Anda di halaman 1dari 24

Kurikulum Matematika Sekolah (Ind

onesia) X Kurikulum Matematika Se


kolah (Finlandia)

Putri Dwi Naryaningsih


19070785008
PENDAHULUAN

Kurikulum merupakan salah satu unsur yang memberikan


kontribusi yang signifikan untuk mewujudkan berkembang
nya kualitas potensi peserta didik
Materi pengajaran di jenjang yang lebih rendah
akan dijadikan dasar untuk memahami materi
yang lebih kompleks di semester/jenjang yang
akan datang
Dalam pengembangan kurikulum matematika
hendaknya membuat komparasi dengan kurikulum di
negara maju
Kurikulum Matematika Sekolah Finlandia

Tujuan utama dari kebijakan pendidikan


Finlandia adalah semua warga
mendapatkan kesempatan yang sama
dalam hal menerima pendidikan
Pendidikan gratis
Pendidikan yang
sama
Poin pendidikan di Finladia
a. Test less, learn more
b. 30 jam perminggu
c. Homework doesn’t make you smart
d. No, UN
e. 20 siswa per kelas
f. Pendidikan guru S1-S2
g. Otonomi anak
h. Tidak sekolah <7 th
Poin pendidikan di Finladia
i.1 buku= 1 minggu
j. Bahasa asing diajarkan sejak dini
k. Metode belajar aktif
l. Tidak ada kritik
m. Tidak ada ranking
n. Tidak wajib memakai sepatu
o. Sekolah dasar dan menengah
digabung
Matematika Primer

Kelas 1-5
Konten inti diatur dalam lima
domain:
• Angka dan perhitungan
• Aljabar
• Geometri
• Pengukuran
• Pemrosesan data dan statistik
Matematika Sekunder

Kelas 6-9
Konten inti :
• Keterampilan dan metode berpikir
• Angka dan perhitungan
• Aljabar
• Fungsi
• Geometri
• Probabilitas dan statistik.
Matematika Sekunder
Kelas 10-12
Sepuluh program wajib
- Fungsi persamaan
- Funsi polinomial
- Geometri
- Geotik
- Vektor
- Prob dan Statis
- Derivatif
- Funsi radikal dan logaritmik
- Funsi trigono
Matematika Sekunder
Kelas 10-12
3 program spesialisasi opsional:
Teori angka dan logika
Metode numerik dan aljabar
Kalkulus differensial dan integral
Aspek Indonesia Finlandia
Wajib Belajar Wajib belajar sembilan tahun Wajib belajar sembilan tahun
pendidikan dasar dan menengah pendidikan dasar dan menengah
dimulai ketika anak berusia 7 tahun dimulai ketika anak berusia 7 tahun
hingga 16 tahun. hingga 16 tahun
Pra-pendidikan Pra-pendidikan dasar atau Selama sebelum usia anak menginjak
dinamakan dengan pendidikan usia usia wajib belajar, anak dapat
dini diselenggarakan bagi anak berpartisipasi dalam pendidikan anak
sejak lahir sampai dengan enam usia dini. Pihak yang berwenang dapat
tahun dan bukan merupakan memberikan pra-pendidikan dasar di
prasyarat untuk mengikuti sekolah, hari-pusat perawatan, dan
pendidikan dasar. perawatan keluarga sehari di rumah
atau tempat lain yang sesuai.
Partisipasi dalam pendidikan anak usia
dini adalah sukarela tetapi di kota
berkewajiban untuk memberikan
pendidikan anak usia dini.
Aspek Indonesia Finlandia
Pendidikan Dasar 1. Sekolah Dasar (SD) {6 th} : 7-12 tahun Comprehensive schools
2. Sekolah Menengah Pertama (SMP) {3 1. Sekolah Dasar (SD) {6 th} : 7-12 tahun
th} : 13 – 15 tahun 2. Sekolah Menengah Pertama (SMP) {3
  th} : 13 – 15 tahun
 

Pendidikan 1. Sekolah Menengah Atas (SMA) {3 th}: 1. Upper Secondary School (Sekolah
Menengah 16 -18 tahun. Sekolah ini Menengah Atas){3 th}: 16 – 18 tahun.
diperuntukkan bagi siswa yang ingin Sekolah ini diperuntukkan bagi siswa
melanjutkan ke jenjang universitas. yang ingin melanjutkan ke jenjang
2. Sekolah Menengah Kejuruan universitas.
(SMK) {3 th}: 16 -18 tahun dengan 2. Vocational Schools and Apprenticeship
bidang keahlian diantaranya Teknik, Training Sekolah Menengah Kejuruan
Bisnis dan Manajemen, Pariwisata, Tata (SMK) {3 th}: 16 -18 tahun
Boga, Tata Busana, Agribisnis, Seni Sekolah ini diperuntukkan bagi siswa
Rupa, Perkapalan, Teknologi Informasi yang ingin melanjutkan ke dunia kerja.
dan Komunikasi, dll).    
Aspek Indonesia Finlandia

Pendidikan Tinggi Pendidikan tinggi terdiri dari Pendidikan tinggi terdiri dari:
1. Pendidikan akademik yang memiliki 1. Universitas (yliopisto, universitet)
fokus dalam penguasaan ilmu Fokus universitas pada penelitian dan
pengetahuan. memberikan pendidikan yang lebih
Jenjang: teoretis. Misalnya, dokter adalah lulusan
a. Sarjana (S1) selama 4 tahun. universitas.
b. Program Profesi, Magister (S2) Jenjang:
selama 2 tahun. a. Bachelor's Degree (S1) selama 3 tahun .
c. Program Spesialis (SP) dan b. Master's Degree (S2) selama 2 tahun.
Program Doktoral (S3) selama 3 c. Doctorate Degree (S3)
tahun.  
1. Pendidikan vokasi yang 1. Politeknik (ammattikorkeakoulu,
menitikberatkan pada persiapan yrkeshögskola, atau disingkat dengan
lulusan untuk mengaplikasikan AMK/Yh).
keahliannya. Politeknik fokus pada keterampilan praktis
Jenjang : dan jarang melakukan penelitian, tetapi
Diploma I, II, II dan IV apa yang mereka lakukan terlibat
langsung dalam proyek-proyek
pembangunan industri
Aspek Indonesia Finlandia
Anggaran Pendidikan 20 % dari totsl seluruh anggaran negara 20 % dari total seluruh anggaran negara
yaitu sebesar Rp. 332 triliun yaitu sebesar Rp107 triliun
Pembiayaan pendidikan Adanya dana Biaya Operasional Biaya pendidikan di Finlandia seluruhnya
Sekolah (BOS) untuk pembiayaan gratis, mulai pendidikan dasar hingga
seluruh kegiatan dalam rangka universitas. Pemerintah bahkan
penerimaan siswa baru, sumbangan menyediakan bus jemputan untuk murid
pembiayaan pendidikan (SPP), sekolah dasar. Jika tidak ada bus jemputan,
pembelian buku teks pelajaran, biaya pemerintah memberikan subsidi uang
ulangan harian dan ujian, serta biaya transportasi untuk siswa. Di luar itu,
perawatan operasional sekolah pemerintah menyediakan buku-buku dan
sehingga adanya pembebasan biaya perpustakaan lengkap. Kasarnya, murid di
pendidikan dari jenjang SD sampai Finlandia tinggal datang ke sekolah untuk
SMP. belajar tanpa memikirkan biaya untuk makan
siang, ongkos, dan buku.
Aspek Indonesia Finlandia
Kualifikasi Guru Jenjang Pendidikan Dasar dan Jenjang Pendidikan Dasar (SD dan
Menengah (SD,SMP, dan SMA) SMP) minimal lulusan Master's Degree
minimal lulusan Sarjana (S1) (S2). Guru juga harus memiliki
dilanjutkan dengan program PPG kompetensi yang sangat baik pada
atau sertifikasi sebagai tanda penguasaan bahasa Finlandia atau
kelayakan sebagai guru. Swedia.
Proses Perekrutan Proses perekrutan guru di Seorang guru calon harus memiliki nilai
indonesia menggunakan ujian yang sangat baik dan harus memerangi
nasional CPNS atau jika diperlukan perlawanan sengit untuk menjadi
mendesak di daerah-daerah yang seorang guru. Hanya sekitar 10% dari
membutuhkan guru, diadakan ujian pelamar untuk program tertentu
CPNS setingkat daerah. berhasil.
Gaji Gaji guru di Indonesia berkisar Rata-rata guru bergaji USD28.780 atau
antara Rp 2 juta hingga Rp 5 juta Rp321 juta per tahun atau sekitar Rp
rupiah per bulan. 27 juta per bulan.
Aspek Indonesia Finlandia

Kurikulum Kurikulum pendidikan matematika Tugas kurikulum dalam matematika


Matematika saat ini adalah: adalah untuk menawarkan
1. Dikembangkan berdasarkan kesempatan untuk pengembangan
kompetensi tertentu. pemikiran matematika, dan untuk
2. Berpusat pada anak sebagai belajar konsep-konsep matematika.
pengembang pengetahuan.
3. Terdapat penekanan pada
pengembangkan kemampuan
pemecahan masalah, kemampuan
berpikir logis, kritis, dan kreatif serta
kemampuan mengkomunikasikan
matematika.
Aspek Indonesia Finlandia

Materi Pelajaran 1. Cakupan materi sekolah dasar Materi Utama pada jenjang SD
meliputi: bilangan, geometri dan  Bilangan dan Perhitungan : simbol
pengukuran, pengolahan data, bilangan, operasi bilangan, bilangan
pemecahan masalah, serta penalaran desimal, perkalian, pembagian,
dan komunikasi. pecahan, fungsi, kombinatorika, sejarah
2. Cakupan materi untuk SMP meliputi: matematika.
bilangan, aljabar, geometri dan  Aljabar : perbandingan, rasio, barisan
pengukuran, peluang dan statistika, bilangan sederhana, perbandingan,
pemecahan masalah, serta penalaran rasio, barisan bilangan, persamaan dan
dan komunikasi pertidaksamaan, eksponensial,
3. Cakupan materi untuk SMU meliputi persamaan linear.
aljabar,geometri dan pengukuran,  Fungsi : persamaan garis, konsep fungsi
trigonometri, peluang dan statistika,  Geometri : konsep dasar geometri,
kalkulus, logika matematika, menggambar bangun datar dan bangun
pemecahan masalah serta penalaran ruang, refleksi Pengukuran : prinsip
dan komunikasi pengukuran, luas, panjang, jarak, berat,
prinsip pengukuran, luas, panjang, jarak,
berat.
 Peluang dan Statistika : mencari,
Aspek Indonesia Finlandia

Pembelajaran 1. Menggunakan metode saintifik Lebih banyak menggunakan metode


matematika (Menggamati, menanya, mencoba, problem solving.
mengasosiasi, mengomunikasikan) Tujuan pembelajaran matematika di jenjang
untuk jenjang SMP dan SMA. pendidikan dasar (jenjang SD dan SMP)
2. Menggunakan berbagai metode adalah berlatih berkonsentrasi,
seperti pembelajaran kooperarif, mendengarkan dan berkomunikasi; dan
diskusi, dan tanya jawab. akuisisi pengalaman sebagai dasar untuk
3. Menggunakan alat peraga. merumuskan konsep-konsep matematika
4. Melibatkan peserta didik secara dan struktur, mengembangkan berpikir
aktif. matematis, memperkenalkan pembelajaran
5. Untuk jenjang SD menggunakan model matematika berpikir, memperkuat
metode tematik integratif. perhitungan dasar dan konsep jumlah dan
memberikan pengalaman sebagai dasar
untuk asimilasi konsep dan struktur
matematika, memperdalam pemahaman
konsep-konsep matematika dan memberikan
kemampuan dasar yang memadai  
UAN Adanya Ujian Akhir Nasional Tidak ada ujian nasional untuk
yang digunakan untuk menentukan kelulusan.
menentukan kelulusan siswa
SD, SMP, dan SMA. Tetapi
bukan menjadi acuan satu-
satunya untuk menentukan
kelulusan. Kelulusan juga
ditentukan oleh nilai ujian
akhir sekolah dan nilai rapor.
Rangking Adanya sistem peringkat Tidak mengenal istilah
didalam kelas maupun di kompetisi atau peringkat.
sekolah, sehingga Tidak ada sekolah terbaik,
menciptakan adanya siswa terbaik, dsb.
sekolah terbaik, siswa
terbaik, dsb
Sistem Ujian kenaikan kelas yang dilakukan Tidak ada ujian kenaikan kelas.
kenaikan setiap tahun pada setiap jenjang Menggunakan sistem automatic
kelas pendidikan. promotion siswa secara otomatis naik
kelas.
Sistem Sistem penilaian menggunakan Sistem penilaian dilakukan untuk
Penilaian penilaian dengan acuan KKM. KKM mengukur progress /kemajuan siswa
merupakan batas kriteria ketuntasan dalam belajar. Sistem penilaian ini
minimal yang harus dicapai siswa untuk digunakan untuk mengukur tingkat
dapat dikategorikan lulus. Apabila pencapaian belajar sesuai dengan
terdapat siswa yang belum memenuhi tahap perkembangannya. Jadi proses
KKM, dilakukan pembelajaran remidial. penilaian di Finlandia mengacu pada
diri siswa sendiri. Setiap pelajar diberi
otonomi khusus untuk menentukan
jadwal ujiannya untuk mata pelajaran
yang menurutnya sudah dia kuasai
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai