa setiap akan melanjutkan pendidikan
ke jenjang berikutnya. Bedanya, UN di Singapura tidak menentukan kelulusan seseorang
karena, menurut pemerintah Singapura, setiap orang punya kesempatan sama untuk
melanjutkan pendidikan.

6. KEUNGGULAN DAN KEKURANGAN PENDIDIKAN DI SINGAPURA

          Meskipun menjadi Negara dengan Sistem Pendidikan di ASEAN, Singapura juga


memiliki keunggulan dan kekurangan, diantaranya :

 Dari sekolah Dasar hingga Universitas, siswa sudah dipantau dan diarahkan untuk
mendapatkan pendidikan yang cocok untuknya atau sesuai dengan minat bakatnya.
 Singapura tidak menyamaratakan bahwa semua warga pasti mampu sekolah di
Singapura relatif murah.
 Untuk keluarga yang tidak mampu, pemerintah menyediakan beasiswa jika perlu. Itu
disediakan untuk memastikan bahwa kemiskinan bukan hambatan untuk mengenyam
pendidikan.
 Mobil bukan persoalan bagi kebanyakan warga di Singapura, untuk kelancaran
transportasi anak-anaknya tersedia berbagai mode transportasi, mulai dari MRT (Mass
Rapid Transit), dipadu dengan rangkaian bus kota yang memiliki akses ke semua
sekolah.
 Ruang kelas ditata secara bersih dan membuat murid/mahasiswa (i) bisa melihat guru
atau dosen dan sebaliknya dosen atau guru bisa memantau semua anak didiknya.
 Akses internet hingga ke ruang-ruang kelas juga tersedia dan gratis hanya dengan
mendaftar untuk mendapatkan ID dari sekolah dan U
 Lulusan Sekolah / Universitas Singapore diakui terbaik oleh Negara Timur maupun
Barat.
 Semua bahan kuliah dapat diunduh dari internet dalam bentuk PDF. Siswa akan
diberikan passworduntuk mata kuliah yang diambilnya.
 Ruang laboratorium dibuka 24 jam dengan fasilitas komputer yang bagus. Akses
masuk dilakukan dengan kartu dan password.

Di Singapura sistem pendidikan secara umum berorientasi pada pengembangan sumber daya
manusia sesuai dengan kebutuhan, dalam upaya memenuhi dunia kerja yang terampil dan
berpendidikan. Selain itu juga berorientasi agar terdapat keseimbangan dari segi moral dan
kultur dalam menghadapi perubahan dan kemajuan yang terjadi. Silabus pengajaran dasar dan
menengah dikontrol secara nasional oleh Curriculum Planning & Development Division,
Ministry of Education. Lembaga ini berwenang dalam menentukan tiga hal dasar yang
menyangkut keterampilan berpikir, teknologi informasi, dan pendidikan nasional.

Hal yang masih sering dikeluhkan dalam sistem pendidikan di Singaura adalah kurangnya
kebebasan berekspresi untuk mahasiswanya. Contohnya adalah, jika mahasiswa Indonesia
terkenal suka menggelar demonstrasi dan bahkan sampai mampu menggulingkan sebuah
rejim pemerintahan, mahasiswa Singapura cenderung apolitis. Mereka tidak terlibat dan tidak
suka terlbat dalam urusan politik. Mereka lebih banyak fokus pada belajar di kelas. Hal ini
bisa jadi beranjak dari sistem pemerintahan Singapura yang cenderung otoriter.

Di Singapura ada yang namanya Internal Security Act (ISA) atau Undang-Undang Keamanan


Dalam Negeri yang bisa menahan orang tanpa proses pengadilan. Keberadaan undang-
undang ini menjadi salah satu penyebab mengapa aktivitas politik yang berseberangan
dengan pemerintah cenderung sedikit atau bahkan jarang terjadi. Partai oposisi hanya
memiliki kurang dari tiga kursi di parlemen. Belum lagi kondisi ekonomi negara yang sangat
mapan menjadikan masyarakat Singapura, dan juga mahasiswanya cenderung merasa puas
dengan pemerintahan sekarang.

Segi negatif dari hal di atas adalah berkurangnya sosialisasi dari para pelajar. Tidak ada lagi
pelajar nongkrong-nongkrong seperti di Indonesia. Akibatnya interaksi sosial antar pelajar
berkurang dan menjadikan para siswa singapura seperti robot yang hanya memikirkan
pekerjaan pribadinya saja. Tidak ada lagi tenggang rasa antara sesama siswa. Hal yang terjadi
adalah “belajar, pulang, dan lulus secepat mungkin dengan nilai bagus”. Hanya itu.

Kekurangan lainnya adalah Durasi waktu pendidikan yang ditempuh siswa relatif terlalu
lama, seperti pada jenjang Kindergartens yang berdurasi selama 3 tahun.

Anda mungkin juga menyukai