Anda di halaman 1dari 42

Perbandingan Pendidikan Secara Umum

dan Khusus di Indonesia dan Jepang

Submitted in Partial Fulfillment of the Assigment of English Curriculum Analysis

Written by:

Ismia Rineka Aulia 17220262

Susana Fransiska 17220264

Anna Robiana 17220390

ENGLISH EDUCATION DEPARTMENT


IKIP SILIWANGI BANDUNG
2017

0
Abstract
Education is always influenced by factors that enveloped it. So it is very likely to occur
differences in product and quality of education between one institution and another
institution or between one country to another. This difference initiate researcher to be
open-minded and examine the system and education implementation in an institution or
another country in order to absorb positive information for improvement and
advancement of education. This paper discusses a comparative analysis of education in
two countries and explains about the system of education in primary school, secondary
school, and collegs. Additionally, this paper clarifies the education system generally,
subjects, assessment system, learning process, evaluation of education, and curriculum.

Keywords : Comparative Education, Indonesia, Jepang

Abstrak
Pendidikan selalu dipengaruhi faktor-faktor yang meliputinya, sehingga sangat mungkin
sekali terjadi perbedaan hasil dan kualitas pendidikan satu lembaga dengan lembaga
yang lain atau satu negara dengan negara yang lain. Perbedaan inilah yang mendorong
peneliti untuk terbuka dan mengkaji sistem dan implementasi pendidikan di institusi
atau negara lain guna menyerap informasi positif untuk perbaikan dan kemajuan
pendidikan. Makalah ini membahas tentang perbandingan pendidikan di dua negara dan
menjelaskan seputar sistem pendidikan di sekolah dasar, sekolah menengah dan
perguruan tinggi. Selain itu, makalah ini mengkaji tentang sistem pendidikan secara
umum, mata pelajaran, sistem penilaian, proses pembelajaran, evaluasi pendidikan, dan
kurikulum.

1
DAFTAR ISI

Hal

Cover ......................................................................................................................... 0

Abstract .................................................................................................................... 1

Daftar Isi ................................................................................................................... 2

Pendahuluan............................................................................................................. 3

Perbandingan Pendidikan Secara Umum ............................................................. 4

Tabel Perbandingan Pendidikan Indonesia & Jepang Secara Umum ............... 16

Perbandingan Pendidikan Secara Khusus ............................................................ 18

Kesimpulan............................................................................................................... 38

Saran ......................................................................................................................... 39

Daftar Pustaka ......................................................................................................... 40

2
A. PENDAHULUAN
Studi perbandingan pendidikan merupakan salah satu cara untuk mengetahui

berbagai aspek yang berhubungan dengan sistem pendidikan Negara tertentu, terutama

yang berhubungan dengan kelebihan yang terjadi pada sistem pendidikan Negara

tersebut. Untuk itulah pada kesempatan kali ini penulis mencoba menguraikan

perbandingan pendidikan antara Indonesia dan Jepang.

Makalah ini ditulis atas dasar kajian pustaka dari berbagai sumber yang relevan.

Untuk itu mengingat keterbatasan penulis, makalah ini masih diperlukan perbaikan

berupa saran dari pembaca umumnya, serta dari dosen mata pelajaran ini khususnya.

Namun demikian penulis telah berusaha untuk menyajikan makalah ini semaksimal

mungkin sehingga diharapkan akan dapat menambah bahan kajian penulis tentang

sistem pendidikan di negara Indonesia dan Jepang.

3
PERBANDINGAN PENDIDIKAN SECARA UMUM

1. Sistem Pendidikan
a) Jenjang Pendidikan
Aspek Indonesia Jepang
Jenjang
Pendidikan
Wajib Wajib belajar sembilan Wajib belajar sembilan tahun
Belajar tahun pendidikan dasar pendidikan dasar dan menengah
dan menengah dimulai berlaku untuk penduduk berusia
ketika anak berusia 7 6 tahun hingga 15 tahun
tahun hingga 16 tahun.
Pra- Pra-pendidikan dasar Pendidikan anak usia dini tidak
pendidikan atau dinamakan dengan termasuk dalam pendidikan
pendidikan usia dini yang diwajibkan, namun
diselenggarakan bagi pemerintah menyediakan
anak sejak lahir sampai sekolah TK atau Youchien.
dengan enam tahun dan Selain itu juga ada Hoikuen (day
bukan merupakan care). Perbedaan antara
prasyarat untuk Youchien dan Hoikuen terletak
mengikuti pendidikan pada jam belajarnya. Youchien
dasar. dimulai pukul 8;50-13:30,
sedangkan Hoikuen dimulai
pukul 07:00-19:00. Hoikuen
diperuntukkan untuk anak-anak
yang orang tuanya bekerja dan
tidak ada yang bisa menjaganya.
Oleh karena itu, salah satu
syarat mendaftarkan ke sekolah
ini adalah surat keterangan
bahwa kedua orang tua bekerja.

4
Pendidikan 1. Sekolah Dasar (SD) Compulsory Education
Dasar {6 th} : 7-12 tahun 1. Sekolah Dasar (SD) {6 th} :
2. Sekolah Menengah 7-12 tahun
Pertama (SMP) {3 2. Sekolah Menengah Pertama
th} : 13 – 15 tahun (SMP) {3 th} : 13 – 15 tahun

Pendidikan 1. Sekolah Menengah 1. Sekolah Menengah Akademis


Menengah Atas (SMA) {3 th}: Elit.
16 -18 tahun. Sekolah ini diperuntukkan
Sekolah ini bagi siswa yang ingin
diperuntukkan bagi melanjutkan ke jenjang
siswa yang ingin universitas papan atas
melanjutkan ke nasional.
jenjang universitas. 2. Sekolah Tinggi Akademik
2. Sekolah Menengah Non-elit,
Kejuruan Sekolah ini diperuntukkan
(SMK) {3 th}: 16 - bagi siswa masuk universitas
18 tahun dengan atau perguruan tinggi kurang
bidang keahlian bergengsi.
diantaranya Teknik, 3. SMK yang menawarkan
Bisnis dan kursus dalam perdagangan,
Manajemen, mata pelajaran teknis,
Pariwisata, Tata pertanian, homescience,
Boga, Tata Busana, keperawatan dan perikanan.
Agribisnis, Seni Sekitar 60% dari lulusan
Rupa, Perkapalan, mereka memasuki pekerjaan
Teknologi Informasi penuh-waktu.
dan Komunikasi, 4. Korespondensi Sekolah
dll). Sekolah ini Tinggi menawarkan berbagai
diperuntukkan bagi bentuk pendidikan fleksibel
siswa yang ingin untuk 1,6% dari siswa SMA
melanjutkan ke dunia biasanya bagi mereka yang

5
kerja. tidak mampu menyeleasikan
jenjang sekolah tinggi karena
berbagai alasan.
5. Program Evening SMA
digunakan untuk memberikan
pengajaran bagi siswa miskin
tetapi memiliki ambisius
yang tinggi untuk
memperbaiki kekurangan
pendidikan mereka
Pendidikan Pendidikan tinggi terdiri Pendidikan tinggi terdiri dari
Tinggi dari 1. Universitas (大学 daigaku)
1. Pendidikan 2. Akademi Teknologi
akademik yang (短期大学 tanki daigaku)
memiliki fokus 3. Sekolah Tinggi Teknik
dalam penguasaan (Koto-senmon-gakko)
ilmu pengetahuan. 4. Sekolah Kejuruan (Senmon-
Jenjang: gakko)
a. Sarjana (S1) Jenjang :
selama 4 tahun. a. Sarjana (S1) selama 4 tahun.
b. Program Profesi, Khusus untuk kedokteran 6
Magister (S2) tahun.
selama 2 tahun. b. Program Master (S2) selama
c. Program 2 tahun.
Spesialis (SP) c. Program Doktor (S3) selama
dan Program 3 tahun.
Doktoral (S3)
selama 3 tahun.
2. Pendidikan vokasi
yang
menitikberatkan
pada persiapan

6
lulusan untuk
mengaplikasikan
keahliannya.
Jenjang :
Diploma I, II, II dan
IV

b) Anggaran Pendidikan
Anggaran 20 % dari totsl seluruh 31.6% dari total seluruh
Pendidikan anggaran negara yaitu anggaran negara yaitu
sebesar Rp. 332 triliun sebesar Rp 611 triliun.
Pembiayaan Adanya dana Biaya Adanya pembebasan biaya
pendidikan Operasional Sekolah (BOS) pendidikan untuk wajib
untuk pembiayaan seluruh belajar 9 tahun dari jenjang
kegiatan dalam rangka SD sampai SMP. Siswa SD
penerimaan siswa baru, dan SMP di Jepang tidak
sumbangan pembiayaan membayar uang SPP, dan
pendidikan (SPP), hanya membayar biaya non
pembelian buku teks SPP, seperti pembelian buku
pelajaran, biaya ulangan penunjang (buku wajib
harian dan ujian, serta gratis), biaya ekskul, tour
biaya perawatan sekolah, dll.
operasional sekolah
sehingga adanya
pembebasan biaya
pendidikan dari jenjang SD
sampai SMP.

7
c) Tenaga Pendidik
Kualifikasi Guru Jenjang Pendidikan Dasar Jenjang Pendidikan Dasar
dan Menengah (SD,SMP, (SD dan SMP) minimal
dan SMA) minimal lulusan lulusan Sarjana (S1)
Sarjana (S1) dilanjutkan
dengan program PPG atau
sertifikasi sebagai tanda
kelayakan sebagai guru.
Proses Perekrutan Proses perekrutan guru di Untuk menjadi guru di
indonesia menggunakan Jepang para calon guru harus
ujian nasional CPNS atau menjalani kuliah di
jika diperlukan mendesak universitas keguruan untuk
di daerah-daerah yang mendapat lisensi guru.
membutuhkan guru, Kalau tidak masuk ke dalam
diadakan ujian CPNS universitas keguruan,
setingkat daerah. mereka harus menjalani
semacam kursus yang
diselenggarakan oleh badan
pemerintah Jepang, yang
bisa mengeluarkan lisensi
untuk menjadi guru.
Setelah itu, untuk menjadi
guru di daerah tertentu,
mereka harus mengikuti tes
yang dilaksanakan setiap
daerah. Di Jepang
standarisasi setiap daerah
berbeda, karena itu setiap
daerah mengeluarkan ujian
sendiri untuk calon guru
yang berminat di daerahnya.
Misalnya, untuk mengajar di

8
kota Tokyo, mereka harus
mengikuti ujian khusus
untuk menjadi guru di kota
tersebut.
Setelah mendaftar, maka
calon guru harus mengikuti
dua kali ujian. Yang pertama
tes tertulis. Kalau lulus,
mereka harus mengikuti
ujian wawancara. Bila
keduanya lulus, maka calon
guru tersebut akan
dipilihkan sekolah tempat
mereka akan mengajar
nantinya, oleh pejabat
pendidikan di kota tersebut.
Gaji Gaji guru di Indonesia 156.500 yen sampai 512.100
berkisar antara Rp 2 juta yen yaitu sekitar Rp18 juta
hingga Rp 5 juta rupiah per hingga Rp 60 juta per bulan
bulan. untuk guru SD dan SMP,
sedangkan gaji guru SMA
sedikit lebih tinggi. Grade
menggambarkan periode
kerja. Seorang guru muda
akan memperoleh 156,500
yen per bulan, dengan kurs
hari ini setara dengan Rp. 18
juta.

9
2. Proses Pembelajaran
Metode Menggunakan metode Pembelajaran di Jepang
Pembelajaran saintifik (Menggamati, menggunakan metode belajar
menanya, mencoba, tutor sebaya (peer
mengasosiasi, learning) atau yang disebut
mengomunikasikan) Lesson Study (LS).
Peran Guru Sebagai fasilitator Sebagai fasilitator
Ada 3 prinsip mengajar
guru-guru di Jepang,
yaitu
1. Tanoshii jugyou (kelas
harus menyenangkan)
2. Wakaru ko (anak harus
mengerti)
3. dekiru ko (anak harus
bisa)
Mata Pelajaran 1. Untuk jenjang SD : Sekolah di Jepang sedikit
Wajib  Matematika mempunyai kebebasan
 Bahasa Indonesia meramu sendiri
 Pendidikan Agama kurikulum matapelajaran

 Pendidikan Jasmani sekolah. Mata pelajaran

dan Kesehatan yg distandarkan secara

 Pendidikan Pancasila nasional seperti bahasa

dan Jepang, bhs Inggris,

Kewarganegaraan, Math, Sejarah, Sports,

 Kesenian. Penjas, Keterampilan dan


Kesenian, Science,
 IPA dan IPS menjadi
Integrated Course, Home
tematik di pelajaran-
room. Integrated Course
pelajaran lainnya.
adalah jam khusus untuk
2. Untuk jenjang SMP :
mempelajari banyak hal
 Pendidikan Agama,
dan merupakan paduan

10
 Pancasila & beberapa subject. Home
Kewarganegaraan, room adalah kegiatan
 Bahasa Indonesia, aktivitas kelas, misalnya
 Matematika, persiapan event tertentu,

 IPA, rekreasi kelas, pentas seni

 IPS, dll.

 Bahasa Inggris,
 Seni Budaya (muatan
lokal),
 Pendidikan Jasmani
dan Kesehatan,
 Prakarya.
3. Untuk jenjang SMA
Mata Pelajaran Wajib
(Klmpk A)
1. Pendidikan Agama
2. Pendidikan Pancasila
dan Kewarganegaraan
3. Matematika
4. Sejarah Indonesia
5. Bahasa Indonesia
6. Bahasa Inggris
Mata Pelajaran Wajib
(Klmpk B)
1. Seni Budaya
2. Prakarya
3. Pendidikan Jasmani,
Olahraga dan Kesehatan
Mata Pelajaran Pilihan
(Kelompok C) atau
Peminatan Akademik
A. Peminatan

11
Matematika dan Sains
1. Biologi
2. Fisika
3. Kimia
4. Matematika
B. Peminatan Sosial
1. Geografi
2. Sejarah
3. Sosiologi dan
Anthropologi
4. Ekonomi
C. Peminatan Bahasa
1. Bahasa dan Sastra
Indonesia
2. Bahasa dan Sastra
Inggris
3. Bahasa dan Sastra
Arab
4. Bahasa dan Sastra
Mandarin
Jam Belajar 1. Untuk jenjang SD 36 Rata – rata 30 jam per
jam pelajaran per minggu
minggu (35 menit/ jam
pelajaran)
2. Untuk jenjang SMP 38
jam pelajaran per
minggu (40 menit/ jam
pelajaran)
3. Untuk jenjang SMA 44
jam pelajaran per
minggu (45 menit/jam
pelajaran)

12
3. Evaluasi Pendidikan
UAN Adanya Ujian Akhir Tidak ada ujian nasional
Nasional yang digunakan untuk menentukan kelulusan.
untuk menentukan Penilaian kelulusan siswa
kelulusan siswa SD, SMP, SMP dan SMA tidak
dan SMA. Tetapi bukan berdasarkan hasil final test,
menjadi acuan satu-satunya tapi akumulasi dari nilai
untuk menentukan ulangan harian, ekstra
kelulusan. Kelulusan juga kurikuler, mid test dan final
ditentukan oleh nilai ujian test.
akhir sekolah dan nilai
rapor.
Ujian masuk Seleksi Nasional Masuk Untuk masuk universitas,
universitas Perguruan Tinggi : siswa lulusan SMA
Untuk perguruan tinggi diharuskan mengikuti ujian
negeri masuk universitas yang
1. SBMPTN berskala nasional. Ujian
a. Jalur Undangan masuk universitas
b. Jalur Tertulis dilaksanakan dalam dua
2. Seleksi Mandiri dari tahap. Pertama secara
universitas yang nasional dimana soal ujian
bersangkutan. disusun oleh Ministry of
Untuk perguruan tinggi Education yang terdiri dari
swasta menggunakan lima pelajaran, sama seperti
Seleksi Mandiri dari ujian masuk SMA. Tahap
universitas yang kedua, siswa harus mengikuti
bersangkutan. ujian masuk yang dilakukan
masing-masing universitas,
yaitu ujian
masuk universitas. Skor
kelulusan adalah akumulasi
ujian masuk nasional dan

13
ujian di setiap perguruan
tinggi.
Rangking Adanya sistem peringkat Adanya sistem peringkat
didalam kelas maupun di yang ada di dalam kelas.
sekolah, sehingga
menciptakan adanya
sekolah terbaik, siswa
terbaik, dsb
Sistem kenaikan Ujian kenaikan kelas yang Tidak ada ujian kenaikan
kelas dilakukan setiap tahun pada kelas pada jenjang
setiap jenjang pendidikan. pendidikan dasar tidak, tetapi
siswa yang telah
menyelesaikan proses belajar
di kelas satu secara otomatis
akan naik ke kelas dua,
demikian seterusnya. Ujian
akhir juga tidak ada sehingga
siswa yang telah
menyelesaikan studinya di
tingkat SD dapat langsung
mendaftar ke SMP. Akan
tetapi sekolah tetap
mengadakan ulangan atau
test kecil untuk tetap
memacu kualitas dan
kuantitas belajar
Sistem Penilaian Sistem penilaian Jenjang Pendidikan Dasar
menggunakan penilaian System penilaian ulangan
dengan acuan KKM. KKM adalah dengan menggunakan
merupakan batas kriteria huruf A, B, dan C untuk
ketuntasan minimal yang semua mata pelajaran kecuali
harus dicapai siswa untuk matematika. Untuk kelas

14
dapat dikategorikan lulus. hingga kelas 6, dilakukan
Apabila terdapat siswa yang test IQ untuk melihat
belum memenuhi KKM, kemampuan dasar siswa.
dilakukan pembelajaran Hasil tes ini digunakan
remidial. sebagai bahan acuan dalam
memberikan perhatian lebih
kepada siswa-siswanya
terutama bagi siswa yang
kemmpuannya dibawah
normal.
Pada tingkat SMP dan SMA,
sama ada dua kali ulangan
yaitu mid test dan final test.
Akan tetapi tidak bersifat
wajib atau pun nasional.
Namun di beberapa provinsi
tetap melaksanakan ujian.
Final test dilaksanakan
serentak selama tiga hari,
dengan materi ujian yang
dibuat oleh sekolah
berdasarkan standar dari
Educational Board di setiap
provinsi. Penilaian kelulusan
siswa SMP dan SMA tidak
berdasarkan hasil final test,
tapi akumulasi dari nilai
ulangan harian, ekstra
kurikuler, mid test dan final
test.

15
PERBANDINGAN PENDIDIKAN SECARA UMUM
A. JENJANG PENDIDIKAN ISI
1. Wajib Belajar Indonesia dan Jepang sama-sama
menyelenggarakan wajib belajar 9 tahun. Tetapi
usia pendidikan dasar dan menengahnya berbeda,
Indonesia 7-16 tahun dan Jepang 6-15 tahun.

2. Pra Pendidikan Pendidikan anak usia dini di Indonesia dan Jepang


bukan merupakan program pemerintah.

3. Pendidikan Dasar Memiliki jenjang pendidikan yang sama. SD (6th)


7-12 tahun. SMP (3th) 13-15 tahun.

4. Pendidikan Menegah Terdapat perbedaan yang mencolok. Di Indonesia


SMA diperuntukan bagi siswa yang ingin
melanjutkan ke universitas. Sedangkan SMK
diperuntukan bagi siswa yang ingin melanjutkan
kerja. Jenjang pendidikannya sama-sama (3th) 16-
18 tahun. Sedangkan di Jepang pendidikan
menengah dibagi menjadi beberapa kelompok,
yaitu:
- Sekolah Menegah Akademis Elit, bagi siswa
yang ingin masuk ke universitas papan atas
nasional.
- Sekolah Tinggi Akademik Non Elit, untuk
masuk perguruan tinggi kurang bergengsi.
- SMK, sekitar 60% dari lulusan mereka memilih
pekerjaan penuh waktu.
- Korespondensi Sekolah Tinggi, yaitu bentuk
pendidikan fleksible untuk 1,6% dari siswa SMA
yang tidak mampu menyelesaikan sekolah tinggi
karena berbagai alasan.
- Program Evening SMA, bagi siswa miskin.

5. Pendidikan Tinggi Di Indonesia terdiri dari Pendidikan Akademik S1,


S2, dan S3 serta Pendidikan Vokasi Diploma I, II,
III, IV. Sedangkan di Jepang terdiri dari
Universitas, Akademi Teknologi, Sekolah Tinggi
Teknik, dan Sekolah Kejuruan. Untuk jenjangnya
sama, yaitu S1, S2, dan S3.
B. ANGGARAN PENDIDIKAN ISI
1. Anggaran Pendidikan Indonesia mengalokasikan 20 % dari total seluruh
anggaran negara. Sedangkan Jepang 31,6 %

2. Pembiayaan Pendidikan Indonesia dan Jepang sama-sama menggratiskan


(dana biaya pendidikan) dari mulai SD-SMP.

16
C. TENAGA PENDIDIK ISI
1. Kualifikasi Guru Minimal lulusan sarjana (S1)

2. Proses Perekrutan Di Indonesia menggunakan tes/ujian CPNS, baik


nasional maupun daerah. Sedangkan di Jepang
calon guru harus kuliah di Universitas Keguruan
dan tes khusus bagi calon guru daerah/kota.

3. Gaji Indonesia = Rp 2 juta – Rp 5 juta


Jepang = 156.500 yen – 512.100 yen / Rp18-60 juta

PROSES PEMBELAJARAN ISI


1. Metode Pembelajaran Indonesia menggunakan metode saintifik.
Sedangkan di Jepang menggunakan metode tutor
sebaya (peer learning/lesson study).

Peranan guru di Indonesia dan Jepang sama-sama


sebagai fasilitator.
2. Peran Guru
Di Indonesia mata pelajaran secara umum seperti
yang telah kita ketahui. Sedangkan di Jepang
3. Mata Pelajaran Wajib memiliki kebebasan meramu sendiri kurikulum
mata pelajaran sekolahnya.

Indonesia : SD 36 jam per minggu


SMP 38 jam per minggu
4. Jam Belajar SMA 44 jam per minggu
Jepang : rata-rata 30 jam per minggu

EVALUASI PENDIDIKAN ISI


1. UAN Di Indonesia UAN sebagai acuan memasuki ke
jenjang pendidikan selanjutnya ditambah dengan
nilai ujian sekolah dan rapor. Sedangkan di Jepang
tidak ada UAN, hanya nilai selama di sekolah.

2. Ujian Masuk Universitas Indonesia : SBMPTN dan Test Mandiri


Jepang : Ujian Nasional yang soal ujiannya
disusun oleh Ministry of Education

3. Ranking Sama-sama mengadakan sistem ranking.

4. Sistem Kenaikan Kelas Indonesia : Ujian kenaikan kelas setiap tahun


Jepang : Tidak ada ujian kelas

5. Sistem Penilaian Indonesia : KKM, apabila tidak memenuhi maka


diadakan remedial.
Jepang : Sistem penilaian A, B, C dan IQ

17
PERBANDINGAN PENDIDIKAN SECARA KHUSUS

Tujuan dari perbandingan pendidikan secara khusus ini adalah perbandingan

pendidikan antara Indonesia dengan Jepang di jenjang SMA/Sederajat, baik dari segi

kurikulum, ruang lingkup materi, mata pelajaran bahasa inggris, dan lain sebagainya.

Materi pelajaran Bahasa Inggris di SMA/Sederajat bertujuan agar peserta didik

memiliki kemampuan sebagai berikut :

- Mengembangkan kompetensi berkomunikasi dalam bentuk lisan dan tulis untuk

mencapai tingkat literasi informational.

- Memiliki kesadaran tentang hakikat dan pentingnya bahasa inggris untuk

meningkatkan daya saing bangsa dalam masyarakat global.

- Mengembangkan pemahaman peserta didik tentang keterkaitan antara bahasa

dengan budaya.

1. INDONESIA

a) RUANG LINGKUP MATERI

A. Word level: B. Sentence level (simple,

1. Words compound, complex):

A. Content words: 1. Self introduction (written

1. Verbs: and spoken)

- Regular verbs 2. Tenses

- Irregular verbs: a) Past tense

18
1. Full verbs b) Present tense

2. Nominal verbs c) Future tense

(tobe, auxiliary) 3. Active-passive

2. Noun 4. Degree of comparison

- Countable noun a) Positive / neutral

- Uncountable noun b) Comparative

3. Adjective c) Superlative

4. Adverb 5. Types of question

B. Functional words ex. a) Yes / no question

Conjunction, preposition, b) Wh -question

determiner, pronoun, etc. 6. Direct-indirect speech

C. Modals 7. Conditional sentences

D. Countable-uncountable noun a) Type 1

(some, any, a lot of, much, b) Type 2

many) c) Type 3

2. Letters: 8. Gerund-to infinitive

Alphabet (consonant, 9. Affixes and derivation

vowel/vocal, diphthong) and 10. Relative clause

number (soelling – 11. Causative

pronounciation)

3. Phrases:

- Noun Phrases

19
20
b) Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar

21
22
23
24
2. JEPANG

a) Kurikulum SMA

Kurikulum Jam dan Hari Lama belajar dalam sehari Jumlah Jurusan

Sekolah Tahun

Sampai

Lulus

Sistem Waktu Senin – Jumat Pada prinsipnya 6 jam 3 tahun Umum,

Penuh Pagi dari sekitar jam pelajaran sehari, tiap jam Spesialist,

8.30 sampai jam 3:30 pelajaran 50 menit Gabungan

sore Selain itu ada kegiatan

ekstrakulikuler.

Sistem Waktu Senin – Jumat Sistem Kelas : Sistem Umum

Tertentu 4 jam pelajaran sehari, Kelas

Sistem Pembagian tiap jam pelajaran 4 tahun

kelas, kelas malam

dari sekitar jam 6:00 Sistem Kredit(SKS) : Sistem

sampai jam 9:00 Prinsipnya tiap pelajaran Kredit

malam. 50 menit. Siswa membuat (SKS)

jadwal belajar sendiri. 3 tahun

Sistem Kredit(SKS) ke atas

terdiri dari : bagian Selain itu ada kegiatan (3 tahun

pagi, bagian sore dan ekstrakulikuler. lebih).

bagian malam

Tiap sekolah

berbeda .

Sistem Belajar Biasanya, belajar sendiri di rumah.Lalu Selama 3 Umum

25
Jarak Jauh Sebulan 2 sampai 3 kali ke sekolah untuk ke atas

(Sistem mendapatkan pengarahan dan petunjuk dari guru

Korespondensi) (schooling).

Jika laporan dan ujian seluruhnya, dinyatakan

lulus ,maka dapatdinyatakan tamat SMA.

b) Jurusan

① Jurusan Umum

Memusatkan mempelajari mata pelajaran umum seperti Bahasa


Nasional(Jepang), Matematika, Bahasa Inggeris.
Jurusan ini memberikan kesempatan siswa untuk meneruskan ke Universitas atau
masuk kerja ke perusahaan industri.
ふつう がくれい

Nama jurusan: Umum, 普通・学励/Khusus/gakurei ( untuk yg ingin meneruskan ke


ふつう がっきゅう

Universitas unggulan), 普通・学究/Gakyu( untuk yg ingin meneruskan ke Universitas


ふつう りすう

unggulan), 普通・理数/Fisika-Matematika-Umum, dan sebagainya.

② Jurusan Spesialist/Kejuruan

Pada jurusan masing-masing akan dipelajari secara khusus keahlian yang


berhubungan dengan profesi dan lapangan pekerjaan di masa mendatang; ada jurusan
musik, jurusan olahraga dan lain-lain.

Pertanian : Mempelajari industri pertanian kehutanan secara luas, budidaya


perkebunan sayur, bunga, proses pengelolaan makanan dan sebagainya.
せいさん
ぎじゅつ のうぎょうけいざい しょくひんか が く

Nama jurusan : 生産技術/Teknik Produksi, 農業経済/Ekonomi Pertanian, 食品化学


せいかつかんきょう

/Ilmu Kimia Bahan, Makanan Olahan(加工食品),Lingkungan Hidup 生活環境

26
Teknik Industri (Perindustrian) : Melalui “Pembuatan Barang-Barang” mempelajari Ilmu
Pengetahuan Dasar Teknik Industri, cara menjalankan/penanganan mesin dan sebagainya.

きかい きかい でんき けんちく

Nama jurusan : 機械/Mesin, 機械システム/Sistem Mekanik, 電気/Listrik, 建築/Kontruksi

どぼく こうぎょうか が く でんしきかい

Arsitektur, 土木/Sipil, 工業化学/Ilmu Kimia Industri,


電子機械/Elektromekanik(Mekatronik),

こうぎょう ま い す た ー に ほ んけんちく

工業マイスターIndustri Meister、日本建築Kontruksi Ala Jepang dan sebagainya.


Perdagangan/Perniagaan : Mempelajari pengetahuan dan teknik yang diperlukan dalam
dunia usaha, akutansi pembukuan,informasi manajemen dan lain-lain .

しょうぎょう じょうほう し ょ り

Nama Jurusan: 商業 /Perdagangan, 情報 処理

そうごう じょうほう

/Pengembangan Informatika, 総合ビジネス/Bisnis Gabungan, 情報ビ

ジネス/Informasi Bisnis

Keterampilan Rumah Tangga : Mempelajari Masakan, Pembuatan Pakaian,


Perawatan-Pengasuhan, Pengetahuan dan Teknik Yang Berhubungan Dengan
Kehidupan.
かせい しょくもつ せいかつぶ ん か

Nama jurusan : 家政/Ekonomi Rumah Tangga, 食物/Bahan Makanan, 生活文化/Gaya

Hidup (Life Style)

Produksi Laut dan Perikanan : Mempelajari cara menjalankan kapal ikan,


pembiakan sumber daya produksi laut, proses produksi bahan makanan buatan.

27
③ Jurusan Gabungan

Disamping mempelajari bahasa nasional(Jepang), Bahasa Inggris dan lain


sebagainya, siswa dapat memilih mata pelajaran khusus dan membuat jadwal pelajaran
sesuai minat, cita-cita dan jurusan yang diinginkan. Menggunakan Sistem Kredit.

c) Ruang Lingkup Materi

- English ( Standard )

28
29
30
- English ( Advanced )

31
32
33
- English ( Extention )

34
- English ( Fundamentals )

35
36
37
KESIMPULAN

- Perbandingan Pendidikan Secara Umum

Pada umumnya jenjang pendidikan di Indonesia dan Jepang memiliki kesamaan.


Kedua negara tersebut juga sama-sama menerapkan wajib belajar sembilan tahun.
Perbedaan yang sangat mencolok antara pendidikan di Indonesia dan di negara lain
terletak pada kesan prestige jika dapat memasuki universitas, sehingga siswa berlomba-
lomba masuk ke universitas bergengsi walaupun dengan kemampuan rendah.
Dalam aspek pembiayaan pendidikan, Jepang dan Indonesia memiliki kesamaan,
yaitu penggratisan biaya pada jenjang pendidikan dasar. Sedangkan untuk jenjang
selanjutnya siswa harus mengeluarkan biaya pribadi.
Untuk tenaga pendidik guru di Jepang merupakan profesi yang sangat dihormati.
Proses perekrutan guru di Jepang juga sangat ketat. Untuk di Indonesia sendiri, sedang
digalakkan program-program untuk peningkatan kualitas guru. Program terbaru dari
pemerintah ialah, adanya program PPG untuk mendapatkan sertifikat mengajar bagi
guru. Kesejahteraan guru di Jepang juga jauh diatas Indonesia jika dilihat dari jumlah
gaji yang diterima.
Untuk proses pembelajaran, pada intinya sama yaitu berfokus pada peserta didik.
Namun pada kenyataannya di Indonesia masih banyak pembelajaran yang berfokus
pada guru. Jumlah mata pelajaran yang dipelajari di Indonesia lebih banyak daripada di
Jepang. Lagi-lagi Indonesia masih menekankan kuantitas daripada kualitas.
Pada sistem evaluasi terdapat perbedaan yang mencolok antara Indonesia dengan
Jepang. Sistem evaluasi di Indonesia cenderung membuat siswa tertekan dengan segala
kriteria yang ada. Adanya sistem peringkat juga membuat siswa dengan peringkat
bawah merasa minder dan secara psikologi perasaan – perasaan tersebut dapat
menghambat proses belajar siswa.

- Perbandingan Pendidikan Secara Khusus ( Jenjang SMA/Sederajat)

Bahasa inggris merupakan subject atau hal yang penting dalam menunjang
kemampuan dan peningkatan taraf pendidikan. Salah satunya yaitu dapat
mengembangkan kompetensi berkomunikasi dalam bentuk lisan dan tulis untuk
mencapai tingkat literasi informational. Perbedaan ruang lingkup materi di Indonesia
dan Jepang sangat berbeda dalam penyajiannya, namun memiliki tujuan yang sama,
yaitu meningkatkan kemampuan berbahasa Inggris peserta didik. Begitu pun dengan hal
yang lainnya. Di Indonesia terdapat standar kompetensi dan kompetensi dasar yang
penulis jabarkan. Di Jepang terdapat kurikulum, jurusan, dan penjabaran lengkap
mengenai tingkatan dalam berbahasa.

38
SARAN UNTUK PENDIDIKAN INDONESIA

Pada umumnya sistem pendidikan di Indonesia sudah bagus apabila


dilaksanakan sesuai dengan aturan ideal yang berlaku. Misalnya pada kurikulum 2013
yang menekankan adanya pembelajaran yang berpusat pada peserta didik. Namun
kenyataannya proses pembelajaran yang berlangsung belum sesuai dengan idealnya. Hal
ini disebabkan karena adanya faktor-faktor penghambat seperti kurangnya kesiapan
guru, faslitas pendidikan yang kurang memadai, dan karakter-karakter masyarakat
Indonesia yang kurang mendukung. Kekurangan lainnya yaitu pada sistem evaluasi
yang masih menekankan pada kuantitas bukan kualitas.
Hal penting yang bisa dijadikan masukan untuk kemajuan pendidikan di
Indonesia yaitu penekanan pada kualitas pendidikan bukan kuantitas. Misalnya dengan
pengurangan materi pelajaran pada setiap jenjang pendidikan, pengurangan jam
pelajaran yang disesuaikan dengan tahap perkembangan peserta didik, dan sistem
evaluasi pendidikan yang tidak menekankan penilaian pada suatu kuantitas tertentu
(nilai tertentu). Selain itu pemerintah perlu meningkatkan profesionalitas guru dengan
program-program yang berkualitas. Misalnya dengan program perekrutan guru dengan
kualifikasi yang di perketat dan pembatasan program jurusan guru di universitas
sehingga guru-guru yang dihasilkan lebih profesional dan berkualitas.

39
Daftar Pustaka
Adeluna Chibi. (2014). Pendidikan di Jepang.
http://japanlunatic.do.am/index/pendidikan_di_jepang/0-296. Diakses pada 7
Juni 2014 pukul 10.26

Anonim.(2014). Education in Finland.


http://en.wikipedia.org/wiki/Education_in_Finland . Diakses pada 7 Juni 2014 pukul
13.31

Anonim. Finnish National Curriculum for Mathematics.


http://www.cimt.plymouth.ac.uk/politeia/mathematics/finland.pdf. Diakses
pada 7 Juni 2014 pukul 12.43

Anonim. (2014). Pendidikan di Jepang.


http://id.wikipedia.org/wiki/Pendidikan_di_Jepang. Diakses pada 7 Juni 2014 pukul
10.33

Anonim. (2013). Pendidikan di Finlandia Gratis Mulai Dari TK Sampai S3.


http://pediakita.com/pendidikan-di-finlandia-gratis-mulai-dari-tk-sampai-
s3.html. Diakses pada 7 Juni 2014 pukul 10.36

Anonim. (2012). Peningkatan Kualitas Guru, Belajar dari Sistem Jepang.


http://hifizahn.wordpress.com/2013/05/25/peningkatan-kualitas-guru-belajar-
dari-sistem-jepang/.Diakses pada 7 Juni 2014 pukul 13.28

Anonim. (2013).Karakteristik Sistem Pendidikan Terbaik Finlandia.


http://www.sekolahdasar.net/2013/03/karakteristik-sistem-pendidikan-
terbaik.html . Diakses pada 7 Juni 2014 pukul 13.55

Elin dkk. (2013). Jam Belajar Jepang vs Jam Belajar Indonesia.


http://japanmaniak.blogspot.com/2013/02/jam-belajar-jepang-vs-jam-
belajar.html. Diakses pada 7 Juni 2014 pukul 11.01

Finland Ministry of Education and Culture. (2014). Finance and the state budget.
http://www.minedu.fi/OPM/Linjaukset_ja_rahoitus/talousarviot/?lang=en.
Diakses pada 7 Juni 2014 pukul 10.44

Hendi Suhendi. (2013). Kualifikasi Guru di Finlandia.


http://hendisuhendi2012.wordpress.com/2013/02/09/download-standar-isi-pai-
kurikulum
2013/. Diakses pada 7 Juni 2014 pukul 13.05

Karis Mauyy. (2012). Kurikulum Baru 2013, Daftar Mata Pelajaran Wajib dan Mata
Pelajaran Pilihan!.
http://rideralam.com/2012/12/14/kurikulum-baru-2013-daftar-mata-pelajaran-
wajib-dan-mata-pelajaran-pilihan/. Diakses pada 7 Juni 2014 pukul 11.51

40
Lesale. Sekolah Gratis Bukan Mimpi.
http://www.ligagame.com/forum/index.php?topic=60471.0;wap2. Diakses pada 7 Juni
2014 pukul 10.57

Munir Ramli. (2008). Alokasi Anggaran Pendidikan Jepang.


http://murniramli.wordpress.com/2008/10/20/alokasi-anggaran-pendidikan-jepang/.
Diakses pada 7 Juni 2014 pukul 11.23

Murni Ramli. (2007). Gaji Guru di Jepang.


http://murniramli.wordpress.com/2007/02/15/gaji-guru-di-jepang/ . Diakses pada 7 Juni
2014 pukul
12.56

Murni Ramli. (2007). Kurikulum SMA di Jepang.


http://murniramli.wordpress.com/2007/04/13/kurikulum-sma-di-jepang/. Diakses pada 7
Juni
2014 pukul 11.32

Nani Roslinda. (2013). Membandingkan Sistem Pendidikan Finlandia dengan Sistem


Pendidikan Indonesia.
http://edukasi.kompasiana.com/2013/02/16/membandingkan-sistem-pendidikan-
finlandia-dengan-sistem-pendidikan-indonesia-534276.html. Diakses pada 7
Juni 2014 pukul 11.44

Priendah. (2008). Beda Pengajaran Matematika Jepang dan Amerika.


http://priendah.wordpress.com/2008/04/30/beda-pengajaran-matematika-jepang-
dan-amerika/. Diakses pada 7 Juni 2014 pukul 12.51

Pusdatin. (2013). APBNP 2013: Anggaran Pendidikan Naik Jadi Rp 345,335 Triliun.
http://www.setkab.go.id/berita-9235-apbnp-2013-anggaran-pendidikan-naik-
jadi-rp-345335-triliun.html. Diakses pada 7 Juni 2014 pukul 10.51

Ruzi Rahmawati. (2012). Perkembangan Kurikulum Matematika di Indonesia.


http://ruzirahmawati.blogspot.com/2012/04/perkembangan-kurikulum-
matematika-di.html.Diakses pada 7 Juni 2014 pukul 11. 59

Tanti Js. (2012). Kurikulum Matematika di Jepang.


http://catatantanti.blogspot.com/2012/12/kurikulum-matematika-di-jepang.html .
Diakses
pada 7 Juni 2014 pukul 13.40

Wildan Maulana. (2012). Penilaian Siswa di Finlandia - Pendidikan Dasar.


http://www.slideshare.net/wildan.m/penilaian-siswa-di-finlandia-pendidikan-
dasar. Diakses pada 7 Juni 2014 pukul 11.19

41

Anda mungkin juga menyukai