PEMBAHASAN
A. Potret Sistem Pemerintahan
Singapura nama resminya Republik Singapura, adalah sebuah negara pulau di lepas
ujung selatan Semenanjung Malaya, 137 kilometres (85 mil) di utara khatulistiwa di Asia
Tenggara. Negara ini terpisah dari Malaysia oleh Selat Johor di utara, dan dari Kepulauan
Riau, Indonesia oleh Selat Singapura di selatan. Singapura menjadi negara merdeka pada
tanggal 9 agustus 1965 setelah adanya pemisahan dari fedrasi Malaysia. Singapura adalah
pusat keuangan terdepan keempat di duniadan sebuah kota dunia kosmopolitan yang
memainkan peran penting dalam perdagangan dan keuangan internasional. Pelabuhan
Singapura adalah satu dari lima pelabuhan tersibuk di dunia.
Pemerintah Singapura menjalankan sistem pemerintahan republik parlementer,
dimana kekuasaan pemerintahan berada di tangan perdana menteri. Perdana menteri
Singapura saat ini adalah Lee Hsien Loong, yang adalah anak dari Lee Kuan Yew, perdana
menteri sebelumnya yang menjabat sejak tahun 1959 hingga 1990.Singapura adalah
sebuah republik parlementer dengan sistem pemerintahan
parlementer unikameralWestminster yang mewakili berbagai konstituensi. Konstitusi
Singapura menetapkan demokrasi perwakilan sebagai sistem politik negara ini.Partai Aksi
Rakyat (PAP) mendominasi proses politik dan telah memenangkan kekuasaan
atas Parlemen di setiap pemilihan sejak menjadi pemerintahan sendiri tahun 1959.Freedom
House menyebut Singapura sebagai "sebagian bebas" dalam "laporan Freedom in the
World" dan The Economist menempatkan Singapura pada tingkat "rezim hibrida", ketiga dari
empat peringkat dalam "Indeks Demokrasi".[1]
1.5.2 Singapura
Profil Singkat
Preschool
Pre-school
3-4
playgroup
Kindergarten 4-6
Pendidikan pra sekolah adalah pendidikan yang dilakukan untuk anak-anak berusia
3 sampai dengan 6 tahun. Sekolah dengan program masa pendidikan 3 tahun untuk anak-
anak mulai umur 4 hingga 6 tahun. Program pendidikan 3 tahun ini terdiri dari Kindergarten
1 dan 2. Kindergartens beroperasi setiap hari, lima hari perminggu, dengan waktu belajar
selama 3 hingga 4 jam perharinya.
TK menyediakan lingkungan bagi anak untuk belajar bagaimana berinteraksi dengan
orang lain, dan untuk mempersiapkan mereka untuk pendidikan formal di sekolah
dasar. Kegiatan meliputi pembelajaran bahasa - tertulis dan lisan - dan angka, pengembangan
keterampilan pribadi dan sosial, permainan, musik, dan bermain di luar. Anak-anak belajar dua
bahasa, Inggris dan Bahasa ibu resmi mereka (Cina, Melayu, atau Tamil). Ada lebih
dari 200 TK terdaftar di Departemen Pendidikan.
2. Pendidikan Dasar (Primary Education)
Primary school
Primary
6-7
1
Primary
7-8
2
Primary
8-9
3
Primary
9-10
4
Primary
10-11
5
Primary
11–12
6
Ini adalah program sekolah wajib di Singapura dengan masa tempuh pendidikan
selama 6 tahun yang terdiri dari 4 tahun pendidikan dasar dari kelas 1 hingga 4 dan
dilanjutkan dengan 2 tahun masa orientasi mulai kelas 5 hingga 6. Keseluruhan dari
program pendidikan ini adalah untuk memberikan bekal kepada para siswa dalam mata
pelajaran Bahasa Inggris, Bahasa Ibu dan Matemarika. Pada tahun terakhir (kelas 6), para
siswa akan menjalani ujian nasional bernama PSLE (Primary School Leaving Examination),
yang akan sangat menentukan masa depan pendidikan mereka.
3. Pendidikan Menegah (Secondary Education)
Secondary school
Secondary
12-13
1
Secondary
13–14
2
Secondary
14-15
3
Secondary
15–16
4
Para siswa melaksanakan pendidikan lanjutan selama 4 atau 5 tahun melalui
program spesial, cepat ataupun normal. Program spesial dan cepat mempersiapkan siswa
untuk mengikuti ujian GCE 'O' atau “ O lvel”(Singapore-Cambridge General Certificate of
Education 'Ordinary') pada tingkat empat.
Siswa pada program normal dapat memilih jurusan akademik atau teknik, yang
keduanya mempersiapkan siswa untuk mengikuti ujian GCE 'N' (Singapore-Cambridge
General Certificate of Education 'Normal') pada tingkat empat dan jika hasilnya memuaskan,
maka siswa akan mengikuti ujian GCE 'O' pada tingkat lima. Normal adalah program empat
tahun menjelang ujian Normal-tingkat (N-tingkat), dengan kemungkinan tahun kelima diikuti oleh
tingkat O-. Normal dibagi menjadi Normal (Akademik) dan Normal (Teknis). Dalam Normal
(Teknis), siswa mengambil mata pelajaran yang lebih bersifat teknis, seperti Desain dan
Teknologi, sementara di Normal (Akademik) siswa dipersiapkan untuk mengambil ujian O-level
dan biasanya mengambil mata pelajaran seperti Prinsip Akuntansi. Pada tahun 2004,
Departemen Pendidikan mengumumkan bahwa siswa yang dipilih dalam kegiatan normal akan
memiliki kesempatan untuk duduk untuk ujian O-level secara langsung tanpa terlebih dahulu
mengambil ujian N-tingkat.
Subjek Wajib bagi calon O-Level GCE
1) Bahasa Inggris;
2) Bahasa ibu (Cina, Tamil, Melayu, Lainnya);
3) Matematika;
4) Gabungan Humaniora;
5) Science (1 Entah ilmu gabungan atau sampai dengan 3 ilmu murni);
6) Salah satu yang subjek (Seni, Prinsip Account, Desain dan Teknologi, Pangan dan Gizi,
Matematika tambahan, dll)
Calon harus mengambil minimal 6 mata pelajaran yang harus mencakup inti di atas
(Inggris, Bahasa ibu, Matematika, Humaniora, Ilmu Pengetahuan). Di akhir program pendidikan
ini, para siswa kembali harus menjalani ujian nasional, baik GCE ‘O’ Levels (untuk
Special/Express courses) ataupun GCE ‘N’ Levels (untuk Normal/ Technical course – siswa
yang mendapatkan hasil bagus pada ujian GCE ‘N’ Levels mereka bisa melanjutkan ke
tahun kelima untuk mengambil GCE ‘O’ Levels).
4. Pendidikan Tinggi
Pendidikan Tinggi mencakup program pendidikan diploma, sarjana, magister,
spesialis dan doktor yang diselenggarakan oleh perguruan tinggi.
4.1. Pendidikan Pra Perguruan Tinggi (Junior College)
Setelah menyelesaikan ujian tingkat GCE 'O', para siswa diperbolehkan mendaftar
untuk mengikuti program akademi selama dua tahun masa pelajaran pada pra-universitas
atau institut terpadu selama tiga tahun masa pelajaran pada pra-universitas, yang keduanya
merupakan dasar untuk masuk ke universitas. Kurikulum terdiri dari dua mata kuliah wajib,
yaitu General Paper dan Mother Tongue, dan maksimum empat subyek Singapore-
Cambridge General Certificate of Education 'Advanced' (GCE 'A') dari tingkat seni, ilmu
pengetahuan dan pelajaran tentang perniagaan. Di akhir masa pelajaran pada pra
universitas siswa mengikuti ujian tingkat GCE 'A'.
4.2.Polytechnics (Politeknik)
Politeknik di Singapura menyediakan 3 tahun program diploma. Institusi ini dibentuk
dengan misi untuk melatih para profesional level menengah untuk mendukung
pembangunan ekonomi dan teknologi di Singapura. Memberikan banyak pilihan jurusan
kepada para siswanya, politeknik ditujukan untuk melatih para siswa untuk mengembangkan
diri sesuai dengan minat dan keahlian mereka masing-masing sehingga bisa mendapatkan
tempat di dunia kerja kelak setelah lulus nanti.
Saat ini, lulusan politeknik dihargai karena memiliki pengalaman praktek dan
pengetahuan yang baik untuk level menengah profesional. Tidak seperti politeknik di
beberapa negara lain, mereka tidak menawarkan program gelar.
Politeknik menawarkan berbagai macam kursus di berbagai bidang, termasuk teknik, studi
bisnis, akuntansi, manajemen pariwisata dan perhotelan, komunikasi massa, media digital dan
bioteknologi. Ada juga program khusus seperti teknik kelautan, penelitian laut, perawatan, dan
optometri. Mereka menyediakan pendidikan industri yang lebih berorientasi sebagai alternatif
untuk junior college untuk studi pasca sekolah menengah. Ada lima politeknik di Singapura,
yaitu:
1) Singapore Polytechnic, didirikan tahun 1954.
2) Ngee Ann Polytechnic, didirikan tahun 1968.
3) Temasek Polytechnic, didirikan tahun 1990.
4) Nanyang Polytechnic, didirikan tahun 1992.
5) Republic Polytechnic, didirikan tahun 2002.
4.3.Universitas
Pendidikan Universitas di Singapura memiliki misi untuk mempersiapkan para
siswa tidak untuk dunia kerja saat ini tapi untuk mempersiapkan mereka pada saat masuk
ke dunia kerja setelah mereka lulus nanti. Singapura memiliki universitas semua
menawarkan program sarjana yang diakui oleh dunia internasional. Daftar universitas dan
perguruan tinggi di Singapura.
1) National University of Singapore;
2) Nanyang Technological University;
3) Singapore Management University;
4) SIM University (UniSIM).
Kesimpulan
1. perbandingan pendidikan adalah suatu bidang pengetahuan yang mengkaji berbagai teori
dan praktek dalam bidang pendidikan di berbagai negara serta memperbandingkannya,
sehingga melalui proses pembandingan terhadap berbagai penerapan kegiatan pendidikan
di berbagai negara tersebut akan diperoleh pandangan dan pengetahuan yang luas tentang
penerapan kegiatan pendidikan oleh suatu negara, termasuk sejarah pendidikan negara itu
dari masa ke masa.
2. Berdasarkan UU Sisdiknas No.20 Tahun 2003, jenjang pendidikan di Indonesia
ada 3 yaitu :
a) Pendidikan dasar;
b) Pendidikan menengah;
c) Pendidikan tinggi
3. Sistem pendidikan di negara Singapura
a) Preschool;
b) Primary school;
c) Secondary School;
d) Pre-university;
e) Diploma and vocational education;
f) Universities.
Akan tetapi, lama seseorang menyelesaikan pendidikan di setiap jenjang setelah SD itu
berbeda- beda. Karena setiap anak dimasukkan ke kelas sesuai dengan kemampuan masing-
masing, ada 3 kelas di jenjang secondary school, antara lain Express, Normal Academic dan
Normal Technical.
Pelajaran yang mereka dapat juga tidak banyak berbeda di Indonesia, misalnya Bahasa
Inggris, Matematika, IPA, IPS, Seni, juga pelajaran yang namanya Mother Tongue Language
atau pelajaran bahasa sesuai bahasa ”ibu” mereka. Misalnya, mereka yang orang Melayu
akan mempelajari bahasa Malay, bagi mereka yang Chinese bisa belajar bahasa Mandarin,
mereka yang berasal dari India akan mempelajari bahasa Tamil. Hampir semua mata
pelajaran itu diujikan dalam ”O” Level Test atau UN versi Singapura.
”O” Level Test, ini nama UN untuk secondary school. ”O” Level Test adalah kependekan
dari Ordinary Level Test. Bedanya dengan UN kita, UN mereka tidak menentukan kelulusan
seseorang karena, menurut Pemerintah Singapura, setiap orang punya kesempatan sama
untuk melanjutkan pendidikan.
Setelah Secondary School Masih ada satu lagi jenjang sebelum mereka masuk ke universitas,
yaitu Centralised Institute atau Junior Colleges (tertiary education, persiapan menuju tingkat
universitas). Tapi, untuk mereka yang punya nilai bagus (poin 1 sampai 14) bisa langsung ke
Junior College yang lamanya dua tahun.
Singapura mengaku tidak memiliki formula spesifik yang dapat menciptakan sebuah
kesuksesan bagi sektor pendidikan karena hal tersebut hanya dapat diraih berdasarkan
berbagai upaya jangka panjang yang berkelanjutan.
Kemajuan pendidikan di Singapura didukung oleh banyak faktor. Di antaranya yaitu adanya
fasilitas yang memadai. Contohnya, setiap sekolah di Singapura memiliki web sekolah yang
berguna untuk menghubungkan siswa, guru, dan orang tua. selain itu, di setiap kelas terdapat
Liquid Crystal Display (LCD) untuk proses pembelajaran. Fasilitas lainnya yaitu tersedianya
sistem transportasi yang memiliki akses ke semua sekolah di singapura yang memudahkan
siswa untuk menuju ke sekolahnya.
Faktor biaya juga sangat mempengaruhi kualitas pendidikan. Karena jika biaya sekolah
murah, setiap orang di negara tersebut dapat mengenyam pendidikan dengan mudah. Di
singapura, biaya pendidikan disesuaikan dengan kemampuan rakyat, ditambah lagi dengan
beasiswa bagi rakyat yang kurang beruntung.
Faktor lain yang menyebabkan singapura menjadi negara dengan sistem pendidikan terbaik di
ASEAN adalah faktor pendidik. Proses penyaringan untuk menjadi guru sangat ketat dan
calon guru yang di terima disesuaikan dengan jumlah guru yang diperlukan, sehingga semua
calon guru tersebut pasti akan mendapatkan pekerjaan. Setelah teraudisi, para calon guru
diberi pelatihan sebelum bekerja, sehingga guru-guru sudah mendapatkan pembekalan
sebelumnya. Selain itu, gaji yang diberikan untuk guru-guru di singapura juga banyak. Hal itu
menyebabkan kehidupan guru-guru terjamin kesejahteraannya.
Singapura mengeluarkan sekitar 25% dari anggaran pemerintahannya untuk mengelola sektor
pendidikan di negara pulau yang luasnya hanya 692km2 itu. Sektor pendidikan mencapai 25%
dari total pengeluaran pemerintah. Dari jumlah tersebut, sebanyak 40 persen adalah untuk
tingkat pendidikan tersier (setingkat perguruan tinggi). Selain itu, pemerintah Singapura juga
menyediakan 75 persen dana subsidi operasional dan mendorong lebih banyak donasi atau
bantuan dari sektor swasta untuk membantu institusi pendidikan. Sedangkan, agar pendidkan
dapat mendorong inovasi yang berkelanjutan, Singapura menekankan pendekatan antara
pemerintah dan kalangan pembisnis.
Selama bertahun-tahun, Singapura telah berkembang dari sistem pendidikan ala Inggris
yang tradisional menjadi sistem pendidikan yang bertujuan untuk memenuhi kebutuan
individual dan mengembangkan bakat. Kurikulum pendidikan Singapura ternyata tidak
berbeda jauh dari kurikulum pendidikan di Indonesia. Mereka juga menyelenggarakan Ujian
Nasional atau yang sering disebut UN bagi semua siswa setiap akan melanjutkan pendidikan
ke jenjang berikutnya. Bedanya, UN di Singapura tidak menentukan kelulusan seseorang
karena, menurut pemerintah Singapura, setiap orang punya kesempatan sama untuk
melanjutkan pendidikan.
Dari sekolah Dasar hingga Universitas, siswa sudah dipantau dan diarahkan untuk
mendapatkan pendidikan yang cocok untuknya atau sesuai dengan minat bakatnya.
Singapura tidak menyamaratakan bahwa semua warga pasti mampu sekolah di
Singapura relatif murah.
Untuk keluarga yang tidak mampu, pemerintah menyediakan beasiswa jika perlu. Itu
disediakan untuk memastikan bahwa kemiskinan bukan hambatan untuk mengenyam
pendidikan.
Mobil bukan persoalan bagi kebanyakan warga di Singapura, untuk kelancaran
transportasi anak-anaknya tersedia berbagai mode transportasi, mulai dari MRT (Mass
Rapid Transit), dipadu dengan rangkaian bus kota yang memiliki akses ke semua
sekolah.
Ruang kelas ditata secara bersih dan membuat murid/mahasiswa (i) bisa melihat guru
atau dosen dan sebaliknya dosen atau guru bisa memantau semua anak didiknya.
Akses internet hingga ke ruang-ruang kelas juga tersedia dan gratis hanya dengan
mendaftar untuk mendapatkan ID dari sekolah dan U
Lulusan Sekolah / Universitas Singapore diakui terbaik oleh Negara Timur maupun
Barat.
Semua bahan kuliah dapat diunduh dari internet dalam bentuk PDF. Siswa akan
diberikan passworduntuk mata kuliah yang diambilnya.
Ruang laboratorium dibuka 24 jam dengan fasilitas komputer yang bagus. Akses
masuk dilakukan dengan kartu dan password.
Di Singapura sistem pendidikan secara umum berorientasi pada pengembangan sumber daya
manusia sesuai dengan kebutuhan, dalam upaya memenuhi dunia kerja yang terampil dan
berpendidikan. Selain itu juga berorientasi agar terdapat keseimbangan dari segi moral dan
kultur dalam menghadapi perubahan dan kemajuan yang terjadi. Silabus pengajaran dasar dan
menengah dikontrol secara nasional oleh Curriculum Planning & Development Division,
Ministry of Education. Lembaga ini berwenang dalam menentukan tiga hal dasar yang
menyangkut keterampilan berpikir, teknologi informasi, dan pendidikan nasional.
Hal yang masih sering dikeluhkan dalam sistem pendidikan di Singaura adalah kurangnya
kebebasan berekspresi untuk mahasiswanya. Contohnya adalah, jika mahasiswa Indonesia
terkenal suka menggelar demonstrasi dan bahkan sampai mampu menggulingkan sebuah
rejim pemerintahan, mahasiswa Singapura cenderung apolitis. Mereka tidak terlibat dan tidak
suka terlbat dalam urusan politik. Mereka lebih banyak fokus pada belajar di kelas. Hal ini
bisa jadi beranjak dari sistem pemerintahan Singapura yang cenderung otoriter.
Segi negatif dari hal di atas adalah berkurangnya sosialisasi dari para pelajar. Tidak ada lagi
pelajar nongkrong-nongkrong seperti di Indonesia. Akibatnya interaksi sosial antar pelajar
berkurang dan menjadikan para siswa singapura seperti robot yang hanya memikirkan
pekerjaan pribadinya saja. Tidak ada lagi tenggang rasa antara sesama siswa. Hal yang terjadi
adalah “belajar, pulang, dan lulus secepat mungkin dengan nilai bagus”. Hanya itu.
Kekurangan lainnya adalah Durasi waktu pendidikan yang ditempuh siswa relatif terlalu
lama, seperti pada jenjang Kindergartens yang berdurasi selama 3 tahun.